Isaiah 50:4-11: Ketaatan Hamba TUHAN
Sabtu, November 03, 2018
Edit
Klik:
Isaiah 50:4-11
Isa 50:4 Tuhan ALLAH telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu. Setiap pagi Ia mempertajam pendengaranku untuk mendengar seperti seorang murid.
Isa 50:5 Tuhan ALLAH telah membuka telingaku, dan aku tidak memberontak, tidak berpaling ke belakang.
Isa 50:6 Aku memberi punggungku kepada orang-orang yang memukul aku, dan pipiku kepada orang-orang yang mencabut janggutku. Aku tidak menyembunyikan mukaku ketika aku dinodai dan diludahi.
Isa 50:7 Tetapi Tuhan ALLAH menolong aku; sebab itu aku tidak mendapat noda. Sebab itu aku meneguhkan hatiku seperti keteguhan gunung batu karena aku tahu, bahwa aku tidak akan mendapat malu.
Isa 50:8 Dia yang menyatakan aku benar telah dekat. Siapakah yang berani berbantah dengan aku? Marilah kita tampil bersama-sama! Siapakah lawanku berperkara? Biarlah ia mendekat kepadaku!
Isa 50:9 Sesungguhnya, Tuhan ALLAH menolong aku; siapakah yang berani menyatakan aku bersalah? Sesungguhnya, mereka semua akan memburuk seperti pakaian yang sudah usang; ngengat akan memakan mereka.
Isa 50:10 Siapa di antaramu yang takut akan TUHAN dan mendengarkan suara hamba-Nya? Jika ia hidup dalam kegelapan dan tidak ada cahaya bersinar baginya, baiklah ia percaya kepada nama TUHAN dan bersandar kepada Allahnya!
Isa 50:11 Sesungguhnya, kamu semua yang menyalakan api dan yang memasang panah-panah api, masuklah ke dalam nyala apimu, dan ke tengah-tengah panah-panah api yang telah kamu pasang! Oleh tangan-Kulah hal itu akan terjadi atasmu; kamu akan berbaring di tempat siksaan.
Tafsiran Wycliffe
4-9. Melalui bentuk kontras, Tuhan Yesus dinyatakan sebagai Israel sejati, Hamba yang taat secara sempurna.
Lidah seorang murid, artinya Mesias akan berbicara seperti orang yang telah menerima pesan Allah untuk menghibur orang-orang yang letih lesu karena dosa.
Setiap pagi, menandai persekutuan-Nya dengan Sang Bapa pada pagi-pagi buta.
5. Tidak seperti bangsa Israel pada umumnya, Sang Hamba memberikan kesetiaan-Nya yang sempurna kepada Allah, dan kesediaan untuk menanggung hinaan dan siksaan demi Sang Bapa.
Ayat 7 secara nubuat berbicara mengenai keyakinan luhur dan ketenangan mulia yang dipertahankan oleh Juruselamat kita, ketika menghadapi penderitaan pada hari Jumat Agung, ditopang oleh kesadaran-Nya, bahwa Dia sedang melakukan kehendak Allah (ay. 8), dan karenanya dalam posisi benar, bertentangan dengan semua fitnah dan serangan musuh-musuh-Nya.
Dia yakin, bahwa Bapa akan membawa-Nya menghadapi salib dan maut dengan penuh kemenangan, dan bahwa lawan-lawan-Nya akan menghadapi api penghukuman ilahi (hingga hajaran terakhir ketika Titus merebut Yerusalem pada tahun 70 Masehi).
10, 11. Allah akan memberikan kelepasan kepada orang-orang beriman yang bersandar pada-Nya, tetapi penghukuman berat kepada orang-orang yang memberontak terhadap kedaulatan-Nya.
Perhatikan, bahwa Sang Hamba akan berbicara dengan otoritas yang harus ditaati, dan bahwa keselamatan bagi orang-orang berdosa hanya diperoleh melalui iman, dengan percaya pada anugerah Allah.
Orang-orang yang melepaskan panah-panah api ke kemah Tuhan, akan binasa oleh api yang mereka rencanakan untuk menimpa orang lain itu.
Raja Damai (49:1-57:21).
Sementara Bagian I secara khusus berbicara tentang Doktrin mengenai Allah, Bagian II membicarakan Doktrin Keselamatan.
Keselamatan hanya datang dari Allah, dan melalui pelayanan Sang Hamba TUHAN.
Keselamatan mencakup pembebasan dari hukuman dosa, dan suatu kehidupan baru yang penuh perlindungan, sukacita, dan damai sejahtera.
Lingkupnya mencakup seluruh dunia.
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.