Hakim-hakim 1: Keadaan Orang Israel Setelah Yosua Mati

Keadaan Orang Israel Setelah Yosua Mati.

Setelah belajar perikop Yosua dan Eleazar Mati dan Dikuburkan - Tulang-tulang Yusuf Dikuburkan yang merupakan perikop terakhir dari kitab Yosua, maka sekarang kita belajar perikop pertama dan pasal pertama dari kitab Hakim-hakim, yakni Keadaan Orang Israel Setelah Yosua Mati.

Di sini kita juga belajar garis besar dari kitab Hakim-hakim dan pendahuluan kitab Hakim-hakim.

Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab Hakim-hakim (Judges 1 dengan judul perikop Keadaan Orang Israel Setelah Yosua Mati).

Kita belajar perikop Keadaan Orang Israel Setelah Yosua Mati ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.

Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.

Keadaan Orang Israel Setelah Yosua Mati (Kitab Hakim-hakim 1)


Jdg 1:1 Sesudah Yosua mati, orang Israel bertanya kepada TUHAN: "Siapakah dari pada kami yang harus lebih dahulu maju menghadapi orang Kanaan untuk berperang melawan mereka?"

Jdg 1:2 Firman TUHAN: "Suku Yehudalah yang harus maju; sesungguhnya telah Kuserahkan negeri itu ke dalam tangannya."

Jdg 1:3 Lalu berkatalah Yehuda kepada Simeon, saudaranya itu: "Majulah bersama-sama dengan aku ke bagian yang telah diundikan kepadaku dan baiklah kita berperang melawan orang Kanaan, maka akupun akan maju bersama-sama dengan engkau ke bagian yang telah diundikan kepadamu." Lalu Simeon maju bersama-sama dengan dia.

Jdg 1:4 Maka majulah suku Yehuda, lalu TUHAN menyerahkan orang Kanaan dan orang Feris ke dalam tangan mereka, dan mereka memukul kalah orang-orang itu dekat Bezek, sepuluh ribu orang banyaknya.

Jdg 1:5 Di Bezek mereka menjumpai Adoni-Bezek dan berperang melawan dia, dan mereka memukul kalah orang Kanaan dan orang Feris.

Jdg 1:6 Tetapi Adoni-Bezek melarikan diri, lalu mereka mengejarnya, menangkapnya dan memotong ibu jari dari tangannya dan dari kakinya.

Jdg 1:7 Kata Adoni-Bezek: "Ada tujuh puluh raja dengan terpotong ibu jari tangan dan kakinya memungut sisa-sisa makanan di bawah mejaku; sesuai dengan yang kulakukan itu, demikianlah dibalaskan Allah kepadaku." Kemudian ia dibawa ke Yerusalem dan mati di sana.

Jdg 1:8 Sesudah itu bani Yehuda berperang melawan Yerusalem, merebutnya lalu memukulnya dengan mata pedang dan memusnahkan kota itu dengan api.

Jdg 1:9 Kemudian bani Yehuda maju berperang melawan orang Kanaan, yang diam di pegunungan, di Tanah Negeb dan di Daerah Bukit.

Jdg 1:10 Lalu suku Yehuda bergerak menyerang orang Kanaan yang diam di Hebron--nama Hebron dahulu adalah Kiryat-Arba--dan memukul kalah Sesai, Ahiman dan Talmai.

Jdg 1:11 Dari sana mereka bergerak menyerang penduduk Debir. Nama Debir dahulu adalah Kiryat-Sefer.

Jdg 1:12 Berkatalah Kaleb: "Siapa yang mengalahkan dan merebut Kiryat-Sefer, kepadanya akan kuberikan Akhsa, anakku, menjadi isterinya."

Jdg 1:13 Dan Otniel, anak Kenas adik Kaleb, merebut kota itu; lalu Kaleb memberikan Akhsa, anaknya, kepadanya menjadi isterinya.

Jdg 1:14 Ketika perempuan itu tiba, dibujuknya suaminya untuk meminta sebidang ladang kepada ayahnya. Maka turunlah perempuan itu dari keledainya, lalu berkatalah Kaleb kepadanya: "Ada apa?"

Jdg 1:15 Jawabnya kepadanya: "Berikanlah kepadaku suatu hadiah; telah kauberikan kepadaku tanah yang gersang, berikanlah juga kepadaku mata air." Lalu Kaleb memberikan kepadanya mata air yang di hulu dan mata air yang di hilir.

Jdg 1:16 Keturunan Hobab, ipar Musa, orang Keni itu, maju bersama-sama dengan bani Yehuda dari kota pohon korma ke padang gurun Yehuda di Tanah Negeb dekat Arad; lalu mereka menetap di antara penduduk di sana.

Jdg 1:17 Yehuda maju bersama-sama dengan Simeon, saudaranya itu, lalu mereka memukul kalah orang Kanaan, penduduk Zefat; mereka menumpas kota itu. Sebab itu kota itu dinamai Horma.

Jdg 1:18 Selanjutnya suku Yehuda merebut Gaza dengan daerahnya, Askelon dengan daerahnya dan Ekron dengan daerahnya.

Jdg 1:19 Dan TUHAN menyertai suku Yehuda, sehingga mereka menduduki pegunungan itu; tetapi mereka tidak dapat menghalau penduduk yang di lembah, sebab orang-orang ini mempunyai kereta-kereta besi.

Jdg 1:20 Kepada Kaleb telah diberikan Hebron, seperti yang dikatakan Musa dahulu, dan dari sana telah dihalaukannya anak Enak yang tiga itu.

Jdg 1:21 Tetapi orang Yebus, penduduk kota Yerusalem, tidak dihalau oleh bani Benyamin, jadi orang Yebus itu masih diam bersama-sama dengan bani Benyamin di Yerusalem sampai sekarang.

Jdg 1:22 Keturunan Yusuf juga maju menyerang Betel, dan TUHAN menyertai mereka.

Jdg 1:23 Keturunan Yusuf menyuruh orang mengintai Betel itu--nama kota itu dahulu adalah Lus.

Jdg 1:24 Ketika pengintai-pengintai itu melihat seorang keluar dari kota itu, maka berkatalah mereka kepadanya: "Tolong tunjukkan bagaimana kami dapat memasuki kota ini, maka kami akan memperlakukan engkau sebagai sahabat."

Jdg 1:25 Lalu ditunjukkannyalah kepada mereka bagaimana mereka dapat memasuki kota itu, dan mereka memukul kota itu dengan mata pedang, tetapi orang itu dengan seluruh kaumnya dibiarkan mereka pergi.

Jdg 1:26 Orang itu pergi ke negeri orang Het dan mendirikan di sana sebuah kota yang dinamainya Lus. Demikianlah nama kota itu sampai sekarang.

Jdg 1:27 Suku Manasye tidak menghalau penduduk Bet-Sean dan penduduk segala anak kotanya, penduduk Taanakh dengan segala anak kotanya, penduduk Dor dengan segala anak kotanya, penduduk Yibleam dengan segala anak kotanya, dan penduduk Megido dengan segala anak kotanya, sebab orang Kanaan itu berkeras untuk tetap diam di negeri itu.

Jdg 1:28 Setelah orang Israel menjadi kuat, mereka membuat orang Kanaan itu menjadi orang rodi dan tidak menghalau mereka sama sekali.

Jdg 1:29 Suku Efraimpun tidak menghalau orang Kanaan yang diam di Gezer, sehingga orang Kanaan itu tetap diam di tengah-tengah mereka di Gezer.

Jdg 1:30 Suku Zebulon tidak menghalau penduduk Kitron dan penduduk Nahalol, sehingga orang Kanaan itu tetap diam di tengah-tengah mereka, walaupun sebagai orang rodi.

Jdg 1:31 Suku Asyer tidak menghalau penduduk Ako, penduduk Sidon serta Ahlab, Akhzib, Helba, Afek dan Rehob,

Jdg 1:32 sehingga orang Asyer itu diam di tengah-tengah orang Kanaan, penduduk asli di negeri itu, sebab orang-orang itu tidak dihalaunya.

Jdg 1:33 Suku Naftali tidak menghalau penduduk Bet-Semes dan penduduk Bet-Anat, sehingga mereka diam di tengah-tengah orang Kanaan, penduduk asli di negeri itu; tetapi penduduk Bet-Semes dan Bet-Anat itu menjadi orang rodi bagi mereka.

Jdg 1:34 Orang Amori mendesak bani Dan ke sebelah pegunungan dan tidak membiarkan mereka turun ke lembah,

Jdg 1:35 dan orang Amori itu berkeras untuk tetap diam di Har-Heres, di Ayalon dan di Saalbim, walaupun mereka mendapat tekanan berat dari keturunan Yusuf, sebab mereka menjadi orang rodi.

Jdg 1:36 Daerah orang Amori itu mulai dari pendakian Akrabim, dari Sela, terus ke atas.


Latar Belakang Politik Zaman Hakim-hakim (1:1-36).


Selama masa hidup Yosua, Kanaan diduduki dan dibagikan di antara suku Israel.

Sekalipun demikian, ada beberapa pusat kekuatan yang masih melawan.

Kehadiran bangsa-bangsa musuh di wilayah kedudukan Israel, dan juga kekuatan perlawanan dari luar Kanaan, menghasilkan situasi politik yang digambarkan dalam Kitab Hakim-hakim ini.

1. Sesudah Yosua mati. Bandingkan Yosua 1:1. Sebagaimana kematian Musa menandai akhir masa pengembaraan Israel di padang gurun, demikian pula kematian Yosua menandai akhir tahap pertama penaklukan Kanaan.

Siapakah dari pada kami yang harus lebih dahulu maju? Di Kanaan masih terdapat banyak wilayah yang belum diduduki, termasuk di wilayah yang telah dibagikan oleh Yosua.

Setiap suku diharapkan untuk menduduki sendiri wilayah-wilayah yang ditetapkan untuk mereka.

Orang Kanaan. Istilah ini kadang-kadang dipakai untuk mengacu kepada semua penduduk Kanaan, tanpa menghiraukan asal-usul rasialnya.

Wilayah yang diduduki orang Kanaan pada saat kitab ini ditulis, dilukiskan dalam 1:9.

2. Yehuda telah memperoleh wilayah di sebelah barat Laut Mati, dan di sebelah selatan Yerusalem (Yebus), yaitu wilayah yang dikenal dengan nama Yudea pada zaman Perjanjian Baru (Yos. 15:1-63).

Telah Kuserahkan negeri itu ke dalam tangannya. Maksud Allah dikemukakan sebagai sebuah kenyataan yang sudah terjadi.

Kepastian akan keberhasilan, diungkapkan sebagai rangsangan untuk bertindak.

3. Berkatalah Yehuda kepada Simeon, saudaranya. Yakub telah menyatakan, bahwa suku Simeon dan Lewi, akan disebarkan di seluruh Israel (Kej. 49:5-7).

Yosua tidak memberikan wilayah tertentu kepada suku Simeon, namun mengizinkan mereka untuk tinggal di wilayah milik Yehuda (Yos. 19:9).

Dengan demikian, dapat dikatakan suku Simeon dimasukkan ke dalam suku Yehuda.

4. Orang Feris diduga merupakan orang primitif, yang rasnya berbeda dengan ras Kanaan.

Mereka sudah menetap di Kanaan sebelum Abraham tiba di sana (Kej. 13:7).

5. Adoni-Bezek artinya "tuan atas Bezek".

Dia telah menaklukkan tujuh puluh raja kecil, dan memotong ibu jari tangan dan kaki mereka (ay. 7).

Pemotongan anggota badan membuat orang tidak memenuhi syarat untuk menduduki jabatan religius ataupun sipil (Im. 21:61-24, bandingkan dengan I Sam. 9:2, 16:12).

Adoni-Bezek kemudian dibuat cacat dengan cara yang sama oleh pasukan Israel yang mengalahkannya (ay. 6).

8. Berperang melawan Yerusalem. Walaupun sempat dikuasai untuk sesaat, Israel tidak berhasil mempertahankan Yerusalem secara tetap sebelum masa pemerintahan Daud (bdg. ay. 21, II Sam. 5:6-9).

Sepanjang zaman Amarna (k.l. 1400-1360 sM), kota tersebut dikenal dengan nama Urusalim, dan termasuk salah satu kerajaan kota Kanaan yang paling penting.

9. Di pegunungan, di Tanah Negeb dan di Daerah Bukit. Istilah-istilah ini banyak menjelaskan geografi dan sejarah Palestina.

Daerah Bukit adalah wilayah yang diduduki dahulu oleh Israel, dan berhasil dipertahankan paling lama.

Kota-kota pegunungan yang penting di wilayah Yudea mencakup Yerusalem (2.593 kaki di atas permukaan laut), dan Hebron (3.040 kaki di atas permukaan laut).

Tanah Negeb (KJV menyebutnya di selatan) adalah wilayah khusus dengan nama tersebut.

Wilayah setengah gurun ini terletak beberapa mil di sebelah selatan Hebron.

Bersyeba merupakan ibu kota dari wilayah Negeb (Negev) ini sejak dahulu hingga sekarang.

Daerah Bukit seharusnya diterjemahkan dengan dataran rendah atau dialih-aksarakan menjadi Sephelah.

Istilah ini dipakai untuk daerah kaki bukit yang terletak di antara dataran pantai dan wilayah pegunungan Yudea.

Pada masa Hakim-hakim, orang Filistin menduduki daerah dataran pantai, orang Israel menduduki sebagian besar wilayah pegunungan Yudea, sehingga Sephelah merupakan gelanggang pertempuran yang tetap di antara kedua bangsa ini.

Ketika suku-suku Israel menetap di Kanaan, mereka senantiasa rawan terhadap pencobaan dari agama-agama Kanaan.

Pelacuran religius dan persembahan kurban bayi kepada dewa Molokh, merupakan kebiasaan-kebiasaan rendah yang harus mereka hadapi di tempat tinggal mereka yang baru itu.

Mereka sering melupakan perjanjian mereka dengan Allah di Gunung Sinai.

Ketika terjerumus ke dalam penyembahan berhala, Allah menghajar dengan menyerahkan mereka ke tangan musuh.

Ketika mereka bertobat, mereka berdoa memohon kemurahan-Nya, pertolongan datang di dalam diri seorang "Hakim" yang diangkat oleh Allah untuk membebaskan umat-Nya dari para penindas mereka.

Namun, jangka waktu Israel setia kepada Allah, hanya singkat saja.

Pola kemurtadan, kekalahan, pertobatan, pelepasan dan kemenangan melalui seorang Hakim yang diurapi Roh, sering kali terulang.

Serangkaian episode semacam itu, merupakan bagian utama dari kitab ini.

10. Lalu suku Yehuda bergerak menyerang orang Kanaan yang diam di Hebron. Kota Hebron kuno terletak sekitar 20 mil di selatan Yerusalem, di bagian paling tinggi dari pegunungan Yehuda, 3.040 kaki di atas permukaan laut.

Abraham pernah datang dan tinggal sementara di sekitar Hebron (Kej. 13:18, 35:27), dan tempat pemakaman bapak leluhur itu terletak di sana (Kej. 23:2-20).

Mengantisipasi penaklukan atas Hebron, daerah itu ditetapkan menjadi milik Kaleb (Bil. 14:24), yang sesudah itu mendudukinya berdasarkan hak untuk menaklukkan (Yos. 15:13-14).

Semula nama Hebron adalah Kiryat-Arba (artinya "kota empat rangkap" atau "tetrapolis").

Seorang bernama digambarkan sebagai "orang yang paling besar di antara orang Enak" (Yos. 14:15).

Mungkin dia mengambil namanya dari kota yang ia dirikan itu.

Dan memukul kalah Sesai, Ahiman dan Talmai. Kaleb dan detasemen serdadu Yehuda, yang menyerang Hebron berhasil menghancurkan angkatan perang Hebron dan menduduki kota itu.

Tiga nama dari orang-orang yang tewas itu adalah orang Aram, yang menunjukkan, bahwa kota Hebron sudah diduduki oleh suku-suku yang bertalian dengan bangsa yang belakangan memiliki sebuah kerajaan kuat dengan Damsyik sebagai ibu kotanya.

11. Dari sana mereka bergerak menyerang penduduk Debir. Debir yang juga dikenal sebagai Kiryat-Sefer, diyakini sama dengan bukit yang sekarang bernama Tel Beit Mirsim, tiga belas mil barat daya Hebron.

Bukit ini berhasil digali pada tahun 1926, dan tahun-tahun berikutnya oleh ekspedisi yang dipimpin oleh Melvin G. Kyle dan William F. Albright.

Sebuah jimat kerajaan dari seorang Firaun Mesir, Amenhotep III, yang dijumpai di sana, menunjukkan bahwa kekuasaan Mesir atas kota tersebut berlangsung hingga abad keempat belas sM.

Di atas peninggalan zaman Perunggu Akhir, para penggali menemukan sebuah lapisan yang terbakar yang di atasnya terdapat beberapa sisa peninggalan orang Israel.

Nama Kiryat-Sefer pada umumnya ditafsirkan sebagai berarti kota yang disebutkan kitab.

Nama Debir tampaknya terkait dengan sebuah akar kata Ibrani yang artinya mengatakan.

Sangat mungkin, Kiryat-Sefer yang kuno merupakan sebuah kota yang terkenal karena ada nubuat yang terkait dengannya.

12. Siapa yang mengalahkan dan merebut Kiryat-Sefer, kepadanya akan kuberikan Akhsa, anakku, menjadi isterinya. Menjanjikan anak perempuan sebagai istri untuk sebuah tindakan yang berani merupakan motif yang biasa di dalam Alkitab (bdg. I Sam. 17:25), dan dalam sastra sekuler.

Di sini secara tersirat dikemukakan, bahwa kota yang berhasil dikalahkan itu maupun putri Kaleb, akan diserahkan kepada orang yang berhasil.

13. Otniel, anak Kenas adik Kaleb. Berdasarkan tata bahasa Ibrani, Otniel bisa merupakan keponakan Kaleb, namun bisa juga adiknya.

Merebut kota itu, maksudnya: menduduki Debir.

14. Dibujuknya suaminya untuk meminta sebidang ladang kepada ayahnya. Sesudah pernikahan, Aksha membujuk suaminya, sehingga mengizinkan dia untuk meminta sebidang tanah dari ayahnya.

15. Jawabnya kepadanya: "Berikanlah kepadaku suatu hadiah" (Bdg. Kej. 33:11, Yos. 15:19; II Raj. 5:15).

Telah kauberikan kepadaku tanah yang gersang, lebih baik diterjemahkan dengan: engkau telah menempatkan aku di wilayah Negev.

Aksha menginginkan hadiah dari ayahnya sebagai kompensasi atas lingkungan kering di wilayah Negev.

Lalu Kaleb memberikan kepadanya mata air yang di hulu dan mata air yang di hilir. Aksha meminta Gullot-Mayina, yang mungkin merupakan nama sebuah tempat, yang diterjemahkan menjadi sumber air.

Kaleb memberikan kepadanya Gullot-illit dan Gullot-tahtit, yang tidak diragukan lagi merupakan nama tempat.

Para penggali arkeologi di Tel Beit Mirsim berpendapat, bahwa "sumur-sumur" itu merupakan lubang yang tembus sampai ke sumber air di bawah tanah, yang beberapa di antaranya berhasil ditemukan.

Sumur-sumur semacam itu telah ditemukan satu mil di bawah dan dua mil di atas Tel Beit Mirsim.

Sekalipun demikian, orang lain mengidentifikasi sumur-sumur yang diberikan kepada Aksha sebagai sumur-sumur di atas dan di bawah jalan raya di Seil ed-Dilbeh, lima tiga perempat mil di sebelah barat daya Hebron, yaitu di jalan menuju Bersyeba.

Wilayah ini merupakan lembah yang paling kaya air di Palestina selatan.

Memiliki sumber-sumber air ini sangat berarti, dan catatan di sini menunjukkan kepada semua orang tentang klaim Aksha dan keturunannya atas wilayah tersebut.

J. Simons (The Geographical and Topographical Texts of the Old Testament, hlm. 382), menolak pandangan bahwa Tel Beit Mirsim adalah Debir kuno, dan menunjukkan Kirbet Terameh karena lebih dekat dengan sumur-sumur tersebut.

16. Keturunan . . . ipar Musa, orang Keni itu. Orang Keni memiliki hubungan keluarga dengan orang Israel melalui pernikahan Musa dengan Zipora (Kel. 2:21, Hak. 4:11).

Mereka tetap mempertahankan identitas mereka, namun tetap pula memelihara hubungan baik dengan orang Israel sampai zaman pemerintahan Daud (I Sam. 30:29).

Maju bersama-sama . . . dari Kota Pohon Korma, yaitu Yerikho, ke padang gurun Yehuda di Tanah Negeb dekat Arad. Tel Arad adalah sebuah bukit tandus yang letaknya tujuh belas mil di sebelah selatan Hebron.

Naskah Masoret melanjutkan ayat tersebut: lalu mereka menetap di antara penduduk di sana.

Belakangan kita mengetahui, bahwa orang Keni menetap di antara orang Amalek (I Sam. 15:6).

Ada yang berpendapat, bahwa kata-kata penduduk di sana ha'am = timbul karena hilangnya bagian akhir dari kata orang Amalek (Amalekite) di dalam sejarah penyalinan naskah pra-Masoret. Aslinya pastilah berbunyi: " lalu mereka menetap di antara orang Amalek. "

17. Yehuda maju bersama-sama dengan Simeon, saudaranya itu. Suku Yehuda bekerja sama dengan suku Simeon di dalam menghancurkan Zefat, mungkin sekarang Tel el-Sab'a.

Horma. Di dalam nas ini terdapat saling mempengaruhi yang menarik di antara dua arti berbeda dari satu akar kata Ibrani yang sama.

Akar kata yang sama yang menghasilkan kata benda hérem, yang artinya apa yang telah diserahkan kepada dewa-dewa, sehingga bertentangan dengan Allah Israel, juga menghasilkan kata kerja hãram, yang artinya "ditumpas".

Allah mengatakan, bahwa kota-kota orang Kanaan harus ditumpas sama sekali (Ul. 7:2).

Zefat dulu adalah sebuah kota kafir yang "telah diserahkan" (hérem) kepada dewa-dewa kafir.

Atas perintah Tuhan, kota itu "diserahkan" kepada-Nya. Maksudnya: diserahkan untuk ditumpas (hãram).

Kota itu kemudian memperoleh nama baru, Horma yang artinya kehancuran menyeluruh.

18. Selanjutnya suku Yehuda merebut Gaza . . . Askelon . . . dan Ekron. Semua kota tersebut merupakan kota-kota utama orang Filistin yang terletak di sebelah selatan Yope.

Sang sejarawan selanjutnya menyatakan, bahwa suku Yehuda mampu mengusir penduduk pegunungan, tetapi bahwa kereta perang dari besi yang dipakai oleh penduduk lembah tersebut merupakan penghalang yang tidak dapat diatasi.

Karena Gaza, Askelon dan Ekron, digenggam kuat oleh orang Filistin di kemudian hari, setiap kemenangan di wilayah dataran pantai tersebut ketika itu sifatnya sementara.

Zaman Besi berawal di Palestina pada abad ke-12.

Monopoli perdagangan besi oleh orang Het berakhir sekitar 1200 sM, dan keberhasilan Daud menaklukkan orang Filistin menandai awal pemakaian besi sebagai komoditi umum di Israel.

20. Kepada Kaleb telah diberikan Hebron, seperti yang dikatakan Musa dahulu. Karena Kaleb telah membuktikan dirinya sebagai orang beriman ketika mayoritas pengintai memberikan laporan yang jahat, Allah telah berjanji untuk memberkatinya (Bil. 14:24, Ul. 1:36).

Sekalipun Hebron dianugerahkan kepada Kaleb, dia juga bertanggung jawab untuk merebut wilayah itu.

Untuk melakukan hal itu, dia harus mengusir "tiga keturunan Enak".

Ungkapan anak Enak artinya orang berleher panjang, maksudnya: orang yang tinggi, atau raksasa.

21. Tetapi orang Yebus . . . tidak dihalau oleh bani Benyamin. Orang Yebus dari Yerusalem tidak menyerah terhadap suku Benyamin atau Yehuda, yaitu para tetangga mereka di bagian utara dan selatan.

Penaklukan atas mereka, baru dilakukan oleh Yoab, seorang panglima Daud, dengan diam-diam (II Sam. 5:6-9).

22. Keturunan Yusuf, yaitu suku Efraim dan Manasye, juga maju menyerang Betel. Betel terletak dua belas mil di sebelah utara Yerusalem, delapan belas mil di sebelah selatan Silo.

Penggalian arkeologi yang dilakukan di Betel, telah menghasilkan penemuan batu bata yang terbakar, serta sampah hangus lainnya, yang merupakan bukti kehancuran hebat kota Betel orang Kanaan sebelum diduduki Israel, kota yang lebih sering disebutkan di dalam Alkitab sesudah Yerusalem.

25. Lalu ditunjukkannyalah kepada mereka bagaimana mereka dapat memasuki kota itu. Kedua suku keturunan Yusuf berjanji untuk menunjukkan kemurahan kepada seorang laki-laki yang kebetulan mereka lihat di dekat Betel, dengan syarat orang tersebut menunjukkan kepada mereka jalan masuk ke kota tersebut.

Hal itu dilakukan olehnya dan ia diizinkan pergi ke negeri orang Het (ay. 26), mungkin yang dimaksudkan adalah Siria Utara yang dianggap sebagai bagian dari wilayah kekuasaan orang Het.

Kerajaan orang Het berpusat di Asia Kecil. Orang yang lolos dari Betel tersebut, kemudian mendirikan sebuah kota yang dinamakan Lus, yaitu nama Betel sebelumnya (bdg. Kej. 28:19).

27. Suku Manasye tidak menghalau penduduk Bet-Sean... Taanakh ... Dor ... Yibleam ... Megido. Serangkaian kota orang Kanaan yang berkubu membagi Israel di wilayah utara menjadi dua bagian.

Bet-Sean terletak pada ujung timur dari Lembah Esdraelon, di mana wilayah tersebut bergabung dengan Lembah Yordan.

Wilayah itu diduduki oleh pasukan Mesir hingga pemerintahan Firaun Raamses III (1998-1167 sM).

Dari Yibleam, Taanak dan Megido, bisa terlihat wilayah Lembah Esdraelon dari selatan.

Dor terletak di tepi Laut Mediterania di sebelah selatan Gunung Karmel.

28. Setelah orang Israel menjadi kuat, mereka membuat orang Kanaan itu menjadi orang rodi. Sejarah Israel pada zaman Hakim-hakim berubah-ubah antara masa kuat dan masa lemah.

Orang-orang Kanaan tidak pernah dihalau, namun direndahkan ke tingkat budak pada saat Israel memasuki masa kekuatan mereka.

29. Suku Efraimpun tidak menghalau orang Kanaan yang diam di Gezer. Gezer terletak delapan belas mil di sebelah barat Laut Yerusalem, sehingga melindungi jalan masuk dari Yope ke Yerusalem.

Dengan terlindung di balik tembok setebal empat belas kaki, penduduk Gezer berhasil menahan serangan pasukan Israel.

Kota tersebut menjadi bagian dari kerajaan Salomo, hanya ketika dianugerahkan kepadanya sebagai hadiah pernikahan oleh seorang Firaun Mesir (I Raj. 9:16).

30. Suku Zebulon tidak menghalau penduduk Kitron dan penduduk Nahalol. Kedua kota ini tidak berhasil diketahui letaknya dengan pasti.

31. Suku Asyer tidak menghalau penduduk Ako ... Sidon ... Ahlab, Akhzib, Helba, Afek dan Rehob. Ako sekarang dikenal sebagai Akre.

Kota ini terletak di sebelah utara Carmel Ridge, berhadapan dengan kota Haifa di pantai Akre.

Sidon merupakan kota Fenisia yang di dalam sastra Homer terkenal sebagai pusat seni dan budaya.

Di kemudian hari kota ini hanya kalah terkenal dengan Tirus.

Ahlab tidak berhasil diketahui letaknya, tetapi Akhzib terletak sekitar sepuluh mil di utara Alko.

Helba telah diidentifikasi sebagai Mahaliba di dalam berbagai monumen Asyur yang ditemukan di sebelah timur Laut Tirus.

Afek mungkin merupakan Tel Kurdaneh yang terletak sekitar enam mil sebelah tenggara Ako.

Rehob telah diidentifikasikan sebagai Tel Berweh yang terletak tujuh mil ke pedalaman Ako, wilayah ini mengandung banyak air.

Orang Fenisia tidak pernah diusir oleh orang Israel. Baik Daud maupun Salomo, memiliki hubungan bersahabat dengan raja Hiram dari Tirus.

33. Suku Naftali tidak menghalau penduduk Bet-Semes dan penduduk Bet-Anat. Kedua tempat ini tampaknya merupakan tempat ibadah kepada dewa-dewa Kanaan, yang pertama kepada dewa matahari dan kedua kepada dewi kesuburan dan peperangan yang terkenal, adik perempuan dan rekan Baal.

Ada yang berpendapat, bahwa Bet-Semes adalah nama lain dari Kadesy-Naftali.

Bet-Anat mungkin adalah kota el Ba'neh pada zaman modern, dua belas mil di sebelah timur Akro.

34. Orang Amori mendesak bani Dan ke sebelah pegunungan. Orang Amori di sini adalah orang Kanaan.

Istilah tersebut muncul di dalam dokumen-dokumen Asyur sebagai sebutan orang yang datang dari barat (yaitu dari Mesopotamia).

Suku Dan rupanya telah berhasil mendesak hingga wilayah dataran rendah, tetapi sampai di sana mereka ditahan dan didesak kembali hingga ke wilayah sempit di sekitar Zora dan Estaol (Hak. ps. 13-16).

Karena wilayah ini terlalu sempit, kelompok utama suku ini berpindah ke Lais di hulu Sungai Yordan yang mereka beri nama baru Dan (Hak. ps. 18).

35. Orang Amori itu berkeras untuk tetap diam di Har-Heres, di Ayalon dan di Saalbim. Heres artinya gunung matahari, dan tidak diragukan lagi merupakan kata lain dari Bet-Semes (15:10) dan Ir-Semes (19:41).

Tempat yang kini dikenal sebagai Ain-Semes tersebut, terletak di sisi selatan dari Wadi Surar, di seberang Zora.

Ayalon terletak di lembah dengan nama yang sama, empat belas mil dari Yerusalem.

Dari Surat-surat Amarna (abad ke-14 sM), nama ini muncul sebagai Aialuna.

Saalbim muncul di Yosua 19:42 sebagai Saalabin.

Untuk sementara kota ini bisa disamakan dengan Selbit, tiga mil barat daya Ayalon.

Kedua suku keturunan Yusuf tidak mengusir orang-orang Amori dari wilayah tersebut, tetapi mereka berhasil menguasai wilayah itu.

36. Daerah orang Amori itu mulai dari pendakian Akrabim, dari Sela, terus ke atas. Pendakian Akrabim (kalajengking) menanjak dari sisi selatan Laut Mati hingga wilayah perbukitan di sebelah selatan wilayah suku Yehuda.

Pendakian ini merupakan batas utara dari padang gurun Sin, dan juga pada zaman Alkitab, sebagai perbatasan di antara suku Edom dan suku Yehuda.

Orang Amori menduduki wilayah di bagian utara Pendakian Akrabim pada periode yang diutarakan dalam pasal 1.

Penyebutan Sela (batu karang), mungkin harus dipahami sebagai nama sebuah tempat, Sela atau Petra, ibu kota orang Edom.

Petra dibangun di lembah yang dikelilingi dengan bebatuan, dan sebagian rumahnya merupakan hasil pahatan batu alam.

Orang Edom terusir dari kubu-kubu mereka di gunung oleh suku Arab Nabatea pada sekitar tahun 300 sM (bdg. nubuat Obaja).

Perikop Selanjutnya: Malaikat TUHAN di Bokhim.

GARIS BESAR HAKIM-HAKIM
I. Pendahuluan (1:1-2:5)
A. Latar Belakang Politik Zaman Hakim-hakim (1:1-36)
B. Latar Belakang Religius Zaman Hakim-hakim (2:1-5)
II. Sejarah Hakim-hakim (2:6-16:31)
A. Kegagalan Israel untuk Menaklukkan Kerajaan-kerajaan Musuh (2:6-3:6)
B. Para Penindas dan Pelepas Israel (3:7-16:31)
1. Penindasan oleh Kusyan-Risyataim Diakhiri oleh Otniel (3:8-11)
2. Penindasan oleh Eglon Diakhiri oleh Ehud (3:12-30)
3. Orang Israel Diselamatkan dari Ancaman Orang Filistin oleh Samgar (3:31)
4. Penindasan oleh Yabin dan Sisera Diakhiri oleh Debora dan Barak (4:1-5:31)
5. Penindasan oleh Orang Midian Diakhiri oleh Gideon (6:1-8:35)
6. Perampasan Kekuasaan oleh Abimelekh (9:1-57)
7. Tola Sebagai Hakim Atas Israel (10:1,2)
8. Yair Sebagai Hakim (10:3-5)
9. Penindasan oleh Orang Amon Diakhiri oleh Yefta (10:6-11:40)
10. Peperangan Antara Orang Gilead dengan Suku Efraim (12:1-7)
11. Ebzan Sebagai Hakim (12:8-10)
12. Elon Sebagai Hakim (12:11, 12)
13. Abdon Sebagai Hakim (12:13-15)
14. Simeon dan Orang Filistin (13:1-16:31)
III. Keadaan Kacau Pada Zaman Para Hakim (17:1-21:25)
A. Penyembahan Berhala oleh Mikha dan Perpindahan Suku Dan (17:1-18:31)
B. Kejahatan di Gibea dan Pertempuran Melawan Suku Benyamin (19:1-21:25)

PENDAHULUAN HAKIM-HAKIM


Judul.

Kitab ini memperoleh namanya dari para pemimpin (shop'tim) yang melepaskan Israel dari serangkaian penindasan oleh kekuatan asing sepanjang kurun waktu di antara kematian Yosua dan awal berdirinya kerajaan.

Istilah shopet memiliki konotasi yang lebih luas daripada istilah "hakim" yang merupakan terjemahan dari istilah Inggris: "judge".

Di Kartago dan Ugarit kuno, istilah ini dipakai untuk pejabat pemerintahan, atau pemimpin negara dari kalangan sipil.

Sastra Kanaan yang memakai bahasa Ugarit kuno, memanfaatkan istilah shptn yang artinya "hakim kita" dalam hubungan sejajar dengan mlkn yang artinya "raja kita" (Ba'al, V, hlm. 32).

Sekalipun demikian, kurun waktu pemerintahan para shop'tim di Alkitab, harus dibedakan dengan kurun waktu pemerintahan para raja.

Pada masa pemerintahan para Hakim, terdapat sikap anti kerajaan yang jelas (bdg. Hak. 9:8-15), sekalipun tekanan dari luar dari para calon penyerbu akhirnya membuat bangsa itu menuntut adanya seorang raja (I Sam. 8).

Para hakim adalah tokoh-tokoh yang diurapi Roh, diangkat oleh Allah dan memperoleh kuasa dari Allah pula untuk mengatasi berbagai krisis tertentu di dalam sejarah Israel.

Allah sendiri dilihat sebagai Raja Israel (I Sam. 8:7), sekalipun dosa bangsa itu sering kali mengurangi kenyataan luhur ini menjadi keadaan yang kacau (Hak. 21:25).

Para hakim memiliki wewenang dari Allah di bidang militer maupun sipil, dapat memberikan keputusan hukum jika diperlukan (4:4-5).

Dalam Hakim-hakim 11:27, Allah Israel disebut hashhõpét, yaitu "Sang Hakim".

"Hukuman" (mishpãtîm) Allah merupakan bagian dari perintah yang dikenal dengan nama hukum (tora) Yehovah (bdg. Mzm. 19:9, 119:7).

Tanggal Penulisan dan Penulisnya.

Seperti Kitab-kitab sejarah lainnya di dalam Perjanjian Lama, kitab ini tidak diketahui penulisnya.

Sekalipun demikian, bukti menurut nas membantu kita untuk menentukan tanggal kira-kira dari penulisannya.

Kehancuran Silo sudah disimpulkan sebelumnya (18:31).

Kata-kata "Pada zaman itu tidak ada raja di antara orang Israel" (17:6), memberikan kesan ditulis pada zaman kerajaan.

Kenyataan bahwa orang Yebus disebutkan sebagai masih menduduki Yerusalem (1:21), menunjukkan bahwa tanggal penulisan adalah sebelum direbutnya Yebus pada masa pemerintahan Daud.

Demikian pula disebutnya Gezer (1:29), menunjukkan suatu tanggal sebelum Firaun menganugerahkan kota itu sebagai hadiah pernikahan putrinya dengan Salomo (I Raj. 9:16).

Bukti dari dalam nas sendiri, dengan demikian menunjukkan tanggal penulisan Kitab Hakim-hakim adalah pada awal berdirinya kerajaan (k.l. 1050-1000 sM), mungkin pada zaman pemerintahan Saul, atau pada awal pemerintahan Daud.

Talmud (Baba Bathra, 14b) dan tradisi Kristen mula-mula, menyebutkan bahwa penulisnya adalah Samuel.

Sekalipun bukti yang tersedia tidak memungkinkan kita membuat kesimpulan yang tegas mengenai penulis kitab ini, petunjuk yang ada memang menunjukkan, bahwa penulisnya adalah orang sezaman dengan dia.

Penulis mungkin memanfaatkan sumber lisan dan juga sumber tertulis, tetapi bentuk kitab ini sebagaimana kita memperolehnya, menunjukkan adanya kesatuan yang membantah tentang adanya pola penyusunan yang rumit.

Latar Belakang Sejarah.

Angkatan yang masuk ke Kanaan di bawah pimpinan Yosua, telah menyelesaikan banyak dengan cara menduduki berbagai tempat strategis dan menempatkan setiap suku di wilayah yang telah ditetapkan.

Sekalipun demikian, tugas untuk menaklukkan dan menduduki, masih jauh dari selesai.

Kubu-kubu pertahanan orang Kanaan yang penting telah dilewati begitu saja oleh Yosua, dan karena itu, setiap suku diharuskan melanjutkan sendiri pertempuran untuk menduduki wilayah yang diserahkan kepada mereka (Yos. 13:1-7).

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel