Matius 24:29-36: Kedatangan Anak Manusia - Perumpamaan Tentang Pohon Ara

Klik:

Matthew / Matius 24:29-36


Mat 24:29 "Segera sesudah siksaan pada masa itu, matahari akan menjadi gelap dan bulan tidak bercahaya dan bintang-bintang akan berjatuhan dari langit dan kuasa-kuasa langit akan goncang.

Mat 24:30 Pada waktu itu akan tampak tanda Anak Manusia di langit dan semua bangsa di bumi akan meratap dan mereka akan melihat Anak Manusia itu datang di atas awan-awan di langit dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya.

Mat 24:31 Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.

Mat 24:32 Tariklah pelajaran dari perumpamaan tentang pohon ara: Apabila ranting-rantingnya melembut dan mulai bertunas, kamu tahu, bahwa musim panas sudah dekat.

Mat 24:33 Demikian juga, jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu.

Mat 24:34 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya ini terjadi.

Mat 24:35 Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.

Mat 24:36 Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri."


Tafsiran Wycliffe


Pelayanan Yesus Kristus (4:12-25:46).

Analisis Matius terhadap pelayanan Kristus, dibuat berdasarkan empat wilayah geografis yang tercantum dengan jelas: Galilea (4:12), Daerah Seberang Sungai Yordan (19:1), Yudea (20:17) dan Yerusalem (21:1).

Bersama dengan Injil Sinoptis lainnya, ia menghilangkan pelayanan awal di Yudea, yang secara kronologis terjadi di antara 4:11 dan 4:12 (bdg. Yoh. 1-4).

Matius mungkin bertolak dari Kapernaum di Galilea, karena di situ pula ia mulai mengenal Kristus (9:9).Pelayanan Yesus Kristus (4:12-25:46).

Analisis Matius terhadap pelayanan Kristus, dibuat berdasarkan empat wilayah geografis yang tercantum dengan jelas: Galilea (4:12), Daerah Seberang Sungai Yordan (19:1), Yudea (20:17) dan Yerusalem (21:1).

Bersama dengan Injil Sinoptis lainnya, ia menghilangkan pelayanan awal di Yudea, yang secara kronologis terjadi di antara 4:11 dan 4:12 (bdg. Yoh. 1-4).

Matius mungkin bertolak dari Kapernaum di Galilea, karena di situ pula ia mulai mengenal Kristus (9:9).

Di Yerusalem (21:1-25:46).

Dalam menelusuri gerakan Yesus sampai ke Yerusalem, Matius mengabaikan perjalanan dari Yerikho ke Betania enam hari sebelum Paskah (Yoh. 12:1), yang terjadi satu hari sebelum Kedatangan Penuh Kemenangan di Yerusalem (Yoh. 12:12).

Khotbah di Bukit Zaitun (24:1-25:46).

Pembahasan ini mengandung pernyataan Yesus yang tergolong paling sulit untuk dipahami.

Sifat apokaliptik dari bahannya itu memiliki kesamaan dengan beberapa khotbah bersifat nubuat dari Perjanjian Lama, di mana percampuran antara unsur-unsur yang bersifat historis dengan yang bersifat lambang sulit ditafsirkan.

Beberapa orang melihat penggenapan sebagian besar dari nubuat ini di dalam kehancuran Yerusalem pada tahun 70 M.

Orang lain menganggap khotbah ini melukiskan zaman Gereja, dan suatu masa penderitaan yang harus dilalui Gereja sebelum Kristus datang kembali.

Pandangan yang lain melihat di sini suatu penggambaran oleh Tuhan kita tentang masa ketujuh puluh dari Daniel, sangat tergantung pada kesamaan yang dijumpai di dalam Kitab Daniel dan Wahyu, dan cocok dengan pertanyaan para murid yang membuat khotbah ini muncul.

Dengan penafsiran ini, kisah Matius sepenuhnya membahas peristiwa yang masih akan datang.

Hanya Lukas (21:12-24) yang mencatat zaman Gereja yang menjelang, yaitu dengan memperkenalkan sebuah bagian yang berawal dengan, "Tetapi sebelum semuanya itu," sesudah ia membicarakan juga aneka peristiwa eskatologis.

29. Segera sesudah siksaan pada masa itu. Bandingkan tafsiran atas 24:21.

Di sini, sama sekali tidak menyebutkan Pengangkatan Gereja (bdg. I Tes. 4:16, 17).

Ayat ini justru berbicara tentang kembalinya Kristus untuk mengakhiri Masa Penderitaan dan mendirikan pemerintahan Mesianis.

Matahari akan menjadi gelap. Gejala langit yang menyertai ini juga dinubuatkan dalam Yoel 3:15 dan Yesaya 13:9-10.

30. Tanda Anak Manusia. Para penafsir tidak mencapai kesepakatan tentang pengenalan tanda ini.

Penjelasan Lange tentang tanda tersebut sebagai Shekinah atau kemuliaan Kristus diikuti oleh banyak penafsir lainnya.

Bagaimanapun bentuknya yang pasti, munculnya tanda ini akan menyebabkan semua orang Yahudi (semua bangsa seperti dalam Alkitab terjemahan baru) meratap karena melihat Mesias mereka (bdg. Za. 12:10-12).

Awan-awan di langit, kekuasaan dan kemuliaan melukiskan pemandangan yang sama dengan di Daniel 7:13-14; II Tesalonika 1:7, 9.

31. Malaikat-malaikat yang mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya adalah para malaikat yang juga dilukiskan dalam 13:30, 41-43 sebagai menyingkirkan lalang dari gandum, sehingga gandum dapat dikumpulkan dalam lumbung.

32-36. Perumpamaan Tentang Pohon Ara.

Lambang bangsa Israel yang sering dipergunakan dalam Alkitab (Yer. 24; Yl. 1:6-7; Hos. 9:10).

Yesus sebelumnya juga memakai lambang ini (Luk. 13:6).

Sifat yang khas dari pohon ini sebagaimana sudah disebutkan sebelumnya (21:19-20) ialah, bahwa buah dan daunnya muncul pada saat yang kurang lebih sama; pada saat pohon ini berdaun, maka musim panas sudah dekat.

Yesus dengan demikian menghubungkan bangsa yang dibangkitkan kembali dengan dekatnya berbagai peristiwa eskatologis ini.

34. Angkatan ini tidak akan berlalu. Menafsirkan angkatan (genea) sebagai masa hidup para murid, membuat penafsir harus mencari penggenapan semua peristiwa ini pada tahun 70 M.

Tetapi, hal itu jelas mustahil, terkecuali jika si penafsir memberikan arti rohani bagi kedatangan Kristus yang kedua kali.

Sekalipun demikian, genea juga bisa berarti "bangsa" atau "keluarga", dan cukup dapat diterima di sini.

Sekalipun dianiaya secara luar biasa, bangsa Yahudi tidak akan musnah, tetapi akan tetap ada untuk ikut membagi berkat-berkat Kerajaan Seribu Tahun.

Dalam mendukung pandangan ini, Alford mengemukakan, bahwa orang Kristen di zaman dahulu tetap mengharapkan kedatangan Tuhan, sekalipun para rasul dan rekan-rekan sezaman mereka telah tiada (New Testamen for English Readers, hlm. 169).

35. Langit dan bumi akan berlalu. Bandingkan Roma 8:19-22; I Korintus 7:31, Wahyu 21:1.

Kebenaran dari berbagai nubuat yang serius oleh Kristus ini, tidak akan mengalami perubahan sedikit pun.

36. Tetapi, saat penggenapan yang tepat hanya diketahui oleh Bapa saja (bdg. Kis. 1:7).

Tidak mungkin manusia dapat menyusun skema penentuan tanggal.

Kalimat, dan Anakpun tidak, menunjukkan, bahwa pengetahuan sempurna yang dimiliki setiap anggota ke-Allah-an merupakan bagian yang secara tidak dipakai oleh Yesus ketika pelayanan-Nya di bumi, terkecuali ketika pengetahuan itu diperlukan bagi maksud-Nya.

Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel