Ulangan 1:34-40: Riwayat Hukuman Atas Israel

Riwayat Hukuman Atas Israel​.

Setelah belajar perikop Riwayat Kedua Belas Pengintai dari Kitab Ulangan, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yakni Riwayat Hukuman Atas Israel.

Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab Ulangan (Deuteronomy 1:34-40 dengan judul perikop Riwayat Hukuman Atas Israel).

Kita belajar perikop Riwayat Hukuman Atas Israel ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.

Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.

Riwayat Hukuman Atas Israel (Kitab Ulangan 1:34-40)


Deu 1:34 "Ketika TUHAN mendengar gerutumu itu, Ia menjadi murka dan bersumpah:

Deu 1:35 Tidak seorangpun dari orang-orang ini, angkatan yang jahat ini, akan melihat negeri yang baik, yang dengan sumpah Kujanjikan untuk memberikannya kepada nenek moyangmu,

Deu 1:36 kecuali Kaleb bin Yefune. Dialah yang akan melihat negeri itu dan kepadanya dan kepada anak-anaknya akan Kuberikan negeri yang diinjaknya itu, karena dengan sepenuh hati ia mengikuti TUHAN.

Deu 1:37 Juga kepadaku TUHAN murka oleh karena kamu, dan Ia berfirman: Juga engkau tidak akan masuk ke sana.

Deu 1:38 Yosua bin Nun, pelayanmu, dialah yang akan masuk ke sana. Berilah kepadanya semangat, sebab dialah yang akan memimpin orang Israel sampai mereka memiliki negeri itu.

Deu 1:39 Dan anak-anakmu yang kecil, yang kamu katakan akan menjadi rampasan, dan anak-anakmu yang sekarang ini yang belum mengetahui tentang yang baik dan yang jahat, merekalah yang akan masuk ke sana dan kepada merekalah Aku akan memberikannya, dan merekalah yang akan memilikinya.

Deu 1:40 Tetapi kamu ini, baliklah, berangkatlah ke padang gurun, ke arah Laut Teberau."

Pendahuluan Historis: Sejarah Perjanjian (1:6-4:49).



Mukadimah suatu perjanjian internasional semacam ini senantiasa diikuti oleh sebuah ulasan sejarah mengenai hubungan antara raja pemenang dengan raja yang kalah.

Mukadimah berusaha menegakkan kebenaran historis bagi kesinambungan kekuasaan raja pemenang.

Berbagai keuntungan yang katanya diberikan kepada raja yang kalah disebutkan dengan tujuan menanamkan kesetiaan raja yang kalah melalui rasa berterima kasih yang melengkapi rasa takut yang diduga akan timbul dari identifikasi yang membangkitkan rasa hormat dalam mukadimah itu mengenai sang raja.

Ketika perjanjian dibaharui, maka pendahuluan historisnya disesuaikan.

Semua ciri formal ini terdapat dalam 1:6-4:49.

Pendahuluan historis dari Perjanjian Sinai mengacu kepada pelepasan dari Mesir (Kel. 20:2b).

Kitab Ulangan dimulai dengan suasana Perjanjian Sinai dan melanjutkan sejarah itu sampai ke pembaharuan perjanjian di Moab, dengan menekankan rangkaian kemenangan di Trans-Yordan.

Ketika kemudian hari Yosua kembali membaharui perjanjian dengan Israel ini, dia melanjutkan narasi itu dalam pendahuluan historisnya dengan mengemukakan rangkaian peristiwa yang terjadi pada masa kepemimpinannya, yaitu penaklukan dan pendudukan Kanaan (Yos. 24:2-13).

19-40. Bertentangan dengan kesetiaan Tuhan kepada perjanjian (bdg. 6-18) itu terdapat ketidaksetiaan dan ketidaktaatan Israel.

Kenyataan bahwa Tuhan berkenan membaharui perjanjian-Nya dengan orang-orang yang dahulu memberontak terhadap-Nya lebih jauh memperbesar kasih karunia dan kebaikan-Nya (bdg. tafsiran-tafsiran pendahuluan atas bagian II, Pendahuluan Historis).

Dosa khusus bangsa Israel yang teringat pada malam mereka menaklukkan Kanaan ialah penolakan mereka untuk maju memasuki Kanaan ketika pertama kali diperintahkan untuk melakukannya dahulu, sekitar tiga puluh delapan tahun sebelumnya. Kisah tersebut dapat dibaca di Bilangan 13-14.

Ketika itu Israel mendekati Kanaan dari selatan (1:19), Musa dengan jelas mengatakan, bahwa Kanaan tinggal mereka duduki saja (ay. 20-21; bdg. 7:8; Kej. 15:16), namun ketika Tuhan memerintahkan hal itu (bdg. Bil. 13:1. dst.), Dia menyetujui strategi Israel untuk mengintai dahulu sebelum maju menyerbu (1:22-25).

26-27a. Kamu menentang ... Kamu menggerutu. Tanggapan Israel atas laporan para pengintai itu ialah ketakutan tanpa iman dan penolakan untuk melangkah maju.

27b. Ia membawa kita keluar ... supaya dimusnahkan. Kesesatan Israel mencapai titik ekstrem dengan menafsirkan pemilihan mereka sebagai ungkapan kebencian Allah terhadap mereka; menurut mereka Allah melepaskan mereka dari Mesir hanya agar bisa dibantai orang Kanaan.

29-33. Mereka tidak bisa dibujuk lagi oleh segenap himbauan dan jaminan Musa tentang pertolongan yang bersifat kebapakan dan adikodrati dari Allah sebagaimana telah mereka alami di Mesir dan di padang gurun - kamu tidak percaya (ay. 32) - untuk tidak memberontak terhadap rencana perjanjian Tuhan.
34. Tuhan mendengar gerutu ... Ia menjadi murka. Ketidakpercayaan mereka menimbulkan keputusan ilahi yang dimeteraikan dengan sumpah, yaitu menghukum mereka dengan mengasingkan mereka dari negeri yang mereka tidak bersedia masuki itu (ay. 35), pengasingan sampai mati di padang gurun (ay. 40).

36-38. Kecuali Kaleb ... Yosua. Ketika mengutarakan hukuman itu juga terungkap kemurahan perjanjian Allah, sebab bukan saja dua orang pengintai yang saleh, Kaleb dan Yosua, akan tetap hidup hingga bisa masuk Kanaan kelak, namun bersama dengan mereka adalah seluruh generasi kedua Israel (ay. 39).

Di dalam keputusan ini terdapat janji akan sebuah awal baru yang menyenangkan - janji yang kini digenapi di dalam pembaharuan perjanjian Ulangan.

37. Juga kepadaku Tuhan murka oleh karena kamu. Sikap memberontak Israel merupakan penyebab kegagalan Musa untuk memenuhi tugasnya dengan sempurna sebagai tipe perantara Mesianis yang senantiasa tunduk kepada kehendak Bapa (bdg. 3:26; 4:21; 32:50 dst.).

Peristiwa itu terjadi ketika kembali ke Kadesy setelah pengembaraan selama tiga puluh delapan tahun (bdg. Bil. 20:1 dst.), namun disebutkan di sini karena akibatnya ialah tidak bolehnya Musa memasuki Kanaan seperti angkatan tua orang Israel lainnya (bdg. ay. 35).

Kenyataan inilah yang mengharuskan penugasan Yosua sebagai ahli waris dinasti perantara - Yosua ... yang akan masuk ke sana (ay. 38) - memimpin anak-anakmu yang kecil (ay. 39) memasuki Kanaan.

Perikop Selanjutnya: Riwayat Kegagalan Serangan Ke Bagian Selatan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel