Matius 15:1-20: Perintah Allah dan Adat Istiadat Yahudi
Minggu, September 15, 2019
Edit
Klik:
Matthew / Matius 15:1-20
Mat 15:1 Kemudian datanglah beberapa orang Farisi dan ahli Taurat dari Yerusalem kepada Yesus dan berkata:
Mat 15:2 "Mengapa murid-murid-Mu melanggar adat istiadat nenek moyang kita? Mereka tidak membasuh tangan sebelum makan."
Mat 15:3 Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Mengapa kamupun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu?
Mat 15:4 Sebab Allah berfirman: Hormatilah ayahmu dan ibumu; dan lagi: Siapa yang mengutuki ayahnya atau ibunya pasti dihukum mati.
Mat 15:5 Tetapi kamu berkata: Barangsiapa berkata kepada bapanya atau kepada ibunya: Apa yang ada padaku yang dapat digunakan untuk pemeliharaanmu, sudah digunakan untuk persembahan kepada Allah,
Mat 15:6 orang itu tidak wajib lagi menghormati bapanya atau ibunya. Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadatmu sendiri.
Mat 15:7 Hai orang-orang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu:
Mat 15:8 Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
Mat 15:9 Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia."
Mat 15:10 Lalu Yesus memanggil orang banyak dan berkata kepada mereka:
Mat 15:11 "Dengar dan camkanlah: bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang, melainkan yang keluar dari mulut, itulah yang menajiskan orang."
Mat 15:12 Maka datanglah murid-murid-Nya dan bertanya kepada-Nya: "Engkau tahu bahwa perkataan-Mu itu telah menjadi batu sandungan bagi orang-orang Farisi?"
Mat 15:13 Jawab Yesus: "Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di sorga akan dicabut dengan akar-akarnya.
Mat 15:14 Biarkanlah mereka itu. Mereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang."
Mat 15:15 Lalu Petrus berkata kepada-Nya: "Jelaskanlah perumpamaan itu kepada kami."
Mat 15:16 Jawab Yesus: "Kamupun masih belum dapat memahaminya?
Mat 15:17 Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu yang masuk ke dalam mulut turun ke dalam perut lalu dibuang di jamban?
Mat 15:18 Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang.
Mat 15:19 Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat.
Mat 15:20 Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang."
Tafsiran Wycliffe
Pelayanan Yesus Kristus (4:12-25:46).
Analisis Matius terhadap pelayanan Kristus, dibuat berdasarkan empat wilayah geografis yang tercantum dengan jelas: Galilea (4:12), Daerah Seberang Sungai Yordan (19:1), Yudea (20:17) dan Yerusalem (21:1).
Bersama dengan Injil Sinoptis lainnya, ia menghilangkan pelayanan awal di Yudea, yang secara kronologis terjadi di antara 4:11 dan 4:12 (bdg. Yoh. 1-4).
Matius mungkin bertolak dari Kapernaum di Galilea, karena di situ pula ia mulai mengenal Kristus (9:9).Pelayanan Yesus Kristus (4:12-25:46).
Analisis Matius terhadap pelayanan Kristus, dibuat berdasarkan empat wilayah geografis yang tercantum dengan jelas: Galilea (4:12), Daerah Seberang Sungai Yordan (19:1), Yudea (20:17) dan Yerusalem (21:1).
Bersama dengan Injil Sinoptis lainnya, ia menghilangkan pelayanan awal di Yudea, yang secara kronologis terjadi di antara 4:11 dan 4:12 (bdg. Yoh. 1-4).
Matius mungkin bertolak dari Kapernaum di Galilea, karena di situ pula ia mulai mengenal Kristus (9:9).
Pertentangan Mengenai Adat Istiadat dengan Orang Farisi (15:1-20).
Perlawanan setempat dari orang-orang Farisi di Galilea (ps. 12) sekarang diperkuat oleh utusan dari Yerusalem.
Perlawanan tersebut akan lebih sering dan lebih hebat sepanjang tahun terakhir ini.
1. Datanglah beberapa orang Farisi dan ahli Taurat dari Yerusalem. Mungkin utusan dari pusat untuk menyelidiki dan mengusik Yesus.
2. Mengapa murid-murid-Mu melanggar. Sekalipun tuduhan tersebut tidak langsung, tetapi jelas yang dimaksudkan ialah, bahwa ajaran Kristuslah yang menyebabkan timbulnya pelanggaran tersebut.
Mereka tidak membasuh tangan. Kebiasaan yang ditentukan para rabi (bukan Musa), itu tidak bersifat memelihara kesehatan, tetapi seremonial.
Kakuatannya secara umum dianggap lebih besar daripada Hukum Taurat itu sendiri, dan beberapa rabi menaatinya sampai tingkat keterlaluan (lih. Mrk. 7:4).
3. Mengapa kamupun melanggar perintah Allah. Suatu pengakuan, bahwa para murid Kristus memang melanggar tradisi para tua-tua, tetapi kontrasnya tradisi itu dengan perintah Allah, yang menimbulkan tindakan melanggar tradisi tersebut.
4-6. Beberapa tradisi benar-benar melanggar Hukum Taurat itu sendiri.
Perintah kelima (Kel. 20:12; 21:17) dilanggar dengan tipu daya tak berperasaan, yaitu menyebut apa pun yang dipergunakan untuk membantu orang tua sebagai suatu persembahan (kepada Allah), sehingga tidak dapat diklaim oleh pihak orang tua.
Seakan-akan Allah menghendaki dari seseorang apa yang merupakan milik orang tuanya.
Apakah milik tersebut akhirnya memang dipersembahkan kepada Allah tidak dibahas, sekalipun terdapat bukti-bukti penyalahgunaan.
7-9. Sebagai ringkasan, Yesus mengutip Yesaya 29:13, di mana bangsa ini dapat dianggap bukan hanya sebagai orang-orang yang hidup sezaman dengan para nabi, tetapi sebagai bangsa Israel sepanjang sejarahnya; atau jika tidak demikian, pengecaman terhadap orang-orang sezaman dengan Yesaya itu merupakan nubuat yang melambangkan orang-orang yang sezaman dengan Mesias.
10. Yesus memanggil orang banyak. Percakapan sebelumnya terjadi dalam suasana agak pribadi di antara Kristus dengan orang Farisi dan ahli Taurat.
11. Bukan yang masuk ke dalam mulut yang menajiskan orang. Secara harfiah, menajiskan berarti menjadikan kotor, diambil dari Kitab Imamat yang membedakan antara makanan yang diperkenankan oleh Allah dan makanan lainnya yang dianggap kotor, profan, "tidak bersih".
Melalui pernyataan ini, Yesus bukan membatalkan hukum Imamat (demikian pula Mrk. 7:19 jangan ditafsirkan demikian). Suatu pembatalan yang tidak diumumkan sebelum hari Pentakosta (Kis. 10-11), melainkan Ia mengungkapkan prinsip, bahwa pencemaran moral itu bersifat rohani, bukan jasmani.
Makanan bukan soal moral (I Tim. 4:3-5).
Dosa terdapat di dalam hati manusia yang tidak menaati Allah, dan yang menggunakan hatinya untuk kejahatan.
Bahkan, kecemaran seorang Yahudi karena memakan daging yang najis bukan disebabkan oleh makanan itu sendiri, melainkan oleh hati yang memberontak yang bertindak tidak taat kepada Allah.
12-14. Para murid tampaknya terganggu oleh tindakan Kristus yang menyinggung orang-orang Farisi yang berpengaruh itu, dan 15:15 menunjukkan, bahwa mereka tidak mengerti sepenuhnya makna dari pernyataan Yesus.
Setiap tanaman. Ajaran yang merupakan tradisi manusia semata, seperti yang dituntut oleh orang-orang Farisi.
Akan dicabut dengan akar-akarnya. Sebuah nubuat tentang pemusnahan menyeluruh semua ajaran palsu, simbolisme yang mungkin termasuk orang-orang yang menganut ajaran palsu ini (bdg. 13:19, 38 untuk perpaduan sejenis).
Biarkanlah mereka itu. Sebagai pengajar kebenaran rohani, para tradisionalis harus ditinggalkan.
Mereka buta secara rohani seperti halnya orang-orang yang bergantung pada mereka.
Lobang. Bukan selokan atau parit di tepi jalan seperti halnya dikemukakan dalam terjemahan tertentu, melainkan sebuah sumur terbuka di tengah ladang.
15. Jelaskanlah perumpamaan itu kepada kami. Petrus mengacu kepada pernyataan dari 15:11 (sebagaimana ditunjukkan oleh perbandingan dengan Mrk. 7:15-17).
Perumpamaan yang dimaksudkan di sini adalah "perkataan yang sulit dipahami".
Kesulitannya tidak terletak pada penggunaan lambang, tetapi pada soal meninggalkan tradisi yang telah membingungkan antara pencemaran moral dan pencemaran seremonial.
16. Kamupun masih belum dapat memahaminya? Kebenaran Kristus, sekalipun Dia belum pernah membahas pokok ini sebelumnya (tetapi bandingkan 9:14-17; ps. 5-7), menunjukkan bahwa orang-orang yang sudah diberi hikmat secara rohani, seharusnya dapat memahami prinsip ini, karena selamanya memang demikian.
17. Pencemaran apa pun yang terkait dengan makanan yang masuk ke dalam mulut bersifat jasmani dan dibuang dari tubuh ke dalam jamban, tempat buang air.
18-19. Tetapi apa yang keluar dari mulut secara rohani mencemarkan, sebab semua ucapan dan tindakan berdosa bersumber pada pikiran jahat, yang muncul di dalam hati yang jahat (bdg. 5:21-48).
Sesudah pikiran jahat, pelanggaran perintah-perintah Allah, dari yang keenam hingga kesembilan disebutkan, ditutup dengan hujat - ucapan yang tidak senonoh tentang Allah, atau manusia.
20. Tetapi makan dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan. Dengan demikian, Yesus meringkas dengan kembali kepada pertanyaan semula.
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.