Mazmur 29: Kebesaran Allah Dalam Badai
Rabu, Juli 25, 2018
Edit
Klik:
Psalms 29
Psa 29:1 Mazmur Daud. Kepada TUHAN, hai penghuni sorgawi, kepada TUHAN sajalah kemuliaan dan kekuatan!
Psa 29:2 Berilah kepada TUHAN kemuliaan nama-Nya, sujudlah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan!
Psa 29:3 Suara TUHAN di atas air, Allah yang mulia mengguntur, TUHAN di atas air yang besar.
Psa 29:4 Suara TUHAN penuh kekuatan, suara TUHAN penuh semarak.
Psa 29:5 Suara TUHAN mematahkan pohon aras, bahkan, TUHAN menumbangkan pohon aras Libanon.
Psa 29:6 Ia membuat gunung Libanon melompat-lompat seperti anak lembu, dan gunung Siryon seperti anak banteng.
Psa 29:7 Suara TUHAN menyemburkan nyala api.
Psa 29:8 Suara TUHAN membuat padang gurun gemetar, TUHAN membuat padang gurun Kadesh gemetar.
Psa 29:9 Suara TUHAN membuat beranak rusa betina yang mengandung, bahkan, hutan digundulinya; dan di dalam bait-Nya setiap orang berseru: "Hormat!"
Psa 29:10 TUHAN bersemayam di atas air bah, TUHAN bersemayam sebagai Raja untuk selama-lamanya.
Psa 29:11 TUHAN kiranya memberikan kekuatan kepada umat-Nya, TUHAN kiranya memberkati umat-Nya dengan sejahtera!
Tafsiran Wycliffe
Mazmur 29. Kemuliaan Allah di Dalam Badai.
Melalui puisi yang menimbulkan rasa hormat, nyanyian pujian ini menunjuk pada badai sebagai bukti lain dari kemuliaan Allah.
Nada penuh keyakinan terus bercampur-baur dengan frasa-frasa yang menceritakan kemahakuasaan Allah.
Jarang ada penulis mazmur, kecuali pemazmur ini, yang dapat memperlihatkan kekuatan puisi melalui penggambaran yang lebih nyata.
Kemiripan terminologi dengan syair-syair Kanaan dari 1400-1300 sM, yang ditemukan di Ugarit, Siria, menunjukkan, bahwa mazmur ini paling tidak sama tuanya dengan Daud, tetapi pemazmur begitu cermat mengakui Yahweh sebagai satu-satunya Allah sejati.
1, 2. Panggilan untuk Beribadah.
Sujudlah kepada Tuhan. Seluruh penghuni surgawi didesak untuk berilah kepada Tuhan kemuliaan nama-Nya. Penyembahan ini harus dilakukan dengan berhiaskan kekudusan.
Banyak penafsir menganggap, bahwa dengan menggunakan istilah benê `èlîm (AV, Oh ye mighty, LAI, Hai penghuni surgawi), yang bisa diterjemahkan sebagai "anak-anak Allah", pemazmur sedang memanggil para malaikat.
Tetapi, penafsir-penafsir lain menganggap, bahwa yang dimaksud adalah bangsa Israel, sebagai anak-anak Allah (bdg. Ul. 14:1; Mzm. 82:6).
3-9. Tujuh Macam Suara.
Suara Tuhan. Frasa ini dipakai sebanyak tujuh kali untuk mengekspresikan badai yang mengguntur.
Bukan kemarahan Allah, melainkan keagungan kuasa-Nya, yang membuat badai bergerak.
Badai mulai bergerak di atas Laut Tengah dengan kekuatan dan kemuliaan.
Kemudian badai itu bergerak ke atas gunung-gunung di utara Palestina dan di atas padang gurun ke selatan.
Gambaran mengenai pengaruhnya terhadap pohon-pohon, gunung-gunung, padang gurun, dan binatang-binatang, diikuti oleh ucapan serempak "Hormat" yang muncul dari penyembahan (ibadah) oleh manusia.
10, 11. Penutup.
Tuhan kiranya memberkati. Sementara Allah bersemayam di atas semua dalam kemuliaan (hormat, ay. 9), Dia memberikan dua hal yang paling mereka butuhkan, yaitu kekuatan dan sejahtera.
JILID I. Mazmur 1-41.
Kitab pertama di dalam pembagian kitab ini menjadi lima tampaknya pernah merupakan kumpulan mazmur Daud tersendiri.
Nama untuk Tuhan, dalam bahasa Ibrani Yahweh dipakai 272 kali, sedangkan Elohim hanya dipakai 15 kali saja.
Setiap mazmur beragam isinya, namun ajaran moralnya sederhana dan langsung.
Di sepanjang bagian ini, tampak jelas suatu iman yang positif kepada keadilan Allah.
Mazmur 1 merupakan pengantar kepada seluruh Kitab Mazmur, sedangkan Mazmur 2 merupakan pengantar untuk kumpulan Kitab I.
Kenyataan, bahwa sejumlah naskah mencantumkan Mazmur 3 sebagai mazmur pertama menjadikan sifat pengantar dari Mazmur 1 dan 2 makin jelas.
Selanjutnya ada kemungkinan, bahwa Mazmur 1 dan 2 pada mulanya merupakan satu mazmur saja, yaitu mazmur yang diawali dan diakhiri dengan "Berbahagialah".
Semua mazmur kecuali 1, 2, 10 dan 33 terkait dengan Daud di dalam catatan judulnya.
Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.