Kejadian 18:1-15: Allah Mengulangi Menjanjikan Seorang Anak Laki-laki Kepada Abraham
Sabtu, Juni 10, 2017
Edit
Allah Mengulangi Menjanjikan Seorang Anak Laki-laki Kepada Abraham. |
Abraham tertawa pada saat mendengar Tuhan menjanjikan seorang anak perjanjian baginya lewat Sara. Bagaimana dengan Sara? Apa tanggapannya selaku orang yang akan melahirkan anak di saat umurnya sudah sangat tua?
Setelah belajar perikop Sunat Sebagai Tanda Perjanjian Allah Dengan Abraham, sekarang kita belajar perikop Allah Mengulangi Menjanjikan Seorang Anak Laki-laki Kepada Abraham.
Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam kitab Kejadian (Genesis 18:1 - 15 dengan judul perikop Allah Mengulangi Menjanjikan Seorang Anak Laki-laki Kepada Abraham).
Kita belajar perikop Allah Mengulangi Menjanjikan Seorang Anak Laki-laki Kepada Abraham ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.
Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.
Allah Mengulangi Menjanjikan Seorang Anak Laki-laki Kepada Abraham (Kitab Kejadian 18:1-15)
Gen 18:1 Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada Abraham dekat pohon tarbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu kemahnya waktu hari panas terik.
Pohon tarbantin di Mamre.
Tempat tinggal Abraham terletak di dekat Hebron. Sekalipun kata Ibrani álôn dapat diterjemahkan menjadi pohon benar, atau pohon tarbantin, kata yang kedua mungkin lebih baik.
Pohon-pohon tersebut merupakan pohon-pohon keramat dari tempat suci Kanaan di Hebron. Gua Makhpela terletak di wilayah yang sama.
Sang leluhur itu sangat dekat dengan tempat-tempat suci. Sepanjang beberapa abad, pohon tarbantin telah diidentifikasi sebagai sudah ada sejak zaman leluhur.
Tuhan menampakkan diri. Sekalipun Abraham tidak langsung mengenali sang pengunjung surgawi itu sebagai Tuhan, namun segera jelas baginya, bahwa pengunjung utama dari tiga utusan itu adalah Yehovah sendiri.
Dia adalah "Malaikat TUHAN" yang telah berkali-kali menampakkan diri di dalam Kitab Kejadian.
Gen 18:2 Ketika ia mengangkat mukanya, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Sesudah dilihatnya mereka, ia berlari dari pintu kemahnya menyongsong mereka, lalu sujudlah ia sampai ke tanah,
Gen 18:3 serta berkata: "Tuanku, jika aku telah mendapat kasih tuanku, janganlah kiranya lampaui hambamu ini.
Gen 18:4 Biarlah diambil air sedikit, basuhlah kakimu dan duduklah beristirahat di bawah pohon ini;
Gen 18:5 biarlah kuambil sepotong roti, supaya tuan-tuan segar kembali; kemudian bolehlah tuan-tuan meneruskan perjalanannya; sebab tuan-tuan telah datang ke tempat hambamu ini." Jawab mereka: "Perbuatlah seperti yang kaukatakan itu."
Ia berlari menyongsong mereka, lalu sujudlah ia sampai ke tanah.
Abraham ternyata sangat ramah. Dia melakukan segala sesuatu yang dituntut oleh adat Timur untuk para tamunya. Perilakunya memenuhi semua ketentuan.
Dia mempersiapkan sebuah sambutan megah bagi para pengunjung surgawi tersebut. Dia mengundang mereka untuk duduk dan beristirahat, sementara hidangan dipersiapkan.
Kata Ibrani sããd, beristirahat, berarti memperkuat, atau menjadikan kuat. Baik duduk maupun makanan yang disediakan akan memberikan istirahat.
Gen 18:6 Lalu Abraham segera pergi ke kemah mendapatkan Sara serta berkata: "Segeralah! Ambil tiga sukat tepung yang terbaik! Remaslah itu dan buatlah roti bundar!"
Gen 18:7 Lalu berlarilah Abraham kepada lembu sapinya, ia mengambil seekor anak lembu yang empuk dan baik dagingnya dan memberikannya kepada seorang bujangnya, lalu orang ini segera mengolahnya.
Gen 18:8 Kemudian diambilnya dadih dan susu serta anak lembu yang telah diolah itu, lalu dihidangkannya di depan orang-orang itu; dan ia berdiri di dekat mereka di bawah pohon itu, sedang mereka makan.
Segeralah! Ambil tiga sukat tepung yang terbaik.
Abraham, Sara dan seorang bujangnya, dengan cepat bekerja untuk memberi makan tamu-tamu mereka. Satu sukat, seâ, adalah sepertiga efa atau kira-kira 7,3 liter.
Dua kata Ibrani, gémâh dan sôlér dipakai untuk menunjukkan, bahwa tepung yang disajikan itu merupakan tepung istimewa.
Hema, susu beku dicampur dengan susu segar merupakan minuman segar yang disajikan kepada para pelancong yang kelelahan sambil menantikan makanan utama dihidangkan.
Anak lembu jarang sekali dihidangkan, sehingga merupakan makanan mewah tambahan yang disajikan kepada tamu yang terhormat ini.
Gen 18:9 Lalu kata mereka kepadanya: "Di manakah Sara, isterimu?" Jawabnya: "Di sana, di dalam kemah."
Gen 18:10 Dan firman-Nya: "Sesungguhnya Aku akan kembali tahun depan mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara, isterimu, akan mempunyai seorang anak laki-laki." Dan Sara mendengarkan pada pintu kemah yang di belakang-Nya.
Gen 18:11 Adapun Abraham dan Sara telah tua dan lanjut umurnya dan Sara telah mati haid.
Gen 18:12 Jadi tertawalah Sara dalam hatinya, katanya: "Akan berahikah aku, setelah aku sudah layu, sedangkan tuanku sudah tua?"
Gen 18:13 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Abraham: "Mengapakah Sara tertawa dan berkata: Sungguhkah aku akan melahirkan anak, sedangkan aku telah tua?
Gen 18:14 Adakah sesuatu apapun yang mustahil untuk TUHAN? Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali mendapatkan engkau, pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak laki-laki."
Gen 18:15 Lalu Sara menyangkal, katanya: "Aku tidak tertawa," sebab ia takut; tetapi TUHAN berfirman: "Tidak, memang engkau tertawa!"
Tuhan dengan jelas menyatakan, bahwa Sara akan melahirkan seorang anak laki-laki ketika masanya tiba (pada waktu yang telah ditetapkan).
Peristiwa yang membahagiakan itu hanya tinggal setahun saja. Allah tidak melupakan janji-Nya, tetapi tetap bekerja untuk menggenapinya.
Mendengarkan. Kata Ibrani shõma'at menunjuk kepada tindakan mendengarkan pada saat itu.
Telah tua dan lanjut umurnya. Dari idiom bahasa Ibrani berarti menjelang masa akhir hidup.
Tertawalah Sara. Sara tertawa mengingat ketidakmungkinan dirinya mengandung lagi. Dia menggambarkan dirinya sebagai belõtî, sudah kadaluwarsa, usang, siap untuk terkoyak seperti gaun tua.
Dia ingat bahwa Abraham juga sudah lanjut usia dan melampaui usia untuk menjadi ayah.
Sabda ilahi meyakinkan Sara dan Abraham, bahwa tidak ada yang mustahil (harfiah, ajaib) untuk Tuhan.
Sekalipun yang harus dilakukan itu merupakan sesuatu yang tidak biasa, di luar hukum alam, Yehovah mampu mengadakannya kapan saja dan dengan cara apa saja yang Ia kehendaki.
"Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil" (Luk. 1:37). Dalam kelahiran Ishak, sebagaimana halnya dalam kelahiran Yesus, Allah perlu mengadakan mukjizat.
Perikop Selanjutnya: Doa Syafaat Abraham Untuk Sodom.
Lihat: Daftar Perikop Kitab Kejadian.