Bilangan 21:1-3: Peperangan Dekat Horma
Rabu, November 22, 2017
Edit
Peperangan Dekat Horma. |
Setelah belajar perikop Harun Mati dari Kitab Bilangan, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yaitu Peperangan Dekat Horma.
Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab Bilangan (Numbers 21:1-3 dengan judul perikop Peperangan Dekat Horma).
Kita belajar perikop Peperangan Dekat Horma ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.
Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.
Num 21:1 Raja negeri Arad, orang Kanaan yang tinggal di Tanah Negeb, mendengar, bahwa Israel datang dari jalan Atarim, lalu ia berperang melawan Israel, dan diangkutnya beberapa orang tawanan dari pada mereka.
Num 21:2 Maka bernazarlah orang Israel kepada TUHAN, katanya: "Jika Engkau serahkan bangsa ini sama sekali ke dalam tangan kami, kami akan menumpas kota-kota mereka sampai binasa."
Num 21:3 TUHAN mendengarkan permintaan orang Israel, lalu menyerahkan orang Kanaan itu; kemudian orang-orang itu dan kota-kotanya ditumpas sampai binasa. Itulah sebabnya tempat itu dinamai Horma.
1. Arad, orang Kanaan yang tinggal di tanah Negeb. Nama Arad masih dipakai untuk sebuah gundukan tanah di Negeb.
Seseorang yang sanggup mengukirkan namanya di sebuah wilayah selama ribuan tahun, jelas bukan kepala suku biasa (Glueck, Rivers in the Desert, hlm. 114).
Ayat 1-2 tidak melukiskan dua peristiwa yang berjarak ratusan tahun sebagaimana dikemukakan penafsir tertentu.
Jalan Atarim. Mungkin nama sebuah jalur kafilah, sebab padanan istilah ini di dalam bahasa Arab artinya: jejak kaki.
3. Kota-kotanya ditumpas sampai binasa. Orang-orang Israel terpaksa melakukan pertempuran ini, sebab bukan rencana mereka untuk memasuki negeri itu dari selatan.
Peristiwa itu menjadi pertanda dari kemenangan-kemenangan yang akan datang.
Hasil dari pertempuran terakhir umat Allah ialah kekalahan menyedihkan di tempat yang bernama Horma (14:45).
Karena itu, nama tempat ini merupakan suatu permainan kata, sebab Horma memiliki akar kata yang sama dengan kata kerja yang artinya: menghancurkan sepenuhnya.
Mungkin yang dimaksudkan bukan kota Horma yang disebut pada 14:45 (Yos. 15:30; Yud. 1:17).
Mungkin Musa ingin menambah semangat dengan menamakan tempat ini tempat kemenangan untuk mengenang tempat kekalahan mereka yang memalukan oleh musuh yang sama.
Perikop Selanjutnya: Ular Tembaga.
Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab Bilangan (Numbers 21:1-3 dengan judul perikop Peperangan Dekat Horma).
Kita belajar perikop Peperangan Dekat Horma ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.
Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.
Peperangan Dekat Horma (Kitab Bilangan 21:1-3)
Num 21:1 Raja negeri Arad, orang Kanaan yang tinggal di Tanah Negeb, mendengar, bahwa Israel datang dari jalan Atarim, lalu ia berperang melawan Israel, dan diangkutnya beberapa orang tawanan dari pada mereka.
Num 21:2 Maka bernazarlah orang Israel kepada TUHAN, katanya: "Jika Engkau serahkan bangsa ini sama sekali ke dalam tangan kami, kami akan menumpas kota-kota mereka sampai binasa."
Num 21:3 TUHAN mendengarkan permintaan orang Israel, lalu menyerahkan orang Kanaan itu; kemudian orang-orang itu dan kota-kotanya ditumpas sampai binasa. Itulah sebabnya tempat itu dinamai Horma.
Dari Padang Gurun Zin Hingga Padang Rumput Moab (20:1-22:1)
Dapat disimpulkan dari 33:36, bahwa pada akhir masa pengembaraan, bangsa Israel berada di Ezion-Geber, yaitu di pantai ujung utara Teluk Akabah.
Dari sana mereka memasuki padang gurun Zin di mana terdapat oasis yang dinamakan Kadesy, sebuah istilah yang di 33:36 menunjuk ke suatu wilayah yang luas.
Bangsa itu meminta untuk melewati Edom melalui jalur perdagangan kuno, jalan raya raja, namun permohonan mereka itu tidak dikabulkan.
Pasal-pasal ini menunjukkan, bahwa Edom, Moab, orang Amori dan orang Kanaan menguasai banyak benteng yang sudah kokoh di Negeb dan Trans-Yordan.
Ketika berkemah di Gunung Hor, Israel berperang dan mengalahkan Arad orang Kanaan.
Sesudah itu (21:4), mereka melanjutkan perjalanan menuju ke selatan melalui Yam Suph (inilah Teluk Akabah) untuk mengelak pertempuran dengan orang Edom.
Akhirnya mereka bergerak ke utara di Lembah Araba hingga mereka sampai di Wadi Zered.
Mereka kemudian melintas di antara Edom dan Moab di wilayah Lembah Zered, menghindari Moab dengan bergerak di timur Moab dan terus ke utara menuju ke Arnon, lalu ke barat lagi ke jalan raya raja.
Wilayah yang berada di utara Sungai Arnon yang dinamakan "Padang Rumput Moba", mereka rebut dengan menaklukkan Raja Amori, Sihon, yang merebutnya dari orang Moab.
Wilayah tambahan di bagian timur Yordan diperoleh mereka dengan mengalahkan Og, raja Basyan.
Sisa kitab ini (sesudah kisah Bileam) mengisahkan persiapan generasi yang baru ini untuk penaklukan besar di bagian barat Yordan.
1. Arad, orang Kanaan yang tinggal di tanah Negeb. Nama Arad masih dipakai untuk sebuah gundukan tanah di Negeb.
Seseorang yang sanggup mengukirkan namanya di sebuah wilayah selama ribuan tahun, jelas bukan kepala suku biasa (Glueck, Rivers in the Desert, hlm. 114).
Ayat 1-2 tidak melukiskan dua peristiwa yang berjarak ratusan tahun sebagaimana dikemukakan penafsir tertentu.
Jalan Atarim. Mungkin nama sebuah jalur kafilah, sebab padanan istilah ini di dalam bahasa Arab artinya: jejak kaki.
3. Kota-kotanya ditumpas sampai binasa. Orang-orang Israel terpaksa melakukan pertempuran ini, sebab bukan rencana mereka untuk memasuki negeri itu dari selatan.
Peristiwa itu menjadi pertanda dari kemenangan-kemenangan yang akan datang.
Hasil dari pertempuran terakhir umat Allah ialah kekalahan menyedihkan di tempat yang bernama Horma (14:45).
Karena itu, nama tempat ini merupakan suatu permainan kata, sebab Horma memiliki akar kata yang sama dengan kata kerja yang artinya: menghancurkan sepenuhnya.
Mungkin yang dimaksudkan bukan kota Horma yang disebut pada 14:45 (Yos. 15:30; Yud. 1:17).
Mungkin Musa ingin menambah semangat dengan menamakan tempat ini tempat kemenangan untuk mengenang tempat kekalahan mereka yang memalukan oleh musuh yang sama.
Perikop Selanjutnya: Ular Tembaga.