Yehezkiel 45:18-46:18: Persembahan-persembahan Dalam Hari-hari Raya
Kamis, Januari 17, 2019
Edit
Klik:
Ezekiel / Yehezkiel 45:18-46:18
Eze 45:18 Beginilah firman Tuhan ALLAH: "Pada bulan yang pertama, pada tanggal satu bulan itu ambillah seekor lembu jantan muda yang tidak bercela dan sucikanlah tempat kudus itu.
Eze 45:19 Imam harus mengambil sedikit dari darah korban penghapus dosa dan membubuhnya pada tiang-tiang Bait Suci dan pada keempat sudut jalur keliling yang ada pada mezbah dan pada tiang-tiang pintu gerbang pelataran dalam.
Eze 45:20 Demikianlah engkau harus perbuat pada hari pertama bulan yang ketujuh demi orang-orang yang berbuat dosa dengan tidak sengaja dan tanpa diketahui. Dengan demikian engkau mengadakan pendamaian bagi Bait Suci.
Eze 45:21 Pada bulan pertama, pada tanggal empat belas bulan itu haruslah kamu merayakan hari raya Paskah, dan selama tujuh hari kamu harus makan roti yang tidak beragi.
Eze 45:22 Pada hari itu raja harus mengolah lembu jantan sebagai korban penghapus dosa karena dirinya dan karena seluruh penduduk negeri.
Eze 45:23 Selama tujuh hari hari raya itu ia harus mengolah korban bakaran bagi TUHAN: tiap hari tujuh ekor lembu jantan dan tujuh ekor domba jantan yang tidak bercela dan untuk korban penghapus dosa tiap hari seekor kambing jantan.
Eze 45:24 Sebagai korban sajian ia harus mengolah satu efa tepung dengan seekor lembu dan satu efa tepung dengan seekor domba jantan dan minyak satu hin untuk satu efa.
Eze 45:25 Pada bulan ketujuh, pada tanggal lima belas bulan itu, yaitu pada hari raya, ia harus mengolah seperti ini selama tujuh hari: korban penghapus dosa, korban bakaran, korban sajian dan minyak.
Eze 46:1 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Pintu gerbang pelataran dalam yang menghadap ke sebelah timur haruslah tertutup selama enam hari kerja, tetapi pada hari Sabat supaya dibuka; pada hari bulan baru juga supaya dibuka.
Eze 46:2 Raja itu akan masuk dari luar melalui balai gerbang dan akan berdiri dekat tiang pintu gerbang itu. Sementara itu imam-imam akan mengolah korban bakaran dan korban keselamatan raja itu dan ia akan sujud menyembah di ambang pintu gerbang itu, lalu keluar lagi. Dan pintu gerbang itu tidak boleh ditutup sampai petang hari.
Eze 46:3 Penduduk negeri juga harus turut sujud menyembah di hadapan TUHAN di pintu gerbang itu pada hari Sabat dan hari bulan baru.
Eze 46:4 Korban bakaran yang harus dipersembahkan raja itu kepada TUHAN pada hari Sabat ialah enam ekor domba yang tidak bercela dan seekor domba jantan yang tidak bercela.
Eze 46:5 Korban sajian dari domba jantan harus diolah dengan satu efa tepung, tetapi korban sajian dari domba-domba yang lain bergantung pada kemampuannya, serta minyak satu hin untuk satu efa.
Eze 46:6 Pada bulan baru harus dipersembahkan seekor lembu jantan muda yang tiada bercela, serta enam ekor domba dan seekor domba jantan yang tiada bercela.
Eze 46:7 Sebagai korban sajian ia harus mengolah satu efa tepung dengan seekor lembu dan satu efa tepung dengan seekor domba jantan, tetapi korban sajian dari domba-domba lain bergantung pada kemampuannya, serta minyak satu hin untuk satu efa.
Eze 46:8 Kalau raja hendak masuk ke dalam, ia harus masuk melalui balai gerbang dan keluar dari situ juga.
Eze 46:9 Tetapi kalau penduduk negeri pada perayaan-perayaan yang tetap berkumpul di hadapan TUHAN, dan yang masuk melalui pintu gerbang utara untuk turut sujud menyembah biarlah mereka keluar melalui pintu gerbang selatan, dan yang masuk melalui pintu gerbang selatan, biarlah keluar melalui pintu gerbang utara. Janganlah seorang kembali melalui pintu gerbang kemasukannya, tetapi masing-masing harus keluar dari pintu gerbang yang di depannya.
Eze 46:10 Mengenai raja itu, ia akan masuk bersama-sama mereka dan keluar bersama-sama mereka.
Eze 46:11 Pada hari-hari raya dan perayaan-perayaan yang tetap harus ada korban sajian, yaitu satu efa tepung diolah dengan seekor lembu jantan dan satu efa tepung diolah dengan seekor domba jantan, tetapi korban sajian dari domba-domba yang lain bergantung pada kemampuannya, serta minyak satu hin untuk satu efa.
Eze 46:12 Kalau raja mengolah korban bakaran sukarela atau korban keselamatan sukarela bagi TUHAN, maka orang harus membukakan pintu gerbang sebelah timur untuk dia dan ia akan mempersembahkan korban bakarannya dan korban keselamatannya itu seperti ia perbuat pada hari Sabat. Kemudian ia keluar, dan sesudah ia keluar pintu gerbang harus ditutup.
Eze 46:13 Tiap hari ia harus mengolah domba yang berumur satu tahun dan yang tiada bercela sebagai korban bakaran bagi TUHAN; setiap pagi ia harus melakukan itu.
Eze 46:14 Di samping itu setiap pagi ia harus mempersembahkan korban sajian seperenam efa tepung dengan minyak sepertiga hin untuk mencampur tepung yang terbaik itu; itulah korban sajian bagi TUHAN, dan ketetapan itu tetap selama-lamanya.
Eze 46:15 Demikianlah mereka harus mempersembahkan domba dan korban sajian dan minyak setiap pagi sebagai korban bakaran yang tetap.
Eze 46:16 Beginilah firman Tuhan ALLAH: Kalau raja itu memberi sesuatu pemberian dari milik pusakanya kepada salah seorang anaknya, maka itu menjadi kepunyaan anaknya, dan milik ini menjadi pusaka mereka.
Eze 46:17 Kalau ia memberikan pemberian dari milik pusakanya kepada salah seorang hambanya, maka itu menjadi kepunyaannya sampai tahun kebebasan, lalu harus kembali kepada raja itu; hanya anak-anak raja itu boleh mewarisi milik pusakanya.
Eze 46:18 Dan janganlah raja itu mengambil sesuatu dari milik pusaka rakyat, sehingga mereka terdesak dari miliknya; hanya dari miliknya boleh ia mewariskan kepada anak-anaknya supaya jangan seorangpun dari umat-Ku didesak dari miliknya."
Tafsiran Wycliffe
18-20. Penyucian Bait Suci Setengah Tahunan.
Bait Allah harus disucikan setiap setengah tahun dengan darah kurban penghapus dosa pada hari pertama bulan pertama, Maret/April (ay. 18, 19), dan dengan upacara-upacara yang serupa "pada bulan yang ketujuh" (September/Oktober) pada "hari pertama bulan itu" (ay. 21; LXX), pendamaian diadakan bagi Bait Suci (RSV).
21-25. Persembahan-persembahan pada Hari Raya Paskah dan Hari Raya Pondok Daun.
Pada saat Paskah di musim semi (bdg. Kel. 12:6; Ul. 16:1) dan tujuh hari raya roti yang tidak beragi (bdg. Kel. 13:6, 7; Ul. 16:8), raja harus menyediakan keperluan kurban penghapus dosa, kurban bakaran, dan kurban sajian karena dirinya dan karena seluruh penduduk negeri (ay. 21-24).
Pada bulan ketujuh, dia harus menyediakan persembahan-persembahan yang serupa untuk hari raya Pondok Daun atau sukkoth, perayaan panen besar (bdg. Yeh. 23:16; 34:22; Ul. 16:13).
46:1-5. Hari Sabat.
Pintu gerbang timur dari pelataran dalam, yang ditutup selama enam hari kerja, akan dibuka pada hari Sabat (ay. 1).
Raja akan memasukinya dan beribadah di ambang pintunya, yang dari situ dia bisa melihat kurban di mezbah (ay. 2).
Di sebelah luar pintu gerbang itu, umat akan beribadah, dengan melihat melalui pintu itu (ay. 3).
Raja akan mempersembahkan kurban bakaran, kurban sajian, dan kurban pilihan (ay. 4, 5; bdg. Bil. 28:11-15).
6-8. Bulan Baru.
Kurban-kurban serupa akan dipersembahkan oleh sang raja untuk bulan baru.
8. Dia akan melewati ruang depan, dan keluar dari situ juga. Jadi, tanpa menginjakkan kaki di pelataran dalam.
9, 10. Kalau penduduk negeri pada perayaan-perayaan yang tetap berkumpul. Untuk menghindari kebingungan, umat yang datang ke perayaan-perayaan itu akan masuk melalui satu pintu gerbang dan keluar lewat pintu gerbang lainnya.
Raja akan beribadah bersama mereka sebagai salah satu orang awam.
11. Pada hari-hari raya dan perayaan-perayaan yang tetap (RSV), kurban sajian harus dipersembahkan bersama kurban bakaran, seperti pada hari Sabat.
12. Kehendak bebas atau kurban bakaran sukarela harus dipersiapkan oleh kelompok itu. Tentang kurban bakaran tetap (tãmîd), lihat Keluaran 29:42; Bilangan 28,29; Ulangan 8:11-13.
Raja dan Milik Pusakanya (46:16-18).
Ayat-ayat ini merupakan tambahan untuk 45:8, 9.
Kalau raja itu memberi milik pusaka kepada anak-anaknya, pusaka itu akan tetap menjadi milik mereka (ay. 16).
Kalau dia memberikan tanahnya kepada hamba-hambanya, tanah itu harus kembali kepada raja itu pada tahun kebebasan (ay. 17), mungkin Tahun Yobel setiap tahun ke-50 (bdg. Im. 25:10; Yer. 34:14; Yes. 61:1).
Raja tidak boleh mengusir orang dari milik pusaka mereka (ay. 18; bdg. 45:8, 9).
IV. Penglihatan Tentang Masyarakat Yang Dipulihkan (40:1-48:35).
Yehezkiel terlebih dulu berbicara tentang dosa-dosa yang menyebabkan kejatuhan Yehuda (ps. 1-24), dan memberitakan tentang ditundukkannya negara-negara tetangga yang memusuhinya (ps. 25-32).
Kemudian dia menggambarkan pemulihan luar biasa, yang diadakan Tuhan bagi umat-Nya, berupa pengembalian mereka ke tanah mereka (ps. 33-39), pembaharuan mereka (36: 22-32), dan kehadiran Tuhan di tengah-tengah mereka selama-lamanya (37:26-28).
Sebagai seorang pelihat praktis, di bawah pimpinan ilahi, hal berikutnya yang diperhatikan oleh sang nabi adalah pengaturan kehidupan agamawi dalam masyarakat yang dipulihkan itu (ps. 40-48).
Pasal-pasal penutup ini menyajikan banyak hal yang sulit.
Para rabi dari Talmud (Menahot 45a) mengatakan, bahwa hanya nabi Elia, yaitu nabi yang akan mengumumkan penebusan terakhir, yang akan menjelaskan berbagai ketidakcocokan dengan hukum-hukum Pentateukh, serta istilah-istilah yang tidak terdapat di tempat lain.
Selain itu, kata mereka, seandainya rabi Chanina ben Hezekiah (Babylonian Talmud, Hagiga 13a) tidak menjelaskan beberapa dari hal-hal yang sulit ini, Kitab Yehezkiel pasti tidak dimasukkan dalam kanon Alkitab.
Kerusakan tekstual, serta rincian arsitektur dan ritual yang membingungkan, membuat pembaca tercengang.
Namun, masalah yang paling sering muncul adalah masalah penafsiran pasal-pasal ini, yang tentangnya para ahli yang saleh berbeda pendapat selama bertahun-tahun.
Apakah sekian banyak rincian dari penglihatan ini (Yeh. 40:2) dimaksudkan untuk kelak diwujudkan pada masa depan?
Peran apakah yang akan dimainkan oleh kurban yang mengandung darah (kurban sembelihan & kurban bakaran) dalam setiap sistem pengaturan pada masa depan (40:3843; 43:18-27; 45:13-17; 46:13-15)?
Akankah imamat Zadok, tanpa imam besar, berfungsi kembali (40:45, 46; 42:13, 14; 43:18-27; 44:15-31; 45:18-20; 46:19-24)?
Siapakah sang raja dan siapakah anak-anaknya (44:3; 45:7-12, 13-17, 21-24; 46:1-8, 12, 16-18)?
Siapakah kaum Lewi yang direndahkan (44:10-14), orang-orang asing tidak bersunat yang tidak diperbolehkan masuk ke Bait Allah (44:5, 9), dan orang-orang asing yang tinggal di antara mereka yang menerima milik pusaka (47:22, 23)?
Bagaimana masalah-masalah geografis yang berhubungan (1) dengan sungai yang keluar dari Bait Allah (47:1-12) dan (2) dengan pembagian tanah di antara kedua belas suku (47:13-48:29) bisa dijelaskan?
Penekanan pada upacara, bentuk, dan lembaga telah menyebabkan Yehezkiel dituduh mengubah berbagai gagasan nabi menjadi hukum dan dogma, sehingga ia menjadi "bapa Yudaisme".
Yehezkiel memang yakin, bahwa zaman baru perlu menyatakan konsep rohaninya dalam bentuk fisik yang nyata.
Masyarakat Yahudi setelah pembuangan masih membutuhkan Bait Allah, imam, dan persembahan kurban.
Diragukan apakah masyarakat Yahudi akan bisa bertahan tanpa hal-hal tersebut.
Seperti nabi-nabi abad ke-8, Yehezkiel tertarik pada kehidupan yang benar (mis., ps. 3; 18; 33).
Peraturan-peraturan dalam pasal 40-48 dimaksudkan untuk orang-orang yang sudah diperbaharui (bdg. ps. 33-37).
Penafsiran-penafsiran tentang penglihatan akan Bait Allah, pada dasarnya muncul dalam dua kategori, yaitu harfiah dan simbolis.
Berikut ini adalah ringkasan dari pandangan pokok mengenai laporan tentang Bait Allah dalam "Utopia politis" atau "nomocracy" (pemerintahan dengan hukum; demikian Joseph Salvador, yang dikutip dalam J. Klausner, The Messianic Idea in Israel, hal. 131) dalam pasal 40-48.
(1) Beberapa orang berpendapat, bahwa itu adalah gambaran dari Bait Suci Salomo, yang dipelihara agar kaum buangan yang pulang bisa membangun kembali tempat ibadah mereka.
Sebenarnya, rincian untuk Bait Suci Yehezkiel berbeda dan lebih besar daripada Bait Suci Salomo.
(2) Beberapa orang lainnya mengatakan, bahwa Bait Suci Yehezkiel itu menggambarkan suatu gagasan mulia, suatu pola umum untuk menuntun kaum buangan yang pulang di dalam mereka membangun.
Seluruh bagian itu dipandang sebagai suatu ketetapan bagi teokrasi pasca-Pembuangan.
Namun, tidak ada satupun kitab pasca Pembuangan dalam PL yang mengacu pada Bait Suci Yehezkiel, juga tidak ada petunjuk apapun mengenai Bait Suci itu dalam karya Zerubabel dan Yosua, Hagai dan Zakharia (Ezr. 3:8-13; 5:1, 2, 13-17; bdg. 1:2-4; 6:14; Hag. 1:2, 7-15; 2:1-9; Za. 6:9-15), atau Ezra (Ezr. 7:10, 15, 16, 20, 27) dan Nehemia (8-9), bahwa inilah jenis bait suci yang mereka harus bangun.
(3) Beberapa penafsir Yahudi berpendapat, bahwa Raja Mesias, pada saat kedatangan-Nya, akan menyempurnakan Bait Suci itu dan menetapkan rincian ritualnya.
(4) Ada juga beberapa orang Kristen yang berpendapat, bahwa suatu Bait Allah yang nyata, berbagai persembahan kurban, dan keimaman akan berlaku selama Kerajaan Seribu Tahun, menurut rincian yang diberikan oleh Yehezkiel.
Di antara keberatan-keberatan yang serius atas pandangan ini, yang berikut ini perlu diperhatikan:
(a) Pendamaian yang dilakukan oleh Tuhan kita Yesus Kristus membatalkan semua persembahan kurban PL untuk selamanya (Ibr. 9:10-15; 10:1-4, 18).
(b) Sistem lama bersifat sementara, di mana orang-orang yang percaya kepada Kristus tidak harus kembali ke dalamnya (Gal. 3:23-25; , 4:3-9; 5:1; Kol. 2:16, 17; Ibr. 10:11-14).
(c) Semua orang percaya, entah Yahudi ataupun bukan Yahudi, adalah keturunan Abraham (Gal. 3:7, 16, 29), dan anggota "Israel milik Allah" (Gal. 6:16), sebuah hubungan yang didasarkan pada iman dan bukan pada nenek moyang (Rm. 4:11, 14, 16; 8:17; 9:6-8). Kristus telah meruntuhkan "tembok pemisah" (Ef. 2:11-22), sehingga perbedaan Yahudi-Yunani, disunat tidak disunat, hamba merdeka, perempuan - lelaki tidak ada manfaatnya (Gal. 3:28; Kol. 3:11; Ef. 3:6; Rm. 2:28, 29).
(d) PB menunjuk pada Gereja sebagai Israel Baru, di mana para penganut Israel lama bisa mengambil bagian dengan cara menerima Kristus (I Ptr. 2:3-5, 8-10). Janji-janji bagi Israel lama diperluas dan mencakup Gereja di seluruh dunia (Kis. 2:39; 10:43; 13:26; 15:14-18; Rm. 15:9-12).
(e) Bukan suku atau kaum tertentu, melainkan semua orang percaya adalah imam dan memiliki jalan masuk langsung kepada Allah melalui darah Kristus (lih. Ibr. 8:8-13, sebagai penggenapan Yer. 31:3-34; Luk. 22:20; Ibr. 9:26; 10:4-10). Yang Allah hargai adalah ibadah rohani bukan ritual (Yoh. 4:21-24; Kis. 7:48-50).
(f) Ketika Yohanes menggunakan pasal-pasal ini untuk menggambarkan Gereja Kristus, dia membuang elemen-elemen yang khas Yahudi (Why. 21:9-22:5).
Tetap menghendaki penjelasan harfiah bagi penglihatan tersebut sepertinya tidak perlu. Menolak suatu penafsiran harfiah tidak merupakan penghalang untuk tetap berpegang pada doktrin Kerajaan Seribu Tahun.
(5) Beberapa orang lain lagi berpendapat, bahwa Bait Suci Yehezkiel adalah sebuah lambang yang menggambarkan orang-orang tebusan dari segala zaman sedang menyembah Allah di surga. Namun, banyak rincian duniawi dari penglihatan itu, misalnya kurban penghapus dosa, menyanggah pendapat, bahwa ini adalah gambaran dari ibadah sempurna di surga.
(6) Pandangan simbolis tipikal, atau lebih tepatnya, alegoris, disukai oleh Bapa-bapa Gereja dan para Reformator.
Mereka menemukan di dalam raja, imam, persembahan kurban, ukuran Bait Suci, sungai yang keluar dari tempat ibadah, bagian warisan suku, dll., berbagai unsur yang menggambarkan Kristus serta kesempurnaan rohani dari Gereja di sepanjang zaman Injil.
Pandangan ini dipengaruhi oleh pemikiran yang subyektif dan merampas arti dari bagian Alkitab tersebut bagi zaman Yehezkiel.
(7) Sebagian orang melihat di dalamnya sebuah perumpamaan profetik belaka. Pasal-pasal ini, kata mereka, mengemukakan kebenaran rohani yang luar biasa dengan pola bahasa dan pola pemikiran imam Yehezkiel. Pasal-pasal itu ditandai oleh rincian kecil yang sama dengan yang terdapat dalam penglihatan (ps. 1), perumpamaan (ps. 16:23), pengajaran (ps. 18), dan nubuatannya (ps. 26-28; 29-32), sehingga mengandung makna kepastian ilahi.
Yehezkiel dan nabi-nabi lain melihat kehidupan masa depan yang ideal sebagai hidup di dalam tubuh; di atas bumi ini (lihat dalam 18:4; bdg. Yes. 66:20; Yer. 33:17, 18).
Mereka mengajarkan, bahwa kesempurnaan agama sejati akan tercapai hanya melalui kehadiran pribadi Tuhan di antara umat-Nya (bdg. 48:35b).
Jadi, bagi rekan-rekan Yehezkiel di pembuangan Babel, dan bagi generasi-generasi berikutnya, gambaran tentang Bait Allah yang baru, ibadah dan tanah itu mendatangkan penghiburan dan pencerahan.
Gereja Kristen, sepanjang sejarahnya, mengambil dari pasal-pasal ini, bukan rincian kecil yang bersifat tipologi atau alegoris dari kehidupan Israel, melainkan prinsip umum yang luas dari kehadiran Allah bersama umat-Nya dan kuasa Roh Kudus yang produktif.
Pasal-pasal itu mengarahkan Gereja, khususnya, dalam penyesuaiannya di Wahyu 21; 22, kepada penggenapan yang menantikan umat Allah saat parousia (kedatangan kedua) Anak-Nya, yang telah mempersiapkan tempat tinggal bagi orang-orang milik-Nya dalam kediaman Sang Bapa.
Pasal-pasal ini mengingatkan Gereja akan sifatnya sebagai peziarah di dunia ini, supaya Gereja mencari "langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran" (II Ptr. 3:13).
Penglihatan Yehezkiel tentang masyarakat yang dipulihkan meliputi Bait Allah yang baru, yang atasnya kemuliaan Tuhan kembali (ps. 10-43), ibadah yang baru, dengan pelayanan dan sistem kurban yang sempurna (ps. 44-46), dan tanah kudus yang baru yang dibagi kembali di antara suku-suku berdasarkan prinsip-prinsip baru (ps. 47; 48).
Pelayanan Ibadah Yang Baru (44:1-46:24).
Berbagai peraturan berikut berkaitan dengan:
(1) orang yang boleh melayani di Bait Suci (ps. 44);
(2) bagian-bagian untuk para imam, kaum Lewi, dan raja, serta kewajiban raja untuk Bait Suci (45:1-17); dan
(3) kurban-kurban harian serta kurban-kurban untuk hari raya di Bait Suci, dan kurban-kurban khusus raja (45:18-46:24).
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.