Matius 24:37-44: Nasihat Supaya Berjaga-jaga

Klik:

Matthew / Matius 24:37-44


Mat 24:37 "Sebab sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.

Mat 24:38 Sebab sebagaimana mereka pada zaman sebelum air bah itu makan dan minum, kawin dan mengawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam bahtera,

Mat 24:39 dan mereka tidak tahu akan sesuatu, sebelum air bah itu datang dan melenyapkan mereka semua, demikian pulalah halnya kelak pada kedatangan Anak Manusia.

Mat 24:40 Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan;

Mat 24:41 kalau ada dua orang perempuan sedang memutar batu kilangan, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.

Mat 24:42 Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.

Mat 24:43 Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.

Mat 24:44 Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga."


Tafsiran Wycliffe


Pelayanan Yesus Kristus (4:12-25:46).

Analisis Matius terhadap pelayanan Kristus, dibuat berdasarkan empat wilayah geografis yang tercantum dengan jelas: Galilea (4:12), Daerah Seberang Sungai Yordan (19:1), Yudea (20:17) dan Yerusalem (21:1).

Bersama dengan Injil Sinoptis lainnya, ia menghilangkan pelayanan awal di Yudea, yang secara kronologis terjadi di antara 4:11 dan 4:12 (bdg. Yoh. 1-4).

Matius mungkin bertolak dari Kapernaum di Galilea, karena di situ pula ia mulai mengenal Kristus (9:9).Pelayanan Yesus Kristus (4:12-25:46).

Analisis Matius terhadap pelayanan Kristus, dibuat berdasarkan empat wilayah geografis yang tercantum dengan jelas: Galilea (4:12), Daerah Seberang Sungai Yordan (19:1), Yudea (20:17) dan Yerusalem (21:1).

Bersama dengan Injil Sinoptis lainnya, ia menghilangkan pelayanan awal di Yudea, yang secara kronologis terjadi di antara 4:11 dan 4:12 (bdg. Yoh. 1-4).

Matius mungkin bertolak dari Kapernaum di Galilea, karena di situ pula ia mulai mengenal Kristus (9:9).

Di Yerusalem (21:1-25:46).

Dalam menelusuri gerakan Yesus sampai ke Yerusalem, Matius mengabaikan perjalanan dari Yerikho ke Betania enam hari sebelum Paskah (Yoh. 12:1), yang terjadi satu hari sebelum Kedatangan Penuh Kemenangan di Yerusalem (Yoh. 12:12).

Khotbah di Bukit Zaitun (24:1-25:46).

Pembahasan ini mengandung pernyataan Yesus yang tergolong paling sulit untuk dipahami.

Sifat apokaliptik dari bahannya itu memiliki kesamaan dengan beberapa khotbah bersifat nubuat dari Perjanjian Lama, di mana percampuran antara unsur-unsur yang bersifat historis dengan yang bersifat lambang sulit ditafsirkan.

Beberapa orang melihat penggenapan sebagian besar dari nubuat ini di dalam kehancuran Yerusalem pada tahun 70 M.

Orang lain menganggap khotbah ini melukiskan zaman Gereja, dan suatu masa penderitaan yang harus dilalui Gereja sebelum Kristus datang kembali.

Pandangan yang lain melihat di sini suatu penggambaran oleh Tuhan kita tentang masa ketujuh puluh dari Daniel, sangat tergantung pada kesamaan yang dijumpai di dalam Kitab Daniel dan Wahyu, dan cocok dengan pertanyaan para murid yang membuat khotbah ini muncul.

Dengan penafsiran ini, kisah Matius sepenuhnya membahas peristiwa yang masih akan datang.

Hanya Lukas (21:12-24) yang mencatat zaman Gereja yang menjelang, yaitu dengan memperkenalkan sebuah bagian yang berawal dengan, "Tetapi sebelum semuanya itu," sesudah ia membicarakan juga aneka peristiwa eskatologis.

37-39. Zaman Nuh.

Sebagaimana zaman Nuh mengakhiri suatu era dengan hukuman, demikian juga kedatangan kembali Kristus.

Pada zaman yang sangat jahat (Kej. 6), manusia menjalani hidup setiap hari tanpa memperdulikan kehancuran yang menjelang (makan dan minum, kawin dan mengawinkan).

Tetapi, air bah itu melenyapkan mereka semua yang jahat, sehingga hanya tersisa orang benar saja untuk tinggal di bumi.

Demikian juga kedatangan Anak Manusia, sesudah Masa Penderitaan Besar (ay. 29-31) akan melenyapkan orang jahat, supaya kaum sisa yang tetap setia dan yang berhasil lolos dari Penderitaan, dapat ikut menikmati berkat-berkat Kerajaan Seribu Tahun (bdg. 25:31-46; 13:30, 41-43, 49, 50).

40-42. Dua orang di ladang dan dua orang di kilangan.

Pada waktu itu, menempatkan ilustrasi ini pada periode yang sama dengan yang sebelumnya, diterangkan secara tepat di dalam ayat 29 sebagai "segera sesudah siksaan".

Jadi, tidak mengacu kepada Pengangkatan Gereja.

Dua orang di ladang. Kedatangan Kedua akan terjadi dengan begitu mendadak dan bersifat membedakan, sehingga dua orang yang bekerja bersama akan dipisahkan, yang seorang (bentuk bilangan maskulin) akan diambil untuk dihukum, dan yang lain akan tertinggal untuk menikmati berkat.

Dua orang perempuan sedang memutar batu kilangan. Pekerjaan ini pada umumnya dilakukan oleh wanita, baik itu ibu dan anak putrinya, saudara perempuan atau budak wanita (lihat Thomson, Land and Book, hlm. 526, 527).

Karena itu berjaga-jagalah. Sekalipun yang ditekankan di sini adalah kedatangan Anak Manusia sesudah masa Penderitaan, peringatan ini berlaku bagi semua orang percaya, karena semuanya harus berjaga-jaga dan bersiap siaga menanti kedatangan-Nya.

Perincian mengenai berbagai tahap kedatangan-Nya akan disingkapkan kemudian.

Dorongan untuk bersiaga ini diulangi lagi dalam 24:44 dan 25:13.

43-44. Tuan rumah.

Apabila tuan rumah itu waspada, dia pasti dapat mencegah terjadinya kerusakan dan kehilangan.

Dibongkar. Secara harfiah, digali sampai tembus, merupakan acuan kepada rumah-rumah di Palestina yang terbuat dari bata jemuran, sehingga dapat dikatakan mudah untuk dimasuki.

Orang percaya memiliki alasan yang lebih sedikit dibandingkan dengan tuan rumah yang tidak diingatkan, bahwa akan ada pencuri.

Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel