Matius 24:3-14: Permulaan Penderitaan

Klik:

Matthew / Matius 24:3-14


Mat 24:3 Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?"

Mat 24:4 Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!

Mat 24:5 Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.

Mat 24:6 Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya.

Mat 24:7 Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat.

Mat 24:8 Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru.

Mat 24:9 Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku,

Mat 24:10 dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci.

Mat 24:11 Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.

Mat 24:12 Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin.

Mat 24:13 Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.

Mat 24:14 Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya."


Tafsiran Wycliffe


Pelayanan Yesus Kristus (4:12-25:46).

Analisis Matius terhadap pelayanan Kristus, dibuat berdasarkan empat wilayah geografis yang tercantum dengan jelas: Galilea (4:12), Daerah Seberang Sungai Yordan (19:1), Yudea (20:17) dan Yerusalem (21:1).

Bersama dengan Injil Sinoptis lainnya, ia menghilangkan pelayanan awal di Yudea, yang secara kronologis terjadi di antara 4:11 dan 4:12 (bdg. Yoh. 1-4).

Matius mungkin bertolak dari Kapernaum di Galilea, karena di situ pula ia mulai mengenal Kristus (9:9).Pelayanan Yesus Kristus (4:12-25:46).

Analisis Matius terhadap pelayanan Kristus, dibuat berdasarkan empat wilayah geografis yang tercantum dengan jelas: Galilea (4:12), Daerah Seberang Sungai Yordan (19:1), Yudea (20:17) dan Yerusalem (21:1).

Bersama dengan Injil Sinoptis lainnya, ia menghilangkan pelayanan awal di Yudea, yang secara kronologis terjadi di antara 4:11 dan 4:12 (bdg. Yoh. 1-4).

Matius mungkin bertolak dari Kapernaum di Galilea, karena di situ pula ia mulai mengenal Kristus (9:9).

Di Yerusalem (21:1-25:46).

Dalam menelusuri gerakan Yesus sampai ke Yerusalem, Matius mengabaikan perjalanan dari Yerikho ke Betania enam hari sebelum Paskah (Yoh. 12:1), yang terjadi satu hari sebelum Kedatangan Penuh Kemenangan di Yerusalem (Yoh. 12:12).

Khotbah di Bukit Zaitun (24:1-25:46).

Pembahasan ini mengandung pernyataan Yesus yang tergolong paling sulit untuk dipahami.

Sifat apokaliptik dari bahannya itu memiliki kesamaan dengan beberapa khotbah bersifat nubuat dari Perjanjian Lama, di mana percampuran antara unsur-unsur yang bersifat historis dengan yang bersifat lambang sulit ditafsirkan.

Beberapa orang melihat penggenapan sebagian besar dari nubuat ini di dalam kehancuran Yerusalem pada tahun 70 M.

Orang lain menganggap khotbah ini melukiskan zaman Gereja, dan suatu masa penderitaan yang harus dilalui Gereja sebelum Kristus datang kembali.

Pandangan yang lain melihat di sini suatu penggambaran oleh Tuhan kita tentang masa ketujuh puluh dari Daniel, sangat tergantung pada kesamaan yang dijumpai di dalam Kitab Daniel dan Wahyu, dan cocok dengan pertanyaan para murid yang membuat khotbah ini muncul.

Dengan penafsiran ini, kisah Matius sepenuhnya membahas peristiwa yang masih akan datang.

Hanya Lukas (21:12-24) yang mencatat zaman Gereja yang menjelang, yaitu dengan memperkenalkan sebuah bagian yang berawal dengan, "Tetapi sebelum semuanya itu," sesudah ia membicarakan juga aneka peristiwa eskatologis.

3. Bukit Zaitun. Bukit yang di bawahnya tampak kota dan Bait Allah dari bagian timur.

Datanglah murid-murid-Nya ... untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Setelah pengunjung Bait Allah mereka tinggalkan, para murid dapat menanyai Dia secara pribadi.

Bilamanakah itu akan terjadi? Maksudnya, kehancuran Bait Allah itu.

Apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia. Para penafsir Perjanjian Lama yang adalah orang Yahudi, telah melihat dengan jelas, bahwa kedatangan Mesias akan mengantarkan "zaman yang akan datang", yang disertai dengan pemusnahan orang jahat.

Harus diingat, bahwa pertanyaan Dua Belas Murid ini diajukan dari segi pemahaman tradisional mereka, dan jawaban Yesus di dalam khotbah ini, tentu sesuai dengan hal itu.

Jadi, kesudahan dunia mengacu kepada zaman di mana mereka hidup, dan zaman yang mereka ketahui.

Bahwa zaman tersebut sangat mempengaruhi pikiran mereka, tampak di dalam Kisah Para Rasul 1:6.

Zaman yang dimaksud, dilukiskan di dalam Daniel 9:25-27 sebagai periode "tujuh puluh masa", yang baru berjalan enam puluh sembilan masa ketika Mesias "disingkirkan".

Yesus langsung menunjukkan, bahwa periode tersebut di atas itulah yang dimaksudkan waktu Dia melukiskan dalam 24:15, suatu peristiwa yang oleh Daniel ditempatkan di pertengahan masa ketujuh puluh.

Dengan demikian, Khotbah di Bukit Zaitun ini terutama berkenaan dengan masa penderitaan Israel, suatu periode yang di dalam Kitab Daniel dikenal sebagai "masa ketujuh puluh" dan juga dilukiskan di dalam Wahyu 6-19, yang akan berpuncak pada kedatangan Kristus yang kedua kali.

Separuh Pertama dari Masa Penderitaan (24:4-14).

Masa ketujuh puluh Daniel jelas terbagi menjadi dua bagian.

Terdapat persesuaian yang mengagumkan di antara urutan meterai dalam Wahyu 6 dengan urutan peristiwa dalam Matius 24:1-14.

Dengan demikian, ayat-ayat ini harus ditempatkan di tiga setengah tahun pertama dari Masa Siksaan, sesudah Gereja terangkat.

5. Berkata: Akulah Mesias (bdg. Why. 6:1-2; meterai pertama: Antikristus).

Sekalipun kecenderungan semacam itu dapat berkembang pada zaman Gereja (I Yoh. 4:3), acuan khususnya adalah kepada Antikristus terakhir dan anak buahnya.

Tidak ada catatan tentang adanya orang yang mengaku dirinya Kristus di antara tahun 30 dan 70 M.

6. Deru perang atau kabar-kabar tentang perang (bdg. Why. 6:3-4; meterai kedua: peperangan).

7. Kelaparan (bdg. Why. 6:5-6; meterai ketiga: kelaparan). (Wabah penyakit) dan gempa bumi (bdg. Why. 6:7-8; meterai keempat: kematian seperempat umat manusia).

8. Permulaan penderitaan. Secara harfiah, sakit waktu melahirkan, memberikan kesan rasa sakit yang diderita segera akan diikuti dengan hari-hari yang lebih berbahagia.

9. Kamu akan dibunuh (bdg. Why. 6:9-11: meterai kelima: para martir).

11. Banyak nabi palsu ... menyesatkan banyak orang. Bandingkan II Tesalonika 2:8-12.

12. Kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Kehebatan dari semua malapetaka ini akan membuat sebagian besar orang Israel meninggalkan kedok kesalehan.

13. Tetapi, ciri yang akan membedakan kaum sisa Yahudi yang selamat ialah, bahwa mereka bertahan di dalam iman sampai pada kesudahannya.

14. Injil Kerajaan. Kabar Baik keselamatan di dalam Mesias, dengan penekanan, bahwa Kerajaan Mesianis hampir didirikan.

Berita ini akan disebarkan ke seluruh dunia selama Masa Penderitaan melalui usaha dua orang saksi (Why. 11:3-12) dan kaum sisa Israel yang dimeteraikan (Why. 7).

Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel