1 Raja-raja 20:23-34: Pertempuran Dekat Kota Afek

Setelah belajar perikop Samaria Tertolong dari Kepungan dari Kitab 1 Raja-raja, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yakni Pertempuran Dekat Kota Afek.

Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab 1 Raja-raja (1Ki 20:23-34) dengan judul perikop Pertempuran Dekat Kota Afek).

Kita belajar perikop "Pertempuran Dekat Kota Afek" ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Ayat-ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.

Ayat-ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.

Pertempuran Dekat Kota Afek (Kitab Kings 20:23-34)


1Ki 20:23 Pegawai-pegawai raja Aram berkata kepadanya: "Allah mereka ialah allah gunung; itulah sebabnya mereka lebih kuat dari pada kita. Tetapi apabila kita berperang melawan mereka di tanah rata, pastilah kita lebih kuat dari pada mereka.

1Ki 20:24 Bertindaklah begini: Pecatlah raja-raja itu masing-masing dari kedudukannya, dan angkatlah bupati-bupati menggantikan mereka.

1Ki 20:25 Lalu kerahkanlah tentara sebanyak tentara yang telah gugur dari pihakmu itu, demikian pula kuda dan kereta sebanyak yang dahulu. Marilah kita berperang melawan mereka di tanah rata, pastilah kita lebih kuat dari pada mereka." Raja mendengarkan usul mereka, dan bertindak demikian.

1Ki 20:26 Dalam tahun yang berikutnya Benhadad memeriksa barisan orang Aram, lalu ia maju ke Afek untuk berperang melawan orang Israel.

1Ki 20:27 Orang Israelpun memeriksa barisannya dan setelah dibekali mereka berangkat menghadapi orang Aram. Orang Israel berkemah di hadapan mereka seperti dua kawanan kambing, sedang orang Aram telah datang membanjiri negeri itu.

1Ki 20:28 Maka tampillah abdi Allah dan berkata kepada raja Israel: "Beginilah firman TUHAN: Oleh karena orang Aram itu telah berkata: TUHAN ialah allah gunung dan bukan allah dataran, maka Aku akan menyerahkan seluruh tentara yang besar itu ke dalam tanganmu, supaya kamu tahu, bahwa Akulah TUHAN."

1Ki 20:29 Tujuh hari lamanya mereka berkemah berhadap-hadapan. Tetapi pada hari yang ketujuh mulailah pertempuran, dan pada suatu hari orang Israel menewaskan seratus ribu orang berjalan kaki dari orang Aram itu.

1Ki 20:30 Orang-orang yang masih tinggal melarikan diri ke Afek, ke dalam kota, tetapi temboknya roboh menimpa kedua puluh tujuh ribu orang yang masih tinggal itu. Sementara itu Benhadad melarikan diri dan masuk ke kota, dan bersembunyi dari satu kamar ke kamar yang lain.

1Ki 20:31 Lalu berkatalah pegawai-pegawainya kepadanya: "Ketahuilah, kami telah mendengar, bahwa raja-raja kaum Israel itu adalah raja-raja pemurah. Marilah kita menaruh kain kabung pada pinggang kita dan tali pada kepala kita, dan dengan demikian keluar menghadap raja Israel; barangkali ia akan menyelamatkan nyawamu."

1Ki 20:32 Lalu mereka melilitkan kain kabung pada pinggang mereka dan tali pada kepala mereka, kemudian mereka pergi menghadap raja Israel sambil berkata: "Hambamu Benhadad berkata: Kiranya tuanku membiarkan aku hidup." Jawabnya: "Masih hidupkah dia? Dia saudaraku."

1Ki 20:33 Orang-orang itu menganggap hal itu sebagai tanda yang baik, maka segeralah mereka berpegang pada perkataannya itu, lalu berkata: "Memang saudaramu Benhadad!" Sesudah itu berkatalah Ahab: "Pergilah, ambil dia!" Jadi keluarlah Benhadad mendapatkan dia, lalu diajak naik ke atas kereta.

1Ki 20:34 Kata Benhadad kepadanya: "Kota-kota yang telah diambil bapaku dari pihak bapamu akan kukembalikan; engkau boleh juga membuat pasar bagimu di Damsyik, seperti yang dibuat bapaku di Samaria." "Dan aku sendiri," kata Ahab, "akan membiarkan engkau pergi dengan perjanjian." Lalu ia mengadakan perjanjian dengan dia dan membiarkannya pergi.


23. Allah mereka ialah allah gunung. Kata-kata ini menunjukkan, bahwa orang-orang Aram tidak mengetahui, bahwa Allah bersifat mahahadir.

Dewa-dewa Aram adalah penguasa lembah; oleh karena itu, para penasihat Benhadad mengusulkan agar mereka melancarkan pertempuran di lembah.

Sindirian tentang "allah" Israel ini akan betul-betul diperbaiki dalam pikiran orang Aram oleh Yehova sendiri (ay. 28).

26. Dalam tahun yang berikutnya Benhadad memeriksa barisan orang Aram. Tidak diragukan lagi, bahwa musim semi berikutnya merupakan saat serangan Benhadad diulang kembali.

Afek. Dari bahasa Ibrani, sebuah kubu pertahanan.

Terdapat paling tidak empat buah tempat yang disebut demikian.

Rupanya Afek yang satu ini adalah sebuah kota di dataran sebelah timur Danau Galilea tempat di mana Benhadad menemui kehancurannya.

28. Maka tampillah abdi Allah. Karena orang Aram mengira Allah Israel hanya terbatas di gunung-gunung, mereka akan mengetahui bahwa kuasa Yehova ada di mana-mana.

29. Tujuh hari lamanya mereka berkemah berhadap-hadapan. Alasan yang tepat mengapa pertempuran itu ditunda tidak disebutkan.

Mungkin mereka masih saling mempelajari kedudukan lawan dengan memakai pengintai.

Pada hari yang ketujuh pertempuran pun mulai berkecamuk.

Adalah orang Aram - dengan sangat terheran-heran - dan bukan orang Israel yang dikalahkan.

Benhadad berhasil lolos dan menyembunyikan diri di ruangan rahasia di dalam kota.

31. Ketahuilah, kami telah mendengar, bahwa raja-raja kaum Israel itu adalah raja-raja pemurah. Di dalam hukum peperangan Timur, kemenangan itu belum sempurna jika pemimpinnya, di dalam hal ini Benhadad, belum dihukum mati.

Para penasihat Benhadad kemudian menasihati dia untuk menyerahkan diri pada kemurahan raja Ahab.

Perlu diketahui, bahwa belas kasihan para raja Israel lebih besar daripada raja bangsa-bangsa musuh di sekitar mereka.

32. Lalu mereka melilitkan kain kabung pada pinggang mereka. Kain kabung dan tali merupakan tanda-tanda penyerahan diri dalam penyesalan.

Karena tersentuh oleh tindakan orang-orang Aram itu, Ahab menyetujui untuk membiarkan Benhadad tetap hidup.

Dia saudaraku. Ucapan ini merupakan sebuah undangan untuk mengikat perjanjian.

33. Orang-orang itu menganggap hal itu sebagai tanda yang baik, maka segeralah mereka berpegang pada perkataannya itu. Karena sudah terlatih untuk menangkap kehendak raja yang bisa berubah-ubah, para utusan itu menganggap pertanyaan Ahab sebagai pertanda baik dan segera mereka berusaha memperolehnya.

Dengan demikian Ahab mengikatkan diri melalui sumpah untuk membiarkan Benhadad hidup.

Tindakan ini bukan saja sebuah ketidakadilan terbesar bagi anak buahnya, tetapi merupakan perlawanan terbuka terhadap Allah yang telah menubuatkan kemenangan dan telah berjanji untuk menyerahkan musuh ke dalam tangannya (Keil dan Delitzsch, hlm. 267).

34. Kota-kota yang telah diambil bapaku ... akan kukembalikan. Bukannya menggunakan kesempatan untuk menghancurkan Aram untuk selamanya, Ahab membiarkan Benhadad untuk lolos sesuai dengan syarat-syarat yang telah disepakati bersama.

Lalu ia mengadakan perjanjian dengan dia dan membiarkannya pergi. Tidak diragukan, bahwa tindakan Ahab itu bertujuan untuk memasang Aram sebagai penyangga antara Israel dengan Asyur yang makin kuat.

Perikop Selanjutnya: Nubuat Tentang Hukuman Yang Akan Menimpa Ahab.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel