1 Raja-raja 20:1-22: Samaria Tertolong dari Kepungan

Setelah belajar perikop Elisa Terpanggil dari Kitab 1 Raja-raja, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yakni Samaria Tertolong dari Kepungan.

Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab 1 Raja-raja (1Ki 20:1-22) dengan judul perikop Samaria Tertolong dari Kepungan).

Kita belajar perikop "Samaria Tertolong dari Kepungan" ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Ayat-ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.

Ayat-ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.

Samaria Tertolong dari Kepungan (Kitab Kings 20:1-22)


1Ki 20:1 Benhadad, raja Aram, mengumpulkan seluruh tentaranya, tiga puluh dua orang raja bersama-sama dia beserta kuda dan kereta. Lalu ia maju, ia mengepung Samaria dan memeranginya.

1Ki 20:2 Kemudian ia mengirim utusan ke kota itu, kepada Ahab, raja Israel,

1Ki 20:3 dengan pesan: "Beginilah pesan Benhadad: Emasmu dan perakmu adalah milikku, dan juga isteri-isteri dan anak-anakmu yang cantik-cantik adalah milikku."

1Ki 20:4 Raja Israel menjawab, katanya: "Seperti bicaramu itulah, ya tuanku raja. Aku ini dengan segala yang ada padaku adalah milikmu!"

1Ki 20:5 Sesudah itu utusan-utusan itu kembali dan berkata: "Beginilah pesan Benhadad: Memang aku telah menyuruh orang kepadamu mengatakan: Emas dan perakmu, isteri-isteri dan anak-anakmu harus kauserahkan kepadaku,

1Ki 20:6 tetapi besok kira-kira pada waktu ini, aku akan menyuruh pegawai-pegawaiku kepadamu dan mereka akan menggeledah rumahmu dan rumah pegawai-pegawaimu, maka segala yang mereka lihat dan ingini akan mereka ambil dan mereka bawa."

1Ki 20:7 Lalu raja Israel memanggil semua tua-tua negeri itu dan berkata: "Camkanlah, orang ini mengikhtiarkan kecelakaan kita, sebab ia telah menyuruh orang kepadaku meminta isteri-isteriku, anak-anakku, emas dan perakku, dan aku tidak menolak memberikannya kepadanya."

1Ki 20:8 Lalu kata semua tua-tua dan segenap rakyat itu kepadanya: "Jangan dengarkan, jangan luluskan!"

1Ki 20:9 Sebab itu ia berkata kepada utusan-utusan Benhadad: "Katakanlah kepada tuanku raja: Segala yang pertama kali kausuruhkan kepada hambamu ini, aku akan melakukannya, tetapi tuntutan yang kemudian ini tidak dapat kupenuhi." Lalu pergilah utusan-utusan itu dan menyampaikan jawab itu kepada Benhadad.

1Ki 20:10 Benhadad menyuruh orang kepada Ahab dengan pesan: "Beginilah kiranya para allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jika rakyat yang mengikut aku masih dapat menjemput segenggam penuh debu puing Samaria!"

1Ki 20:11 Tetapi raja Israel menjawab, katanya: "Katakanlah! Orang yang baru menyandangkan pedang janganlah memegahkan diri seperti orang yang sudah menanggalkannya."

1Ki 20:12 Segera sesudah Benhadad mendengar perkataan itu, pada waktu ia sedang minum-minum dengan raja-raja di pondok, berkatalah ia kepada pegawai-pegawainya: "Aturlah barisanmu," lalu mereka mengatur barisannya melawan kota itu.

1Ki 20:13 Tetapi tiba-tiba tampillah seorang nabi kepada Ahab, raja Israel, serta berkata: "Beginilah firman TUHAN: Sudahkah kaulihat semua orang yang sangat ramai itu? Bahwasanya pada hari ini Aku akan menyerahkan mereka ke dalam tanganmu, supaya engkau tahu, bahwa Akulah TUHAN."

1Ki 20:14 Lalu bertanyalah Ahab: "Dengan bantuan siapa?" Jawabnya: "Beginilah firman TUHAN: Dengan bantuan orang-orang muda pengiring kepala-kepala daerah." Tanyanya pula: "Siapakah yang akan memulai perang?" Jawabnya: "Engkau!"

1Ki 20:15 Kemudian ia menghitung jumlah orang-orang muda pengiring kepala-kepala daerah itu. Ada dua ratus tiga puluh dua orang banyaknya dan sesudah mereka itu ia menghitung jumlah seluruh rakyat, yakni segenap orang Israel. Ada tujuh ribu orang banyaknya.

1Ki 20:16 Lalu mereka maju menyerang pada waktu tengah hari, sementara Benhadad minum-minum sampai mabuk di pondoknya, bersama dengan ketiga puluh dua raja yang membantunya.

1Ki 20:17 Ketika orang-orang muda pengiring kepala-kepala daerah itu maju menyerang lebih dahulu, maka Benhadad menyuruh orang menyelidiknya, dan mereka memberitahukan kepadanya, demikian: "Ada orang-orang maju menyerang dari Samaria."

1Ki 20:18 Lalu katanya: "Entah mereka datang dengan maksud damai, entah dengan maksud perang, tangkaplah mereka hidup-hidup!"

1Ki 20:19 Sementara itu keluarlah mereka itu dari dalam kota, yakni orang-orang muda pengiring kepala-kepala daerah dan juga tentara yang mengikuti mereka.

1Ki 20:20 Lalu mereka masing-masing membunuh lawan yang dihadapinya, sehingga orang Aram itu melarikan diri dan dikejar oleh orang Israel. Tetapi Benhadad, raja Aram dapat meluputkan diri dengan naik kuda, beserta sejumlah orang berkuda.

1Ki 20:21 Juga raja Israel maju, lalu memusnahkan kuda dan kereta itu dan mendatangkan kekalahan yang besar kepada orang Aram.

1Ki 20:22 Lalu tampillah nabi itu kepada raja Israel dan berkata kepadanya: "Baiklah, kuatkanlah hatimu, pertimbangkan dan pikirkanlah apa yang harus kauperbuat, sebab pada pergantian tahun raja Aram akan maju menyerang engkau."


1. Benhadad, raja Aram, mengumpulkan seluruh tentaranya. Benhadad lebih merupakan gelar saja dan bukan nama diri.

Benhadad I yang membaharui peperangan melawan Israel kini mengambil keputusan untuk mengepung ibu kota Samaria.

2. Ia mengirim utusan . . . kepada Ahab. Dia menawarkan damai dengan syarat-syarat yang tidak bisa disetujui oleh Israel.

3. Pertama-tama Benhadad meminta semua istri dan anak-anak Ahab serta perak dan emas miliknya. Dengan ragu-ragu Ahab menyetujui permintaan tersebut. Sesudah itu Benhadad mengajukan permintaan tidak adil lainnya.

6. Dia menyatakan akan mengirim utusan untuk menjelajah istana Ahab serta mengambil apa saja yang mau diambilnya. Ahab menolak permohonan itu dengan menggunakan bahasa diplomasi Timur.

7. Lalu raja Israel memanggil semua tua-tua negeri itu. Raja menceritakan permintaan yang tidak wajar dari penindas Aram itu.

Mereka berhadapan dengan sebuah dilema:
(1) Apakah mereka akan tetap menolak permintaan itu sehingga dikepung terus atau
(2) apakah mereka akan menyerah kepada perampok yang menganggap dirinya raja itu menjarah mereka seenaknya?

8. Lalu kata semua tua-tua ... "Jangan dengarkan ...." Para wakil rakyat berdiri di belakang keputusan raja.

9. Sebab itu ia berkata kepada utusan-utusan Benhadad: "Katakanlah kepada tuanku raja ... " Dengan memakai bahasa khas seorang diplomat ulung, raja Ahab menolak syarat-syarat penyerahan diri itu.

10. Beginilah kiranya para allah menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu. Raja Aram itu sombong karena ia mempunyai lebih banyak tentara yang siap perang daripada segenggam penuh debu puing Samaria - sebuah gaya melebih-lebihkan ala Timur untuk jumlah tentaranya beserta tentara tiga puluh dua raja yang bersekutu dengannya (ay. 1; nama raja yang mendukung rencananya tidak disebutkan).

11. Orang yang baru menyandangkan pedang janganlah memegahkan diri seperti orang yang sudah menanggalkannya. Sebuah pepatah Timur yang artinya: Orang yang memulai sebuah pertempuran jangan keburu bermegah bahwa dirinya sudah menang.

12. Segera sesudah Benhadad mendengar perkataan itu, pada waktu ia sedang minum-minum . . . berkatalah ia ... "Aturlah barisanmu." Orang yang mabuk sering kali mempunyai keyakinan yang salah sebagaimana ditunjukkan oleh sikap Benhadad itu.

Pondok. Kemah-kemah yang dipakai oleh pasukan Aram.

Aturlah barisanmu. Seranglah (versi Berkeley). Jadi Benhadad memerintahkan pasukannya untuk maju menyerang.

13. Tetapi tiba-tiba tampillah seorang nabi kepada Ahab. Nabi yang tidak disebutkan namanya ini mengingatkan Ahab, bahwa pasukan yang menyerbunya cukup besar, tetapi hal itu diutarakan bukan untuk melemahkan semangatnya, tetapi untuk memberinya semangat.

Bahwasanya pada hari ini Aku akan menyerahkan mereka ke dalam tanganmu. Janji Allah yang agak mengejutkan untuk melepaskan Israel dari serangan tersebut bukan disebabkan oleh kesetiaan Ahab, melainkan karena kasih Allah kepada bangsanya semata.

14. Sesudah mengetahui bahwa dirinya harus memimpin peperangan itu, Ahab mengumpulkan pasukannya yang berjumlah sekitar tujuh ribu orang.

16. Sesudah itu, secara strategis dia menyerbu pada siang hari, yaitu saat yang secara tradisional merupakan saat untuk beristirahat, sehingga Benhadad dan pasukannya sedang minum di kemah-kemah mereka.

Melalui serangan mendadak ini pasukan Aram menjadi kacau balau sehingga dapat dikalahkan dengan telak.

20. Benhadad berhasil lolos dengan kudanya, tetapi pasukannya sebagian besar dibinasakan.

22. Lalu tampillah nabi itu kepada raja Israel. Allah mengingatkan Ahab, bahwa sekalipun kemenangan itu merupakan sebuah kemenangan gemilang, persoalannya belum selesai. Benhadad akan kembali lagi.

Perikop Selanjutnya: Pertempuran Dekat Kota Afek.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel