Ulangan 26:1-11: Mempersembahkan Hasil Pertama

Mempersembahkan Hasil Pertama​.

Setelah belajar perikop Amalek Harus Dihapuskan dari Kitab Ulangan, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yakni Mempersembahkan Hasil Pertama.

Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab Ulangan (Deuteronomy 26:1-11 dengan judul perikop Mempersembahkan Hasil Pertama).

Kita belajar perikop Mempersembahkan Hasil Pertama ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.

Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.

Mempersembahkan Hasil Pertama (Kitab Ulangan 26:1-11)


Deu 26:1 "Apabila engkau telah masuk ke negeri yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu, dan engkau telah mendudukinya dan diam di sana,

Deu 26:2 maka haruslah engkau membawa hasil pertama dari bumi yang telah kaukumpulkan dari tanahmu yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, dan haruslah engkau menaruhnya dalam bakul, kemudian pergi ke tempat yang akan dipilih TUHAN, Allahmu, untuk membuat nama-Nya diam di sana.

Deu 26:3 Dan sesampainya kepada imam yang ada pada waktu itu, haruslah engkau berkata kepadanya: Aku memberitahukan pada hari ini kepada TUHAN, Allahmu, bahwa aku telah masuk ke negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah kepada nenek moyang kita untuk memberikannya kepada kita.

Deu 26:4 Maka imam harus menerima bakul itu dari tanganmu dan meletakkannya di depan mezbah TUHAN, Allahmu.

Deu 26:5 Kemudian engkau harus menyatakan di hadapan TUHAN, Allahmu, demikian: Bapaku dahulu seorang Aram, seorang pengembara. Ia pergi ke Mesir dengan sedikit orang saja dan tinggal di sana sebagai orang asing, tetapi di sana ia menjadi suatu bangsa yang besar, kuat dan banyak jumlahnya.

Deu 26:6 Ketika orang Mesir menganiaya dan menindas kami dan menyuruh kami melakukan pekerjaan yang berat,

Deu 26:7 maka kami berseru kepada TUHAN, Allah nenek moyang kami, lalu TUHAN mendengar suara kami dan melihat kesengsaraan dan kesukaran kami dan penindasan terhadap kami.

Deu 26:8 Lalu TUHAN membawa kami keluar dari Mesir dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung, dengan kedahsyatan yang besar dan dengan tanda-tanda serta mujizat-mujizat.

Deu 26:9 Ia membawa kami ke tempat ini, dan memberikan kepada kami negeri ini, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.

Deu 26:10 Oleh sebab itu, di sini aku membawa hasil pertama dari bumi yang telah Kauberikan kepadaku, ya TUHAN. Kemudian engkau harus meletakkannya di hadapan TUHAN, Allahmu; engkau harus sujud di hadapan TUHAN, Allahmu,

Deu 26:11 dan haruslah engkau, orang Lewi dan orang asing yang ada di tengah-tengahmu bersukaria karena segala yang baik yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu dan kepada seisi rumahmu."


Ketentuan-ketentuan: Hidup Menurut Perjanjian (5:1-26:19).

Ketika perjanjian-perjanjian tentang kekuasaan raja dibaharui, maka peraturan-peraturannya yang merupakan bagian yang panjang dan menentukan di dalam sebuah dokumen perjanjian, diulang kembali dengan sejumlah penyempurnaan, khususnya penyempurnaan yang diperlukan sesuai dengan situasi yang berubah.

Oleh karena itu, Musa merangkum dan merumuskan ulang berbagai syarat yang dikemukakan di dalam Perjanjian Sinai.

Selanjutnya, sebagaimana peraturan-peraturan perjanjian biasanya diawali dengan tuntutan yang mendasar dan umum agar si raja yang kalah tunduk sepenuhnya kepada raja pemenang, dan sesudah itu baru dilanjutkan dengan peraturan yang lebih terinci.

Demikian pula Musa saat ini menghadapkan Israel dengan tuntutan primer, yakni mengkhususkan diri sepenuhnya untuk Tuhan (ay. 5-11), dan sesudah itu barulah dengan peraturan-peraturan tambahan tentang kehidupan sesuai perjanjian (ay. 12-26).

Berbagai Perintah Pelengkap (12:1-26:19).



Setelah melukiskan semangat batin dari kehidupan teokratis (ps. 5-11), Musa melanjutkan dengan menguraikan ketetapan dan peraturan dari bentuk lahiriah teokrasi itu (ps. 12-26).

Pasal 12:1-16:17 terutama berkenaan dengan berbagai persyaratan pentahiran dengan upacara agama.

Kewenangan pemerintahan dan hukum merupakan pokok pembahasan dalam 16:18-21:23.

Luasnya hubungan antar warga teokrasi dicantumkan di 22:1-25:19.

Rangkaian peraturan ini diakhiri dengan pengakuan ritual tentang kekuasaan Tuhan dan pernyataan akhir tentang pengesahan perjanjian (ps. 26).

Mengakui Allah Sebagai Raja Penebus (26:1-19).

Bagian panjang yang membahas berbagai peraturan (ps. 5-26), diakhiri dengan liturgi untuk dua pengakuan iman sesuai agama (ay. 1-11, 12-15), dan sebuah pernyataan tentang pengesahan perjanjian (ay. 16-19).

3. Negeri yang dijanjikan Tuhan dengan sumpah ... untuk memberikannya kepada kita. Bangsa Israel selaku hamba Allah, harus senantiasa mengaku dengan rasa syukur, bahwa warisan mereka di Kanaan adalah anugerah kasih karunia penebusan Allah untuk memenuhi sumpah-Nya kepada para leluhur mereka.

Mereka diwajibkan untuk senantiasa mengakui KeTuhanan-Nya, dan mengungkapkan penyerahan mutlak mereka kepada-Nya, dengan mempersembahkan hasil pertama.

Tentang hukum mengenai hasil pertama lihat 18:4, Keluaran 23:19, 34:26, Bilangan 18:12 dan seterusnya.

Unsur-unsur persembahan hasil pertama dijumpai di dalam kaitan dengan setiap perayaan tahunan (Ul. 16).

Misalnya: pada Hari Raya Roti Tidak Beragi, seberkas hasil pertama diunjuk (Im. 23:10 dst.).

Juga Perayaan Tujuh Minggu dinamakan "hari hulu hasil" (Bil. 28:26, bdg. Kel. 23:16, 34:22), dua buah roti yang dibuat dengan ragi hulu hasil harus dipersembahkan pada saat itu (Im. 23:17).

Dan hasil pertama anggur, tidak dapat dipersembahkan hingga perayaan Pondok Daun pada saat buah anggur yang bermutu tinggi siap untuk dituai.

Apabila "hasil pertama dari bumi" (26:2) menunjuk kepada akhir dari masa penuaian, maka perayaan Pondok Daun pastilah merupakan saat untuk mempersembahkan bakul berisi hasil pertama tersebut di mezbah pusat.

Ditinjau dari segi tata bahasa, ayat 2 dapat dipahami sebagai melukiskan seluruh hasil pertama bumi, atau hanya sebakul saja.

Tentang hasil pertama pertanian, jumlahnya tidak disebutkan.

Karena hasil pertama harus dipersembahkan kepada imam (Bil. 18:13-14), ayat tentang perayaan suci yang harus dinikmati oleh orang yang mempersembahkan tersebut sesudah upacara selesai -- haruslah engkau ... bersukaria karena segala yang baik yang diberikan Tuhan (ay. 11, bdg. 12:6, 7, 11, 12, 17, 18, 16:11, 14) -- menunjukkan bahwa bakul itu hanya merupakan sebagian hasil pertama (lih. tafsiran 14:22 dst, 15:20), setidak-tidaknya jika perlengkapan untuk perayaan ini diambil dari hasil pertama. Akan tetapi, itupun tidak bisa dipastikan.

Orang Israel itu harus mengakui, bahwa panggilan teokratis atas bangsanya, tidak mungkin disebabkan oleh karena keperkasaan mereka (ay. 5 dst, bdg. 7:7-8, 8:17-18).

5b. Bapaku dahulu seorang Aram, seorang pengembara. Istilah Ibrani obed mengandung arti "terhilang" dalam kesulitan (bdg. di dalam AV: siap untuk binasa). Yang dimaksudkan adalah Yakub.

Dia disebut orang Aram, sebab di situlah letak geografis dari nenek moyangnya walaupun dia bukan dari suku itu, dan juga karena Yakub sendiri pernah tinggal di wilayah Aram-naharaim ketika putra-putranya, yang kemudian menjadi bangsa Israel, lahir.

7-8. Tuhan mendengar ... membawa kami keluar. Peringatan akan tindakan penebusan yang dilakukan Allah melalui peristiwa eksodus dan kemudian penaklukan Kanaan, merupakan tanggapan Amin dari Israel terhadap tindakan Allah sendiri yang menunjukkan perkenan-Nya kepada bangsa itu pada bagian awal sejarah perjanjian.

Ayat 10b tidak melukiskan langkah yang baru di dalam upacara mempersembahkan hasil pertama (bertentangan dengan ay. 4), itu justru merupakan kesimpulan yang merangkum bagian sebelumnya.

Perikop Selanjutnya: Persembahan Persepuluhan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel