Yehezkiel 47:21-48:29: Pembagian Tanah Israel
Sabtu, Januari 19, 2019
Edit
Klik:
Ezekiel / Yehezkiel 47:21-48:29
Eze 47:21 "Tanah inilah kamu harus bagi-bagi di antara kamu menurut suku-suku Israel.
Eze 47:22 Dan kamu harus membagi-baginya menjadi milik pusaka di antara kamu dan di antara orang-orang asing yang tinggal di antara kamu, yang melahirkan anak di tengah-tengahmu dan mereka harus kamu anggap sama seperti orang Israel asli; bersama-sama kamu mereka harus mendapat bagian milik pusaka di tengah-tengah suku-suku Israel.
Eze 47:23 Jadi kalau di tengah-tengah sesuatu suku ada tinggal orang asing, di situlah kamu berikan milik pusakanya, demikianlah firman Tuhan ALLAH.
Eze 48:1 Inilah nama suku-suku itu: Yang paling utara: dari laut terus ke Hetlon, ke jalan masuk ke Hamat, Hazar-Enon, sehingga daerah kota Damsyik, yang berdekatan dengan Hamat, terletak di sebelah utaranya, dari perbatasan sebelah timur sampai perbatasan sebelah barat terdapat bagian Dan.
Eze 48:2 Berbatasan dengan wilayah Dan, dari perbatasan sebelah timur sampai perbatasan sebelah barat, terdapat bagian Asyer.
Eze 48:3 Berbatasan dengan wilayah Asyer, dari perbatasan sebelah timur sampai perbatasan sebelah barat, terdapat bagian Naftali.
Eze 48:4 Berbatasan dengan wilayah Naftali, dari perbatasan sebelah timur sampai perbatasan sebelah barat, terdapat bagian Manasye.
Eze 48:5 Berbatasan dengan wilayah Manasye, dari perbatasan sebelah timur sampai perbatasan sebelah barat, terdapat bagian Efraim.
Eze 48:6 Berbatasan dengan wilayah Efraim, dari perbatasan sebelah timur sampai perbatasan sebelah barat, terdapat bagian Ruben.
Eze 48:7 Berbatasan dengan wilayah Ruben, dari perbatasan sebelah timur sampai perbatasan sebelah barat, terdapat bagian Yehuda.
Eze 48:8 Berbatasan dengan wilayah Yehuda, dari perbatasan sebelah timur sampai perbatasan sebelah barat, terdapat persembahan khusus yang harus kamu khususkan, yaitu dua puluh lima ribu hasta lebarnya, dan panjangnya sama dengan panjang satu bagian, yaitu dari perbatasan sebelah timur sampai perbatasan sebelah barat, dan di tengah-tengahnya terdapat tempat kudus.
Eze 48:9 Bagian persembahan khusus yang harus kamu khususkan bagi TUHAN, panjangnya dua puluh lima ribu hasta dan lebarnya dua puluh ribu hasta.
Eze 48:10 Dan bagi orang-orang inilah persembahan khusus yang kudus itu: Bagian imam-imam ialah panjangnya di utara dan selatan dua puluh lima ribu hasta, dan lebarnya di timur dan di barat sepuluh ribu hasta. Dan di tengah-tengahnyalah terletak tempat kudus TUHAN.
Eze 48:11 Inilah bagian imam-imam, yang sudah dikuduskan, yaitu bani Zadok, yang memelihara kewajibannya terhadap Aku dan yang tidak turut sesat dalam kesesatan orang Israel, seperti orang-orang Lewi.
Eze 48:12 Ini adalah bagian khusus bagi mereka dari tanah yang sudah dikhususkan, suatu hal yang maha kudus, berbatasan dengan bagian orang-orang Lewi.
Eze 48:13 Bagian orang-orang Lewi ialah sejajar dengan wilayah imam-imam, panjangnya dua puluh lima ribu hasta dan lebarnya sepuluh ribu hasta. Jadi seluruhnya ialah: panjang dua puluh lima ribu hasta dan lebar dua puluh ribu hasta.
Eze 48:14 Mereka tidak boleh menjual sedikitpun dari situ atau menukarnya, dan mereka tidak boleh mewariskan yang terbaik dari negeri itu kepada orang lain, sebab itu kudus bagi TUHAN.
Eze 48:15 Yang tertinggal dari lebarnya, yaitu lima ribu hasta lagi, yang berbatasan dengan yang dua puluh lima ribu hasta itu adalah tidak kudus, tetapi itu untuk keperluan kota sebagai tempat tinggal dan tanah perladangan.
Eze 48:16 Dan ukurannya adalah begini: sebelah utara dan selatan: empat ribu lima ratus hasta, sebelah timur dan barat: juga empat ribu lima ratus hasta.
Eze 48:17 Sekeliling kota itu ada tanah lapang, di sebelah utara dan selatan dua ratus lima puluh hasta, serta di sebelah timur dan barat dua ratus lima puluh hasta juga.
Eze 48:18 Yang tertinggal dari panjangnya, yang sejajar dengan persembahan khusus yang kudus itu, adalah sepuluh ribu hasta di sebelah timur dan sepuluh ribu hasta di sebelah barat dan hasilnya ialah menjadi makanan untuk pekerja-pekerja di kota itu.
Eze 48:19 Pekerja-pekerja ini, yang datang dari semua suku Israel, akan mengerjakannya.
Eze 48:20 Seluruh persembahan khusus itu adalah dua puluh lima ribu hasta kali dua puluh lima ribu hasta. Dalam bentuk empat persegi kamu harus mengkhususkan persembahan khusus yang kudus itu bersama milik kota itu.
Eze 48:21 Selebihnya adalah milik raja, yaitu di sebelah timur dan barat dari persembahan khusus yang kudus dan milik kota itu, dan berbatasan dengan yang dua puluh lima ribu hasta itu, ke timur sampai di perbatasan timur dan ke barat sampai di perbatasan barat dan sejajar dengan bagian suku-suku lain, adalah untuk raja. Di tengah-tengah bagian itu adalah persembahan khusus yang kudus dan Bait Suci.
Eze 48:22 Terkecuali milik orang-orang Lewi dan milik kota itu--yang terletak di tengah-tengah kepunyaan raja itu--maka yang diapit oleh wilayah Yehuda dan Benyamin adalah bagi raja.
Eze 48:23 Mengenai suku-suku yang lain: dari perbatasan sebelah timur sampai perbatasan sebelah barat, terdapat bagian Benyamin.
Eze 48:24 Berbatasan dengan wilayah Benyamin, dari perbatasan sebelah timur sampai perbatasan sebelah barat, terdapat bagian Simeon.
Eze 48:25 Berbatasan dengan wilayah Simeon, dari perbatasan sebelah timur sampai perbatasan sebelah barat, terdapat bagian Isakhar.
Eze 48:26 Berbatasan dengan wilayah Isakhar, dari perbatasan sebelah timur sampai perbatasan sebelah barat, terdapat bagian Zebulon.
Eze 48:27 Berbatasan dengan wilayah Zebulon, dari perbatasan sebelah timur sampai perbatasan sebelah barat, terdapat bagian Gad.
Eze 48:28 Perbatasan wilayah Gad di sebelah selatan ialah dari Tamar sampai mata air Meriba dekat Kadesh, terus ke sungai Mesir, terus ke laut besar.
Eze 48:29 Inilah negeri yang harus kamu bagi-bagi menjadi milik pusakamu di antara suku-suku Israel, dan itulah bagian-bagian mereka, demikianlah firman Tuhan ALLAH."
Tafsiran Wycliffe
21-23. Menurut suku-suku Israel. Orang-orang asing yang tinggal di antara suku-suku Israel akan menerima suatu milik pusaka di tengah-tengah suku-suku Israel di mana mereka tinggal.
Tujuh Suku Di Sebelah Utara Tanah Kudus (48:1-7).
Tujuh suku, yaitu Dan, Asyer, Naftali, Manasye, Efraim, Ruben, dan Yehuda, akan memiliki bagian tanah yang membentang dari timur ke barat dari batas utara tanah itu ke Tanah Kudus.
Kesukaran-kesukaran fisik dan topografis diabaikan.
Tanah Kudus (48:8-22).
Untuk penjelasan yang paralel, lihat 45:1-8a.
Bagian tanah yang lebarnya 25.000 hasta dan membentang dari batas timur sampai batas barat tanah itu dikhususkan untuk pemakaian kudus.
Di tengah-tengahnya ada tanah kudus (ay. 8, 9, 20; bdg. 45:1, 2).
10-12. Bagian Para Imam. Bandingkan 45:3, 4.
13,14. Bagian Kaum Lewi. Bandingkan 45:5
15-20. Bagian Kota itu. Bandingkan 45:6.
Di tengah-tengah bidang ketiga dari tanah kudus itu, yang berukuran 25.000 x 5.000 hasta, terletak kota (ay. 15), sebuah persegi empat yang masing-masing sisinya berukuran 4.500 hasta (ay. 16), yang dikelilingi oleh tanah lapang (AV, pinggiran kota; ay. 17) yang berukuran lebar 250 hasta.
Tanah berukuran 10.000 hasta di kedua sisi kota itu dimanfaatkan untuk tujuan-tujuan pertanian, yang hasilnya menjadi makanan bagi para pekerja industri dan pertanian (ay. 18). Semua suku Israel akan bekerja di situ (ay. 19).
21-22. Bagian raja.
Selebihnya adalah milik raja. Bandingkan 45:7, 8a. Wilayahnya berbatasan dengan Yehuda di sisi utara dan Benyamin di selatan.
Lima Suku di Sebelah Selatan Tanah Kudus (48:23-29).
Benyamin, Simeon, Isakhar, Zebulon, dan Gad diberi bagian tanah yang membentang dari timur ke barat, dari wilayah Bait Suci sampai batas selatan tanah itu.
Pembagian tanah ini tidak mengikuti pemukiman asli suku-suku itu.
Di sini, seluruh bangsa itu dipersatukan di sebelah barat Yordan.
Karena Bait Suci harus tetap di Yerusalem, tujuh suku bertempat di sebelah utara dan lima suku di sebelah selatan.
Suku Lea dan Rahel bertempat paling dekat dengan Bait Suci, sementara suku Bilha dan Zilpa yang paling jauh.
IV. Penglihatan Tentang Masyarakat Yang Dipulihkan (40:1-48:35).
Yehezkiel terlebih dulu berbicara tentang dosa-dosa yang menyebabkan kejatuhan Yehuda (ps. 1-24), dan memberitakan tentang ditundukkannya negara-negara tetangga yang memusuhinya (ps. 25-32).
Kemudian dia menggambarkan pemulihan luar biasa, yang diadakan Tuhan bagi umat-Nya, berupa pengembalian mereka ke tanah mereka (ps. 33-39), pembaharuan mereka (36: 22-32), dan kehadiran Tuhan di tengah-tengah mereka selama-lamanya (37:26-28).
Sebagai seorang pelihat praktis, di bawah pimpinan ilahi, hal berikutnya yang diperhatikan oleh sang nabi adalah pengaturan kehidupan agamawi dalam masyarakat yang dipulihkan itu (ps. 40-48).
Pasal-pasal penutup ini menyajikan banyak hal yang sulit.
Para rabi dari Talmud (Menahot 45a) mengatakan, bahwa hanya nabi Elia, yaitu nabi yang akan mengumumkan penebusan terakhir, yang akan menjelaskan berbagai ketidakcocokan dengan hukum-hukum Pentateukh, serta istilah-istilah yang tidak terdapat di tempat lain.
Selain itu, kata mereka, seandainya rabi Chanina ben Hezekiah (Babylonian Talmud, Hagiga 13a) tidak menjelaskan beberapa dari hal-hal yang sulit ini, Kitab Yehezkiel pasti tidak dimasukkan dalam kanon Alkitab.
Kerusakan tekstual, serta rincian arsitektur dan ritual yang membingungkan, membuat pembaca tercengang.
Namun, masalah yang paling sering muncul adalah masalah penafsiran pasal-pasal ini, yang tentangnya para ahli yang saleh berbeda pendapat selama bertahun-tahun.
Apakah sekian banyak rincian dari penglihatan ini (Yeh. 40:2) dimaksudkan untuk kelak diwujudkan pada masa depan?
Peran apakah yang akan dimainkan oleh kurban yang mengandung darah (kurban sembelihan & kurban bakaran) dalam setiap sistem pengaturan pada masa depan (40:3843; 43:18-27; 45:13-17; 46:13-15)?
Akankah imamat Zadok, tanpa imam besar, berfungsi kembali (40:45, 46; 42:13, 14; 43:18-27; 44:15-31; 45:18-20; 46:19-24)?
Siapakah sang raja dan siapakah anak-anaknya (44:3; 45:7-12, 13-17, 21-24; 46:1-8, 12, 16-18)?
Siapakah kaum Lewi yang direndahkan (44:10-14), orang-orang asing tidak bersunat yang tidak diperbolehkan masuk ke Bait Allah (44:5, 9), dan orang-orang asing yang tinggal di antara mereka yang menerima milik pusaka (47:22, 23)?
Bagaimana masalah-masalah geografis yang berhubungan (1) dengan sungai yang keluar dari Bait Allah (47:1-12) dan (2) dengan pembagian tanah di antara kedua belas suku (47:13-48:29) bisa dijelaskan?
Penekanan pada upacara, bentuk, dan lembaga telah menyebabkan Yehezkiel dituduh mengubah berbagai gagasan nabi menjadi hukum dan dogma, sehingga ia menjadi "bapa Yudaisme".
Yehezkiel memang yakin, bahwa zaman baru perlu menyatakan konsep rohaninya dalam bentuk fisik yang nyata.
Masyarakat Yahudi setelah pembuangan masih membutuhkan Bait Allah, imam, dan persembahan kurban.
Diragukan apakah masyarakat Yahudi akan bisa bertahan tanpa hal-hal tersebut.
Seperti nabi-nabi abad ke-8, Yehezkiel tertarik pada kehidupan yang benar (mis., ps. 3; 18; 33).
Peraturan-peraturan dalam pasal 40-48 dimaksudkan untuk orang-orang yang sudah diperbaharui (bdg. ps. 33-37).
Penafsiran-penafsiran tentang penglihatan akan Bait Allah, pada dasarnya muncul dalam dua kategori, yaitu harfiah dan simbolis.
Berikut ini adalah ringkasan dari pandangan pokok mengenai laporan tentang Bait Allah dalam "Utopia politis" atau "nomocracy" (pemerintahan dengan hukum; demikian Joseph Salvador, yang dikutip dalam J. Klausner, The Messianic Idea in Israel, hal. 131) dalam pasal 40-48.
(1) Beberapa orang berpendapat, bahwa itu adalah gambaran dari Bait Suci Salomo, yang dipelihara agar kaum buangan yang pulang bisa membangun kembali tempat ibadah mereka.
Sebenarnya, rincian untuk Bait Suci Yehezkiel berbeda dan lebih besar daripada Bait Suci Salomo.
(2) Beberapa orang lainnya mengatakan, bahwa Bait Suci Yehezkiel itu menggambarkan suatu gagasan mulia, suatu pola umum untuk menuntun kaum buangan yang pulang di dalam mereka membangun.
Seluruh bagian itu dipandang sebagai suatu ketetapan bagi teokrasi pasca-Pembuangan.
Namun, tidak ada satupun kitab pasca Pembuangan dalam PL yang mengacu pada Bait Suci Yehezkiel, juga tidak ada petunjuk apapun mengenai Bait Suci itu dalam karya Zerubabel dan Yosua, Hagai dan Zakharia (Ezr. 3:8-13; 5:1, 2, 13-17; bdg. 1:2-4; 6:14; Hag. 1:2, 7-15; 2:1-9; Za. 6:9-15), atau Ezra (Ezr. 7:10, 15, 16, 20, 27) dan Nehemia (8-9), bahwa inilah jenis bait suci yang mereka harus bangun.
(3) Beberapa penafsir Yahudi berpendapat, bahwa Raja Mesias, pada saat kedatangan-Nya, akan menyempurnakan Bait Suci itu dan menetapkan rincian ritualnya.
(4) Ada juga beberapa orang Kristen yang berpendapat, bahwa suatu Bait Allah yang nyata, berbagai persembahan kurban, dan keimaman akan berlaku selama Kerajaan Seribu Tahun, menurut rincian yang diberikan oleh Yehezkiel.
Di antara keberatan-keberatan yang serius atas pandangan ini, yang berikut ini perlu diperhatikan:
(a) Pendamaian yang dilakukan oleh Tuhan kita Yesus Kristus membatalkan semua persembahan kurban PL untuk selamanya (Ibr. 9:10-15; 10:1-4, 18).
(b) Sistem lama bersifat sementara, di mana orang-orang yang percaya kepada Kristus tidak harus kembali ke dalamnya (Gal. 3:23-25; , 4:3-9; 5:1; Kol. 2:16, 17; Ibr. 10:11-14).
(c) Semua orang percaya, entah Yahudi ataupun bukan Yahudi, adalah keturunan Abraham (Gal. 3:7, 16, 29), dan anggota "Israel milik Allah" (Gal. 6:16), sebuah hubungan yang didasarkan pada iman dan bukan pada nenek moyang (Rm. 4:11, 14, 16; 8:17; 9:6-8). Kristus telah meruntuhkan "tembok pemisah" (Ef. 2:11-22), sehingga perbedaan Yahudi-Yunani, disunat tidak disunat, hamba merdeka, perempuan - lelaki tidak ada manfaatnya (Gal. 3:28; Kol. 3:11; Ef. 3:6; Rm. 2:28, 29).
(d) PB menunjuk pada Gereja sebagai Israel Baru, di mana para penganut Israel lama bisa mengambil bagian dengan cara menerima Kristus (I Ptr. 2:3-5, 8-10). Janji-janji bagi Israel lama diperluas dan mencakup Gereja di seluruh dunia (Kis. 2:39; 10:43; 13:26; 15:14-18; Rm. 15:9-12).
(e) Bukan suku atau kaum tertentu, melainkan semua orang percaya adalah imam dan memiliki jalan masuk langsung kepada Allah melalui darah Kristus (lih. Ibr. 8:8-13, sebagai penggenapan Yer. 31:3-34; Luk. 22:20; Ibr. 9:26; 10:4-10). Yang Allah hargai adalah ibadah rohani bukan ritual (Yoh. 4:21-24; Kis. 7:48-50).
(f) Ketika Yohanes menggunakan pasal-pasal ini untuk menggambarkan Gereja Kristus, dia membuang elemen-elemen yang khas Yahudi (Why. 21:9-22:5).
Tetap menghendaki penjelasan harfiah bagi penglihatan tersebut sepertinya tidak perlu. Menolak suatu penafsiran harfiah tidak merupakan penghalang untuk tetap berpegang pada doktrin Kerajaan Seribu Tahun.
(5) Beberapa orang lain lagi berpendapat, bahwa Bait Suci Yehezkiel adalah sebuah lambang yang menggambarkan orang-orang tebusan dari segala zaman sedang menyembah Allah di surga. Namun, banyak rincian duniawi dari penglihatan itu, misalnya kurban penghapus dosa, menyanggah pendapat, bahwa ini adalah gambaran dari ibadah sempurna di surga.
(6) Pandangan simbolis tipikal, atau lebih tepatnya, alegoris, disukai oleh Bapa-bapa Gereja dan para Reformator.
Mereka menemukan di dalam raja, imam, persembahan kurban, ukuran Bait Suci, sungai yang keluar dari tempat ibadah, bagian warisan suku, dll., berbagai unsur yang menggambarkan Kristus serta kesempurnaan rohani dari Gereja di sepanjang zaman Injil.
Pandangan ini dipengaruhi oleh pemikiran yang subyektif dan merampas arti dari bagian Alkitab tersebut bagi zaman Yehezkiel.
(7) Sebagian orang melihat di dalamnya sebuah perumpamaan profetik belaka. Pasal-pasal ini, kata mereka, mengemukakan kebenaran rohani yang luar biasa dengan pola bahasa dan pola pemikiran imam Yehezkiel. Pasal-pasal itu ditandai oleh rincian kecil yang sama dengan yang terdapat dalam penglihatan (ps. 1), perumpamaan (ps. 16:23), pengajaran (ps. 18), dan nubuatannya (ps. 26-28; 29-32), sehingga mengandung makna kepastian ilahi.
Yehezkiel dan nabi-nabi lain melihat kehidupan masa depan yang ideal sebagai hidup di dalam tubuh; di atas bumi ini (lihat dalam 18:4; bdg. Yes. 66:20; Yer. 33:17, 18).
Mereka mengajarkan, bahwa kesempurnaan agama sejati akan tercapai hanya melalui kehadiran pribadi Tuhan di antara umat-Nya (bdg. 48:35b).
Jadi, bagi rekan-rekan Yehezkiel di pembuangan Babel, dan bagi generasi-generasi berikutnya, gambaran tentang Bait Allah yang baru, ibadah dan tanah itu mendatangkan penghiburan dan pencerahan.
Gereja Kristen, sepanjang sejarahnya, mengambil dari pasal-pasal ini, bukan rincian kecil yang bersifat tipologi atau alegoris dari kehidupan Israel, melainkan prinsip umum yang luas dari kehadiran Allah bersama umat-Nya dan kuasa Roh Kudus yang produktif.
Pasal-pasal itu mengarahkan Gereja, khususnya, dalam penyesuaiannya di Wahyu 21; 22, kepada penggenapan yang menantikan umat Allah saat parousia (kedatangan kedua) Anak-Nya, yang telah mempersiapkan tempat tinggal bagi orang-orang milik-Nya dalam kediaman Sang Bapa.
Pasal-pasal ini mengingatkan Gereja akan sifatnya sebagai peziarah di dunia ini, supaya Gereja mencari "langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran" (II Ptr. 3:13).
Penglihatan Yehezkiel tentang masyarakat yang dipulihkan meliputi Bait Allah yang baru, yang atasnya kemuliaan Tuhan kembali (ps. 10-43), ibadah yang baru, dengan pelayanan dan sistem kurban yang sempurna (ps. 44-46), dan tanah kudus yang baru yang dibagi kembali di antara suku-suku berdasarkan prinsip-prinsip baru (ps. 47; 48).
Tanah Suci Yang Baru (47:1-48:35).
Setelah suatu gambaran tentang sungai-sungai yang memberi kehidupan bagi tanah itu (47:1-12), ditunjukkanlah batas-batas tanah itu (47:13-23), dan pengaturan suku-suku di tanah itu (48:1-35).
Batas-batas Tanah Tersebut (47:13-23).
Bandingkan Bilangan 34:1-12, di mana batas-batas selatan sampai utara merentang kira-kira 280 mil.
Tanah yang baru itu akan dibagi secara sama di antara 12 suku (ay. 13, 14).
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.