1 Yohanes 2:1-6: Kristus Pengantara Kita

Klik:

1 John / 1 Yohanes 2:1-6

1Jn 2:1 Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.

1Jn 2:2 Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.

1Jn 2:3 Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya.

1Jn 2:4 Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran.

1Jn 2:5 Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya, di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia.

1Jn 2:6 Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.

Tafsiran Wycliffe

Perilaku Persekutuan (2:1-29).

Penulis kini membahas perilaku orang percaya yang berjalan dalam terang.

Kesinambungan pasal tidak terputus.

Prinsip Peniruan - "Supaya kamu jangan berbuat dosa" (2:1-2).

Kepastian akan pengampunan dosa (1:9) dan berbagai pernyataan mengenai sifat universalnya (1:8, 10), bisa membuat orang memandang ringan dosa.

Oleh karena itu, Yohanes mengemukakan standar perilaku dan sifat dari obat untuk dosa agar pembacanya tidak berdosa.

1. Anak-anakku. Sebuah istilah yang menunjukkan adanya hubungan kasih sayang, bukan petunjuk mengenai usia.

Supaya kamu jangan berbuat dosa. Bentuk waktu aoris tidak mungkin berarti "supaya kamu tidak terus-menerus tinggal dalam dosa", tetapi "supaya kamu sama sekali tidak berdosa".

Walaupun hal ini tidak mungkin terlaksana secara sempurna sebelum kita melihat Dia (3:2); ini harus senantiasa menjadi sasaran hidup kita.

Kita mempunyai. Yohanes memasukkan dirinya.

Pengantara. Secara harfiah: seseorang yang dipanggil untuk mendampingi. Di dalam Perjanjian Baru, kata ini hanya dipakai oleh Yohanes (Yoh. 14:16, 26; 15:26; 16:7; dan di sini).

Pengantara itu membela perkara orang percaya terhadap Iblis, yang mendakwanya (Why. 12:10).

Dia adalah Yesus Kristus, yang adil. Adil menunjuk kepada ciri khusus Tuhan kita yang menjadikan pembelaan-Nya berhasilguna (bdg. Ibr. 7:26).

Sebab Dia adil (benar), maka Dia dapat meminta kepada Bapa yang adil (benar).

2. Ia. Ia sendiri, kata ganti orang yang bersifat menegaskan.

Pendamaian. Inilah dasar dari tindakan-Nya menjadi pengantara, dan sekalipun Ia menjadi pengantara hanya untuk orang percaya, pendamaian adalah bagi semua orang.

Pendamaian berarti pelunasan (hanya dipakai di sini dan di 4:10).

Kristus sendiri yang menjadi pelunasan tersebut (perhatikan bentuk waktu kini).

"Kristus dikatakan merupakan 'pendamaian' dan bukan hanya 'pengantara' (seperti julukan Juruselamat, 4:14), untuk menekankan pandangan, bahwa Ia sendiri yang menjadi kurban pendamaian dan juga Sang Imam (bdg. Rm. 3:25). Seorang pengantara, dapat memakai sarana pendamaian yang di luar dirinya" (B. F. Westcott, The Epistles of St. John, hlm. 44).

Untuk segala dosa kita. Untuk (peri). Berkenaan dengan, bukan "demi".

Tetapi juga untuk dosa seluruh dunia. Tidak ada batas untuk pelunasan yang adalah Kristus sendiri dalam hubungan dengan dosa.

Dunia. Kosmos seperti di Yohanes 3:16, berarti umat manusia.

Perkataan Kristus (2:3-5).

Meniru berarti juga menaati perintah-perintah-Nya.

3. Dan inilah tandanya, yakni kita menuruti perintah-perintah-Nya.

Kita mengenal. Kita merasakan.

Bahwa kita mengenal Allah. Mencapai suatu pengenalan akan Dia.

Menuruti perintah-perintah-Nya. Bertentangan dengan ajaran Gnostik, yang mementingkan pencapaian intelektual, keKristenan menuntut perilaku moral.

4. Ia adalah seorang pendusta. Seluruh wataknya adalah palsu.

Kebenaran sebagai prinsip yang aktif, tidak ada di dalam orang yang semacam itu, sehingga kebenaran tersebut juga tidak dapat mengatur kehidupannya.

5. Ayat ini merupakan lawan dari 2:4 sebagaimana 2:4 merupakan lawan dari 2:3.

Firman-Nya. Lebih luas daripada perintah-perintah-Nya, mencakup seluruh penyataan kehendak Allah.

Kasih Allah. Mungkin kasih manusia kepada Allah (bentuk genitif objektif) seperti pada 2:15; 4:12; 5:3. Lawannya (kasih Allah kepada manusia, bentuk genitif subjektif) tampak dalam 4:9.

6. Barangsiapa mengatakan. Menyatakan diri berada di pihak Kristus, membuat orang terikat secara moral untuk meniru teladan-Nya.

Ada di dalam Dia. Sebuah istilah kesayangan Yohanes, didefinisikan di 3:24 sebagai kebiasaan bersekutu yang dipelihara dengan cara menaati perintah-perintah-Nya.

Wajib. Terikat. Suatu kewajiban yang dikemukakan sebagai utang (bdg. Luk. 17:10).

Sama seperti. Kathos, bukan hanya hos, menunjukkan bahwa peniruan harus tepat dan dalam segala hal.

Pola mengenai Kristus yang dikemukakan dalam Perjanjian Baru, semuanya berupa pengalaman dihina dan pengorbanan diri untuk orang lain. Kedua hal inilah yang merupakan fokus dari peniruan orang Kristen (bdg. Mat. 11:29; Yoh. 13:15; Rm. 15:2, Flp. 2:5 dst.: Ibr. 12:2; I Ptr. 2:21).

Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel