Yohanes 7:37-44: Air Sumber Hidup
Kamis, Mei 28, 2020
Edit
Klik:
Joh / Yohanes 7:37-44
Joh 7:37 Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!
Joh 7:38 Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup."
Joh 7:39 Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.
Joh 7:40 Beberapa orang di antara orang banyak, yang mendengarkan perkataan-perkataan itu, berkata: "Dia ini benar-benar nabi yang akan datang."
Joh 7:41 Yang lain berkata: "Ia ini Mesias." Tetapi yang lain lagi berkata: "Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea!
Joh 7:42 Karena Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal."
Joh 7:43 Maka timbullah pertentangan di antara orang banyak karena Dia.
Joh 7:44 Beberapa orang di antara mereka mau menangkap Dia, tetapi tidak ada seorangpun yang berani menyentuh-Nya.
Tafsiran Wycliffe
Yesus pada Perayaan Pondok Daun (7:1-53).
Seluruh pasal ini berpusat pada Kristus dalam arti, bahwa Kristus merupakan pokok dari banyak pembahasan, serta dari bermacam-macam reaksi dan juga merupakan tema penyingkapan diri Yesus.
37-39. Pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu. Yang dimaksudkan bisa hari ketujuh, bisa pula hari kedelapan.
Hari kedelapan merupakan semacam tambahan pada perayaan tersebut dan juga akhir dari rangkaian perayaan dalam satu tahun.
Apabila yang dimaksudkan oleh Kristus dengan haus memang berkaitan dengan kebiasaan para imam untuk membawa kendi-kendi emas berisi air dari kolam Siloam untuk dicurahkan di atas mezbah setiap hari, maka seruan undangan Yesus memiliki arti khusus pada hari kedelapan ketika tampaknya upacara ini tidak dilaksanakan.
Kehausan selama perjalanan di padang gurun dipenuhi secara ilahi, tetapi kehausan itu muncul kembali.
Yesus menawarkan kepuasan rohani yang tidak akan pernah habis (bdg. 4:14).
Sekali lagi, Yudaisme tersingkap sebagai tidak memuaskan.
Ide itu berkembang; karena orang yang percaya kepada Yesus, yang menemukan kepuasan ini, pada gilirannya menjadi berkat bagi orang lain selaku penyalur aliran-aliran air hidup (7:38).
Yang dimaksudkan dengan seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci, tidak dapat diketahui.
Beberapa ayat yang kemungkinan menjadi acuan ialah Keluaran 17:6, Yesaya 44:3, 4; 58:11; Yehezkiel 47:1-9; Zakharia 14:8.
Sebuah alternatif lain ialah, bahwa Yohanes tidak mengacu kepada ayat Alkitab tertentu, tetapi kepada konsensus beberapa ayat.
Janji hidup baru yang berkelimpahan di sini dikaitkan dengan Roh, yang diberikan kepada semua orang yang percaya.
Tetapi, pada saat tersebut Roh belum datang seperti pada zaman Pentakosta (bdg. 14:26; 15:26; 16:7).
Yesus belum dimuliakan, maksudnya, belum mencapai tujuan misi-Nya di dalam kematian, kebangkitan dan kenaikan. Roh menjadi penengah antara Kristus yang dimuliakan dengan manusia.
40-44. Seruan nyaring dan sifat dari kata-kata Yesus membuat banyak pendengar-Nya mengindentifikasi Dia sebagai nabi yang akan datang (Ul. 18:15; Yoh. 1:21, 6:14).
Orang-orang yang lain bersedia untuk menganggap Dia sebagai Mesias.
Kenyataan ini menimbulkan persoalan tentang asal-usul-Nya.
Untuk memenuhi persyaratan Alkitab, Mesias harus berasal dari keturunan Daud dan dari kota Daud, yaitu Betlehem.
Di dalam ketidaktahuan, orang-orang itu menganggap Yesus hanya sebagai seorang Galilea.
Orang-orang yang memandang Dia sebagai pembohong dan penyesat cenderung hendak menangkap Dia, tetapi oleh Allah mereka dikekang (7:44).
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.