2 Korintus 1:1-2: Salam | Garis Besar dan Pendahuluan Kitab

Klik:

2 Corinthians / 2 Korintus 1:1-2

2Co 1:1 Dari Paulus, yang oleh kehendak Allah menjadi rasul Kristus Yesus, dan dari Timotius saudara kita, kepada jemaat Allah di Korintus dengan semua orang kudus di seluruh Akhaya.

2Co 1:2 Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu.

Tafsiran Wycliffe

Salam (1:1-2).

1. Julukan rasul, yang dipergunakan secara luas di dalam surat-surat Paulus (bdg. Ef. 1:1; Kol. 1:1; I Tim. 1:1; dan II Tim. 1:1), dengan singkat dan padat merangkum tugas dan misi Paulus (bdg. Gal. 1.1).

Orang kudus merupakan istilah lain bagi persaudaraan Kristen (bdg. Rm. 1:7; I Kor. 1:2; Ef. 1:1; Flp. 1:1; Kol. 1:1).

Istilah ini senantiasa mengingatkan kepada perubahan radikal yang telah terjadi (bdg. II Kor. 5:7; I Kor. 6:11).

Wilayah yang termasuk seluruh Akhaya mencakup Atena (bdg. Kis. 17:34) dan Kengkrea (bdg. Rm. 16:1).

2. Di dalam formula keselamatan, yang diketahui bahkan pada bagian salam, kasih karunia senantiasa mendahului damai sejahtera.

Yang pertama merupakan landasan dari yang kedua.

Oleh karena itu, urutannya tidak bisa diubah.

Tidak seorangpun dapat mengalami damai sejahtera, jika sebelumnya belum mengalami kasih karunia (bdg. 8:9).

Keilahian Kristus ditegaskan secara khusus pada bagian salam dan doksologi surat ini (13:14).

Kata depan tunggal dari (apo) menghubungkan Allah, Bapa kita dengan Tuhan Yesus Kristus di dalam suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

Nama lengkap Kristus harus dihormati sebagaimana mestinya.

Pendahuluan Kitab 2 Korintus

Alasan Penulisan.

Masalah-masalah utama mengenai hubungan Paulus dengan jemaat di Korintus telah dibahas dengan lebih rinci di dalam Pendahuluan pada I Korintus.

Alasan langsung yang membuat surat II Korintus ini ditulis ialah munculnya beberapa krisis yang melanda Gereja itu sesudah surat pertama dikirim.

Singkatnya, rupanya Paulus telah mengirimkan Titus ke Korintus untuk meluruskan beberapa tindakan yang salah, dan memberikan semangat kepada orang percaya di sana, untuk melengkapi sumbangan mereka, bagi orang-orang kudus yang miskin di Yerusalem.

Paulus yang resah telah meninggalkan Efesus, dan telah tiba di Troas dengan harapan dapat menjumpai Titus di sana.

Menjadi makin resah karena tidak menemukan Titus di Troas, Paulus bergegas pergi ke Makedonia.

Di sana, Titus yang baru saja tiba dengan membawa berita yang menggembirakan dari Korintus, bertemu dengan Paulus.

Tetapi, keadaan di Korintus masih belum sebagaimana seharusnya.

Semua berita yang menggembirakan sirna akibat kenyataan, bahwa di sepanjang cakrawala kehidupan jemaat di Korintus, ada tanda-tanda peringatan yang tidak menyenangkan.

Karena itu, Paulus harus mengambil tindakan dengan cepat dan tegas.

Dia harus melakukan tiga hal:

(1) menyajikan Injil secara lebih jelas kepada jemaat di sana;

(2) menekan mereka untuk menyelesaikan sumbangan yang mereka janjikan;

(3) melumpuhkan semua perlawanan dengan suatu pembelaan yang tanpa tandingan terhadap pelayanan dan wewenangnya sebagai rasul.

Di sekitar pokok-pokok inilah, seluruh pemikiran di dalam surat kedua ini berkisar.

Tanggal dan Tempat Penulisan.

Nyaris tidak diragukan lagi, bahwa surat ini ditulis pada saat perjalanan ketiga Paulus untuk memberitakan Injil (tahun 57 M) -- beberapa bulan atau mungkin setahun atau lebih sesudah I Korintus.

Surat ini ditulis dari Makedonia, mungkin dari Filipi.

Kesatuan Penulisannya.

Beberapa pakar modern beranggapan, bahwa II Korintus bukanlah sebuah karya yang utuh.

(1) Mereka menyatakan, bahwa 6:14-7:1 merupakan sebuah sisipan karena memutuskan alur berpikir.

Namun, berbagai kegiatan Paulus tidak selalu sesuai dengan ide-ide modern tentang perkembangan.

Seorang penulis yang membahas suatu situasi aktual, mungkin saja memiliki alasan-alasan untuk nyata-nyata menyimpang dari pokok bahasan, alasan mana sama sekali tidak diketahui oleh pengritik modern.

(2) Para pakar ini juga menyatakan, bahwa sebagian besar pasal 9 meniru apa yang terdapat pada pasal 8.

Sekalipun demikian, apabila orang mempelajari kedua pasal ini dengan cermat, tanpa dipengaruhi teori apapun yang sudah dianut sebelumnya, dia akan menemukan, bahwa pasal 9 sama sekali tidak meniru pasal 8.

(3) Yang paling penting, orang-orang yang mengajukan keberatan ini mengatakan, bahwa nada dan pemikiran dari bagian terakhir (10:1-13:14) demikian berbeda dengan bagian sebelumnya (1:1-9:15), sehingga pastilah bagian terakhir itu semula merupakan bagian dari sebuah surat Paulus yang "hilang" atau yang "keras" kepada jemaat di Korintus.

Ketidaksetujuan yang penting terhadap teori yang populer ini ialah karena sama sekali tidak ada bukti dari naskah-naskah yang ada tentang surat yang terpotong semacam itu.

Lagipula, penelitian lebih cermat terhadap surat ini akan menunjukkan kepada seorang peneliti yang rajin, bahwa ada sebuah kesatuan yang benar-benar menakjubkan.

Dan jelas sekali, bahwa pengetahuan kita tentang situasi menyeluruh di Korintus demikian terbatas, sehingga tidak ada pakar modern yang dapat mengatakan dengan bertanggungjawab, bahwa bagian tertentu dari surat ini tidak sesuai dengan bagian lainnya, atau tidak relevan dengan situasi aktual di Korintus ketika itu.

Perkembangan Pemikiran.

Alur berpikir di dalam surat ini, bagaikan gerakan sebuah pasukan perkasa yang bergerak maju melintasi wilayah sulit yang masih diduduki oleh sejumlah kantong perlawanan yang gigih.

Paulus tidak pernah meletakkan senjatanya ketika perlawanan semacam itu terhadap pelayanannya masih ada.

Surat ini, sesungguhnya merupakan sebuah seruan ultimatum agar mereka menyerah total tanpa syarat kepada wewenang rasul Kristus.

Sekalipun tampak kasar, surat ini memiliki keselarasan yang indah bagaikan bunga geranium -- dan mengandung jauh lebih banyak keharuman rohani.

Garis besar uraian kami mencoba untuk menunjukkan keselarasan ini.

Pengaruh.

Mungkin menyakitkan hati, jika membandingkan setiap surat Paulus satu dengan yang lain.

Setiap surat, memiliki ciri khasnya sendiri yang menjadikannya hebat dalam bidangnya masing-masing.

Tetapi, di dalam II Korintus, kita menjumpai beberapa ciri yang tidak begitu jelas di dalam surat Paulus yang lain.

Ketika sang penginjil besar ini membela wewenangnya sebagai rasul terhadap serangan tersembunyi dan licik dari para "rasul yang berlebihan" yang berusaha membebaskan jemaat di Korintus dari pengaruhnya, dia menunjukkan jiwanya dan menambahkan banyak rincian mengenai hidupnya, yang kalau tidak, tentu tidak diketahui.

Tetapi, surat ini merupakan sebuah karya besar dengan kenyataan, bahwa Paulus, yang vital dan penuh ilham, merupakan lawan yang lebih daripada seimbang bagi setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah" (II Kor. 10:5).

Garis Besar Kitab 2 Korintus

I. Tindakan Mendamaikan (1:1-7:16).

A. Kesesakan Paulus Terbalas (1:1-7).

1. Salam (1:1, 2).

2. Pujian (1:3).

3. Penderitaan yang Menyedihkan (1:4-7).

B. Keputusasaan Paulus Terangkat (1:8-14).

C. Pengalihan Perjalanan Paulus Dibenarkan (1:15-2:17).

1. Rencana Dipertimbangkan (1:15, 16).

2. Rencana dikecam (1:17).

3. Rencana Dipahami (1:18-22).

4. Rencana Diubah (1:23-2:4).

5. Rencana Diuji (2:5-11).

6. Rencana Digenapi (2:12-17).

D. Pengaturan Paulus Lebih Unggul (3:1-28).

1. Dalam Dokumentasinya (3:1-3).

2. Dalam Dinamikanya (3:7-9).

3. Dalam Tingkatannya (3:7-9).

4. Dalam Tujuannya (3:10, 11).

5. Dalam Diagnosanya (3:12-17).

6. Dalam Kesimpulannya (3:18).

E. Dualisme Paulus Dijelaskan (4:1-18).

1. Yang Terselubung dan yang Terbuka (4:1, 2).

2. Yang Dibutakan dan yang Dicerahkan (4:3. 4).

3. Budak dan Tuan (4:5).

4. Kegelapan dan Terang (4:6).

5. Yang Lemah dan yang Perkasa (4:7).

6. Pencobaan dan Kemenangan (4:8-10).

7. Kematian dan Kehidupan (4:11, 12).

8. Yang Tertulis dan yang Diucapkan (4:13).

9. Yang Lalu dan yang Akan Datang (4:14).

10. Kasih Karunia dan Ucapan Syukur (4:15).

11. Manusia Lahiriah dan Manusia Batiniah (4:16).

12. Penganiayaan dan Kemuliaan (4:17).

13. Yang Kelihatan dan yang Tidak Kelihatan (4:18a).

14. Yang Sementara dan yang Abadi (4:18b).

F. Pengabdian Paulus Dimotivasi (5:1-6:10).

1. Dimotivasi oleh Pengetahuan (5:1-9).

2. Dimotivasi oleh Penghakiman (5:10).

3. Dimotivasi oleh Ketakutan (5:11).

4. Dimotivasi oleh Sifat Tidak Mementingkan Diri Sendiri (5:12).

5. Dimotivasi oleh Kasih (5:14, 15).

6. Dimotivasi oleh Kelahiran Baru (5:16. 17).

7. Dimotivasi oleh Pendamaian (5:18-21).

8. Dimotivasi oleh waktu (6:1, 2).

9. Dimotivasi oleh Penderitaan (6:3-10).

G. Paulus Menghimbau Perubahan Sikap (6:11-7:1).

1. Tesis: Ubah Sikap Anda Terhadap Saya (6:11-13).

2. Antitesis: Ubah Sikap Anda Terhadap Dunia (6:14-16).

3. Sintesis: Taatlah dan Hidup (6:17-7:1).

H. Sukacita Paulus Menjadi Contoh (7:2-16).

1. Penghargaan Tinggi Paulus Kepada Jemaat Korintus (7:2-4).

2. Alasannya (7:5-16).

II. Sumbangan untuk Yerusalem (8:1-9:15).

A. Alasan Pertama untuk Melaksanakannya: Teladan Jemaat Makedonia (8:1-8).

B. Alasan Kedua untuk Melaksanakannya: Teladan Kristus (8:9).

C. Alasan Ketiga untuk Melaksanakannya: Tuntutan untuk Menghargai (8:10-9:5).

D. Alasan Keempat untuk Melaksanakannya: Tuntutan untuk Menatalayan (9:6-15).

1. Prinsip-prinsip yang Ditarik dari Alam (9:6).

2. Prinsip-prinsip yang Ditarik dari Sifat Allah (9:7-10).

3. Prinsip-prinsip.yang Ditarik dari Sifat Kristen (9:11-15).

III. Bukti Kebenaran (10:1-13:14).

A. Perlengkapan Senjata Rohani (10:1-6).

B. Wewenang Konstruktif (10:7-18).

C. Kekhawatiran yang Dapat Dibenarkan (11:1-6)

D. Tindakan Merendahkan Diri yang Bijaksana (11 :7-25).

E. Ketekunan yang Terkenal (11:16-33).

F. Penderitaan yang Mendatangkan Pahala (12:1-10).

G. Pengesahan yang Memadai (12:11-13).

H. Pergaulan yang Saling Menguntungkan (12:14-18).

I. Kekhawatiran yang Dapat Dibenarkan (12:9-21).

J. Kemarahan yang Dapat Dibenarkan (13:1-10).

K. Salam Perpisahan Kristiani (13:11-14).

Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel