Roma 12:1-8: Persembahan Yang Benar
Selasa, Agustus 25, 2020
Edit
Klik:
Romans / Roma 12:1-8
Rom 12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.
Rom 12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Rom 12:3 Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.
Rom 12:4 Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama,
Rom 12:5 demikian juga kita, walaupun banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus; tetapi kita masing-masing adalah anggota yang seorang terhadap yang lain.
Rom 12:6 Demikianlah kita mempunyai karunia yang berlain-lainan menurut kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita: Jika karunia itu adalah untuk bernubuat baiklah kita melakukannya sesuai dengan iman kita.
Rom 12:7 Jika karunia untuk melayani, baiklah kita melayani; jika karunia untuk mengajar, baiklah kita mengajar;
Rom 12:8 jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu, hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan, hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia melakukannya dengan sukacita.
Tafsiran Wycliffe
Sikap dan Perilaku yang Diharapkan dari Jemaat di Roma (12:1-15:13).
Jelas Paulus cukup mengetahui kebutuhan orang-orang percaya di Roma.
Sekalipun sebagian besar dari nasihat-nasihatnya cocok untuk semua kelompok orang percaya, namun banyak dari nasihat-nasihat itu menunjukkan, bahwa sang rasul memikirkan kelompok tertentu ketika menulis.
Jangkauan dari nasihat-nasihat itu menakjubkan.
Nasihat-nasihat itu menyentuh nyaris setiap segi kehidupan.
Cara hidup Kristen adalah benar-benar menjadi orang Kristen dan bertindak sebagaimana seharusnya orang Kristen di setiap bidang kehidupan.
1. Bahasa yang dipakai di sini diambil dari Perjanjian Lama, dan mengingatkan kita, bahwa orang-orang percaya Yahudi memberikan persembahan kurban kepada Tuhan.
Tetapi, orang-orang Kristen, sebaliknya daripada mempersembahkan sesuatu di luar diri mereka, harus mempersembahkan tubuh mereka sendiri kepada Allah sebagai kurban yang hidup, kudus dan pantas.
Yang dimaksudkan adalah suatu pelayanan rohani yang melibatkan seluruh kemampuan nalar mereka.
2. Karena termasuk pengabdian, maka orang-orang percaya harus berhenti menjadi serupa dengan dunia ini dan membiarkan diri mereka berubah oleh pembaharuan budi mereka (12:2).
Pembaharuan dan perubahan semacam itu harus dibuktikan, dengan menyelidiki kehendak Allah, yaitu mana yang baik dan berkenan kepada Allah dan sempurna.
3. Sewaktu memperkenalkan soal karunia-karunia, Paulus berbicara tentang kasih karunia yang telah dianugerahkan kepadanya, yang memungkinkan dia menjadi seorang rasul.
Sesudah itu, dia menasihati para pembacanya untuk tidak terlalu tinggi hati, yaitu tidak menganggap diri mereka terlalu tinggi.
Ia memakai suatu permainan kata dengan mempergunakan berbagai istilah Yunani sebagai unsur dasarnya: janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi daripada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaknya kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri (mampu melakukan pertimbangan yang matang).
Kita diharuskan mampu melakukan suatu pertimbangan yang matang menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kita masing-masing.
Yang dibicarakan oleh Paulus di sini bukan "iman yang menyelamatkan" tetapi lebih tepatnya "iman yang melayani Allah".
"Iman yang menyelamatkan" tidak akan merupakan patokan untuk membuat penilaian diri dengan benar.
Hanya keangkuhan yang dapat mengatakan: "Lihatlah betapa banyaknya iman menyelamatkan yang aku miliki."
Tetapi, kerendahan hatilah yang mampu berkata: "Inilah iman yang aku miliki untuk melaksanakan tugas khusus ini atau itu bagi Allah."
Ini hanya akan menuntun kita untuk memanjatkan doa: "Tuhan, tambahkanlah iman kami" (lih. Luk. 17:5).
Di dalam kisah pahlawan-pahlawan iman dalam Ibrani 11, kita melihat, bahwa ukuran iman yang dianugerahkan sesuai dengan tugas yang harus dilaksanakan.
4-5. Satu tubuh mempunyai banyak anggota, yang pada saat yang sama juga masing-masing merupakan anggota seorang terhadap yang lain, adalah Gereja universal yang terdiri atas semua orang percaya di dalam Kristus (lih. I Kor. 10:17, 12:12, 13, 27, 28; Ef. 1:22, 23; 2:15b, 16; 4:3-6, 11-13, 15, 16; 5:22-30; Kol. 1:17, 18, 24, 25).
Lambang tubuh itu melukiskan Gereja sebagai suatu organisme, di mana semua anggota memperoleh hidup dari Kristus (lih. Kol. 3:3).
Karena semua anggota memperoleh hidup mereka dari Kristus, maka semua anggota itu saling memiliki.
Kelompok-kelompok lokal orang percaya merupakan manifestasi lokal dari tubuh Kristus, yaitu Gereja.
Kelompok lokal semacam itu adalah tubuh Kristus, tetapi bukan keseluruhan tubuh Kristus (lih. I Kor. 12:27).
Tubuh Kristus terdiri atas keseluruhan orang-orang percaya yang dipersatukan dengan Kristus yang adalah Kepala Gereja.
6. Kasih Karunia Allah yang dianugerahkan kepada setiap orang percaya, ditunjukkan dalam bentuk karunia yang berbeda-beda.
Paulus menyebut karunia-karunia tersebut, dan kemudian memberitahukan bagaimana masing-masing karunia itu dimanfaatkan.
Di dalam setiap kasus si pembaca, untuk memperoleh suatu pengertian yang tepat, hendaknya menambahkan kata kerja baiklah kita, yang mendahului setiap karunia tertentu.
Jika karunia itu adalah untuk bernubuat, baiklah kita melakukannya (bernubuat) sesuai atau di dalam hubungan yang benar dengan iman kita.
Iman di sini berarti pokok iman, kepercayaan atau doktrin (lih. Arndt, pistis, 3, hlm. 669-670).
Bernubuat yang dimaksudkan untuk menasihati, memberi semangat, dan menghibur (lih. I Kor. 14:3), harus dilakukan sesuai dengan kebenaran Allah yang telah dinyatakan.
7. Kata diakonia diterjemahkan dengan melayani dalam pengertian yang umum.
Apabila diambil pengertian yang khusus, maka kata itu berarti bertugas sebagai diaken.
Penekanannya di sini adalah, bahwa karunia-karunia tersebut harus digunakan.
Orang-orang yang memiliki karunia untuk mengajar dan menasihati, hendaknya mempergunakan karunia-karunia itu.
8. Membagi-bagikan harus dilakukan dengan murah hati.
Kata proisteni yang diterjemahkan dengan memberi pimpinan, dapat berarti memimpin atau memberikan bantuan.
Hal ini harus dilakukan dengan rajin.
Orang yang memiliki karunia untuk menunjukkan kemurahan, harus melakukannya dengan sukacita.
Karunia-karunia yang disebutkan di sini adalah: (1) bernubuat, (2) melayani atau bertugas sebagai diaken, (3) mengajar, (4) menasihati (mungkin menghibur, memberi semangat), (5) membagi-bagi, (6) memberi pimpinan atau memberi bantuan, dan (7) menunjukkan kemurahan.
Masing-masing karunia ini merupakan talenta khusus untuk jenis kegiatan tertentu.
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.