Ulangan 26:16-19: Kata Penutup Mengenai Pemberitahuan Hukum Taurat

Kata Penutup Mengenai Pemberitahuan Hukum Taurat​.

Setelah belajar perikop Persembahan Persepuluhan dari Kitab Ulangan, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yakni Kata Penutup Mengenai Pemberitahuan Hukum Taurat.

Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab Ulangan (Deuteronomy 26:16-19 dengan judul perikop Kata Penutup Mengenai Pemberitahuan Hukum Taurat).

Kita belajar perikop Kata Penutup Mengenai Pemberitahuan Hukum Taurat ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.

Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.

Kata Penutup Mengenai Pemberitahuan Hukum Taurat (Kitab Ulangan 26:16-19)


Deu 26:16 "Pada hari ini TUHAN, Allahmu, memerintahkan engkau melakukan ketetapan dan peraturan ini; lakukanlah semuanya itu dengan setia, dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu.

Deu 26:17 Engkau telah menerima janji dari pada TUHAN pada hari ini, bahwa Ia akan menjadi Allahmu, dan engkaupun akan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada ketetapan, perintah serta peraturan-Nya, dan mendengarkan suara-Nya.

Deu 26:18 Dan TUHAN telah menerima janji dari padamu pada hari ini, bahwa engkau akan menjadi umat kesayangan-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu, dan bahwa engkau akan berpegang pada segala perintah-Nya,

Deu 26:19 dan Iapun akan mengangkat engkau di atas segala bangsa yang telah dijadikan-Nya, untuk menjadi terpuji, ternama dan terhormat. Maka engkau akan menjadi umat yang kudus bagi TUHAN, Allahmu, seperti yang dijanjikan-Nya."


Ketentuan-ketentuan: Hidup Menurut Perjanjian (5:1-26:19).

Ketika perjanjian-perjanjian tentang kekuasaan raja dibaharui, maka peraturan-peraturannya yang merupakan bagian yang panjang dan menentukan di dalam sebuah dokumen perjanjian, diulang kembali dengan sejumlah penyempurnaan, khususnya penyempurnaan yang diperlukan sesuai dengan situasi yang berubah.

Oleh karena itu, Musa merangkum dan merumuskan ulang berbagai syarat yang dikemukakan di dalam Perjanjian Sinai.

Selanjutnya, sebagaimana peraturan-peraturan perjanjian biasanya diawali dengan tuntutan yang mendasar dan umum agar si raja yang kalah tunduk sepenuhnya kepada raja pemenang, dan sesudah itu baru dilanjutkan dengan peraturan yang lebih terinci.

Demikian pula Musa saat ini menghadapkan Israel dengan tuntutan primer, yakni mengkhususkan diri sepenuhnya untuk Tuhan (ay. 5-11), dan sesudah itu barulah dengan peraturan-peraturan tambahan tentang kehidupan sesuai perjanjian (ay. 12-26).

Berbagai Perintah Pelengkap (12:1-26:19).



Setelah melukiskan semangat batin dari kehidupan teokratis (ps. 5-11), Musa melanjutkan dengan menguraikan ketetapan dan peraturan dari bentuk lahiriah teokrasi itu (ps. 12-26).

Pasal 12:1-16:17 terutama berkenaan dengan berbagai persyaratan pentahiran dengan upacara agama.

Kewenangan pemerintahan dan hukum merupakan pokok pembahasan dalam 16:18-21:23.

Luasnya hubungan antar warga teokrasi dicantumkan di 22:1-25:19.

Rangkaian peraturan ini diakhiri dengan pengakuan ritual tentang kekuasaan Tuhan dan pernyataan akhir tentang pengesahan perjanjian (ps. 26).

Mengakui Allah Sebagai Raja Penebus (26:1-19).

Bagian panjang yang membahas berbagai peraturan (ps. 5-26), diakhiri dengan liturgi untuk dua pengakuan iman sesuai agama (ay. 1-11, 12-15), dan sebuah pernyataan tentang pengesahan perjanjian (ay. 16-19).

16-19. Tindakan inti di dalam upacara pengesahan perjanjian ialah pengucapan sumpah setia yang dilakukan oleh pihak yang tunduk terhadap raja yang berkuasa sebagai tanggapan terhadap deklarasi tentang berbagai peraturan dan sanksi perjanjian.

Israel telah mengucapkan sumpah semacam itu sesudah pembacaan Kitab Perjanjian di Gunung Sinai (Kel. 24:7), kini mereka harus bersumpah kembali di dataran Moab sebagaimana tampak di dalam ayat-ayat ini (lih. juga 29:10-15).

16. Lakukanlah semuanya itu dengan setia, dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu. Tuhan menuntut pengudusan perjanjian.

Umat Israel bersumpah, bahwa mereka tunduk kepada Tuhan selaku Allah mereka yang harus ditaati, karena seluruh kehendak-Nya kudus -- hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya (ay. 17).

Tuhan di dalam kemurahan-Nya mengakui mereka sebagai umat-Nya (ay. 18a), dan memastikan akan mencurahkan berkat-berkat perjanjian atas mereka yang taat (ay. 18b-19, bdg. 7:6, 14:2, Kel. 19:5-6).

Perikop Selanjutnya: Batu Peringatan dan Mezbah di Gunung Ebal.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel