Wahyu 20:7-10: Iblis Dihukum

Klik:

Revelation / Wahyu 20:7-10

Rev 20:7 Dan setelah masa seribu tahun itu berakhir, Iblis akan dilepaskan dari penjaranya,

Rev 20:8 dan ia akan pergi menyesatkan bangsa-bangsa pada keempat penjuru bumi, yaitu Gog dan Magog, dan mengumpulkan mereka untuk berperang dan jumlah mereka sama dengan banyaknya pasir di laut.

Rev 20:9 Maka naiklah mereka ke seluruh dataran bumi, lalu mengepung perkemahan tentara orang-orang kudus dan kota yang dikasihi itu. Tetapi dari langit turunlah api menghanguskan mereka,

Rev 20:10 dan Iblis, yang menyesatkan mereka, dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang, yaitu tempat binatang dan nabi palsu itu, dan mereka disiksa siang malam sampai selama-lamanya.

Tafsiran Wycliffe

7-10. Pada akhir dari Milenium, kita menemukan sisipan sebuah episode yang aneh, yang pasti sumbernya tidak lain adalah ilham ilahi, yaitu bahwa Iblis akan dilepaskan dari tahanannya, dan akan keluar satu kali lagi untuk menipu bangsa-bangsa dan mengumpulkan mereka untuk berperang (ay. 7-8) dengan menuntun mereka untuk mengepung perkemahan tentara orang-orang kudus dan kota yang dikasihi itu (ay. 9).

Mungkin yang dimaksud dengan kota yang dikasihi adalah kota Yerusalem di bumi, sekalipun ada penafsir yang beranggapan, bahwa yang dimaksudkan adalah Kota Suci surgawi, pandangan mana jelas sangat tidak masuk akal.

Scott mengemukakan hal yang bagus ketika mengatakan:

Tidak disebutkan bagaimana Kristus dan umat-Nya memandang usaha putus asa terakhir dari Iblis ini.

Semua yang berada di dalam kemah dan di dalam kota diam membisu.

Bangsa-bangsa yang murtad berbaris menuju maut.

Penghukuman atas mereka terjadi secara mendadak, cepat, menyeluruh dan final (op.cit., hlm. 388).

Dengan dimusnahkannya musuh-musuh Allah, Iblis ditangkap dan dicampakkan ke dalam neraka di mana dia akan tinggal untuk selama-lamanya.

Binatang dan nabi palsu sudah dicampakkan ke sana sebelumnya.

Tidak diragukan lagi, bahwa kata ganti jamak mereka (ay. 10), mengacu kepada tritunggal jahat ini.

Sering kali dikemukakan pertanyaan: Bagaimana menjelaskan pemberontakan terakhir ini sesudah pemerintahan Kristus yang penuh kedamaian sepanjang seribu tahun?

Di satu sisi, kenyataan ini menunjukkan, bahwa pemenjaraan Iblis selama seribu tahun tidak mengubah wataknya yang jahat.

Selanjutnya, orang yang tidak dibaharui tidak berubah, dan sekalipun seluruh bumi berada di bawah perintah Yesus, sebagian besar menaati Dia hanya karena takut, dan bukan karena kasih.

Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel