Markus 15:1-15: Yesus Di Hadapan Pilatus
Sabtu, Februari 08, 2020
Edit
Klik:
Mark / Markus 15:1-15
Mar 15:1 Pagi-pagi benar imam-imam kepala bersama tua-tua dan ahli-ahli Taurat dan seluruh Mahkamah Agama sudah bulat mupakatnya. Mereka membelenggu Yesus lalu membawa-Nya dan menyerahkan-Nya kepada Pilatus.
Mar 15:2 Pilatus bertanya kepada-Nya: "Engkaukah raja orang Yahudi?" Jawab Yesus: "Engkau sendiri mengatakannya."
Mar 15:3 Lalu imam-imam kepala mengajukan banyak tuduhan terhadap Dia.
Mar 15:4 Pilatus bertanya pula kepada-Nya, katanya: "Tidakkah Engkau memberi jawab? Lihatlah betapa banyaknya tuduhan mereka terhadap Engkau!"
Mar 15:5 Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawab lagi, sehingga Pilatus merasa heran.
Mar 15:6 Telah menjadi kebiasaan untuk membebaskan satu orang hukuman pada tiap-tiap hari raya itu menurut permintaan orang banyak.
Mar 15:7 Dan pada waktu itu adalah seorang yang bernama Barabas sedang dipenjarakan bersama beberapa orang pemberontak lainnya. Mereka telah melakukan pembunuhan dalam pemberontakan.
Mar 15:8 Maka datanglah orang banyak dan meminta supaya sekarang kebiasaan itu diikuti juga.
Mar 15:9 Pilatus menjawab mereka dan bertanya: "Apakah kamu menghendaki supaya kubebaskan raja orang Yahudi ini?"
Mar 15:10 Ia memang mengetahui, bahwa imam-imam kepala telah menyerahkan Yesus karena dengki.
Mar 15:11 Tetapi imam-imam kepala menghasut orang banyak untuk meminta supaya Barabaslah yang dibebaskannya bagi mereka.
Mar 15:12 Pilatus sekali lagi menjawab dan bertanya kepada mereka: "Jika begitu, apakah yang harus kuperbuat dengan orang yang kamu sebut raja orang Yahudi ini?"
Mar 15:13 Maka mereka berteriak lagi, katanya: "Salibkanlah Dia!"
Mar 15:14 Lalu Pilatus berkata kepada mereka: "Tetapi kejahatan apakah yang telah dilakukan-Nya?" Namun mereka makin keras berteriak: "Salibkanlah Dia!"
Mar 15:15 Dan oleh karena Pilatus ingin memuaskan hati orang banyak itu, ia membebaskan Barabas bagi mereka. Tetapi Yesus disesahnya lalu diserahkannya untuk disalibkan.
Tafsiran Wycliffe
Kesengsaraan dan Kebangkitan Kristus (14:1-16:20).
Narasi Markus kini bergerak memasuki adegan-adegan terakhir dari kehidupan Kristus di bumi.
Ini merupakan serangkaian peristiwa yang mengelilingi kematian dan kebangkitan-Nya.
Rangkaian peristiwa tersebut adalah tindakan-tindakan yang akan menghasilkan penebusan abadi bagi semua orang yang mau menerimanya di mana pun mereka berada.
Kesengsaraan Tuhan (14:12-15:47).
Kisah tentang kesengsaraan dan kematian Kristus yang diceritakan oleh Markus dapat dibagi sebagai berikut:
Rangkaian peristiwa di sekitar perjamuan terakhir (14:12-25).
Perjalanan ke Getsemani (14:26-42).
Penangkapan Kristus (14:43-52).
Pengadilan-pengadilan (14:53-15:15).
Penyaliban (15:16-41).
Penguburan Kristus (15:4247).
Kronologis yang umum beranggapan, bahwa hari Rabu digunakan sebagai hari istirahat di Betania, dan bahwa rangkaian peristiwa dari bagian yang kita pelajari terjadi pada hari Kamis dan Jumat.
Tidak disebutkan secara jelas, bahwa hari perhentian semacam itu memang ada, tetapi dengan membandingkan catatan-catatan Injil, maka harus diterima bahwa hari itu ada.
15:1. Ayat ini melukiskan sidang yang kedua dari Mahkamah Agama pada pagi-pagi sekali.
Lukas 22:66-71 memberikan laporan yang lebih lengkap mengenai pengadilan Yahudi tahap ini.
Tampaknya sidang ini merupakan usaha untuk mengesahkan tuduhan, sebab tidak dibenarkan untuk bersidang pada malam hari.
Pada waktu itu, orang Romawi tidak mengizinkan orang Yahudi menjatuhkan hukuman mati.
Oleh karena itu, Yesus perlu diserahkan kepada Pilatus, yang merupakan penguasa Romawi di Yudea.
2. Proses pengadilan Romawi dilukiskan di dalam 15:2-15.
Untuk laporan yang lebih lengkap lihatlah Yohanes 18:28-19:16.
Salah satu tuduhan yang dilontarkan adalah, bahwa Yesus menyatakan diri-Nya raja, dan dari tuduhan inilah muncul pertanyaan Pilatus.
Mengklaim diri raja merupakan alasan untuk disidangkan dengan tuduhan pengkhianat.
Engkau sendiri mengatakannya, dapat menimbulkan berbagai penafsiran.
Sekalipun demikian, dari segi Yohanes 18:34-38, tampaknya yang terbaik ialah menganggapnya sebagai jawaban membenarkan, yang sebagaimana ditunjukkan oleh Yohanes, disertai dengan penjelasan tentang raja seperti apakah Yesus mengklaim diri-Nya.
3-4. Ayat-ayat ini melukiskan imam-imam kepala sedang melontarkan sejumlah tuduhan kepada Yesus.
Demikian hebatnya serangan ini, sehingga Pilatus tidak dapat mengerti bagaimana tahanan ini bisa demikian tenang (bdg. ay. 5).
6. Penguasa telah menetapkan untuk membebaskan satu orang hukuman setiap tahun pada hari Paskah, mungkin sebagai usaha untuk memelihara hubungan baik dengan orang Yahudi.
Kata kerja membebaskan dan menurut permintaan, keduanya dalam bentuk waktu imperfect yang menunjukkan, bahwa ini adalah tindakan yang merupakan kebiasaan, yaitu "Ia biasanya membebaskan ...."
7. Orang hukuman yang bernama Barabas, bukan seorang pencuri biasa.
Dia adalah seorang penyamun (Yoh. 18:40), dan juga seorang pemberontak dan pembunuh.
Kelihatannya orang ini adalah seorang Yahudi yang terlibat dalam pemberontakan melawan Roma, suatu kejahatan yang sangat mirip dengan yang dituduhkan orang Yahudi terhadap Yesus (Ezra P. Gould, Mark, hlm. 285).
8. Meminta. Naskah kuno yang lebih baik menyebutkan anabas, yakni menghadap.
Orang banyak itu meminta Pilatus melakukan kebiasaannya (kebiasaan itu diikuti juga, bentuk waktu imperfect Yunani) membebaskan satu orang hukuman.
Rupanya orang-orang menuntut pembebasan Barabas, sebab dia mungkin merupakan semacam pahlawan bagi mereka, karena keterlibatannya dalam pemberontakan melawan Roma.
11. Pada titik ini, orang banyak mungkin tergoda untuk menuntut pembebasan Yesus, tetapi para imam kepala menghasut orang banyak untuk menuntut pembebasan Barabas.
Kata anaseiō berarti menghasut, membuat kehebohan, atau secara harfiah menggoncangkan, yang menunjukkan betapa bersemangatnya mereka di dalam menghasut orang banyak itu.
15. Ingin memuaskan hati orang banyak itu. Ungkapan Yunani (to hikanon poiēsai) menunjukkan, bahwa Pilatus hendak memuaskan orang-orang Yahudi, walaupun untuk itu dia harus mengorbankan orang yang tidak bersalah.
Disesahnya. Tindakan ini dilaksanakan dengan sebuah cambuk yang terbuat dari beberapa carik kulit yang ujung-ujungnya diberi kepingan-kepingan logam kasar.
Korban disuruh agak membungkuk di atas sebuah balok pendek, dan hukuman itu dilaksanakan terhadap punggungnya yang terbuka.
Sering kali cambukan yang dalam merobek daging, hingga tampak tulangnya.
Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.