Roma 11:25-36: Penyelamatan Israel
Senin, Agustus 24, 2020
Edit
Klik:
Romans / Roma 11:25-36
Rom 11:25 Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk.
Rom 11:26 Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada tertulis: "Dari Sion akan datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub.
Rom 11:27 Dan inilah perjanjian-Ku dengan mereka, apabila Aku menghapuskan dosa mereka."
Rom 11:28 Mengenai Injil mereka adalah seteru Allah oleh karena kamu, tetapi mengenai pilihan mereka adalah kekasih Allah oleh karena nenek moyang.
Rom 11:29 Sebab Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya.
Rom 11:30 Sebab sama seperti kamu dahulu tidak taat kepada Allah, tetapi sekarang beroleh kemurahan oleh ketidaktaatan mereka,
Rom 11:31 demikian juga mereka sekarang tidak taat, supaya oleh kemurahan yang telah kamu peroleh, mereka juga akan beroleh kemurahan.
Rom 11:32 Sebab Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas mereka semua.
Rom 11:33 O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!
Rom 11:34 Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya?
Rom 11:35 Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantikannya?
Rom 11:36 Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!
Tafsiran Wycliffe
Israel dan Orang Bukan Israel dalam Rencana Allah (9:1-11:36).
Paulus memperhatikan, bahwa rencana Allah berkaitan dengan dua golongan umat manusia yang dilihat olehnya sebagai orang Yahudi, yaitu bangsa Yahudi dan bangsa bukan Yahudi.
Prospek-prospek Bagi Masa Depan Israel (11:11-36).
Di dalam bagian ini, Paulus menyimpulkan pembahasannya tentang kedudukan Israel, dan tentang bangsa-bangsa lainnya di dalam rencana Allah.
Tujuan dari tindakan Allah di dalam sejarah ialah agar Dia dapat mencurahkan belas kasihan atas semua orang - baik Yahudi maupun bukan Yahudi.
Peranan Israel paling mengesankan, baik di dalam penolakan maupun di dalam penerimaan.
Ruang lingkup sejarah, sikap dan tanggapan Israel dan bangsa-bangsa lain, serta hikmat Allah di dalam hubungan timbal balik dua kelompok ini terjalin menjadi satu dalam sebuah gambaran yang indah.
Di dalam perumpamaan pohon ara, kita melihat kesatuan yang mengesankan antara umat Allah dari kedua Perjanjian.
25. Rahasia yang Paulus ingin agar jangan sampai tidak diketahui oleh para pembacanya (perhatikan kamu; jamak) ialah, bahwa sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk (untuk ikut menikmati berkat yang telah dijanjikan).
Jikalau para pembacanya tidak menyadari kenyataan ini, mereka bisa menganggap diri mereka pandai menurut ukuran mereka sendiri.
Sebagian. Gaya mengecilkan yang khas Paulus.
"Bagian" yang dimaksudkan di sini adalah bagian yang sangat besar, tetapi diimbangi dengan jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa bukan Yahudi, yaitu mereka yang telah dipilih dan telah ditentukan Allah dari semula (bdg. 8:28-30).
26. Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan.
Seluruh Israel. Bangsa Israel. Bandingkan dengan dari Yakub di dalam kutipan berikutnya.
Seluruh. Belum tentu setiap orang, tetapi cukup banyak orang untuk menjadikan orang-orang percaya di dalam Kristus itu sebagai mewakili bangsa Israel.
Frasa dengan jalan demikian, berhubungan dengan kutipan dari Yesaya 59:20, 21 dan 27:9).
Keselamatan Israel berkaitan langsung dengan tindakan pribadi Sang Penebus, Yesus Sang Mesias.
Kata dengan (kai) yang membuka ayat 26 merupakan kata sambung yang memadukan.
Ini menunjukkan, bahwa karya Sang Penebus (Kristus) di dalam menyingkirkan kefasikan dari Yakub dan membawa seluruh Israel kepada keselamatan berjalan seiring dengan masuknya jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain ke dalam berkat dan kemurahan Allah.
Sesudah memandang ke masa depan ini, Paulus kembali ke zamannya sendiri.
28. Sebagian besar orang Yahudi pada zaman Paulus, sejauh yang menyangkut Kabar Baik tentang Kristus, bersikap bermusuhan terhadap orang-orang Kristen di Roma.
Tetapi, karena orang-orang Yahudi masih merupakan bangsa pilihan Allah, maka orang-orang Kristen di Roma harus memandang orang-orang Yahudi sebagai saudara, mengingat para leluhur mereka.
Perhatikan di sini adanya sekelompok orang, yang sekalipun terpilih, hidup jauh dari Allah.
Para pembaca surat Paulus yang bukan Yahudi, memiliki hubungan yang bersifat bertentangan dengan orang-orang Yahudi.
Mengenai Injil mereka adalah seteru Allah oleh karena kamu. Setelah menolak Injil, sebagian besar orang Yahudi menjadi memusuhi orang-orang Kristen.
Karena Allah telah menolak mereka, dan mencurahkan kemurahan-Nya kepada orang-orang bukan Yahudi, maka mereka memusuhi orang-orang Kristen bangsa lain itu.
Tetapi mengenai pilihan mereka adalah kekasih Allah oleh karena nenek moyang. Ini mengacu pada pemilihan seluruh bangsa Yahudi, dan kenyataan bahwa mereka adalah kekasih Allah karena nenek moyang mereka.
Pemilihan bisa mencakup seluruh bangsa, seperti di sini; bisa mencakup sekelompok sisa saja, seperti dalam 11:5; bisa mencakup kelompok yang lebih kecil lagi, seperti Dua Belas Rasul (Yoh. 6:71).
Di dalam setiap kasus ini, pemilihan menyangkut suatu tugas khusus yang dipercayakan Allah kepada kelompok tersebut.
29. Paulus mengajarkan kesetiaan Allah ketika ia mengatakan: Allah tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya.
Kasih karunia. Hak-hak istimewa yang dinikmati oleh bangsa Israel (bdg. 9:4, 5).
Panggilan. Pernyataan Allah kepada Israel atau Yakub, bahwa dia dan keturunannya adalah umat Allah (bdg. Yes. 48:12).
Bangsa-bangsa lain, yang tidak menaati Allah, memperoleh kemurahan karena atau melalui ketidaktaatan Israel.
Nah, karena kemurahan Allah sudah dialami oleh bangsa-bangsa bukan Yahudi, bangsa Israel akan mengalami kemurahan itu.
32. Kesimpulan Paulus ialah, bahwa Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas mereka semua.
Setiap kata semua di dalam ayat ini mengacu kepada orang Yahudi dan orang bukan Yahudi.
Allah mengurung manusia dengan tujuan membebaskan mereka.
Kemurahan-Nya atas mereka semua. Bukan keselamatan semua orang.
Ajaran Paulus tentang orang-orang yang menganggap sepi kebaikan Allah, juga berlaku bagi orang-orang yang menganggap sepi kemurahan-Nya (lih. 2:4).
Kehebatan dan Kemuliaan Allah - Sumber, Penopang dan Tujuan dari Segala Sesuatu (11:33-36).
Rencana Allah di dalam sejarah, memungkinkan Allah untuk menunjukkan kemurahan-Nya kepada bangsa Israel dan bangsa-bangsa lainnya, sehingga Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas mereka semua.
Dia juga mampu menjadikan pemberontakan manusia, berguna untuk suatu maksud dalam rencana-Nya.
33. Dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah, tidak ada habis-habisnya.
Keputusan-keputusan, atau ketetapan-ketetapan-Nya melampaui kemampuan manusia untuk memahaminya.
Jalan-jalan-Nya - keseluruhan tindakan-Nya - tidak dapat ditelusuri dan diikuti.
Tidak ada orang yang cukup hebat untuk dapat melihat seluruh tindakan Allah dan mengikutinya.
Kutipan-kutipan dari Perjanjian Lama (Yes. 40:13; Ayb. 41:11) menunjukkan betapa Allah tidak bergantung pada manusia.
36. Akhirnya, dengan suatu dorongan kuat untuk berbakti, Paulus memberikan kemuliaan bagi Allah untuk selama-lamanya, yaitu Allah yang adalah Sumber, Penopang dan Sasaran dari segala sesuatu.
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.