Mazmur 110: Penobatan Raja Imam
Selasa, Agustus 21, 2018
Edit
Klik:
Psalms 110
Psa 110:1 Mazmur Daud. Demikianlah firman TUHAN kepada tuanku: "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu."
Psa 110:2 Tongkat kekuatanmu akan diulurkan TUHAN dari Sion: memerintahlah di antara musuhmu!
Psa 110:3 Pada hari tentaramu bangsamu merelakan diri untuk maju dengan berhiaskan kekudusan; dari kandungan fajar tampil bagimu keremajaanmu seperti embun.
Psa 110:4 TUHAN telah bersumpah, dan Ia tidak akan menyesal: "Engkau adalah imam untuk selama-lamanya, menurut Melkisedek."
Psa 110:5 TUHAN ada di sebelah kananmu; Ia meremukkan raja-raja pada hari murka-Nya,
Psa 110:6 Ia menghukum bangsa-bangsa, sehingga mayat-mayat bergelimpangan; Ia meremukkan orang-orang yang menjadi kepala di negeri luas.
Psa 110:7 Dari sungai di tepi jalan ia minum, oleh sebab itu ia mengangkat kepala.
Tafsiran Wycliffe
Mazmur 110. Janji Kemenangan dan Kekuasaan.
Ini tepatnya adalah sebuah Mazmur Rajani dengan tambahan nada Mesianis di seluruh bagian.
Pemazmur sedang mengucapkan sabda ilahi dengan otoritas seorang nabi.
Dia mengalamatkan perkataan ilahi itu kepada rajanya sembari memberikan jaminan kemenangan kepada sang raja.
Orang-orang sejak zaman Abraham sampai zaman Simon Makabe berdasarkan sejarah dianggap sebagai penerima pesan ini.
Akan tetapi, pemakaian ayat 1 oleh Yesus secara jelas membenarkan penemuan kita di sini akan suatu arti yang lebih luas daripada makna utama mazmur ini dalam sejarah Perjanjian Lama (bdg. Mat. 22:41-45).
1-4. Firman Tuhan.
Demikianlah firman Tuhan. Kata-kata yang digunakan ialah rumusan nubuat: "Firman Tuhan."
Kata-kata tersebut tidak dipakai di manapun dalam Mazmur, tetapi sering dipakai oleh para nabi.
Kendatipun beberapa penafsir membatasi lingkup Firman tersebut pada ayat 1, rasanya lebih baik untuk memperluasnya sampai ayat 4.
Raja Mesianis diminta menempati kedudukan yang paling terhormat dan ikut memegang kekuasaan ilahi sampai musuh-musuhnya takluk sama sekali (bdg. Yos. 10:24; I Raj. 5:3).
Kata tumpuan kaki digunakan oleh Daud (I Taw. 28:2).
Raja itu memerintah dari Sion, dan semua musuh tunduk pada-Nya.
Firman itu ditujukan kepada tuanku, satu gelar kehormatan yang digunakan untuk seorang raja, atau seorang yang lebih tinggi.
Raja ini akan dihormati dan dilindungi oleh berkat-berkat ilahi.
Kekuasaannya akan berlingkup universal.
Rakyatnya akan merupakan sukarelawan yang menurut.
Semua ini dipastikan dengan menggunakan sumpah ilahi yang mendeklarasikan keimaman Raja tersebut melalui penunjukan ilahi.
Raja Mesianis itu menjadi Imam dan juga Raja.
Dalam hal ini Dia disamakan dengan Melkisedek, raja imam dari Salem (Kej. 14:18), yang pelayanannya melambangkan pelayanan Yesus (bdg. Ibr. 6:20-7:24).
5-7. Kemenangan Raja Imam.
Tuhan ada di sebelah kananmu. Kini suasananya berubah menjadi arena pertempuran, di mana tuan tersebut (Tuhan) ada di sebelah kanan Yahweh dan akan meremukkan semua lawannya.
Bahasa yang jelas dan bentuk waktu perfect seperti nubuat dirancang untuk memperlihatkan secara jelas sempurnanya kemenangan itu.
Dalam ayat 7 pokok kalimat beralih kepada Raja yang diurapi, yang kepalanya akan ditinggikan dalam kemenangan.
Perjanjian Baru yang sering memakai mazmur ini untuk Kristus memberinya arti penting khusus bagi penafsir Kristen.
JILID V. MAZMUR 107-150.
Jilid kelima dari lima bagian ini mencakup beberapa koleksi atau kelompok mazmur yang lebih kecil.
Nyanyian-nyanyian Ziarah dan Mazmur-mazmur Haleluya (111-113, 115-117, 146-150) jelas adalah bagian inti yang di sekitarnya mazmur-mazmur lain dikelompokkan bersama.
Sebelum ada pembagian menjadi lima bagian ini, mungkin ada pembabakan menjadi tiga bagian di mana Jilid IV dan V merupakan sebuah kumpulan besar.
Seluruh bagian secara nyata memperlihatkan tujuan liturgis; yang menimbulkan rasa ibadah bersama yang mendalam, yang mencapai puncak dalam kata-kata penutup Mazmur 150: "Biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan. Haleluya."
Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.