Wahyu 14:1-5: Anak Domba dan Pengikut-Nya yang Ditebus-Nya

Klik:

Revelation / Wahyu 14:1-5

Rev 14:1 Dan aku melihat: sesungguhnya, Anak Domba berdiri di bukit Sion dan bersama-sama dengan Dia seratus empat puluh empat ribu orang dan di dahi mereka tertulis nama-Nya dan nama Bapa-Nya.

Rev 14:2 Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dahsyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya.

Rev 14:3 Mereka menyanyikan suatu nyanyian baru di hadapan takhta dan di depan keempat makhluk dan tua-tua itu, dan tidak seorangpun yang dapat mempelajari nyanyian itu selain dari pada seratus empat puluh empat ribu orang yang telah ditebus dari bumi itu.

Rev 14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan. Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi. Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan bagi Anak Domba itu.

Rev 14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

Tafsiran Wycliffe

Tujuh Cawan Penghukuman (14:1-16:21).

Sebagaimana penghukuman yang terjadi dengan dibukanya tujuh meterai dan peniupan tujuh sangkakala didahului oleh pasal-pasal pendahuluan, demikian pula halnya dengan rangkaian terakhir dari penghukuman.

14:1-5. Pasal ini dibuka dengan pemandangan yang terjadi di bukit Sion, yang tidak diragukan lagi melambangkan surga -- satu-satunya acuan kepada Sion yang ada di dalam Kitab Wahyu ini.

Kita diperkenalkan dengan kelompok besar yang terdiri atas 144 ribu orang dengan ciri-ciri tersendiri yang menunjukkan, bahwa mereka memiliki pengabdian yang luar biasa:

(1) Di dahi mereka tertera Nama Anak Domba dan Nama Allah Bapa - yang akan dialami oleh semua orang tertebus sepanjang kekekalan (22:4).

(2) Hanya mereka yang mampu memahami nyanyian baru yang dinyanyikan di hadapan takhta oleh para pemain kecapi.

(3) Mereka tidak tercemar oleh perempuan, sebab mereka sama seperti perawan -- suatu pernyataan yang akan kita bahas lagi kemudian.

(4) Mereka mengikuti Anak Domba ke mana pun Dia pergi.

(5) Mereka merupakan buah sulung bagi Allah.

(6) Mereka tanpa noda.

Tidak diragukan lagi, bahwa mereka adalah kelompok pilihan, yakni orang kudus Allah, yang tentang mereka tidak pernah disebutkan lagi.

Satu-satunya hal yang benar-benar merupakan masalah di sini terdapat dalam ayat 4.

Banyak penafsir beranggapan, bahwa ayat ini harus ditafsirkan secara harfiah, seperti Govett yang memanfaatkan lima halaman untuk membahas ayat ini.

Tidak pernah Alkitab menyebutkan keperawanan, atau hidup membujang sebagai sinonim dari kesucian, atau sebagai hal yang membuat orang cocok terutama untuk melayani Tuhan.

Keluarga merupakan lembaga ilahi sejak awal Alkitab.

Oleh karena itu, saya kira ayat ini pasti mempunyai arti simbolis sama dengan pemakaian istilah-istilah ini oleh Paulus dalam II Korintus 11:2-3.

Pernikahan tidak membuat orang najis (Ibr. 13:4).

Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel