Yehezkiel 40:1-47: Pintu-pintu Gerbang dan Pelataran-pelataran Bait Suci Yang Baru

Klik:

Ezekiel / Yehezkiel 40:1-47


Eze 40:1 Dalam tahun kedua puluh lima sesudah pembuangan kami, yaitu pada permulaan tahun, pada tanggal sepuluh bulan itu, dalam tahun keempat belas sesudah kota itu ditaklukkan, pada hari itu juga kekuasaan TUHAN meliputi aku dan dibawa-Nya aku

Eze 40:2 dalam penglihatan-penglihatan ilahi ke tanah Israel dan menempatkan aku di atas sebuah gunung yang tinggi sekali. Di atas itu di hadapanku ada yang menyerupai bentuk kota.

Eze 40:3 Ke sanalah aku dibawa-Nya. Dan lihat, ada seorang yang kelihatan seperti tembaga dan di tangannya ada tali lenan beserta tongkat pengukur; dan ia berdiri di pintu gerbang.

Eze 40:4 Orang itu berbicara kepadaku: "Hai anak manusia, lihatlah dengan teliti dan dengarlah dengan sungguh-sungguh dan perhatikanlah baik-baik segala sesuatu yang akan kuperlihatkan kepadamu; sebab untuk itulah engkau dibawa ke mari, supaya aku memperlihatkan semuanya itu kepadamu. Beritahukanlah segala sesuatu yang kaulihat kepada kaum Israel."

Eze 40:5 Lihat, di luar bangunan itu ada tembok, seluruh keliling bangunan itu. Dan di tangan orang itu ada tongkat pengukur, yang panjangnya enam hasta. --Hasta ini setapak tangan lebih panjang dari hasta biasa--.Ia mengukur tembok itu, tebalnya satu tongkat dan tingginya satu tongkat.

Eze 40:6 Lalu ia sampai di pintu gerbang yang menghadap ke timur dan menaiki tangganya, ia mengukur ambang dari pintu gerbang itu: satu tongkat lebarnya.

Eze 40:7 Kemudian ia mengukur kamar jaga: panjangnya satu tongkat dan lebarnya satu tongkat, dan jarak antara dua kamar jaga adalah lima hasta. Dan ambang pintu gerbang sebelah dalam yang dekat balai gerbang itu adalah satu tongkat.

Eze 40:8 Kemudian ia mengukur balai gerbang itu: delapan hasta

Eze 40:9 dan tiang temboknya dua hasta dan balai itu ada di sebelah dalam.

Eze 40:10 Mengenai kamar-kamar jaga yang di pintu gerbang sebelah timur itu ada tiga kamar pada tiap sisi; ketiga-tiganya sama ukurannya dan kedua tiang tembok pada kedua sisi sama juga ukurannya.

Eze 40:11 Lalu ia mengukur lobang pintu gerbang itu: lebarnya sebelah dalam adalah sepuluh hasta, dan lebarnya sebelah luar tiga belas hasta.

Eze 40:12 Di bagian muka dari kamar-kamar jaga itu ada sekatan, yang berukuran satu hasta dan demikian juga ukuran sekatan di sebelah yang lain. Dan ukuran kamar jaga itu adalah enam hasta pada kedua belah pihak.

Eze 40:13 Lalu ia mengukur pintu gerbang itu dari dinding belakang kamar jaga yang satu sampai dinding belakang kamar jaga yang lain, melalui kedua pintu sekatan itu: lebarnya dua puluh lima hasta.

Eze 40:14 Ia mengukur juga balai gerbang itu: dua puluh hasta dan sekeliling balai gerbang itu adalah pelataran.

Eze 40:15 Dari muka pintu gerbang luar sampai balai gerbang sebelah dalam: lima puluh hasta.

Eze 40:16 Pada sekeliling pintu gerbang itu di bagian dalam ada jendela-jendela dengan bidai, yaitu di kamar-kamar jaga dan pada tiang-tiang tembok dan begitu juga pada balai gerbang. Dan pada tiang-tiang tembok itu terukir gambar pohon-pohon korma.

Eze 40:17 Lalu dibawanya aku ke pelataran luar, sungguh, sekeliling pelataran itu ada bilik-bilik, yang jumlahnya tiga puluh. Dan bilik-bilik itu dibangun di atas sebuah lantai batu.

Eze 40:18 Dan lantai batu itu ada di samping pintu-pintu gerbang mengikuti panjangnya. Itulah lantai batu bawah.

Eze 40:19 Kemudian ia mengukur lebar pelataran itu dari sebelah dalam pintu gerbang bawah sampai sebelah luar pintu gerbang dalam: seratus hasta. Lalu ia berjalan di depanku menuju ke utara

Eze 40:20 dan sungguh, ada pintu gerbang yang menghadap ke utara, yang termasuk pelataran luar. Ia mengukur panjang dan lebarnya.

Eze 40:21 Kamar jaganya, tiga sebelah-menyebelah, tiang-tiang tembok dan balai gerbangnya adalah seukuran dengan pintu gerbang pertama: lima puluh hasta panjangnya dan lebarnya dua puluh lima hasta.

Eze 40:22 Jendela-jendelanya, balai gerbangnya dan gambar-gambar pohon kormanya seukuran juga dengan pintu gerbang yang menghadap ke timur. Orang dapat naik ke situ melalui tangga yang tujuh tingkat dan balai gerbangnya ada sebelah dalam.

Eze 40:23 Di pelataran dalam ada sebuah pintu gerbang yang berhadapan dengan pintu gerbang utara sama seperti halnya dengan pintu gerbang timur; ia mengukur dari pintu gerbang sampai pintu gerbang: seratus hasta.

Eze 40:24 Kemudian ia membawa aku menuju selatan, sungguh, ada sebuah pintu gerbang yang menghadap ke selatan; ia mengukur kamar-kamar jaganya, tiang-tiang temboknya dan balai gerbangnya, ukurannya sama saja dengan yang lain-lain.

Eze 40:25 Sekeliling pintu gerbang itu dan balai gerbangnya ada jendela-jendela, yang sama dengan yang lain-lain; panjang pintu gerbang itu lima puluh hasta dan lebarnya dua puluh lima hasta.

Eze 40:26 Tangga ke situ adalah tujuh tingkat, dan balai gerbangnya ada sebelah dalam. Pada pintu gerbang itu juga, di tiang-tiang temboknya, terukir gambar pohon-pohon korma, satu batang di sebelah sini dan satu batang di sebelah sana.

Eze 40:27 Di bagian selatan pelataran dalam ada juga pintu gerbang; ia mengukur dari pintu gerbang sampai pintu gerbang di bagian selatan: seratus hasta.

Eze 40:28 Lalu dibawanya aku ke pelataran dalam melalui pintu gerbang selatan dan ia mengukur pintu gerbang itu, ukurannya sama saja dengan yang lain-lain.

Eze 40:29 Kamar-kamar jaganya, tiang-tiang temboknya dan balai gerbangnya, ukurannya sama saja dengan yang lain-lain. Sekeliling pintu gerbang itu dan balai gerbangnya ada jendela-jendela; panjang pintu gerbang itu lima puluh hasta dan lebarnya dua puluh lima hasta. --

Eze 40:30 Sekelilingnya ada balai-balai gerbang, panjangnya dua puluh lima hasta dan lebarnya lima hasta. --

Eze 40:31 Balai gerbangnya adalah sebelah pelataran luar dan pada tiang-tiang temboknya terukir gambar pohon-pohon korma dan tangganya ke atas ada delapan tingkat.

Eze 40:32 Lalu dibawanya aku ke sebelah timur pelataran dalam dan ia mengukur pintu gerbang yang di situ, dan ukurannya sama saja dengan yang lain-lain.

Eze 40:33 Kamar-kamar jaganya, tiang-tiang temboknya dan balai gerbangnya, ukurannya sama saja dengan yang lain-lain. Sekeliling pintu gerbang itu dan balai gerbangnya ada jendela-jendela; panjang pintu gerbang itu lima puluh hasta dan lebarnya dua puluh lima hasta.

Eze 40:34 Balai gerbangnya adalah sebelah pelataran luar dan pada tiang-tiang temboknya terukir gambar pohon-pohon korma, sebelah sini dan sebelah sana, dan tangganya ke atas ada delapan tingkat.

Eze 40:35 Kemudian dibawanya aku ke pintu gerbang utara dan ia mengukurnya, dan ukurannya sama saja dengan yang lain-lain.

Eze 40:36 Kamar-kamar jaganya, tiang-tiang temboknya dan balai gerbangnya, ukurannya sama saja dengan yang lain-lain, dan sekelilingnya ada jendela-jendela; panjang pintu gerbang itu lima puluh hasta dan lebarnya dua puluh lima hasta.

Eze 40:37 Balai gerbangnya adalah sebelah pelataran luar, dan pada tiang-tiang temboknya terukir gambar pohon-pohon korma, sebelah sini dan sebelah sana, dan tangganya ke atas ada delapan tingkat.

Eze 40:38 Ada juga sebuah bilik, yang pintunya di balai gerbang dan di sana orang membasuh korban bakaran.

Eze 40:39 Dalam balai gerbang itu ada dua meja sebelah sini dan dua meja sebelah sana, tempat menyembelih korban bakaran, korban penghapus dosa dan korban penebus salah.

Eze 40:40 Di samping kiri balai gerbang, di sebelah luar, ada dua meja, dan di samping kanan balai gerbang itu juga dua meja.

Eze 40:41 Jadi di pintu gerbang itu ada empat meja sebelah sini dan empat meja sebelah sana; semuanya delapan meja di situ untuk tempat menyembelih korban.

Eze 40:42 Ada juga empat meja lagi untuk korban bakaran, yang diperbuat dari batu pahat. Panjangnya satu setengah hasta, lebarnya satu setengah hasta dan tingginya satu hasta. Di sana diletakkan perkakas-perkakas untuk menyembelih korban bakaran dan korban sembelihan.

Eze 40:43 Sekeliling ruangan itu dipakukan gantungan-gantungan yang panjangnya setapak tangan, dan di atas meja-meja itu diletakkan daging korban.

Eze 40:44 Lalu dibawanya aku ke pelataran dalam, sungguh, di sana ada dua bilik, yaitu satu di samping pintu gerbang utara dan mukanya menghadap ke selatan, satu lagi di samping pintu gerbang selatan dan mukanya menghadap ke utara.

Eze 40:45 Ia berkata kepadaku: "Bilik ini, yang mukanya menghadap ke selatan, adalah bagi imam-imam yang bertugas di Bait Suci,

Eze 40:46 dan bilik yang mukanya menghadap ke utara, adalah bagi imam-imam yang bertugas di mezbah; mereka ini adalah bani Zadok dan hanya golongan inilah dari bani Lewi yang boleh mendekat kepada TUHAN untuk menyelenggarakan kebaktian."

Eze 40:47 Lalu ia mengukur pelataran dalam: itu suatu empat persegi, yang panjangnya seratus hasta dan lebarnya seratus hasta; mezbah ada di hadapan Bait Suci.


Tafsiran Wycliffe


IV. Penglihatan Tentang Masyarakat Yang Dipulihkan (40:1-48:35).


Yehezkiel terlebih dulu berbicara tentang dosa-dosa yang menyebabkan kejatuhan Yehuda (ps. 1-24), dan memberitakan tentang ditundukkannya negara-negara tetangga yang memusuhinya (ps. 25-32).

Kemudian dia menggambarkan pemulihan luar biasa, yang diadakan Tuhan bagi umat-Nya, berupa pengembalian mereka ke tanah mereka (ps. 33-39), pembaharuan mereka (36: 22-32), dan kehadiran Tuhan di tengah-tengah mereka selama-lamanya (37:26-28).

Sebagai seorang pelihat praktis, di bawah pimpinan ilahi, hal berikutnya yang diperhatikan oleh sang nabi adalah pengaturan kehidupan agamawi dalam masyarakat yang dipulihkan itu (ps. 40-48).

Pasal-pasal penutup ini menyajikan banyak hal yang sulit.

Para rabi dari Talmud (Menahot 45a) mengatakan, bahwa hanya nabi Elia, yaitu nabi yang akan mengumumkan penebusan terakhir, yang akan menjelaskan berbagai ketidakcocokan dengan hukum-hukum Pentateukh, serta istilah-istilah yang tidak terdapat di tempat lain.

Selain itu, kata mereka, seandainya rabi Chanina ben Hezekiah (Babylonian Talmud, Hagiga 13a) tidak menjelaskan beberapa dari hal-hal yang sulit ini, Kitab Yehezkiel pasti tidak dimasukkan dalam kanon Alkitab.

Kerusakan tekstual, serta rincian arsitektur dan ritual yang membingungkan, membuat pembaca tercengang.

Namun, masalah yang paling sering muncul adalah masalah penafsiran pasal-pasal ini, yang tentangnya para ahli yang saleh berbeda pendapat selama bertahun-tahun.

Apakah sekian banyak rincian dari penglihatan ini (Yeh. 40:2) dimaksudkan untuk kelak diwujudkan pada masa depan?

Peran apakah yang akan dimainkan oleh kurban yang mengandung darah (kurban sembelihan & kurban bakaran) dalam setiap sistem pengaturan pada masa depan (40:3843; 43:18-27; 45:13-17; 46:13-15)?

Akankah imamat Zadok, tanpa imam besar, berfungsi kembali (40:45, 46; 42:13, 14; 43:18-27; 44:15-31; 45:18-20; 46:19-24)?

Siapakah sang raja dan siapakah anak-anaknya (44:3; 45:7-12, 13-17, 21-24; 46:1-8, 12, 16-18)?

Siapakah kaum Lewi yang direndahkan (44:10-14), orang-orang asing tidak bersunat yang tidak diperbolehkan masuk ke Bait Allah (44:5, 9), dan orang-orang asing yang tinggal di antara mereka yang menerima milik pusaka (47:22, 23)?

Bagaimana masalah-masalah geografis yang berhubungan (1) dengan sungai yang keluar dari Bait Allah (47:1-12) dan (2) dengan pembagian tanah di antara kedua belas suku (47:13-48:29) bisa dijelaskan?

Penekanan pada upacara, bentuk, dan lembaga telah menyebabkan Yehezkiel dituduh mengubah berbagai gagasan nabi menjadi hukum dan dogma, sehingga ia menjadi "bapa Yudaisme".

Yehezkiel memang yakin, bahwa zaman baru perlu menyatakan konsep rohaninya dalam bentuk fisik yang nyata.

Masyarakat Yahudi setelah pembuangan masih membutuhkan Bait Allah, imam, dan persembahan kurban.

Diragukan apakah masyarakat Yahudi akan bisa bertahan tanpa hal-hal tersebut.

Seperti nabi-nabi abad ke-8, Yehezkiel tertarik pada kehidupan yang benar (mis., ps. 3; 18; 33).

Peraturan-peraturan dalam pasal 40-48 dimaksudkan untuk orang-orang yang sudah diperbaharui (bdg. ps. 33-37).

Penafsiran-penafsiran tentang penglihatan akan Bait Allah, pada dasarnya muncul dalam dua kategori, yaitu harfiah dan simbolis.

Berikut ini adalah ringkasan dari pandangan pokok mengenai laporan tentang Bait Allah dalam "Utopia politis" atau "nomocracy" (pemerintahan dengan hukum; demikian Joseph Salvador, yang dikutip dalam J. Klausner, The Messianic Idea in Israel, hal. 131) dalam pasal 40-48.

(1) Beberapa orang berpendapat, bahwa itu adalah gambaran dari Bait Suci Salomo, yang dipelihara agar kaum buangan yang pulang bisa membangun kembali tempat ibadah mereka.

Sebenarnya, rincian untuk Bait Suci Yehezkiel berbeda dan lebih besar daripada Bait Suci Salomo.

(2) Beberapa orang lainnya mengatakan, bahwa Bait Suci Yehezkiel itu menggambarkan suatu gagasan mulia, suatu pola umum untuk menuntun kaum buangan yang pulang di dalam mereka membangun.

Seluruh bagian itu dipandang sebagai suatu ketetapan bagi teokrasi pasca-Pembuangan.

Namun, tidak ada satupun kitab pasca Pembuangan dalam PL yang mengacu pada Bait Suci Yehezkiel, juga tidak ada petunjuk apapun mengenai Bait Suci itu dalam karya Zerubabel dan Yosua, Hagai dan Zakharia (Ezr. 3:8-13; 5:1, 2, 13-17; bdg. 1:2-4; 6:14; Hag. 1:2, 7-15; 2:1-9; Za. 6:9-15), atau Ezra (Ezr. 7:10, 15, 16, 20, 27) dan Nehemia (8-9), bahwa inilah jenis bait suci yang mereka harus bangun.

(3) Beberapa penafsir Yahudi berpendapat, bahwa Raja Mesias, pada saat kedatangan-Nya, akan menyempurnakan Bait Suci itu dan menetapkan rincian ritualnya.

(4) Ada juga beberapa orang Kristen yang berpendapat, bahwa suatu Bait Allah yang nyata, berbagai persembahan kurban, dan keimaman akan berlaku selama Kerajaan Seribu Tahun, menurut rincian yang diberikan oleh Yehezkiel.

Di antara keberatan-keberatan yang serius atas pandangan ini, yang berikut ini perlu diperhatikan:

(a) Pendamaian yang dilakukan oleh Tuhan kita Yesus Kristus membatalkan semua persembahan kurban PL untuk selamanya (Ibr. 9:10-15; 10:1-4, 18).

(b) Sistem lama bersifat sementara, di mana orang-orang yang percaya kepada Kristus tidak harus kembali ke dalamnya (Gal. 3:23-25; , 4:3-9; 5:1; Kol. 2:16, 17; Ibr. 10:11-14).

(c) Semua orang percaya, entah Yahudi ataupun bukan Yahudi, adalah keturunan Abraham (Gal. 3:7, 16, 29), dan anggota "Israel milik Allah" (Gal. 6:16), sebuah hubungan yang didasarkan pada iman dan bukan pada nenek moyang (Rm. 4:11, 14, 16; 8:17; 9:6-8). Kristus telah meruntuhkan "tembok pemisah" (Ef. 2:11-22), sehingga perbedaan Yahudi-Yunani, disunat tidak disunat, hamba merdeka, perempuan - lelaki tidak ada manfaatnya (Gal. 3:28; Kol. 3:11; Ef. 3:6; Rm. 2:28, 29).

(d) PB menunjuk pada Gereja sebagai Israel Baru, di mana para penganut Israel lama bisa mengambil bagian dengan cara menerima Kristus (I Ptr. 2:3-5, 8-10). Janji-janji bagi Israel lama diperluas dan mencakup Gereja di seluruh dunia (Kis. 2:39; 10:43; 13:26; 15:14-18; Rm. 15:9-12).

(e) Bukan suku atau kaum tertentu, melainkan semua orang percaya adalah imam dan memiliki jalan masuk langsung kepada Allah melalui darah Kristus (lih. Ibr. 8:8-13, sebagai penggenapan Yer. 31:3-34; Luk. 22:20; Ibr. 9:26; 10:4-10). Yang Allah hargai adalah ibadah rohani bukan ritual (Yoh. 4:21-24; Kis. 7:48-50).

(f) Ketika Yohanes menggunakan pasal-pasal ini untuk menggambarkan Gereja Kristus, dia membuang elemen-elemen yang khas Yahudi (Why. 21:9-22:5).

Tetap menghendaki penjelasan harfiah bagi penglihatan tersebut sepertinya tidak perlu. Menolak suatu penafsiran harfiah tidak merupakan penghalang untuk tetap berpegang pada doktrin Kerajaan Seribu Tahun.

(5) Beberapa orang lain lagi berpendapat, bahwa Bait Suci Yehezkiel adalah sebuah lambang yang menggambarkan orang-orang tebusan dari segala zaman sedang menyembah Allah di surga. Namun, banyak rincian duniawi dari penglihatan itu, misalnya kurban penghapus dosa, menyanggah pendapat, bahwa ini adalah gambaran dari ibadah sempurna di surga.

(6) Pandangan simbolis tipikal, atau lebih tepatnya, alegoris, disukai oleh Bapa-bapa Gereja dan para Reformator.

Mereka menemukan di dalam raja, imam, persembahan kurban, ukuran Bait Suci, sungai yang keluar dari tempat ibadah, bagian warisan suku, dll., berbagai unsur yang menggambarkan Kristus serta kesempurnaan rohani dari Gereja di sepanjang zaman Injil.

Pandangan ini dipengaruhi oleh pemikiran yang subyektif dan merampas arti dari bagian Alkitab tersebut bagi zaman Yehezkiel.

(7) Sebagian orang melihat di dalamnya sebuah perumpamaan profetik belaka. Pasal-pasal ini, kata mereka, mengemukakan kebenaran rohani yang luar biasa dengan pola bahasa dan pola pemikiran imam Yehezkiel. Pasal-pasal itu ditandai oleh rincian kecil yang sama dengan yang terdapat dalam penglihatan (ps. 1), perumpamaan (ps. 16:23), pengajaran (ps. 18), dan nubuatannya (ps. 26-28; 29-32), sehingga mengandung makna kepastian ilahi.

Yehezkiel dan nabi-nabi lain melihat kehidupan masa depan yang ideal sebagai hidup di dalam tubuh; di atas bumi ini (lihat dalam 18:4; bdg. Yes. 66:20; Yer. 33:17, 18).

Mereka mengajarkan, bahwa kesempurnaan agama sejati akan tercapai hanya melalui kehadiran pribadi Tuhan di antara umat-Nya (bdg. 48:35b).

Jadi, bagi rekan-rekan Yehezkiel di pembuangan Babel, dan bagi generasi-generasi berikutnya, gambaran tentang Bait Allah yang baru, ibadah dan tanah itu mendatangkan penghiburan dan pencerahan.

Gereja Kristen, sepanjang sejarahnya, mengambil dari pasal-pasal ini, bukan rincian kecil yang bersifat tipologi atau alegoris dari kehidupan Israel, melainkan prinsip umum yang luas dari kehadiran Allah bersama umat-Nya dan kuasa Roh Kudus yang produktif.

Pasal-pasal itu mengarahkan Gereja, khususnya, dalam penyesuaiannya di Wahyu 21; 22, kepada penggenapan yang menantikan umat Allah saat parousia (kedatangan kedua) Anak-Nya, yang telah mempersiapkan tempat tinggal bagi orang-orang milik-Nya dalam kediaman Sang Bapa.

Pasal-pasal ini mengingatkan Gereja akan sifatnya sebagai peziarah di dunia ini, supaya Gereja mencari "langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran" (II Ptr. 3:13).

Penglihatan Yehezkiel tentang masyarakat yang dipulihkan meliputi Bait Allah yang baru, yang atasnya kemuliaan Tuhan kembali (ps. 10-43), ibadah yang baru, dengan pelayanan dan sistem kurban yang sempurna (ps. 44-46), dan tanah kudus yang baru yang dibagi kembali di antara suku-suku berdasarkan prinsip-prinsip baru (ps. 47; 48).

Bait Suci Yang Baru (40:1-43:27).


Daerah Bait Suci, seperti yang digambarkan oleh Yehezkiel, terdiri dari tiga alas, yang pada alas tertinggi, menghadap ke timur, berdirilah Bait Suci dengan ruangan-ruangan tambahannya, pelataran Bait Suci, dan bangunan besar tepat di belakangnya.

Di alas tengah ada dapur dan kamar-kamar bagi para imam, pelatarannya berisi mezbah kurban bakaran, dan pelataran dalam dengan tiga jalan masuk yang megah.

Alas terendah, yang dikelilingi oleh tembok luar, berisi pelataran luar dengan tiga jalan masuk dan dapur serta kamar-kamar untuk umat.

40:1-4. Pengantar.

Sang nabi dibawa dalam penglihatan ke gunung bait suci, di mana seorang pemandu surgawi membawanya dalam suatu perjalanan di Bait Suci, berawal dari pintu gerbang timur pelataran luar.

1. Tahun kedua puluh lima ... pada permulaan tahun, pada tanggal sepuluh bulan itu. Maret - April 572 (573) SM.

2. Dalam penglihatan-penglihatan. Bandingkan 8:3; 11:22-25.

Sebuah gunung yang tinggi sekali. Gunung Sion yang diidamkan (bdg. Mzm. 48:2; Yes. 2:2; Mi. 4:1; Za. 14:10).

Dalam penglihatan, hal-hal yang alami dan adikodrati bercampur secara bebas. Bait Suci tampak seperti bentuk (AV, bangunan) kota (RSV).

3. Ada seorang yang kelihatan seperti tembaga. Sebuah karakter adikodrati (bdg. Why. 21:10-27).

Dan di tangannya ada tali lenan. Untuk mengukur panjang.

Beserta tongkat pengukur. Untuk mengukur yang lebih pendek.

5-27. Pelataran luar dan tiga pintu gerbangnya.

Ada tembok yang mengelilingi seluruh keliling bangunan (ay. 5), satu tongkat tebalnya dan satu tongkat tingginya (ay. 6), ditembus oleh tiga pintu gerbang yang megah atau jalan masuk di sisi timur (ay. 5-16), di sisi utara (ay. 20-23), dan di sisi selatan (ay. 24-27). Tujuh tangga menuju pintu gerbang ini (ay. 6; LXX, 22, 26) yang terbuka di bagian alas atau dasar di mana seluruh daerah bait suci itu terletak (ay. 18).

5-16. Pintu gerbang timur.

5. Hasta Ibrani adalah 17,58 inci atau 44,65 cm. Hasta panjang adalah 20,679 inci dan tongkat Yehezkiel berukuran kira-kira 10 kaki panjangnya.

6. Pintu gerbang (shaar) bait suci itu 50 hasta panjangnya (ay. 15) dan 25 hasta lebarnya (ay. 13). Pintu gerbang itu terdiri dari ambang luar 6 hasta tebalnya dan 10 hasta lebarnya (ay. 6, 11); sebuah gang 13 hasta panjangnya (ay. 11) dengan tiga kamar jaga, ruang sisi atau ruang penjaga di kedua sisi, yang masing-masing ukurannya 6 hasta (ay. 7), yang memiliki jendela-jendela berbidai (ay. 16), dan ditutup di sisinya menuju gang oleh sebuah sekatan (RSV) atau tembok rendah 1 hasta tebalnya (ay. 12); tiang-tiang tembok yang luasnya 5 hasta antara ruang-ruang jaga itu, dengan jendela-jendela berbidai dan ukiran pohon-pohon kurma (ay. 16); sebuah ambang pintu gerbang sebelah dalam yang tingginya 6 hasta (ay. 7); sebuah balai gerbang atau serambi 20 x 8 hasta di sebelah dalam pintu gerbang, dengan jendela-jendela berbidai (ay. 8, 16); dan tiang tembok, atau penopang yang tebalnya 2 hasta (ay. 9).

17-19. Tiga puluh bilik di pelataran luar.

Setelah melewati pintu gerbang Timur, Yehezkiel dan pemandu surgawinya memasuki pelataran luar, yang terletak di lantai batu atau alas bawah (ay. 17).

Pelataran itu dikelilingi 30 bilik (untuk umat dan kaum Lewi yang beribadah di pelataran luar) di atas sebuah lantai batu, mungkin sepuluh di sisi timur, utara, dan selatan, lima di setiap sisi sebuah pintu gerbang.

Lantai batu itu 50 hasta lebarnya, mengikuti panjang pintu-pintu gerbang War (ay. 18, 15). Empat sudut berisi dapur-dapur umat (46:21-24).

19. Dari sebelah dalam pintu gerbang bawah sampai ke sebelah luar pintu gerbang dalam adalah seratus hasta.

20-27. Pintu gerbang utara dan selatan.

Rincian untuk pintu gerbang utara dan selatan sama dengan pintu gerbang timur, dengan catatan khusus tentang tangga tujuh tingkat ke pintu gerbang itu (ay. 22,26).

28-47. Pelataran dalam dan tiga pintu gerbangnya.

Pelataran dalam terletak 100 hasta dari bagian dalam pintu gerbang luar (ay. 19) di atas alas yang 8 langkah lebih tinggi daripada pelataran luar (ay. 31, 34, 37).

Pelataran ini dimasuki melalui pintu gerbang yang ada di sisi selatan (ay 28-31), timur (ay. 32-34), dan utara (ay. 35-37).

Di balai pintu gerbang timur ada berbagai persiapan untuk menangani persembahan kurban (ay. 38-43).

Di sebelah timur dari pintu gerbang dalam utara dan selatan ada kamar-kamar untuk para imam yang bertugas merawat bangunan Bait Suci dan mezbah (ay. 44-46).

Di dalam pelataran dalam ada pelataran untuk mezbah (ay. 47), suatu empat persegi berukuran 100 hasta, yang terletak di sebelah timur Bait Allah, di tengah-tengahnya itulah terdapat mezbah untuk kurban bakaran (43:13-27).

Dapur dan bilik para imam terletak di sebelah barat pelataran dalam (42:1-14).

Bait Allah itu sendiri berada pada sebuah alas 10 tangga lebih tinggi daripada pelataran dalam (ay. 49).

28-31. Pintu gerbang selatan dari pelataran dalam.

28. Dari pintu gerbang selatan pelataran luar (ay. 24-27), Yehezkiel dibawa ke pelataran dalam melalui pintu gerbang selatan.

Pintu gerbang pelataran dalam seukuran dengan pintu gerbang pelataran luar dalam segala hal kecuali, bahwa balai gerbangnya terletak di sebelah luar pintu gerbang, dekat pelataran luar (ay. 31, 34, 37).

31. Delapan tingkat tangga dari lantai batu terendah untuk menuju ke alas yang menyokong pelataran dalam.

32-37. Pintu gerbang dalam di sebelah timur dan utara.

Pintu gerbang ini serupa dengan gambaran dari pintu gerbang selatan.

38-43. Balai gerbang dari pintu gerbang dalam sebelah timur, dan berbagai persiapan untuk persembahan kurban.

38. Sebuah bilik dibangun di dalam balai gerbang (RSV) dari pintu gerbang timur (bdg. ay. 40,44; 43:17b; 46:2), di mana para imam atau kaum Lewi yang sedang melayani akan membasuh kurban bakaran.

39. Di dalam balai gerbang itu ada empat meja, dua meja sebelah sini dan dua meja sebelah sana (RSV), yang di atasnya dipersiapkan daging korban bakaran (`õlâ; Im. 1, "yang naik ke atas", seekor ternak atau merpati yang seluruhnya dibakar di mezbah untuk melambangkan penyerahan diri sang pemberi persembahan kepada Allah), korban penghapus dosa (hatta't; Im. 4:1-5:13, untuk penebusan dosa), dan korban penebus salah ('ãshãm; Im. 5:14-6:7, di mana pembayaran atau penebusan hutang dilakukan).

40. Di samping kiri balai gerbang ... dan di samping kanan balai gerbang (Cooke, ICC) ada empat meja lagi, sehingga menjadi delapan meja (ay. 41) untuk persembahan kurban yang disebutkan dalam ayat 39.

42. Ada juga empat meja, atau tumpuan, dari batu pahat ... di sana diletakkan perkakas-perkakas untuk menyembelih (RSV).

43. Gantungan-gantungan atau pasak dipakukan di dinding luar balai gerbang itu untuk menggantung binatang yang disembelih sebelum dikuliti.

44-46. Bilik-bilik imam di sebelah timur dari pintu gerbang utara dan selatan.

44. Ada dua bilik di pelataran dalam (RSV), satu bilik (ay. 45) di sebelah timur dari pintu gerbang utara yang menghadap ke selatan bagi imam-imam (Kaum Lewi, 44:10-14) yang bertugas di Bait Suci dan yang lainnya di sebelah timur dari pintu gerbang selatan yang menghadap ke utara bagi imam-imam yang bertugas di mezbah (ay. 46). Imam-imam Zadok.

47. Ukuran pelataran mezbah.

Di dalam pelataran dalam ada pelataran mezbah, sebuah empat persegi yang berukuran 100 hasta di hadapan (yaitu di sebelah timur) Bait Suci, yang di atasnya terletak mezbah kurban bakaran.

Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel