Imamat 2: Korban Sajian

Korban Sajian​.

Setelah belajar perikop Korban Bakaran yang merupakan perikop pertama dari Kitab Imamat, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yaitu Korban Sajian.

Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam kitab Imamat (Leviticus 2 dengan judul perikop Korban Sajian).

Kita belajar perikop Korban Sajian ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.

Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.

Korban Sajian (Kitab Imamat 2)


Lev 2:1 "Apabila seseorang hendak mempersembahkan persembahan berupa korban sajian kepada TUHAN, hendaklah persembahannya itu tepung yang terbaik dan ia harus menuangkan minyak serta membubuhkan kemenyan ke atasnya.

1. Korban sajian. Kata Ibrani yang diterjemahkan menjadi sajian adalah minhâ, yang artinya pemberian atau hadiah, dan kadang-kadang bisa berarti upeti.

Jika dipakai dalam hubungan dengan persembahan, maka yang dimaksudkan bisa hewan, bisa pula hasil tanah (seperti dalam kasus Kain dan Habel dalam Kej. 4).

Secara umum yang dimaksudkan adalah mempersembahkan hasil tanah, tepung halus atau bahan untuk membuat roti.

Tepung halus, solet, yang dipersembahkan dicampur dengan minyak, dupa dan garam.

Lev 2:2 Lalu korban itu harus dibawanya kepada anak-anak Harun, imam-imam itu. Setelah diambil dari korban itu tepung segenggam dengan minyak beserta seluruh kemenyannya, maka imam haruslah membakar semuanya itu di atas mezbah sebagai bagian ingat-ingatan korban itu, sebagai korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.

Lev 2:3 Korban sajian selebihnya adalah teruntuk bagi Harun dan anak-anaknya, yakni bagian maha kudus dari segala korban api-apian TUHAN.


3. Selebihnya. Sesudah para imam membakar tepung halus tersebut di mezbah, sisanya adalah milik mereka.

Tepung halus tersebut dibakar sebagai peringatan, azkãrâ - untuk senantiasa mengingat Allah (bdg Kis. 10:4).

Lev 2:4 Apabila engkau hendak mempersembahkan persembahan berupa korban sajian dari apa yang dibakar di dalam pembakaran roti, haruslah itu dari tepung yang terbaik, berupa roti bundar yang tidak beragi, yang diolah dengan minyak, atau roti tipis yang tidak beragi, yang diolesi dengan minyak.

Lev 2:5 Jikalau persembahanmu merupakan korban sajian dari yang dipanggang di atas panggangan, haruslah itu dari tepung yang terbaik, diolah dengan minyak, berupa roti yang tidak beragi.

Lev 2:6 Korban itu harus dipotong-potong, lalu kautuangkanlah minyak ke atasnya; itulah korban sajian.

Lev 2:7 Jikalau persembahanmu merupakan korban sajian dari yang dimasak di dalam wajan, haruslah itu diolah dari tepung yang terbaik bersama-sama minyak.

Lev 2:8 Maka korban sajian yang diolah menurut salah satu cara itu haruslah kaupersembahkan kepada TUHAN, yakni harus disampaikan kepada imam, yang membawanya ke mezbah.

Lev 2:9 Kemudian imam harus mengkhususkan dari korban sajian itu bagian ingat-ingatannya lalu membakarnya di atas mezbah sebagai korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi TUHAN.

Lev 2:10 Korban sajian selebihnya adalah bagian Harun dan anak-anaknya, yakni bagian maha kudus dari segala korban api-apian TUHAN!


4-10. Persembahan. Kata Ibraninya adalah qorbãn (bdg. 1:2).

Persembahan ini dapat dibakar dalam pembakaran roti, panggangan roti (mahâbat, ay. 5), atau di dalam wajan (marheshet, ay. 7).

Yang tersisa dari upacara tersebut merupakan milik imam untuk makanannya.

Lev 2:11 Suatu korban sajian yang kamu persembahkan kepada TUHAN janganlah diolah beragi, karena dari ragi atau dari madu tidak boleh kamu membakar sesuatupun sebagai korban api-apian bagi TUHAN.

11. Korban sajian yang kamu persembahkan ... janganlah diolah beragi. Makanan yang disajikan dibiarkan tidak beragi.

Madu juga tidak diperbolehkan.

Ragi dan madu dapat mengalami fermentasi.

Ragi sebagai lambang kerusakan, dipakai dalam persembahan di mezbah orang kafir.

Hanya persembahan yang diberikan kepada para imam yang diperbolehkan mengandung ragi (7:13,14).

Lev 2:12 Tetapi sebagai persembahan dari hasil pertama boleh kamu mempersembahkannya kepada TUHAN, hanya janganlah dibawa ke atas mezbah menjadi bau yang menyenangkan.

12. Hasil pertama. Hasil "pertama" (re'shit) di sini berbeda dengan bikkûrîm di ayat 14.

Arti keduanya sama. Yang pertama tidak boleh dipersembahkan di atas mezbah, sedangkan yang terakhir dibakar di atas mezbah.

Lev 2:13 Dan tiap-tiap persembahanmu yang berupa korban sajian haruslah kaububuhi garam, janganlah kaulalaikan garam perjanjian Allahmu dari korban sajianmu; beserta segala persembahanmu haruslah kaupersembahkan garam.

13. Tiap-tiap persembahan ... haruslah kaububuhi garam. Garam dipandang sebagai sebuah komoditi yang sangat berharga di Timur Dekat kuno.

Garam dianggap sebagai tambahan yang diperlukan untuk makanan yang dipersembahkan kepada Allah maupun yang dimakan oleh manusia.

Lev 2:14 Jikalau engkau hendak mempersembahkan korban sajian dari hulu hasil kepada TUHAN, haruslah engkau mempersembahkan bulir gandum yang dipanggang di atas api, emping gandum baru, sebagai korban sajian dari hulu hasil gandummu.

Lev 2:15 Haruslah kaububuh minyak dan kautaruh kemenyan ke atasnya; itulah korban sajian.

Lev 2:16 Haruslah imam membakar sebagai ingat-ingatannya, sebagian dari emping gandumnya dan minyaknya beserta seluruh kemenyannya sebagai korban api-apian bagi TUHAN."


14. Bulir gandum ... emping gandum. Gandum di dalam bulir dan di atas tanah (geres karmel) dipanggang dan kemudian dipersembahkan sebagai peringatan, sisanya menjadi milik para imam.

Perikop Selanjutnya: Korban Keselamatan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel