Lukas 10:1-12: Yesus Mengutus Tujuh Puluh Murid

Klik:

Luke / Lukas 10:1-12


Luk 10:1 Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahului-Nya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungi-Nya.

Luk 10:2 Kata-Nya kepada mereka: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit. Karena itu mintalah kepada Tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.

Luk 10:3 Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.

Luk 10:4 Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut, dan janganlah memberi salam kepada siapapun selama dalam perjalanan.

Luk 10:5 Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini.

Luk 10:6 Dan jikalau di situ ada orang yang layak menerima damai sejahtera, maka salammu itu akan tinggal atasnya. Tetapi jika tidak, salammu itu kembali kepadamu.

Luk 10:7 Tinggallah dalam rumah itu, makan dan minumlah apa yang diberikan orang kepadamu, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya. Janganlah berpindah-pindah rumah.

Luk 10:8 Dan jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu diterima di situ, makanlah apa yang dihidangkan kepadamu,

Luk 10:9 dan sembuhkanlah orang-orang sakit yang ada di situ dan katakanlah kepada mereka: Kerajaan Allah sudah dekat padamu.

Luk 10:10 Tetapi jikalau kamu masuk ke dalam sebuah kota dan kamu tidak diterima di situ, pergilah ke jalan-jalan raya kota itu dan serukanlah:

Luk 10:11 Juga debu kotamu yang melekat pada kaki kami, kami kebaskan di depanmu; tetapi ketahuilah ini: Kerajaan Allah sudah dekat.

Luk 10:12 Aku berkata kepadamu: pada hari itu Sodom akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu."


Tafsiran Wycliffe


Jalan Menuju Salib (9:51-18:30).

Bagian dari Injil Lukas, yang sebagian besar memang khas Lukas, mengandung banyak episode dan perumpamaan yang tidak dijumpai dalam Injil lain, dan mungkin merupakan hasil riset pribadinya.

Kronologinya sulit dilacak; bagian ini tampaknya merupakan kumpulan cerita dan bukan suatu narasi yang lengkap.

Sekalipun demikian, bagian ini menyajikan ajaran Yesus pada tahun terakhir pelayanan-Nya, dan menggambarkan periode yang penuh penolakan dan ketegangan.

Pelayanan Tujuh Puluh Murid (10:1-24).

Hanya Lukas yang mencatat penugasan tujuh puluh murid.

Pasti ketika itu banyak orang yang mengikut Yesus, sebab Dia dapat memperoleh tujuh puluh orang untuk memberitakan Injil di wilayah Galilea dan Yudea.

Edersheim (The Life and Times og Jesus the Mesias, jilid II, hlm. 135) menunjukkan, bahwa Yesus mengutus mereka pada suatu saat sebelum Hari Raya Pondok Daun yang mendahului kematian-Nya.

Dapat disimpulkan dari bahasa yang dipakai, bahwa diri-Nya telah ditolak orang-orang di kota-kota di Galilea (10:13, 15), dan bahwa Dia sedang bersiap-siap untuk meninggalkan wilayah itu untuk selama-lamanya.

1. Kemudian dari pada itu. Kronologi Lukas tidak jelas; tetapi semua peristiwa ini ditempatkannya sesudah peristiwa Pemuliaan.

Berdua-dua. Yesus pernah mengutus Dua Belas Murid-Nya dengan cara yang sama sebelumnya (Mrk. 6:7).

Mengutus mereka secara berpasangan memperkuat kesaksian mereka dan membuat perjalanan lebih menyenangkan.

Yang hendak dikunjungi-Nya. Tujuh Puluh Murid ini bertugas mempersiapkan orang untuk menerima tawaran terakhir Yesus kepada mereka.

2. Tuaian memang banyak. Yesus sering kali memakai gambaran ini waktu berbicara tentang pengumpulan orang percaya (Yoh. 4:35, 36; Mat. 13:30, 39).

4. Janganlah membawa pundi-pundi atau bekal atau kasut. Perjalanan itu hanya akan memakan waktu singkat saja, dan urgensinya menuntut tindakan cepat.

Mereka dilarang untuk memberatkan dirinya dengan membawa pakaian berlebihan.

Janganlah memberi salam kepada siapapun. Tuhan tidak bermaksud agar mereka menjadi orang yang tidak ramah, tetapi salam orang Timur itu demikian bertele-tele, sampai mereka sangat mungkin membuang waktu hanya untuk berbasa-basi.

6. Orang yang layak menerima damai sejahtera. Sebuah ungkapan Ibrani yang artinya orang yang tenang.

Di dalam Authorized Version ungkapan itu berbunyi: anak damai sejahtera.

Kata anak sering kali dipakai dengan sebuah kata benda untuk menekankan sebuah ciri khas.

Yohanes dan Yakobus dinamakan "anak-anak guruh" (Mrk. 3:17) karena sikap mereka yang senang memakai kekerasan.

7. Janganlah berpindah-pindah rumah. Yesus menginginkan para murid-Nya menjadi utusan, bukan pengemis.

Mereka tidak boleh berkeliling dari rumah ke rumah, mencari tempat berteduh yang paling enak dan sahabat yang paling menyenangkan.

9. Sembuhkanlah orang-orang sakit. Kristus memberikan kuasa kepada murid-murid itu untuk menyembuhkan sebagai kepanjangan dari pelayanan-Nya.

Tidak ada petunjuk, bahwa mereka semua tetap memiliki kuasa ini sesudah itu.

12. Pada hari itu. Ungkapan ini sering kali dipakai di dalam Kitab Para Nabi Perjanjian Lama, untuk menunjuk kepada hari penghakiman yang terakhir (Am. 8:9; 9:11; Zef. 1:14; Zak. 12:8; 11; 13:1; 14:4).

Sodom. Sebuah kota pada zaman Abraham yang demikian berdosa, sehingga dihancurkan Allah melalui suatu penghakiman khusus (Kej. 19:13, 24).

Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel