Markus 12:28-34: Hukum Yang Terutama
Selasa, Januari 21, 2020
Edit
Klik:
Mark / Markus 12:28-34
Mar 12:28 Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?"
Mar 12:29 Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.
Mar 12:30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
Mar 12:31 Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."
Mar 12:32 Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.
Mar 12:33 Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan."
Mar 12:34 Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorangpun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.
Tafsiran Wycliffe
Pelayanan Terakhir Kristus di Yerusalem (11:1-13:37).
Di dalam bagian ini, Markus telah mencatat rangkaian tindakan dan ajaran terakhir Sang Juruselamat sebelum penderitaan-Nya.
Semua peristiwa ini terjadi di dalam dan di sekitar Yerusalem.
Di sini terjadi peristiwa "Masuk ke Yerusalem dengan Dielu-elukan" dan pembersihan Bait Suci (11:1-26), serangkaian pertentangan dengan para pemimpin Yahudi (11:27-12:44), dan percakapan apokaliptik yang panjang di Bukit Zaitun (13:1-37).
Aneka Kontroversi Terakhir dengan Para Pemimpin Yahudi (11:27-12:44).
Perdebatan-perdebatan yang tercatat di dalam bagian ini semuanya terjadi pada satu hari yang sibuk -- hari Selasa dalam minggu sengsara.
Pokok-pokok yang dipersoalkan adalah sumber kuasa Yesus (11:27-33); perumpamaan tentang para penggarap kebun anggur (12:1-12); soal membayar pajak (12:13-17), kebangkitan (12:18-27), hukum paling utama (12:28-34), dan hubungan antara Mesias dengan Daud (12:35-40).
Bagian ini diakhiri dengan kisah mengenai janda yang mempersembahkan dua peser (12:41-44).
28. Pertanyaan mengenai hukum yang terutama (ay. 28:34) diajukan oleh seorang ahli Taurat.
Ia pasti adalah orang Farisi, sebab dia menyetujui jawaban Yesus kepada orang Saduki.
Tampaknya tidak ada tujuan menjebak di balik pertanyaan ini (bdg. ay. 28, 32-34).
29-30. Di dalam menjawab pertanyaan ahli Taurat itu, Yesus tidak mengacu kepada tradisi para ahli Taurat, tetapi kepada hukum yang tertulis dalam Ulangan 6:4-5.
Kutipan tersebut diambil dari LXX dengan ditambahi kata-kata: dengan segenap akal budimu.
Akal budi dan hati sesungguhnya adalah hal yang sama di dalam pikiran orang Ibrani.
Kata-kata: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa adalah dari pengakuan iman yang dikenal sebagai "Shema Yisrael" dan diucapkan setiap hari oleh orang Yahudi yang saleh.
Pengakuan iman tersebut menegaskan prinsip khusus dari kepercayaan orang Ibrani, yaitu bahwa Allah itu esa.
Arti dari perintah kasihilah Tuhan ialah bahwa Dia harus dikasihi dengan segenap kekuatan dan dengan segenap kemampuan. Inilah landasan dan ringkasan dari keseluruhan kewajiban manusia terhadap Allah.
31. Hukum yang kedua, dikutip kata demi kata dari Imamat 19:18 (LXX).
Di dalam hukum ini juga terdapat landasan dan ringkasan dari kewajiban manusia terhadap sesamanya.
Dan hukum ini melandasi ajaran tentang seluruh Hukum Taurat dan kitab para Nabi (Mat. 22:40).
34. Bagaimana bijaksananya. Maksudnya, dengan akal budi.
Kristus menyatakan orang itu memiliki jenis pemahaman rohani yang apabila dipertahankan terus, dapat menuntunnya memasuki Kerajaan Allah.
Kerajaan rohani sekarang ini, yang dapat dimasuki dengan iman dan kelahiran baru, adalah yang dimaksudkan di sini (bdg. Yoh. 3:3, 5).
Markus menutup kisahnya dalam pembahasan ini dengan pernyataan kuat yang menunjukkan betapa berhasilnya Kristus membungkam lawan-lawannya.
Tidak seorangpun berani mengajukan pertanyaan lagi kepada Dia.
Mereka tidak pernah lagi berusaha untuk menjebak Kristus dengan teka-teki teologis atau hukum.
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.