Ibrani 4:1-13: Hari Perhentian yang Disediakan ALLAH
Senin, Februari 08, 2021
Edit
Klik:
Hebrews / Ibrani 4:1-13
Heb 4:1 Sebab itu, baiklah kita waspada, supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya masih berlaku. Heb 4:2 Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya. Heb 4:3 Sebab kita yang beriman, akan masuk ke tempat perhentian seperti yang Ia katakan: "Sehingga Aku bersumpah dalam murka-Ku: Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku," sekalipun pekerjaan-Nya sudah selesai sejak dunia dijadikan. Heb 4:4 Sebab tentang hari ketujuh pernah dikatakan di dalam suatu nas: "Dan Allah berhenti pada hari ketujuh dari segala pekerjaan-Nya." Heb 4:5 Dan dalam nas itu kita baca: "Mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Ku." Heb 4:6 Jadi sudah jelas, bahwa ada sejumlah orang akan masuk ke tempat perhentian itu, sedangkan mereka yang kepadanya lebih dahulu diberitakan kabar kesukaan itu, tidak masuk karena ketidaktaatan mereka. Heb 4:7 Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini", ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!" Heb 4:8 Sebab, andaikata Yosua telah membawa mereka masuk ke tempat perhentian, pasti Allah tidak akan berkata-kata kemudian tentang suatu hari lain. Heb 4:9 Jadi masih tersedia suatu hari perhentian, hari ketujuh, bagi umat Allah. Heb 4:10 Sebab barangsiapa telah masuk ke tempat perhentian-Nya, ia sendiri telah berhenti dari segala pekerjaannya, sama seperti Allah berhenti dari pekerjaan-Nya. Heb 4:11 Karena itu baiklah kita berusaha untuk masuk ke dalam perhentian itu, supaya jangan seorangpun jatuh karena mengikuti contoh ketidaktaatan itu juga. Heb 4:12 Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Heb 4:13 Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.Tafsiran Wycliffe
Kristus "Lebih Besar Daripada"; Alasan Pendukung Keunggulan (1:5-7:28). Pokok pemikiran yang diperkenalkan di 1:4, kini diperluas dengan tujuh kutipan dari Perjanjian Lama. Di antara tujuh kutipan ini, lima di antaranya menunjukkan keunggulan Kristus.
Keunggulan Keamanan Kristus Atas Keamanan Israel di Bawah Musa dan Yosua (3:7-4:13). Dasar keamanan ialah iman. Hal ini berlaku bagi orang-orang Israel ketika mereka masuk ke Kanaan, dan juga berlaku bagi orang-orang beriman saat ini. Keamanan oleh iman memiliki makna sekarang dan makna akan datang, Mazmur 95:7-11 dipakai untuk menunjukkan bagaimana ancaman dan janji berkaitan dengan keamanan orang Israel di Kanaan. Syarat untuk masuk ke negeri yang dijanjikan ialah ketaatan.4:1-10. Alur pembahasan dari pasal 3 dan pasal 4, tidak terputus. Teladan dari pengalaman di padang gurun tersebut langsung dikenakan kepada kehidupan orang-orang percaya pada zaman penulis Surat ini. Sikap hati para pembacanya dibahas dalam hubungannya dengan "perhentian iman", sebuah istilah yang sering kali dipakai dalam kaitan dengan bagian ini. Terdapat dua pandangan yang tetap bertahan mengenai perhentian yang dijanjikan. Pandangan pertama menempatkan perhentian pada masa depan sebagai perhentian surgawi, atau masuk ke dalam Kerajaan Allah (lihat Gleason L. Archer, The Epistle to the Hebrews: A Study Manual, hlm. 28, 29; Charles R. Erdman, The Epistle to the Hebrews, hlm. 49, 50). Pandangan yang kedua memberikan lebih banyak penekanan pada perhentian saat sekarang ketimbang pada perhentian yang dijanjikan untuk masa depan, sekalipun yang terakhir ini bukan dikesampingkan. "Perhentian iman" ini dibicarakan sebagai suatu "penyerahan diri yang penuh", yang dianggap sebagai pengalaman yang unik (Erdman, Ibid.). Pandangan yang kedua menekankan realitas sekarang dari "perhentian iman" sebagai tindakan berhenti bekerja, sehingga si orang percaya dapat berhubungan lebih erat dengan Kristus. 1-2. Perhentian yang dijanjikan masih tersedia. Janji Allah tidak terbatas pada angkatan padang gurun. Hanya kegagalan untuk tetap teguh berpegang pada iman saja, yang membatasi seseorang untuk masuk ke dalam perhentian ini. Ini merupakan penerapan langsung dari peringatan terhadap ketidakpercayaan pada pernyataan-pernyataan sebelumnya. Iman si orang percaya yang digunakan dalam kaitan dengan janji Allah menjamin masuknya orang itu ke dalam perhentian tersebut. (Ayat 2 sebenarnya sangat sulit untuk diterjemahkan; suatu pembahasan mengenai berbagai kemungkinan terjemahan dari sugkekerasmenous te pistei tois akousasin, lihat Alf dan ExpGT tentang 4:2b). 3-4. Downer menunjukkan adanya dua macam perhentian (Principles of Interpretation). Di sini, penulis Surat Ibrani membahas ketenangan rohani bagi orang-orang percaya penerima Surat ini yang dianiaya dan tergoda. Ini merupakan suatu pengalaman yang dapat dinikmati saat ini - kita yang beriman akan masuk ke tempat perhentian (eiserchometha, "kita memasuki"). Pernyataan ini merupakan pembangkit semangat bagi orang-orang Kristen yang menghadapi kesukaran. Perhentian kedua atau perhentian Sabat kemudian diperkenalkan melalui anak kalimat: Allah berhenti pada hari ketujuh dari segala pekerjaan-Nya. Inilah yang disebut perhentian hari ketujuh atau sabbutismos di ayat 9. 5-10. Allah telah menyediakan perhentian, dan perhentian ini harus dipergunakan atau dimasuki. Ketidakpercayaan menghalangi jalan masuk ke dalam perhentian yang disediakan oleh Allah ini, sedangkan iman membuka lebar-lebar pintu masuk ke dalam perhentian ini. Jadi, perhentian ini hanya tersedia untuk orang Kristen sejati. Yosua tidak memberikan perhentian ini hanya kepada angkatannya; oleh karena itu, perhentian yang dijanjikan ini masih terbuka. Jadi masih tersedia suatu hari perhentian, hari ketujuh, bagi umat Allah, yang disediakan bagi orang-orang percaya saat ini. Itu adalah perhentian untuk sekarang dan juga masa yang akan datang yang tidak bergantung pada "perbuatan baik", tetapi pada iman orang-orang percaya. 11. Di sini dikemukakan nasihat mengenai masuk ke dalam perhentian Allah melalui perjuangan yang sungguh-sungguh. 12-13. Pemberian perhentian diperkuat oleh acuan kepada Sabda Allah, yaitu acuan kepada Kristus sebagai Firman yang hidup dan kepada Sabda yang tertulis. Ada lima hal yang dikemukakan mengenai Firman Allah (logos tou theou): ~ Sabda itu hidup. ~ Sabda itu merupakan Sabda yang berkuasa, atau energi yang mencipta. ~ Sabda itu memisahkan, bahkan sampai memisahkan hubungan yang paling erat sekalipun. ~ Sabda itu merupakan hakim atas pikiran yang terdalam. ~ Sabda itu merupakan sarana melalui mana Allah secara langsung berhadapan dengan makhluk-Nya. Dengan cara inilah, Sabda Allah mengungkapkan manusia seutuhnya, terutama dalam kaitan dengan sikap hatinya dan iman percayanya, hal yang akan memampukan dia untuk masuk ke dalam perhentian. Firman Allah memeriksa, menghakimi, dan menasihati orang Kristen untuk hidup kudus dan memiliki iman percaya.
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.