Kisah Para Rasul 8:26-40: Sida-sida Dari Tanah Etiopia
Jumat, Juli 10, 2020
Edit
Klik:
Act / Kisah Para Rasul 8:26-40
Act 8:26 Kemudian berkatalah seorang malaikat Tuhan kepada Filipus, katanya: "Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan, menurut jalan yang turun dari Yerusalem ke Gaza." Jalan itu jalan yang sunyi.
Act 8:27 Lalu berangkatlah Filipus. Adalah seorang Etiopia, seorang sida-sida, pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia, yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah.
Act 8:28 Sekarang orang itu sedang dalam perjalanan pulang dan duduk dalam keretanya sambil membaca kitab nabi Yesaya.
Act 8:29 Lalu kata Roh kepada Filipus: "Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!"
Act 8:30 Filipus segera ke situ dan mendengar sida-sida itu sedang membaca kitab nabi Yesaya. Kata Filipus: "Mengertikah tuan apa yang tuan baca itu?"
Act 8:31 Jawabnya: "Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?" Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya.
Act 8:32 Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut: Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya.
Act 8:33 Dalam kehinaan-Nya berlangsunglah hukuman-Nya; siapakah yang akan menceriterakan asal-usul-Nya? Sebab nyawa-Nya diambil dari bumi.
Act 8:34 Maka kata sida-sida itu kepada Filipus: "Aku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?"
Act 8:35 Maka mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya.
Act 8:36 Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata sida-sida itu: "Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?"
Act 8:37 (Sahut Filipus: "Jika tuan percaya dengan segenap hati, boleh." Jawabnya: "Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah.")
Act 8:38 Lalu orang Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia.
Act 8:39 Dan setelah mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus dan sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan sukacita.
Act 8:40 Tetapi ternyata Filipus ada di Asdod. Ia berjalan melalui daerah itu dan memberitakan Injil di semua kota sampai ia tiba di Kaisarea.
Tafsiran Wycliffe
Perluasan Gereja di Palestina Melalui Perserakan (6:1-12:25).
Sampai sejauh ini, para rasul tidak menunjukkan tanda-tanda adanya maksud untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia, tetapi tetap tinggal di Yerusalem sambil bersaksi kepada orang-orang Yahudi.
Lukas sekarang mengisahkan permulaan dari perluasan Gereja ke seluruh Yudea dan Samaria, yang disebabkan oleh penganiayaan yang muncul di sekitar Stefanus.
Perluasan ini terjadi, bukan karena visi dan rencana Gereja, tetapi karena tindakan pengaturan Allah dalam menyerakkan orang-orang percaya.
Untuk menjelaskan terjadinya penganiayaan ini, Lukas mula-mula mengisahkan bagaimana Stefanus menjadi menonjol di antara tujuh diaken yang ada.
Pertobatan Sida-sida Etiopia (8:26-40).
Lukas di sini mencatat langkah selanjutnya dari perluasan Gereja di luar latar belakang Yahudinya, dengan mengisahkan pertobatan sida-sida dari Etiopia, yang mungkin sudah setengah meyakini kebenaran Yudaisme, sekalipun dia mungkin juga adalah orang Yahudi.
26. Gaza, sebelumnya termasuk dalam lima kota orang Filistin, terletak sekitar dua setengah mil dari laut.
Kota ini dihancurkan pada tahun 93 M, tetapi dibangun kembali sekitar tiga puluh enam tahun kemudian di lahan batu, yang lebih dekat dengan laut.
Jalan yang sunyi, mungkin mengacu kepada jalan yang mereka lalui itu, atau yang lebih mungkin, letak kota yang lebih tua.
27. Sida-sida dipekerjakan di istana-istana di dunia Timur sebagai pejabat yang berkedudukan tinggi.
Sri Kandake. Bukan nama diri, melainkan gelar dari sebuah jabatan istana.
Raja Etiopia dianggap sebagai putera matahari, sehingga terlalu suci untuk menjalankan berbagai fungsi pemerintahan secara aktual.
Ibu Suri, yang dijuluki Sri Kandake yang melaksanakan kewajiban itu.
Sida-sida ini, mungkin adalah orang bukan Yahudi yang takut akan Allah, atau setengah meyakini kebenaran Yudaisme, yang pergi ke Yerusalem untuk berziarah.
Selaku sida-sida, dia tidak pernah dapat menjadi anggota umat Allah Perjanjian Lama (UI. 23:1), tetapi orang-orang semacam itu harus menerima Injil.
28. Dengan naik kereta tertutup, yang mungkin ditarik sapi, dia sedang membaca terjemahan Kitab nabi Yesaya.
30. Orang-orang zaman dahulu biasanya membaca dengan keras, dan Filipus mendengar sida-sida itu membaca dari Kitab Yesaya.
32-33. Nas Alkitab yang sedang dibacanya adalah Yesaya 53:7-8.
Nas itu melukiskan orang yang menderita dengan diam, yang tidak memperoleh keadilan, dan yang dibunuh.
34. Sebelum Kristus datang, orang-orang Yahudi mengerti, bahwa nas ini berkaitan dengan Mesias, dan bahwa penderitaan Hamba Tuhan itu merupakan nubuat tentang penderitaan Mesias mereka.
Di kemudian hari, ada sebagian orang yang menafsirkan Hamba yang menderita ini sebagai sang nabi sendiri, dan sebagian lain menafsirkannya sebagai bangsa Israel.
35. Filipus menunjukkan kepada sida-sida itu, bahwa nas tersebut adalah nubuat tentang Yesus.
Ini mengingatkan kita pada ajaran Tuhan kita sendiri, bahwa Dia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang (Mrk. 10:45).
36. Di timur laut Gaza terdapat sebuah wadi, atau lembah dengan air yang mengalir.
Penjelasan Filipus tampaknya mencakup suatu tantangan untuk percaya kepada Yesus dan dibaptiskan, sebab sida-sida itu minta dibaptiskan oleh Filipus.
37. Ayat ini tidak dijumpai di dalam naskah-naskah Yunani yang paling tua.
Ayat ini ditambahkan kepada naskah kita pada masa permulaan dulu, dan mencerminkan kebiasaan orang Kristen mula-mula untuk membaptiskan orang langsung setelah ia mengaku percaya kepada Yesus Kristus.
38. Salah satu tulisan Kristiani abad pertama, yaitu Didakhe (sekitar tahun 125 M), mengatakan, bahwa baptisan sebaiknya dilaksanakan di dalam air yang mengalir apabila hal itu dimungkinkan.
39-40. Kita tidak tahu, apa yang selanjutnya terjadi pada sida-sida itu, tetapi tradisi mengatakan, bahwa dia menjadi seorang penginjil bagi bangsanya sendiri.
Filipus kemudian mengunjungi Asdod yang terletak sekitar dua puluh mil di utara Gaza, dan kemudian mengadakan perjalanan di sepanjang pantai utara, memberitakan Injil di berbagai kota, mungkin termasuk di Lida dan Yope (9:32 dst.).
Dia kemudian sampai di Kaisarea, di mana dia rupanya tinggal menetap, sebab dia belakangan tercatat tinggal di situ (21:8).
Kaisarea adalah kota orang bukan Yahudi, dan tempat tinggal resmi para gubernur Romawi untuk Yudea.
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.