Ulangan 26:12-15: Persembahan Persepuluhan

Persembahan Persepuluhan​.

Setelah belajar perikop Mempersembahkan Hasil Pertama dari Kitab Ulangan, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yakni Persembahan Persepuluhan.

Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab Ulangan (Deuteronomy 26:12-15 dengan judul perikop Persembahan Persepuluhan).

Kita belajar perikop Persembahan Persepuluhan ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.

Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.

Persembahan Persepuluhan (Kitab Ulangan 26:12-15)


Deu 26:12 "Apabila dalam tahun yang ketiga, tahun persembahan persepuluhan, engkau sudah selesai mengambil segala persembahan persepuluhan dari hasil tanahmu, maka haruslah engkau memberikannya kepada orang Lewi, orang asing, anak yatim dan kepada janda, supaya mereka dapat makan di dalam tempatmu dan menjadi kenyang.

Deu 26:13 Dan haruslah engkau berkata di hadapan TUHAN, Allahmu: Telah kupindahkan persembahan kudus itu dari rumahku, juga telah kuberikan kepada orang Lewi, dan kepada orang asing, anak yatim dan kepada janda, tepat seperti perintah yang telah Kauberikan kepadaku. Tidak kulangkahi atau kulupakan sesuatu dari perintah-Mu itu.

Deu 26:14 Pada waktu aku berkabung sesuatu tidak kumakan dari persembahan kudus itu, pada waktu aku najis sesuatu tidak kujauhkan dari padanya, juga sesuatu tidak kupersembahkan dari padanya kepada orang mati, tetapi aku mendengarkan suara TUHAN, Allahku, aku berbuat sesuai dengan segala yang Kauperintahkan kepadaku.

Deu 26:15 Jenguklah dari tempat kediaman-Mu yang kudus, dari dalam sorga, dan berkatilah umat-Mu Israel, dan tanah yang telah Kauberikan kepada kami, seperti yang telah Kaujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyang kami--suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya."


Ketentuan-ketentuan: Hidup Menurut Perjanjian (5:1-26:19).

Ketika perjanjian-perjanjian tentang kekuasaan raja dibaharui, maka peraturan-peraturannya yang merupakan bagian yang panjang dan menentukan di dalam sebuah dokumen perjanjian, diulang kembali dengan sejumlah penyempurnaan, khususnya penyempurnaan yang diperlukan sesuai dengan situasi yang berubah.

Oleh karena itu, Musa merangkum dan merumuskan ulang berbagai syarat yang dikemukakan di dalam Perjanjian Sinai.

Selanjutnya, sebagaimana peraturan-peraturan perjanjian biasanya diawali dengan tuntutan yang mendasar dan umum agar si raja yang kalah tunduk sepenuhnya kepada raja pemenang, dan sesudah itu baru dilanjutkan dengan peraturan yang lebih terinci.

Demikian pula Musa saat ini menghadapkan Israel dengan tuntutan primer, yakni mengkhususkan diri sepenuhnya untuk Tuhan (ay. 5-11), dan sesudah itu barulah dengan peraturan-peraturan tambahan tentang kehidupan sesuai perjanjian (ay. 12-26).

Berbagai Perintah Pelengkap (12:1-26:19).



Setelah melukiskan semangat batin dari kehidupan teokratis (ps. 5-11), Musa melanjutkan dengan menguraikan ketetapan dan peraturan dari bentuk lahiriah teokrasi itu (ps. 12-26).

Pasal 12:1-16:17 terutama berkenaan dengan berbagai persyaratan pentahiran dengan upacara agama.

Kewenangan pemerintahan dan hukum merupakan pokok pembahasan dalam 16:18-21:23.

Luasnya hubungan antar warga teokrasi dicantumkan di 22:1-25:19.

Rangkaian peraturan ini diakhiri dengan pengakuan ritual tentang kekuasaan Tuhan dan pernyataan akhir tentang pengesahan perjanjian (ps. 26).

Mengakui Allah Sebagai Raja Penebus (26:1-19).

Bagian panjang yang membahas berbagai peraturan (ps. 5-26), diakhiri dengan liturgi untuk dua pengakuan iman sesuai agama (ay. 1-11, 12-15), dan sebuah pernyataan tentang pengesahan perjanjian (ay. 16-19).

12-15. Ketergantungan Israel kepada Tuhan agar tetap makmur, harus diungkapkan di dalam bentuk kebaktian tiga tahunan khusus sebagai permohonan agar tetap diperhatikan dan diberkati oleh-Nya.

(Tentang peraturan mempersembahkan persepuluhan, lihat tafsiran 14:22 dst.).

13. Di hadapan Tuhan, Allahmu. Petunjuk ini mungkin mengacu kepada tempat ibadah pusat.

Jika demikian, maka penekanan pada penyelesaian proses memberikan persembahan persepuluhan (ay. 12-13) menunjukkan, bahwa hal ini harus dilaksanakan pada Hari Raya Pondok Daun.

Liturgi ini mungkin langsung dilaksanakan sesudah bakul yang berisi hasil pertama dipersembahkan (ay. 1-11).

15. Jenguklah ... dan berkatilah ... Israel. Pengakuan tentang ketaatan kepada seluruh peraturan yang berkenaan dengan persembahan persepuluhan (ay. 13-14) sebagai pendahuluan dari permohonan akan berkat Allah ini, mengingatkan pada fakta bahwa Allah menyatakan bahwa hal berkat itu tergantung pada ketaatan mempersembahkan persepuluhan (14:28-29).

Orang yang menyembah itu harus memastikan, bahwa persepuluhan yang dipersembahkan olehnya tidak tercemar, tidak najis terutama karena bersentuhan dengan mayat (ay. 14, bdg. Im. 22:3 dst, Bil. 19:11 dst, Hos. 9:4).

Perikop Selanjutnya: Kata Penutup Mengenai Pemberitahuan Hukum Taurat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel