Alkitab Perjanjian Baru

Lukas 7:36-37 pada Papirus 3 yang merupakan bagian dari Alkitab Perjanjian Baru.

Perjanjian Baru tidak bisa dilepaskan dari Perjanjian Lama.

Mengapa?

Karena tanpa ada yang lama, maka tidak akan ada yang baru, bukan?

Karena Aliktab Perjanjian Baru berisikan kisah penggenapan dari Alkitab Perjanjian Lama, maka untuk bisa memahaminya, kita harus dulu mengetahui nubuatan yang ada dalam Perjanjian Lama.

Sebab itu, kita orang Kristen tetap mengakui Perjanjian Lama sebagai bagian dari ALKITAB, namun kita semestinya tetap berpusat pada Perjanjian Baru, yakni berpusat pada Tuhan Yesus, bukan berpusat pada nabi Musa.

Jika Alkitab Perjanjian Lama ditulis oleh nabi-nabi dan raja Israel / Yehuda, maka Perjanjian Baru ini ditulis oleh para rasul dan muridnya para rasul.

Isi dari Alkitab Perjanjian Baru ini terdiri atas:

Injil yang mengisahkan kelahiran Yesus, kehidupan Yesus, ajaran Yesus, kematian Yesus, dan kebangkitan-Nya.

Injil atau Kabar Baik yang mengisahkan semua hal mengenai Yesus yang diakui oleh orang Kristen adalah Kitab Matius, Kitab Markus, Kitab Lukas dan Kitab Yohanes.

Nama Kitab Injil di atas kita yakini adalah sesuai dengan nama-nama penulisnya, yang dalam hal ini adalah para rasul dan muridnya.

Selain Injil, Alkitab Perjanjian Baru juga mengisahkan pelayanan para rasul dalam Gereja Mula-mula yang dapat kita baca dalam Kitab Kisah Para Rasul, dan juga ada Surat-surat dari para rasul, yang diakhiri dengan Kitab yang menyingkapkan masa depan, yaitu Kitab Wahyu.

Berikut ini urutannya yang dapat kita klik tautannya jika mau melihat semua perikop dalam masing-masing Kitab, dan membaca ayat-ayat dalam perikop beserta dengan tafsirannya (Tafsiran Wycliffe).