Matius 24:45-51: Perumpamaan Tentang Hamba Yang Setia dan Hamba Yang Jahat

Klik:

Matthew / Matius 24:45-51


Mat 24:45 "Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?

Mat 24:46 Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.

Mat 24:47 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya.

Mat 24:48 Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya:

Mat 24:49 Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk,

Mat 24:50 maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya,

Mat 24:51 dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi."


Tafsiran Wycliffe


Pelayanan Yesus Kristus (4:12-25:46).

Analisis Matius terhadap pelayanan Kristus, dibuat berdasarkan empat wilayah geografis yang tercantum dengan jelas: Galilea (4:12), Daerah Seberang Sungai Yordan (19:1), Yudea (20:17) dan Yerusalem (21:1).

Bersama dengan Injil Sinoptis lainnya, ia menghilangkan pelayanan awal di Yudea, yang secara kronologis terjadi di antara 4:11 dan 4:12 (bdg. Yoh. 1-4).

Matius mungkin bertolak dari Kapernaum di Galilea, karena di situ pula ia mulai mengenal Kristus (9:9).Pelayanan Yesus Kristus (4:12-25:46).

Analisis Matius terhadap pelayanan Kristus, dibuat berdasarkan empat wilayah geografis yang tercantum dengan jelas: Galilea (4:12), Daerah Seberang Sungai Yordan (19:1), Yudea (20:17) dan Yerusalem (21:1).

Bersama dengan Injil Sinoptis lainnya, ia menghilangkan pelayanan awal di Yudea, yang secara kronologis terjadi di antara 4:11 dan 4:12 (bdg. Yoh. 1-4).

Matius mungkin bertolak dari Kapernaum di Galilea, karena di situ pula ia mulai mengenal Kristus (9:9).

Di Yerusalem (21:1-25:46).

Dalam menelusuri gerakan Yesus sampai ke Yerusalem, Matius mengabaikan perjalanan dari Yerikho ke Betania enam hari sebelum Paskah (Yoh. 12:1), yang terjadi satu hari sebelum Kedatangan Penuh Kemenangan di Yerusalem (Yoh. 12:12).

Khotbah di Bukit Zaitun (24:1-25:46).

Pembahasan ini mengandung pernyataan Yesus yang tergolong paling sulit untuk dipahami.

Sifat apokaliptik dari bahannya itu memiliki kesamaan dengan beberapa khotbah bersifat nubuat dari Perjanjian Lama, di mana percampuran antara unsur-unsur yang bersifat historis dengan yang bersifat lambang sulit ditafsirkan.

Beberapa orang melihat penggenapan sebagian besar dari nubuat ini di dalam kehancuran Yerusalem pada tahun 70 M.

Orang lain menganggap khotbah ini melukiskan zaman Gereja, dan suatu masa penderitaan yang harus dilalui Gereja sebelum Kristus datang kembali.

Pandangan yang lain melihat di sini suatu penggambaran oleh Tuhan kita tentang masa ketujuh puluh dari Daniel, sangat tergantung pada kesamaan yang dijumpai di dalam Kitab Daniel dan Wahyu, dan cocok dengan pertanyaan para murid yang membuat khotbah ini muncul.

Dengan penafsiran ini, kisah Matius sepenuhnya membahas peristiwa yang masih akan datang.

Hanya Lukas (21:12-24) yang mencatat zaman Gereja yang menjelang, yaitu dengan memperkenalkan sebuah bagian yang berawal dengan, "Tetapi sebelum semuanya itu," sesudah ia membicarakan juga aneka peristiwa eskatologis.

45-51. Hamba yang setia dan hamba yang jahat.

45-47. Gambaran ini melukiskan seorang hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya menjadi atasan orang-orangnya.

Pelaksanaan tugas dengan setia akan meningkatkan kehormatan dan tanggung jawabnya pada saat tuannya itu datang.

48-49. Berbeda dengan hamba (yang) jahat, yang hanya hamba secara nama saja, sebab dia mengabaikan perintah-perintah tuannya dan mengambil alih hak memimpin.

Pengkhianatannya bersifat doktrinal (Tuanku tidak datang-datang) dan moral (memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk).

Dia keliru, menganggap ketidakpastian soal saat kedatangan sebagai kepastian, bahwa kedatangan itu tidak akan terjadi segera.

Setiap orang percaya (apakah pada zaman Gereja atau orang suci masa Penderitaan) merupakan hamba Allah dengan bidang tanggung jawab tertentu.

50-51. Kedatangan Kristus akan tiba-tiba dan tidak terduga, dan akan membuka kedok orang munafik seperti itu.

Akan membunuh dia. Arti harfiah dari istilah aslinya, "dibelah menjadi dua", melukiskan hukuman jasmaniah (bdg. II Sam. 12:31; Ibr. 11:37) dan kata-kata berikutnya (senasib dengan orang-orang munafik ... ratapan dan kertakan gigi) memastikan sifat abadi dari hukuman ini.

Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel