Kejadian 25:19-34: Esau dan Yakub
Senin, Juni 26, 2017
Edit
Esau dan Yakub. |
Setelah belajar perikop Keturunan Ismael, sekarang kita belajar perikop Esau dan Yakub.
Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam kitab Kejadian (Genesis 25:19-34 dengan judul perikop Esau dan Yakub).
Kita belajar perikop Esau dan Yakub ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.
Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.
Gen 25:19 Inilah riwayat keturunan Ishak, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak.
Gen 25:20 Dan Ishak berumur empat puluh tahun, ketika Ribka, anak Betuel, orang Aram dari Padan-Aram, saudara perempuan Laban orang Aram itu, diambilnya menjadi isterinya.
Gen 25:21 Berdoalah Ishak kepada TUHAN untuk isterinya, sebab isterinya itu mandul; TUHAN mengabulkan doanya, sehingga Ribka, isterinya itu, mengandung.
Gen 25:22 Tetapi anak-anaknya bertolak-tolakan di dalam rahimnya dan ia berkata: "Jika demikian halnya, mengapa aku hidup?" Dan ia pergi meminta petunjuk kepada TUHAN.
Gen 25:23 Firman TUHAN kepadanya: "Dua bangsa ada dalam kandunganmu, dan dua suku bangsa akan berpencar dari dalam rahimmu; suku bangsa yang satu akan lebih kuat dari yang lain, dan anak yang tua akan menjadi hamba kepada anak yang muda."
Sara, Ribka, Rahel dan Hana, semuanya merupakan perempuan yang mandul, sehingga tidak mempunyai anak, hingga mereka mencapai usia yang cukup tua dalam hidup mereka. Kenyataan tersebut merupakan pengalaman yang menyedihkan bagi mereka.
Berdoalah Ishak kepada Tuhan untuk istrinya. Kata kerja Ibrani ãtar artinya berdoa sebagai pemohon, memohon dengan sangat. Apabila kata ini dipakai dalam bentuk pasif, maka itu menunjukkan bahwa subyeknya sudah berhasil dipengaruhi melalui doa-doa itu dan sudah menjawab.
Ishak dengan sungguh-sungguh berdoa untuk istrinya yang mandul, dan Yehovah menjawab permohonan tersebut. Ribka tidak mandul lagi dan mengandung. Doa yang kuat diterima oleh Allah.
Gen 25:24 Setelah genap harinya untuk bersalin, memang anak kembar yang di dalam kandungannya.
Gen 25:25 Keluarlah yang pertama, warnanya merah, seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu; sebab itu ia dinamai Esau.
Gen 25:26 Sesudah itu keluarlah adiknya; tangannya memegang tumit Esau, sebab itu ia dinamai Yakub. Ishak berumur enam puluh tahun pada waktu mereka lahir.
Gen 25:27 Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.
Gen 25:28 Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan, tetapi Ribka kasih kepada Yakub.
Gen 25:29 Pada suatu kali Yakub sedang memasak sesuatu, lalu datanglah Esau dengan lelah dari padang.
Gen 25:30 Kata Esau kepada Yakub: "Berikanlah kiranya aku menghirup sedikit dari yang merah-merah itu, karena aku lelah." Itulah sebabnya namanya disebutkan Edom.
Gen 25:31 Tetapi kata Yakub: "Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu."
Gen 25:32 Sahut Esau: "Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?"
Gen 25:33 Kata Yakub: "Bersumpahlah dahulu kepadaku." Maka bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak kesulungannya kepadanya.
Gen 25:34 Lalu Yakub memberikan roti dan masakan kacang merah itu kepada Esau; ia makan dan minum, lalu berdiri dan pergi. Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.
Anak kembar yang di dalam kandungannya (ay. 24). Bahkan sebelum Esau dan Yakub dilahirkan, mereka sudah bertengkar di dalam kandungan ibunya. Dan mereka melanjutkan pertengkaran itu waktu mereka dewasa.
Kini banyak keturunan mereka masih berjuang mati-matian memperebutkan kekuasaan di Timur Tengah.
Esau menjadi orang yang berambut lebat yang suka tinggal di padang dan kurang menghargai nilai-nilai rohani.
Dia berpetualang terus sepanjang hidupnya, sehingga akhirnya menyadari bahwa ia telah kehilangan hal-hal yang terbaik dalam hidupnya dan tertipu oleh seorang penipu yang cerdik.
Yakub memperoleh dorongan dari ibunya Ribka, yaitu orang yang menghalalkan segala cara. Ishak terlalu lemah untuk dapat mengendalikan keadaan yang dirancang oleh Yakub dan Ribka.
Esau rupanya hanya memperhatikan hal-hal yang bersifat materi. Bagi Esau, hak kesulungan yang meliputi berkat-berkat materi maupun rohani, rupanya kurang berharga sehingga dijual dengan mudah. Hak kesulungan adalah milik anak sulung.
Hak tersebut memberi dia kedudukan yang lebih terhormat daripada kedudukan saudara-saudaranya, tanah warisan yang terbaik, daerah yang paling subur dan juga berkat-berkat perjanjian yang telah dijanjikan Allah kepada Abraham dan keturunannya. Hak kesulungan itu adalah milik Esau sebab Allah mengizinkan dia dilahirkan lebih dahulu.
Baik Esau maupun Yakub tidak menunjukkan rasa tertarik yang berarti terhadap harta rohani. Masing-masing sangat mementingkan diri sendiri dan tidak memiliki pemahaman tentang perilaku yang layak bagi seseorang untuk menjadi anak Allah.
Yakub berambisi untuk memperoleh segala sesuatu yang akan memberikan kedudukan terhormat bagi dirinya. Ribka mendukung sikap tersebut sehingga menyusun rencana yang dapat memberikan apa yang diinginkan oleh putra kesayangannya itu.
Perjalanan Yakub masih sangat jauh untuk menjadi pemimpin rohani dari orang-orang yang akan menyembah Yehovah. Tetapi Allah itu sabar; Dia tidak terburu-buru; Dia akan melatih calon pemimpin ini.
Esau tinggal di bukit-bukit berbatu di Edom, bertahun-tahun kemudian keturunannya, yaitu orang-orang dari bangsa yang ia dirikan, akan menunjukkan cara berpikir yang sama dengan yang telah ditunjukkan olehnya serta sikap tidak perduli yang sama terhadap rencana abadi Yehovah penguasa alam semesta, sekalipun ada segala macam peristiwa yang mengecilkan hati itu, Kerajaan Allah tetap bergerak maju ke arah penggenapan penuh dari rencana ilahi.
Perikop Selanjutnya: Ishak di negeri orang Filistin.
Lihat: Daftar Perikop Kitab Kejadian.
Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam kitab Kejadian (Genesis 25:19-34 dengan judul perikop Esau dan Yakub).
Kita belajar perikop Esau dan Yakub ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.
Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.
Esau dan Yakub (Kitab Kejadian 25:19-34)
Gen 25:19 Inilah riwayat keturunan Ishak, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak.
Gen 25:20 Dan Ishak berumur empat puluh tahun, ketika Ribka, anak Betuel, orang Aram dari Padan-Aram, saudara perempuan Laban orang Aram itu, diambilnya menjadi isterinya.
Gen 25:21 Berdoalah Ishak kepada TUHAN untuk isterinya, sebab isterinya itu mandul; TUHAN mengabulkan doanya, sehingga Ribka, isterinya itu, mengandung.
Gen 25:22 Tetapi anak-anaknya bertolak-tolakan di dalam rahimnya dan ia berkata: "Jika demikian halnya, mengapa aku hidup?" Dan ia pergi meminta petunjuk kepada TUHAN.
Gen 25:23 Firman TUHAN kepadanya: "Dua bangsa ada dalam kandunganmu, dan dua suku bangsa akan berpencar dari dalam rahimmu; suku bangsa yang satu akan lebih kuat dari yang lain, dan anak yang tua akan menjadi hamba kepada anak yang muda."
Sara, Ribka, Rahel dan Hana, semuanya merupakan perempuan yang mandul, sehingga tidak mempunyai anak, hingga mereka mencapai usia yang cukup tua dalam hidup mereka. Kenyataan tersebut merupakan pengalaman yang menyedihkan bagi mereka.
Berdoalah Ishak kepada Tuhan untuk istrinya. Kata kerja Ibrani ãtar artinya berdoa sebagai pemohon, memohon dengan sangat. Apabila kata ini dipakai dalam bentuk pasif, maka itu menunjukkan bahwa subyeknya sudah berhasil dipengaruhi melalui doa-doa itu dan sudah menjawab.
Ishak dengan sungguh-sungguh berdoa untuk istrinya yang mandul, dan Yehovah menjawab permohonan tersebut. Ribka tidak mandul lagi dan mengandung. Doa yang kuat diterima oleh Allah.
Gen 25:24 Setelah genap harinya untuk bersalin, memang anak kembar yang di dalam kandungannya.
Gen 25:25 Keluarlah yang pertama, warnanya merah, seluruh tubuhnya seperti jubah berbulu; sebab itu ia dinamai Esau.
Gen 25:26 Sesudah itu keluarlah adiknya; tangannya memegang tumit Esau, sebab itu ia dinamai Yakub. Ishak berumur enam puluh tahun pada waktu mereka lahir.
Gen 25:27 Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.
Gen 25:28 Ishak sayang kepada Esau, sebab ia suka makan daging buruan, tetapi Ribka kasih kepada Yakub.
Gen 25:29 Pada suatu kali Yakub sedang memasak sesuatu, lalu datanglah Esau dengan lelah dari padang.
Gen 25:30 Kata Esau kepada Yakub: "Berikanlah kiranya aku menghirup sedikit dari yang merah-merah itu, karena aku lelah." Itulah sebabnya namanya disebutkan Edom.
Gen 25:31 Tetapi kata Yakub: "Juallah dahulu kepadaku hak kesulunganmu."
Gen 25:32 Sahut Esau: "Sebentar lagi aku akan mati; apakah gunanya bagiku hak kesulungan itu?"
Gen 25:33 Kata Yakub: "Bersumpahlah dahulu kepadaku." Maka bersumpahlah ia kepada Yakub dan dijualnyalah hak kesulungannya kepadanya.
Gen 25:34 Lalu Yakub memberikan roti dan masakan kacang merah itu kepada Esau; ia makan dan minum, lalu berdiri dan pergi. Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu.
Anak kembar yang di dalam kandungannya (ay. 24). Bahkan sebelum Esau dan Yakub dilahirkan, mereka sudah bertengkar di dalam kandungan ibunya. Dan mereka melanjutkan pertengkaran itu waktu mereka dewasa.
Kini banyak keturunan mereka masih berjuang mati-matian memperebutkan kekuasaan di Timur Tengah.
Esau menjadi orang yang berambut lebat yang suka tinggal di padang dan kurang menghargai nilai-nilai rohani.
Dia berpetualang terus sepanjang hidupnya, sehingga akhirnya menyadari bahwa ia telah kehilangan hal-hal yang terbaik dalam hidupnya dan tertipu oleh seorang penipu yang cerdik.
Yakub memperoleh dorongan dari ibunya Ribka, yaitu orang yang menghalalkan segala cara. Ishak terlalu lemah untuk dapat mengendalikan keadaan yang dirancang oleh Yakub dan Ribka.
Esau rupanya hanya memperhatikan hal-hal yang bersifat materi. Bagi Esau, hak kesulungan yang meliputi berkat-berkat materi maupun rohani, rupanya kurang berharga sehingga dijual dengan mudah. Hak kesulungan adalah milik anak sulung.
Hak tersebut memberi dia kedudukan yang lebih terhormat daripada kedudukan saudara-saudaranya, tanah warisan yang terbaik, daerah yang paling subur dan juga berkat-berkat perjanjian yang telah dijanjikan Allah kepada Abraham dan keturunannya. Hak kesulungan itu adalah milik Esau sebab Allah mengizinkan dia dilahirkan lebih dahulu.
Baik Esau maupun Yakub tidak menunjukkan rasa tertarik yang berarti terhadap harta rohani. Masing-masing sangat mementingkan diri sendiri dan tidak memiliki pemahaman tentang perilaku yang layak bagi seseorang untuk menjadi anak Allah.
Yakub berambisi untuk memperoleh segala sesuatu yang akan memberikan kedudukan terhormat bagi dirinya. Ribka mendukung sikap tersebut sehingga menyusun rencana yang dapat memberikan apa yang diinginkan oleh putra kesayangannya itu.
Perjalanan Yakub masih sangat jauh untuk menjadi pemimpin rohani dari orang-orang yang akan menyembah Yehovah. Tetapi Allah itu sabar; Dia tidak terburu-buru; Dia akan melatih calon pemimpin ini.
Esau tinggal di bukit-bukit berbatu di Edom, bertahun-tahun kemudian keturunannya, yaitu orang-orang dari bangsa yang ia dirikan, akan menunjukkan cara berpikir yang sama dengan yang telah ditunjukkan olehnya serta sikap tidak perduli yang sama terhadap rencana abadi Yehovah penguasa alam semesta, sekalipun ada segala macam peristiwa yang mengecilkan hati itu, Kerajaan Allah tetap bergerak maju ke arah penggenapan penuh dari rencana ilahi.
Perikop Selanjutnya: Ishak di negeri orang Filistin.
Lihat: Daftar Perikop Kitab Kejadian.