Mazmur 28: TUHAN, Perisaiku
Selasa, Juli 24, 2018
Edit
Klik:
Psalms 28
Psa 28:1 Dari Daud. Kepada-Mu, ya TUHAN, gunung batuku, aku berseru, janganlah berdiam diri terhadap aku, sebab, jika Engkau tetap membisu terhadap aku, aku menjadi seperti orang yang turun ke dalam liang kubur.
Psa 28:2 Dengarkanlah suara permohonanku, apabila aku berteriak kepada-Mu minta tolong, dan mengangkat tanganku ke arah tempat-Mu yang maha kudus.
Psa 28:3 Janganlah menyeret aku bersama-sama dengan orang fasik ataupun dengan orang yang melakukan kejahatan, yang ramah dengan teman-temannya, tetapi yang hatinya penuh kejahatan.
Psa 28:4 Ganjarilah mereka menurut perbuatan mereka dan menurut kelakuan mereka yang jahat; ganjarilah mereka setimpal dengan perbuatan tangan mereka, balaslah kepada mereka apa yang mereka lakukan.
Psa 28:5 Karena mereka tidak mengindahkan pekerjaan TUHAN dan perbuatan tangan-Nya; Ia akan menjatuhkan mereka dan tidak membangunkan mereka lagi.
Psa 28:6 Terpujilah TUHAN, karena Ia telah mendengar suara permohonanku.
Psa 28:7 TUHAN adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku aku bersyukur kepada-Nya.
Psa 28:8 TUHAN adalah kekuatan umat-Nya dan benteng keselamatan bagi orang yang diurapi-Nya!
Psa 28:9 Selamatkanlah kiranya umat-Mu dan berkatilah milik-Mu sendiri, gembalakanlah mereka dan dukunglah mereka untuk selama-lamanya.
Tafsiran Wycliffe
Mazmur 28. Doa yang Dijawab.
Seperti banyak ratapan lainnya, mazmur ini membicarakan perselisihan antara orang-orang yang beriman secara tradisional dengan orang-orang yang dipengaruhi oleh pengaruh-pengaruh asing.
Pemazmur sangat takut kalau ia akan mengalami nasib yang pasti menimpa lawan-lawannya yang jahat.
Bahwa dia menganggap doanya dijawab, jelas tampak dari perubahan dalam ayat 6.
1, 2. Seruan agar Didengar.
Janganlah berdiam diri ... Dengarkanlah. Pemazmur berseru agar Allah mendengar dan menjawab dia.
Bagi seorang Ibrani, tidak adanya jawaban sering dianggap sebagai berarti Allah tidak mau mendengar permohonan.
Sifat mendesak dari seruan pemazmur ditekankan oleh ketakutannya, bahwa dia akan mati jika Allah tidak menjawabnya.
3-5. Doa Meminta Campur Tangan.
Janganlah menyeret aku ... ganjarilah mereka menurut perbuatan mereka. Doanya yang pertama ialah meminta perlindungan terhadap lawan-lawannya yang fasik.
Tetapi, penekanannya cepat berubah menjadi seruan meminta pembalasan terhadap musuh-musuh ini.
6-7. Ucapan Syukur untuk Doa yang Dijawab.
Terpujilah Tuhan. Penyebab munculnya pujian ini harus dianggap sebagai tanggapan Allah atas seruan dalam ayat 1 dan 2.
Barangkali pemazmur belakangan baru menambahkan ucapan syukur ini.
Atau mungkin itu adalah ekspresi dari keyakinan batin, bahwa Allah benar-benar telah mendengar dan tidak lagi berdiam diri.
8, 9. Penerapan untuk Bangsa itu.
Tuhan adalah kekuatan umat-Nya. Kenyataan, bahwa Allah adalah kekuatan bagi pemazmur juga berlaku untuk bangsa itu dan rajanya.
Sangat mungkin hal ini merupakan tambahan di kemudian hari, yang dirancang untuk menyesuaikan ekspresi iman perorangan ini untuk pemakaian ibadah bersama.
JILID I. Mazmur 1-41.
Kitab pertama di dalam pembagian kitab ini menjadi lima tampaknya pernah merupakan kumpulan mazmur Daud tersendiri.
Nama untuk Tuhan, dalam bahasa Ibrani Yahweh dipakai 272 kali, sedangkan Elohim hanya dipakai 15 kali saja.
Setiap mazmur beragam isinya, namun ajaran moralnya sederhana dan langsung.
Di sepanjang bagian ini, tampak jelas suatu iman yang positif kepada keadilan Allah.
Mazmur 1 merupakan pengantar kepada seluruh Kitab Mazmur, sedangkan Mazmur 2 merupakan pengantar untuk kumpulan Kitab I.
Kenyataan, bahwa sejumlah naskah mencantumkan Mazmur 3 sebagai mazmur pertama menjadikan sifat pengantar dari Mazmur 1 dan 2 makin jelas.
Selanjutnya ada kemungkinan, bahwa Mazmur 1 dan 2 pada mulanya merupakan satu mazmur saja, yaitu mazmur yang diawali dan diakhiri dengan "Berbahagialah".
Semua mazmur kecuali 1, 2, 10 dan 33 terkait dengan Daud di dalam catatan judulnya.
Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.