2 Korintus 1:12-2:4: Perubahan Dalam Rencana Paulus

Klik:

2 Corinthians / 2 Korintus 1:12-2:4

2Co 1:12 Inilah yang kami megahkan, yaitu bahwa suara hati kami memberi kesaksian kepada kami, bahwa hidup kami di dunia ini, khususnya dalam hubungan kami dengan kamu, dikuasai oleh ketulusan dan kemurnian dari Allah bukan oleh hikmat duniawi, tetapi oleh kekuatan kasih karunia Allah.

2Co 1:13 Sebab kami hanya menuliskan kepada kamu apa yang dapat kamu baca dan pahamkan. Dan aku harap, mudah-mudahan kamu akan memahaminya sepenuhnya,

2Co 1:14 seperti yang telah kamu pahamkan sebagiannya dari kami, yaitu bahwa pada hari Tuhan Yesus kamu akan bermegah atas kami seperti kami juga akan bermegah atas kamu.

2Co 1:15 Berdasarkan keyakinan ini aku pernah merencanakan untuk mengunjungi kamu dahulu, supaya kamu boleh menerima kasih karunia untuk kedua kalinya.

2Co 1:16 Kemudian aku mau meneruskan perjalananku ke Makedonia, lalu dari Makedonia kembali lagi kepada kamu, supaya kamu menolong aku dalam perjalananku ke Yudea.

2Co 1:17 Jadi, adakah aku bertindak serampangan dalam merencanakan hal ini? Atau adakah aku membuat rencanaku itu menurut keinginanku sendiri, sehingga padaku serentak terdapat "ya" dan "tidak"?

2Co 1:18 Demi Allah yang setia, janji kami kepada kamu bukanlah serentak "ya" dan "tidak".

2Co 1:19 Karena Yesus Kristus, Anak Allah, yang telah kami beritakan di tengah-tengah kamu, yaitu olehku dan oleh Silwanus dan Timotius, bukanlah "ya" dan "tidak", tetapi sebaliknya di dalam Dia hanya ada "ya".

2Co 1:20 Sebab Kristus adalah "ya" bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan "Amin" untuk memuliakan Allah.

2Co 1:21 Sebab Dia yang telah meneguhkan kami bersama-sama dengan kamu di dalam Kristus, adalah Allah yang telah mengurapi,

2Co 1:22 memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita.

2Co 1:23 Tetapi aku memanggil Allah sebagai saksiku--Ia mengenal aku--,bahwa sebabnya aku tidak datang ke Korintus ialah untuk menyayangkan kamu.

2Co 1:24 Bukan karena kami mau memerintahkan apa yang harus kamu percayai, karena kamu berdiri teguh dalam imanmu. Sebaliknya, kami mau turut bekerja untuk sukacitamu.

2Co 2:1 Aku telah mengambil keputusan di dalam hatiku, bahwa aku tidak akan datang lagi kepadamu dalam dukacita.

2Co 2:2 Sebab, jika aku mendukakan hatimu, siapa lagi yang dapat membuat aku menjadi gembira selain dia yang berdukacita karena aku.

2Co 2:3 Dan justru itulah maksud suratku ini, yaitu supaya jika aku datang, jangan aku berdukacita oleh mereka, yang harus membuat aku menjadi gembira. Sebab aku yakin tentang kamu semua, bahwa sukacitaku adalah juga sukacitamu.

2Co 2:4 Aku menulis kepada kamu dengan hati yang sangat cemas dan sesak dan dengan mencucurkan banyak air mata, bukan supaya kamu bersedih hati, tetapi supaya kamu tahu betapa besarnya kasihku kepada kamu semua.

Tafsiran Wycliffe

12. Kata megahkan (kauchésis), dijumpai tujuh kali di dalam surat ini (7:4, 14; 8:24; 9:4; 11:10, 17), tetapi hanya lima kali di bagian Perjanjian Baru lainnya.

Yang kami megahkan, maksudnya adalah tiga tolok ukur yang menentukan tingkah laku Paulus:

(1) suara hatinya;

(2) ketulusan dan kemurnian dari Allah;

(3) dunia dan jemaat Korintus.

Hal-hal yang secara rohani tidak dapat didamaikan dan bertentangan, ditunjukkan melalui istilah hikmat duniawi (bdg. Yak. 3:15) dan kekuatan kasih karunia Allah (bdg. I Kor. 3:10; 15:10; Ef. 3:2, 7, 8).

13. Paulus adalah orang yang konsisten, entah waktu berhadapan dengan orang-orang Yahudi yang bersikap melawan (bdg. Kis. 26:22), atau dengan orang-orang Kristen yang keras kepala.

Apa yang ia tulis di dalam surat-suratnya, dengan mudah dapat dibaca dan dipahami sepenuhnya (jadi epiginosko, umumnya berarti dipahami sepenuhnya, bdg. I Kor. 13:12).

Frasa Yunani heos telous, dapat diterjemahkan dengan sampai kesudahannya atau sepenuhnya.

Fakta bahwa kata yang digunakan di sini biasanya berarti "kesudahannya" (bdg. Mat. 24:6, 14; I Kor. 15:24), ditambah dengan fakta bahwa ayat berikutnya mengacu pada Adven Kedua, rasanya sampai kesudahannya merupakan terjemahan yang paling baik (bdg. I Kor. 1:8).

14. Pujian Paulus atas jemaat di Korintus dipertajam oleh kenyataan, bahwa motivasi sesungguhnya dari pelayanannya di antara mereka, dipahami sepenuhnya (kata kerja yang sama dengan ayat 13) hanya sebagian, yakni oleh sebagian dari jemaat (lihat susunan kalimat yang sama di dalam Rm. 11:25; I Kor. 13:9).

Kedatangan Yesus yang kedua kali disebut hari Tuhan Yesus (seperti dalam I Kor. 1:8; 3:13; 5:5, Flp. 1:6, 10; I Tes. 5:2; II Tes. 2:2).

Rencana Dipertimbangkan (1:15-16).

15. Kata pepoithesis, yang diterjemahkan di sini sebagai keyakinan, di dalam Perjanjian Baru hanya dipakai oleh Paulus (3:4; 8:22; 10:2; Ef. 3:12; Flp. 3:4).

Kasih karunia untuk kedua kalinya (charis, "kasih karunia") menyimpulkan berkat ganda yang akan mereka peroleh dari kedua kunjungannya (bdg. Rm. 1:11).

16. Rencana yang dipertimbangkan Paulus terdiri atas empat tahap:

(1) kunjungan langsung ke Korintus;

(2) perjalanan darat dari Korintus menuju Makedonia:

(3) perjalanan balik ke Korintus; dan

(4) perjalanan dari Korintus ke Yudea.

Paulus sering kali menyebutkan rencana perjalanannya (bdg. Rm. 1:10; 15:22, I Tes. 2:18).

Rencana Dikecam (1:17).

Paulus menjawab berbagai tuduhan yang dilancarkan kepadanya - tentang memanfaatkan sarana dan cara-cara kedagingan -

(1) dengan menggunakan logika (jadi; tetapi dalam bahasa Yunani dua-duanya dipakai, oun dan ara);

(2) dengan menggunakan negatif yang tegas (meti; bdg. Mat. 7:16; 26:22, 25);

(3) dengan menggunakan pengulangan ("ya, ya" dan "tidak, tidak;" tidak terungkap dalam terjemahan baru LAI):

(4) dengan menggunakan penekanan pada urutan (hanya dapat dilihat di dalam bahasa Yunani).

Rencana Dipahami (1:18-22).

18. Demi Allah yang setia, dapat dianggap sebagai suatu sumpah yang khidmat atau suatu pernyataan yang jelas ("Allah itu setia sehingga janji kami kepada kamu bukanlah serentak ya dan tidak").

Paulus sering mengacu kepada kesetiaan Allah sebagai bukti dari kebenaran Injil yang diberitakan olehnya (bdg. I Kor. 1:9; I Tes. 5:24, II Tes. 3:3).

19. Ayat ini mengungkapkan: (1) Pribadi; (2) pemberitaan; (3) pembawa berita; dan (4) sifat positif dari berita yang disampaikan yang keseluruhannya bersatu di dalam Kristus.

20. Kata semua secara tepat menggambarkan kata ganti Yunani yang dipergunakan di sini (lihat pemakaiannya di dalam Mat. 14:36, Yoh. 1:12; Kis. 3:24; Rm. 2:12, Flp. 3:5).

Semua janji Allah direalisasikan dan digenapi di dalam Kristus (bdg. Rm. 15:8, 9).

21-22. Kita jangan mengabaikan acuan kepada TriTunggal di dalam 1:18-22:

(1) kepastian yang diberikan oleh Allah (ay. 18);

(2) sentralisasi yang dijumpai di dalam Kristus (ay. 18-20);

(3) pemeteraian yang diresmikan oleh Roh (ay. 21-22).

Paulus mengacu kepada suatu pengalaman yang baru saja terjadi (meneguhkan, bentuk waktu kini dari bebaioo; bdg. pemakaiannya di dalam Mrk. 16:20; Rm. 15:8; I Kor. 1:6, 8; Kol. 2:7; Ibr. 2:3; 13:9), yang diperkuat oleh tiga tindakan serentak dan menentukan yang terjadi pada saat kelahiran baru -- mengurapi ... memeteraikan ... memberikan (semua dalam bentuk waktu aoris).

Kata kerja (chrio) yang diterjemahkan dengan mengurapi, digunakan dalam hubungan dengan pengurapan dengan Roh Kudus (bdg. Luk. 4:18; Kis. 4:27; 10:38; Ibr. 1:9).

Nama Kristus, ("Yang Diurapi") berasal dari akar kata yang sama.

Jaminan (arrabon; di bagian Perjanjian Baru yang lain hanya dipakai di II Kor. 5:5; Ef. 1:14) adalah uang muka waktu membeli.

Rencana Diubah (1:23-2:4).

23. Paulus mengemukakan alasan negatif (untuk menyayangkan kamu) dan positif (supaya kamu tahu betapa besarnya kasihku kepada kamu 2:4b), tentang mengapa ia mengubah rencana yang sudah dipertimbangkannya.

Tetapi aku memanggil Allah sebagai saksiku, dengan tepat menggambarkan perkataan Paulus (bdg. 11:31; Rm. 1:9; Flp. 1:8, I Tes. 2:5, 10).

Aku tidak datang, menyiratkan bahwa Paulus menahan diri untuk tidak pergi ke Korintus sebelum beberapa hal di sana diperbaiki (bdg. II Kor. 13:2, 10).

24. Agar kata-kata "untuk menyayangkan kamu" tidak disalahartikan, Paulus mengingatkan para pembacanya, bahwa dia tidak mempunyai rencana untuk menguasai iman mereka (bdg. 4:5; 11:20; I Ptr. 5:3).

Kata sukacita (chara) muncul sama seringnya di dalam surat ini (1:24; 2:3; 7:4, 13; 8:2) dengan di dalam surat Filipi (1:4, 25; 2:2, 29; 4:1).

Dalam iman, bisa juga diterjemahkan dengan iman -- yang pertama menunjuk kepada suasana; yang kedua kepada sarana.

Mengenai teguh, lihat juga Rm. 5:2; 11:20; I Kor. 15:1; I Ptr. 5:9.

2:1. "Ketetapan" Paulus bersumber pada kenyataan, bahwa dukacita akan mewarnai kunjungannya apabila rencananya yang semula (bdg. 1:15, 16) dijalankan terus.

Perdebatan seru telah terjadi mengenai apa yang dimaksudkan dengan datang lagi.

Masalah ini menjadi sangat kompleks, karena di dalam Kisah Para Rasul (18:1-18), hanya dikisahkan satu kunjungan saja ke Korintus.

Sekalipun demikian, II Korintus 12:14; 13:1, memberikan kesan, bahwa kunjungan sang rasul berikutnya merupakan kunjungan ketiga.

Beberapa pakar beranggapan, bahwa Paulus telah melakukan kunjungan kedua yang tidak dicatat.

2. Kata jika, menyiratkan bahwa fakta tersebut memang benar (seperti dalam 2:5, 9; 3:7, 9, 11; 5:14).

Paulus tidak memperoleh suatu kepuasan dari penderitaan yang ia timbulkan terhadap orang-orang yang ia buat bertobat: kesedihan dan sukacitanya tergantung pada kondisi rohani mereka.

3. Surat manakah yang dimaksudkan olehnya dengan suratku?

Para penafsir yang lebih tua pada umumnya beranggapan, bahwa surat I Korintus yang dimaksudkan di sini.

Para penafsir yang belakangan beranggapan, bahwa Paulus mengacu kepada "surat teguran keras" (surat yang kini sudah hilang atau mungkin dapat dijumpai di dalam pasal 10-13 dari surat ini), yang ditulis olehnya sesudah ia menulis I Korintus.

Para penafsir yang sama ini juga beranggapan, bahwa kunjungan yang tidak dicatat terjadi sebelum pengiriman "surat teguran keras".

Orang tidak dapat bersikap dogmatis terhadap berbagai keadaan sekitar hubungan Paulus dengan jemaat di Korintus.

4. Kehidupan emosional Paulus di sini dilambangkan dengan

(1) kedalamannya: hati yang sangat cemas dan sesak,

(2) ungkapannya yang tampak: mencucurkan banyak air mata,

(3) maksud negatifnya: bukan supaya kamu bersedih

(4) maksud positifnya: supaya kamu tahu betapa besarnya kasihku kepada kamu semua.

Anak kalimat terakhir memberikan alasan positif kepada Paulus (lihat 1:23) untuk mengubah rencananya (bdg. 1:15, 16).

Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel