1 Raja-raja 19:19-21: Elisa Terpanggil
Minggu, April 08, 2018
Edit
Setelah belajar perikop Allah Menyatakan Diri di Gunung Horeb dari Kitab 1 Raja-raja, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yakni Elisa Terpanggil.
Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab 1 Raja-raja (1Ki 19:19-21) dengan judul perikop Elisa Terpanggil).
Kita belajar perikop "Elisa Terpanggil" ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Ayat-ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.
Ayat-ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.
1Ki 19:19 Setelah Elia pergi dari sana, ia bertemu dengan Elisa bin Safat yang sedang membajak dengan dua belas pasang lembu, sedang ia sendiri mengemudikan yang kedua belas. Ketika Elia lalu dari dekatnya, ia melemparkan jubahnya kepadanya.
1Ki 19:20 Lalu Elisa meninggalkan lembu itu dan berlari mengikuti Elia, katanya: "Biarkanlah aku mencium ayahku dan ibuku dahulu, lalu aku akan mengikuti engkau." Jawabnya kepadanya: "Baiklah, pulang dahulu, dan ingatlah apa yang telah kuperbuat kepadamu."
1Ki 19:21 Lalu berbaliklah ia dari pada Elia, ia mengambil pasangan lembu itu, menyembelihnya dan memasak dagingnya dengan bajak lembu itu sebagai kayu api; ia memberikan daging itu kepada orang-orangnya, kemudian makanlah mereka. Sesudah itu bersiaplah ia, lalu mengikuti Elia dan menjadi pelayannya.
19. Setelah Elia pergi dari sana, ia bertemu dengan Elisa bin Safat. Elisa artinya secara harfiah, Allah adalah keselamatanku.
Tempat tinggal pasti Elisa pada saat dia dipanggil tidak disebutkan, walaupun rumahnya terletak di Abel-Mehola, yang terletak di sebelah utara Lembah Yordan.
Elia mengenakan jubahnya pada Elisa sebagai tindakan simbolis untuk menunjukkan bahwa kuasa dan wewenang Elia, sang nabi yang sudah akan purnabakti itu, kini ada di pundak nabi yang lebih muda, Elisa.
20. Biarkanlah aku mencium ayahku dan ibuku dahulu. Kita mungkin heran atas tanggapan Elia yang kasar terhadap permintaan yang cukup masuk akal.
Untuk memahami sikap Elia itu, kita harus ingat, bahwa cara berpisah di Timur bisa memakan waktu berhari-hari dan bahkan berminggu-minggu.
21. Lalu berbaliklah ia dari pada Elia. Sekalipun ditegur, orang muda itu memperoleh izin untuk berpamitan secara singkat kepada keluarga dan kerabatnya.
Pesta yang dipersiapkan pasti untuk menghormati nabi yang lebih tua, Elia, di samping merupakan pesta perpisahan.
Sesudah itu bersiaplah ia, lalu mengikuti Elia dan menjadi pelayannya. Tugas pertama yang diberikan kepada Elia di Gunung Horeb dengan demikian sudah dilaksanakan.
Yaitu tugas menyediakan kesinambungan pelayanan nabi dalam diri Elisa bin Safat setelah Elia diangkat ke surga.
Perikop Selanjutnya: Samaria Tertolong dari Kepungan.
Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab 1 Raja-raja (1Ki 19:19-21) dengan judul perikop Elisa Terpanggil).
Kita belajar perikop "Elisa Terpanggil" ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Ayat-ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.
Ayat-ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.
Elisa Terpanggil (Kitab Kings 19:19-21)
1Ki 19:19 Setelah Elia pergi dari sana, ia bertemu dengan Elisa bin Safat yang sedang membajak dengan dua belas pasang lembu, sedang ia sendiri mengemudikan yang kedua belas. Ketika Elia lalu dari dekatnya, ia melemparkan jubahnya kepadanya.
1Ki 19:20 Lalu Elisa meninggalkan lembu itu dan berlari mengikuti Elia, katanya: "Biarkanlah aku mencium ayahku dan ibuku dahulu, lalu aku akan mengikuti engkau." Jawabnya kepadanya: "Baiklah, pulang dahulu, dan ingatlah apa yang telah kuperbuat kepadamu."
1Ki 19:21 Lalu berbaliklah ia dari pada Elia, ia mengambil pasangan lembu itu, menyembelihnya dan memasak dagingnya dengan bajak lembu itu sebagai kayu api; ia memberikan daging itu kepada orang-orangnya, kemudian makanlah mereka. Sesudah itu bersiaplah ia, lalu mengikuti Elia dan menjadi pelayannya.
19. Setelah Elia pergi dari sana, ia bertemu dengan Elisa bin Safat. Elisa artinya secara harfiah, Allah adalah keselamatanku.
Tempat tinggal pasti Elisa pada saat dia dipanggil tidak disebutkan, walaupun rumahnya terletak di Abel-Mehola, yang terletak di sebelah utara Lembah Yordan.
Elia mengenakan jubahnya pada Elisa sebagai tindakan simbolis untuk menunjukkan bahwa kuasa dan wewenang Elia, sang nabi yang sudah akan purnabakti itu, kini ada di pundak nabi yang lebih muda, Elisa.
20. Biarkanlah aku mencium ayahku dan ibuku dahulu. Kita mungkin heran atas tanggapan Elia yang kasar terhadap permintaan yang cukup masuk akal.
Untuk memahami sikap Elia itu, kita harus ingat, bahwa cara berpisah di Timur bisa memakan waktu berhari-hari dan bahkan berminggu-minggu.
21. Lalu berbaliklah ia dari pada Elia. Sekalipun ditegur, orang muda itu memperoleh izin untuk berpamitan secara singkat kepada keluarga dan kerabatnya.
Pesta yang dipersiapkan pasti untuk menghormati nabi yang lebih tua, Elia, di samping merupakan pesta perpisahan.
Sesudah itu bersiaplah ia, lalu mengikuti Elia dan menjadi pelayannya. Tugas pertama yang diberikan kepada Elia di Gunung Horeb dengan demikian sudah dilaksanakan.
Yaitu tugas menyediakan kesinambungan pelayanan nabi dalam diri Elisa bin Safat setelah Elia diangkat ke surga.
Perikop Selanjutnya: Samaria Tertolong dari Kepungan.