Kisah Para Rasul 9:1-18: Saulus Bertobat

Klik:

Act / Kisah Para Rasul 9:1-18


Act 9:1 Sementara itu berkobar-kobar hati Saulus untuk mengancam dan membunuh murid-murid Tuhan. Ia menghadap Imam Besar,

Act 9:2 dan meminta surat kuasa dari padanya untuk dibawa kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, supaya, jika ia menemukan laki-laki atau perempuan yang mengikuti Jalan Tuhan, ia menangkap mereka dan membawa mereka ke Yerusalem.

Act 9:3 Dalam perjalanannya ke Damsyik, ketika ia sudah dekat kota itu, tiba-tiba cahaya memancar dari langit mengelilingi dia.

Act 9:4 Ia rebah ke tanah dan kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata kepadanya: "Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku?"

Act 9:5 Jawab Saulus: "Siapakah Engkau, Tuhan?" Kata-Nya: "Akulah Yesus yang kauaniaya itu.

Act 9:6 Tetapi bangunlah dan pergilah ke dalam kota, di sana akan dikatakan kepadamu, apa yang harus kauperbuat."

Act 9:7 Maka termangu-mangulah teman-temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang jugapun.

Act 9:8 Saulus bangun dan berdiri, lalu membuka matanya, tetapi ia tidak dapat melihat apa-apa; mereka harus menuntun dia masuk ke Damsyik.

Act 9:9 Tiga hari lamanya ia tidak dapat melihat dan tiga hari lamanya ia tidak makan dan minum.

Act 9:10 Di Damsyik ada seorang murid Tuhan bernama Ananias. Firman Tuhan kepadanya dalam suatu penglihatan: "Ananias!" Jawabnya: "Ini aku, Tuhan!"

Act 9:11 Firman Tuhan: "Mari, pergilah ke jalan yang bernama Jalan Lurus, dan carilah di rumah Yudas seorang dari Tarsus yang bernama Saulus. Ia sekarang berdoa,

Act 9:12 dan dalam suatu penglihatan ia melihat, bahwa seorang yang bernama Ananias masuk ke dalam dan menumpangkan tangannya ke atasnya, supaya ia dapat melihat lagi."

Act 9:13 Jawab Ananias: "Tuhan, dari banyak orang telah kudengar tentang orang itu, betapa banyaknya kejahatan yang dilakukannya terhadap orang-orang kudus-Mu di Yerusalem.

Act 9:14 Dan ia datang ke mari dengan kuasa penuh dari imam-imam kepala untuk menangkap semua orang yang memanggil nama-Mu."

Act 9:15 Tetapi firman Tuhan kepadanya: "Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel.

Act 9:16 Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku."

Act 9:17 Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya: "Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus."

Act 9:18 Dan seketika itu juga seolah-olah selaput gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat lagi. Ia bangun lalu dibaptis.


Tafsiran Wycliffe


Perluasan Gereja di Palestina Melalui Perserakan (6:1-12:25).

Sampai sejauh ini, para rasul tidak menunjukkan tanda-tanda adanya maksud untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia, tetapi tetap tinggal di Yerusalem sambil bersaksi kepada orang-orang Yahudi.

Lukas sekarang mengisahkan permulaan dari perluasan Gereja ke seluruh Yudea dan Samaria, yang disebabkan oleh penganiayaan yang muncul di sekitar Stefanus.

Perluasan ini terjadi, bukan karena visi dan rencana Gereja, tetapi karena tindakan pengaturan Allah dalam menyerakkan orang-orang percaya.

Untuk menjelaskan terjadinya penganiayaan ini, Lukas mula-mula mengisahkan bagaimana Stefanus menjadi menonjol di antara tujuh diaken yang ada.

Pertobatan Saulus (9:1-31).

Kisah pertobatan Saulus disisipkan ke dalam narasi tentang perluasan Injil di Palestina.

Catatan pelayanan Petrus, yang telah mengelilingi Samaria untuk memberitakan Injil (8:25), dilanjutkan pada 9:32.

Pada saat Injil bergerak ke luar menjangkau orang bukan Yahudi, Allah mempersiapkan sebuah alat pilihan untuk menjadi alat utama di dalam misi ini.

Karena itu, Lukas menghentikan narasinya untuk menceritakan pertobatan Saulus, dan juga untuk menjelaskan akhir dari penganiayaan terhadap Gereja.

1. Pertobatan Saulus juga dikisahkan di 22:4-16 dan 26:12-18.

Sekalipun Saulus lahir dan dididik di kota Tarsus di tanah Kilikia yang bukan Yahudi (22:3), dia belajar di Yerusalem pada rabi Gamaliel, salah seorang rabi terkemuka zaman itu.

Dia dikenal sebagai seorang murid yang cemerlang (Gal. 1:14) dam seorang Farisi yang bersemangat (Flp. 3:5).

Sekarang Saulus memainkan peranan sebagai wakil orang Yahudi, yang paling gigih di dalam menganiaya Gereja.

Kekejaman penganiayaannya dilukiskan dalam Kisah Para Rasul 26:10-11.

Tujuannya ialah memaksa orang Kristen menyangkal iman mereka dengan ancaman hukuman penjara, dan bahkan hukuman mati.

Kita tidak mengetahui berapa banyak orang mati sebagai martir dalam penganiayaan ini.

Imam Besar, pimpinan dari Sanhedrin, berkuasa atas orang-orang Yahudi di seluruh Palestina.

2. Saulus memperoleh dari Imam Besar surat ekstradisi kepada majelis-majelis Yahudi di Damsyik, untuk membawa kembali ke Yerusalem setiap orang Kristen yang telah melarikan diri ke sana.

Di Damsyik terdapat masyarakat Yahudi berjumlah sekitar sepuluh hingga delapan belas ribu orang.

Jalan Tuhan. Sebuah ungkapan yang dipergunakan untuk melukiskan iman Kristen (19:9, 23; 22:4; 24:14, 22).

3-4. Kilatan cahaya tampak kepada Saulus menjelang tengah hari (22:6; 26:13), tetapi cahaya itu lebih terang daripada matahari.

Suara yang muncul dari tengah-tengah cahaya itu berbicara kepada Saulus dalam dialek Ibrani, atau Aram (26:14).

Sekalipun sebagian besar orang Yahudi yang hidup pada zaman Diaspora berbicara bahasa Yunani, orang tua Saulus berbicara bahasa Aram dan mengajarkan bahasa tersebut kepadanya.

Ini merupakan bahasa untuk mengajar di sekolah-sekolah para rabi di Yerusalem.

Suara itu mengatakan kepada Saulus, bahwa dengan menganiaya orang Kristen, berarti dia menganiaya Kristus.

5. Pada mulanya Saulus tidak mengerti pengalaman ini.

Dia menanyakan siapa pemilik suara itu.

Tuhan dalam bahasa Yunani sering kali berarti "tuan" (16:30, 25:26); tetapi di sini menunjuk kepada suatu tanggapan penuh hormat dan sikap khidmat.

Suara itu memperkenalkan diri sebagai Yesus yang telah dimuliakan.

7. Saulus didampingi oleh sebuah rombongan.

Pernyataan di dalam ayat ini, bahwa orang-orang itu mendengar suara, tetapi tidak melihat siapa-siapa tampaknya bertentangan dengan 22:9 dan 26:14, di mana dikatakan, bahwa mereka tidak mendengar suara itu.

Bisa ada dua pemecahan terhadap masalah ini.

Susunan kalimat Yunani dari 9:27 berbeda dengan susunan dari 22:9.

Pernyataan yang pertama, mungkin berarti, bahwa mereka mendengar sesuatu bunyi dan ayat yang kemudian berarti, bahwa mereka tidak mengerti maknanya.

Kemungkinan kedua ialah, bahwa 9:7 mengacu kepada suara Saulus yang berbicara kepada cahaya itu; orang-orang mendengar suara Saulus, tetapi mereka tidak mendengar suara dari cahaya yang berbicara kepada Saulus (22:9).

9. Pengalaman tersebut demikian menggoncangkan, sehingga selama tiga hari Saulus tidak dapat makan atau minum.

10-11. Kita tidak mengetahui apa-apa tentang Ananias, selain yang dikatakan di dalam bagian ini.

Ayat 13 menunjukkan, bahwa dia tampaknya adalah penduduk Damsyik dan bukan pelarian dari Yerusalem.

Kita tidak tahu bagaimana Injil sampai di Damsyik, atau bagaimana Ananias bertobat.

Kitab Kisah Para Rasul tidak menyajikan sejarah lengkap tentang Gereja mula-mula kepada kita, tetapi hanya mengisahkan rangkaian peristiwa yang paling penting di dalam pertumbuhan Gereja tersebut.

Jalan yang bernama Jalan Lurus itu menyusur sepanjang jantung kota Damsyik, dan mungkin masih kelihatan saat ini.

13. Laporan tentang kerusakan yang diakibatkan oleh Saulus terhadap orang Kristen di Yerusalem, sudah sampai di Damsyik.

Orang kudus. Istilah Perjanjian Baru yang umum bagi orang percaya.

15-16. Penderitaan harus dipandang, bukan sebagai perkecualian di dalam melayani Kristus, melainkan sebagai hal yang wajar.

17. Ketaatan Ananias bersifat langsung dan sungguh-sungguh.

Penerimaan Roh Kudus melalui penumpangan tangan oleh Ananias merupakan pengalaman luar biasa dan bukan peristiwa yang biasa (bdk. 8:17).

Dengan kata saudaraku, Ananias menyambut Saulus ke dalam persekutuan Kristen.

18. Sesuatu yang berlapis-lapis seperti selaput jatuh dari mata Saulus, dan dia langsung memperoleh kembali penglihatannya dan dibaptis.

Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel