2 Korintus 6:11-7:1: Jangan Ada Lagi Noda Kekafiran
Selasa, Oktober 13, 2020
Edit
Klik:
2 Corinthians / 2 Korintus 6:11-7:1
2Co 6:11 Hai orang Korintus! Kami telah berbicara terus terang kepada kamu, hati kami terbuka lebar-lebar bagi kamu. 2Co 6:12 Dan bagi kamu ada tempat yang luas dalam hati kami, tetapi bagi kami hanya tersedia tempat yang sempit di dalam hati kamu. 2Co 6:13 Maka sekarang, supaya timbal balik--aku berkata seperti kepada anak-anakku--:Bukalah hati kamu selebar-lebarnya! 2Co 6:14 Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? 2Co 6:15 Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya? 2Co 6:16 Apakah hubungan bait Allah dengan berhala? Karena kita adalah bait dari Allah yang hidup menurut firman Allah ini: "Aku akan diam bersama-sama dengan mereka dan hidup di tengah-tengah mereka, dan Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku. 2Co 6:17 Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu. 2Co 6:18 Dan Aku akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku laki-laki dan anak-anak-Ku perempuan demikianlah firman Tuhan, Yang Mahakuasa." 2Co 7:1 Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah.Tafsiran Wycliffe
Tesis: Ubah Sikapmu Terhadap Saya (6:11-13). Kata kerja terbuka adalah dalam bentuk waktu perfect, sehingga menunjuk kepada keadaan yang menetap -- selalu terbuka (bdg. dengan bentuk waktu yang sama dalam Kis. 10:11; Why. 4:1). Hal yang sama berlaku bagi istilah terbuka lebar-lebar -- sebuah kata kerja (platuno) yang pada bagian lain dalam Perjanjian Baru hanya terdapat dalam II Korintus 6:13 dan Matius 23:5. 12. Tempat yang sempit merupakan terjemahan dari stenochoreo yang artinya: menghalangi, mengekang, membatasi, mengurung (Arndt). Istilah ini dengan tepat melukiskan betapa tertutup rapat sikap orang Korintus itu terhadap Paulus. 13. Sebagaimana dijelaskan, ayat ini bunyinya akan sebagai berikut, "(Berikanlah kepadaku) sikap yang layaknya - seperti kepada anak-anak aku berbicara - bukalah (hatimu) selebar-lebarnya." Perasaan tidak enak terhadap Paulus, telah mengakibatkan jemaat di Korintus secara rohani mengeraskan hati mereka. 14. Perintah ini dapat diterjemahkan menjadi: "Hentikan kebiasaanmu menjadi terikat secara heterogen dengan orang-orang yang tidak percaya." Prinsip ini mengacu balik kepada peraturan Musa (bdg. Im. 19:19; Ul. 22:10). Orang-orang Kristen adalah "ciptaan baru" (II Kor. 5:17): secara rohani mereka tidak boleh bersatu dengan orang-orang belum percaya yang mati secara rohani (bdg. Ef. 2:1). Istilah metoche yang diterjemahkan dengan bersatu, hanya terdapat di sini di seluruh Perjanjian Baru, artinya ialah "berbagi, keterlibatan" (Arndt). Kata anomia yang diterjemahkan menjadi kedurhakaan, sesungguhnya berarti "liar tanpa hukum" (Arndt). Bandingkan Ibrani 1:9 untuk melihat kontras yang sama. Persamaan (seharusnya persekutuan karena terjemahan dari koinonia) maksudnya ialah "hubungan yang erat" (Arndt), seperti dalam ikatan pernikahan, atau hubungan rohani dengan Allah (bdg. II Kor. 13:14; I Kor. 1:9, I Yoh. 1:3, 6). Perbedaan antara terang dengan gelap, terutama menonjol dalam tulisan-tulisan Perjanjian Baru (bdg. oh. 1:5; 3:19; Ef. 5:7, 11; Kol. 1:12, 13; I Yoh. 1:6, 7; 2:10, 11). 15. Kata persamaan (symphonesis) hanya dipakai di sini di dalam seluruh Perjanjian Baru. Kekudusan dan kemurnian Kristus, tidak mungkin selaras dengan kejahatan dan kenajisan Belial (sebuah sinonim untuk Iblis). Bandingkan I Korintus 10:21. Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya? merupakan terjemahan yang tepat. Secara rohani keduanya tidak dapat bersama. Kata bagian yang merupakan terjemahan dari meris, memberikan kesan adanya penggunaan bersama akan berbagai hal (bdg. pemakaiannya di dalam Luk. 10:42, Kis. 8:21; Kol. 1:12). 16. Kata hubungan (sunkatathesis) merupakan puncak dari empat kata sebelumnya, yang dipakai Paulus untuk mengungkapkan persatuan penuh dosa antara anak-anak Allah dengan anak-anak Iblis. Kata ini menunjukkan adanya kesatuan pikiran dan kehendak yang saling menghargai di dalam melaksanakan sebuah rencana yang telah disepakati bersama. Bait dari Allah (naos) yang dimaksudkan adalah tempat suci dalam batin (seperti dalam I Kor. 3:16, 17; 6:19, 20). Pada masa-masa murtad, kejahatan dilakukan di tempat suci (bdg. II Raj. 21:7; 23:6, 7; Yeh. 6:3-18). Kuil orang kafir di Korintus merupakan kolam kejahatan (bdg. Rm. 1:18-32). Kutipan yang diawali dengan menurut firman Allah ini merupakan gabungan ayat-ayat berikut: Imamat 26:11-12; Yehezkiel 37:27 (bdg. juga Kel. 25:8; 29:45, Yer. 31:1) dalam LXX. Kita harus memperhatikan bagaimana Paulus menopang perintahnya (II Kor. 6:14a): (1) dengan mengacu kepada lima pertanyaan yang sudah jelas jawabannya (ay. 14b-16a), (2) dengan mengacu kepada Allah (ay. 16b), dan (3) dengan mengacu kepada Alkitab (ay. 16b). Sintesis: Taatlah dan Hidup (6:17-7:1). 17. Sebab itu (dio), senantiasa mengawali sebuah kesimpulan (seperti dalam 2:8; 4:13, 16; 5:9, 12:10). Perintah dalam bentuk aoris dalam kalimat keluarlah ... pisahkanlah ... janganlah menjamah, menggarisbawahi mendesak dan menentukannya tindakan yang dimaksud. Firman Tuhan yang dikutip adalah Yesaya 52:11 (bdg. Why. 18:4). Jenis kelamin dari kata najis tidak jelas, bisa maskulin bisa pula netral. Tentang pemisahan diri dari yang jahat lihat Roma 13:11-14; Efesus 5:3-14; I Petrus 2:9-12; 4:1-5; I Yohanes 2:15-17. Aku akan menerima kamu, mengawali janji pertama dari tiga janji (bdg. Yeh. 20:34). Allah tidak mungkin dengan penuh kasih menjamu orang-orang yang dengan sadar dan rela terlibat di dalam kejahatan. 18. Dua janji yang dikutip di dalam ayat ini (berlandaskan pada nas-nas seperti II Sam. 7:8, 14; Yes. 43:6; Hos. 1:10), melukiskan bagaimana janji-janji yang semula diperuntukkan bagi bangsa Israel, sekarang diperuntukkan bagi orang-orang Kristen. Untuk ilustrasi selanjutnya mengenai prinsip ini, bandingkan Keluaran 19:5 dengan I Petrus 5:9, 10; Hosea 1:10 dengan Roma 9:25; Yeremia 31:31-34 dengan Ibrani 8:8-12. 7:1. Di sini, disajikan kesimpulan dari khotbah pendek sang rasul (6::11-7:1). Dia memberikan penyebab, perintah dan akibatnya. Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita sekarang memiliki janji-janji itu, mengemukakan penyebab. Kata itu cukup tegas di dalam bahasa aslinya -- janji-janji yang baru saja disebutkan. Marilah kita menyucikan diri. Bentuk waktu aoris menjadikan tindakan ini mutlak menentukan dan final (bdg. I Kor. 6:11). Tentang "menyucikan diri" lihat Ibrani 9:14; I Yohanes 1:7, 9; lihat juga Efesus 5:26; Titus 2:14. Kesimpulannya, menyempurnakan kekudusan, menekankan kenyataan bahwa proses ini sifatnya berkesinambungan; sebab epiteleo, "menyempurnakan, menyelesaikan, melaksanakan" (Arndt) di sini digunakan dengan memakai waktu sekarang. Tentang takut di dalam kehidupan orang percaya, lihat Kisah Para Rasul 9:31; Efesus 5:21; Filipi 2:12; I Timotius 5:20: I Petrus 1:17; 3:15.Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.