Ulangan 9:7-29: Riwayat Tentang Kemurtadan di Horeb

Riwayat Tentang Kemurtadan di Horeb​.

Setelah belajar perikop Orang Israel Diperingatkan Supaya Jangan Membanggakan Jasanya dari Kitab Ulangan, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yakni Riwayat Tentang Kemurtadan di Horeb.

Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab Ulangan (Deuteronomy 9:7-29 dengan judul perikop Riwayat Tentang Kemurtadan di Horeb).

Kita belajar perikop Riwayat Tentang Kemurtadan di Horeb ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Semua ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.

Ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.

Riwayat Tentang Kemurtadan di Horeb (Kitab Ulangan 9:7-29)


Deu 9:7 "Ingatlah, janganlah lupa, bahwa engkau sudah membuat TUHAN, Allahmu, gusar di padang gurun. Sejak engkau keluar dari tanah Mesir sampai kamu tiba di tempat ini, kamu menentang TUHAN.

Deu 9:8 Di Horeb kamu sudah membuat TUHAN gusar, bahkan TUHAN begitu murka kepadamu, hingga Ia mau memunahkan kamu.

Deu 9:9 Setelah aku mendaki gunung untuk menerima loh-loh batu, loh-loh perjanjian yang diikat TUHAN dengan kamu, maka aku tinggal empat puluh hari empat puluh malam lamanya di gunung itu; roti tidak kumakan dan air tidak kuminum.

Deu 9:10 TUHAN memberikan kepadaku kedua loh batu, yang ditulisi jari Allah, di mana ada segala firman yang diucapkan TUHAN kepadamu di gunung itu dari tengah-tengah api, pada hari perkumpulan.

Deu 9:11 Sesudah lewat empat puluh hari empat puluh malam itu, maka TUHAN memberikan kepadaku kedua loh batu, loh-loh perjanjian itu.

Deu 9:12 Lalu berfirmanlah TUHAN kepadaku: Bangunlah, turunlah dengan segera dari sini, sebab bangsamu, yang kaubawa keluar dari Mesir, telah berlaku busuk; mereka segera menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka; mereka telah membuat patung tuangan.

Deu 9:13 Lagi TUHAN berfirman kepadaku: Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah bangsa yang tegar tengkuk.

Deu 9:14 Biarkanlah Aku, maka Aku akan memunahkan mereka dan menghapuskan nama mereka dari kolong langit; tetapi dari padamu akan Kubuat suatu bangsa yang lebih berkuasa dan lebih banyak dari pada bangsa ini.

Deu 9:15 Setelah itu berpalinglah aku, lalu turun dari gunung yang sedang menyala itu dengan kedua loh perjanjian di kedua tanganku.

Deu 9:16 Lalu aku menyaksikan, bahwa sesungguhnya kamu telah berbuat dosa terhadap TUHAN, Allahmu: kamu telah membuat suatu anak lembu tuangan, kamu telah segera menyimpang dari jalan yang diperintahkan TUHAN kepadamu.

Deu 9:17 Maka kupeganglah kuat-kuat kedua loh itu, kulemparkan dari kedua tanganku, kupecahkan di depan matamu.

Deu 9:18 Sesudah itu aku sujud di hadapan TUHAN, empat puluh hari empat puluh malam lamanya, seperti yang pertama kali--roti tidak kumakan dan air tidak kuminum--karena segala dosa yang telah kamu perbuat, yakni kamu melakukan apa yang jahat di mata TUHAN, sehingga kamu menimbulkan sakit hati-Nya.

Deu 9:19 Sebab aku gentar karena murka dan kepanasan amarah yang ditimpakan TUHAN kepadamu, sampai Ia mau memunahkan kamu. Tetapi sekali inipun TUHAN mendengarkan aku.

Deu 9:20 Juga kepada Harun TUHAN begitu murka, hingga Ia mau membinasakannya; maka pada waktu itu aku berdoa untuk Harun juga.

Deu 9:21 Tetapi hasil perbuatanmu yang berdosa, yakni anak lembu itu, kuambil, kubakar, kuhancurkan dan kugiling baik-baik sampai halus, menjadi abu, lalu abunya kulemparkan ke dalam sungai yang mengalir turun dari gunung.

Deu 9:22 Juga di Tabera, di Masa dan di Kibrot-Taawa, kamu selalu membuat TUHAN gusar.

Deu 9:23 Dan ketika TUHAN menyuruh kamu pergi dari Kadesh-Barnea dengan berfirman: Majulah dan dudukilah negeri yang Kuberikan kepadamu itu, maka kamu menentang titah TUHAN, Allahmu; kamu tidak percaya kepada-Nya dan tidak mendengarkan suara-Nya.

Deu 9:24 Bahkan kamu menentang TUHAN, sejak aku mengenal kamu.

Deu 9:25 Maka aku sujud di hadapan TUHAN--empat puluh hari empat puluh malam lamanya aku sujud--,karena TUHAN telah berfirman akan memunahkan kamu,

Deu 9:26 dan aku berdoa kepada TUHAN, kataku: Ya, Tuhan ALLAH, janganlah musnahkan umat milik-Mu sendiri, yang Kautebus dengan kebesaran-Mu, dan yang Kaubawa keluar dari Mesir dengan tangan yang kuat.

Deu 9:27 Ingatlah kepada hamba-hamba-Mu, kepada Abraham, Ishak dan Yakub; janganlah perhatikan ketegaran bangsa ini ataupun kefasikannya dan dosanya,

Deu 9:28 supaya negeri, dari mana Engkau membawa kami keluar, jangan berkata: Sebab TUHAN tidak dapat membawa mereka masuk ke negeri yang dijanjikan-Nya kepada mereka, dan sebab benci-Nya kepada mereka, maka Ia membawa mereka keluar untuk membunuh mereka di padang gurun.

Deu 9:29 Bukankah mereka itu umat milik-Mu sendiri, yang Kaubawa keluar dengan kekuatan-Mu yang besar dan dengan lengan-Mu yang teracung?"

Perintah Agung (5:1-11:32).


Perintah yang agung dan yang utama dalam perjanjian, yaitu keharusan untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan, diungkapkan pada pasal 5-7 dan diperkuat oleh tuntutan dan sanksi ilahi pada pasal 8-11.

Sekalipun demikian, pembagian ini tidak kaku; alur nasihat terdapat di seluruh bagian.

Jika dianalisis dengan lebih rinci, bagian ini mengemukakan tema tentang perintah agung itu sebagai berikut:

~ Berbagai tuntutan Tuhan yang ada di atas Israel, yang dinyatakan sebagai sebuah prinsip (ps.6) dan sebuah program (ps. 7).

~ Sejumlah peringatan terhadap godaan untuk mandiri, entah dalam bentuk semangat untuk menganggap diri mampu mandiri (ps. 8) atau menganggap diri paling benar (9:1-10:11).

~ Panggilan untuk benar-benar setia (10:12-11:32).

Ketentuan-ketentuan: Hidup Menurut Perjanjian (5:1-26:19).

Ketika perjanjian-perjanjian tentang kekuasaan raja dibaharui, maka peraturan-peraturannya yang merupakan bagian yang panjang dan menentukan di dalam sebuah dokumen perjanjian, diulang kembali dengan sejumlah penyempurnaan, khususnya penyempurnaan yang diperlukan sesuai dengan situasi yang berubah.

Oleh karena itu, Musa merangkum dan merumuskan ulang berbagai syarat yang dikemukakan di dalam Perjanjian Sinai.

Selanjutnya, sebagaimana peraturan-peraturan perjanjian biasanya diawali dengan tuntutan yang mendasar dan umum agar si raja yang kalah tunduk sepenuhnya kepada raja pemenang, dan sesudah itu baru dilanjutkan dengan peraturan yang lebih terinci.

Demikian pula Musa saat ini menghadapkan Israel dengan tuntutan primer, yakni mengkhususkan diri sepenuhnya untuk Tuhan (ay. 5-11), dan sesudah itu barulah dengan peraturan-peraturan tambahan tentang kehidupan sesuai perjanjian (ay. 12-26).

Peringatan Tentang Loh Batu Yang Dihancurkan (9:1-10:11).

Anggapan bahwa Kanaan adalah upah bagi kebenaran orang Israel (9:4), akan justru lebih bertentangan dengan realitas hubungan perjanjian ketimbang keangkuhan mereka yang beranggapan, bahwa hasil bumi berlimpah merupakan hasil usaha mereka semata (8:17).

Keangkuhan berupa menganggap diri benar, merupakan usaha seorang berdosa yang mendambakan kebebasan penuh dari Allah justru pada saat dia paling memerlukan Allah - kebutuhannya akan pengampunan dosa dan pentahiran.

Karena itu, Musa dengan bersemangat mengemukakan kebenaran, bahwa semua janji dan berkat dari hubungan perjanjian dapat dinikmati Israel semata-mata karena kemurahan Allah saja, dan bukan karena kehebatan mereka.

9:6-10:11. Penafsiran angkuh Israel tentang penaklukan itu sudah disanggah sebelumnya oleh seluruh pengalaman Musa dalam memimpin bangsa itu selama empat puluh tahun yang lalu (ay. 7, 24).

Berkali-kali, mereka telah menunjukkan, bahwa mereka adalah bangsa yang suka mengomel dan melanggar perjanjian (ay. 6-17, 21-24).

Mereka lolos dari hukuman, dan tetap dalam hubungan perjanjian dengan Allah hanya karena di dalam kemurahan-Nya, Tuhan membaharui perjanjian yang telah dilanggar itu (10:1-11) sebagai tanggapan terhadap syafaat Musa yang tanpa pamrih (9:18-20, 25-29).

9:8. Di Horeb kamu sudah membuat Tuhan gusar. Contoh khas tentang ketidaksetiaan Israel terjadi pada saat perjanjian itu sedang diresmikan di Horeb (9:8 dst.; bdg. Kel. 32). Israel baru saja bersumpah akan setia kepada Tuhan dan menaati perintah-perintah-Nya (Kel. 24).

Sesungguhnya, justru pada saat Tuhan sedang menuliskan perjanjian tersebut pada dokumen loh batu duplikat ketika Musa untuk pertama kali tinggal selama empat puluh hari empat puluh malam di puncak gunung, bangsa itu melanggar perjanjian tersebut dengan menyembah berhala.

Pada saat itu murka Allah menyala-nyala dan Israel berada di ambang kebinasaan: Biarkanlah Aku, maka Aku akan memunahkan mereka (ay. 14, bdg. 19a).

Jadi, kalau menyangkut upah, Israel sama sekali tidak berhak memperoleh segenap kelimpahan Kanaan, namun harus ikut musnah bersama dengan orang Kanaan itu.

Cara Musa menangani loh-loh batu perjanjian itu - Maka kupeganglah kuat-kuat kedua loh itu, kulemparkan dari kedua tanganku, kupecahkan di depan matamu (ay. 17) - dan juga anak lembu emas (ay. 21), melambangkan hancurnya perjanjian tersebut.

Tindakan tersebut terbukti di dalam perjanjian negara kuno jika ada pelanggaran sumpah oleh raja yang kalah.

22. Juga di Tabera, di Masa dan di Kibrot-Taawa. Contoh-contoh lain dari tindakan Israel yang membuat Allah murka sebelum dan sesudah saat berkumpul di Sinai (Kel. 17:2-7; Bil. 11) hingga kejahatan mereka di Kadesygarnea (9:23; bdg. 1:26 dst.; Bil. 13, 14) telah membuat angkatan tua mereka dihukum mati.

Lebih daripada sekali penghukuman dicegah melalui syafaat Musa. Di dalam aspek ini dari pelayanan Musa, secara lebih mencolok dibandingkan aspek lainnya, kedudukannya sebagai perantara melambangkan kedudukan perantara dari Kristus yang juga "berdoa (bersyafaat) untuk pemberontak-pemberontak" (Yes. 53:12).

Ketika di Sinai Allah mengancam untuk memusnahkan seluruh bangsa Israel dan menawarkan untuk mengangkat keturunan Musa sebagai bangsa perjanjian yang baru (9:14; bdg. Kel. 32:10), Musa dengan setia melaksanakan tugas perantaraannya demi Israel, dan bukan memanfaatkan peluang itu untuk menjadi Abraham kedua.

Dia justru menawarkan dirinya sebagai Ishak kedua di mezbah.

Musa memohon agar jika memang harus ada pemusnahan, ketimbang dijadikan perkecualian, lebih baik dirinya saja yang dimusnahkan untuk memperoleh pengampunan bagi yang lain (Kel. 32:32).

Musa "mengetengahi di hadapan-Nya untuk menyurutkan amarah-Nya sehingga Ia tidak memusnahkan mereka" (Mzm. 106:23).

Syafaat yang disebutkan di 9:18, 18, 25-29 (bdg. 10:10) dipanjatkan ketika Musa berada selama empat puluh hari di gunung untuk kedua kalinya.

Ada kesulitan karena kenyataan bahwa isi dari doa Musa ini sesuai dengan yang tercatat di Keluaran 32:11-13, sebab selama ini dianggap bahwa doa dalam Keluaran dipanjatkan ketika Musa berada di gunung selama empat puluh hari yang pertama.

Sesungguhnya, Keluaran 32:11-14 merupakan rangkuman pendahuluan dari kisah berikutnya, yaitu kisah empat puluh hari kedua.

Urutan kronologisnya ialah dari Keluaran 32:10 sampai 32:15 sebagaimana tercermin dalam Ulangan 9:14-15.

Narasi Keluaran dari 32:30-34:29 mungkin semuanya mengacu kepada masa empat puluh hari kedua dan bukan sebelumnya; penataan tempatnya, sebagaimana sering terjadi di dalam narasi Ibrani (bdg. pasal 9 ini sendiri) mengorbankan urutan yang ketat untuk keperluan topik.

Sekali inipun (9:19; 10:10), yang lebih enaknya adalah waktu itupun, memberi gam {note admin: mungkin gambaran} arti bersifat menekankan yang lebih sering digunakan.

Murka khusus Allah yang ditujukan kepada Harun (ay. 20), hal yang tidak disebutkan di dalam Keluaran, disebutkan di sini untuk menunjukkan bahwa Israel sama sekali tidak memiliki apa-apa yang dapat dibanggakan, dan betapa mereka hanya bergantung pada kemurahan Allah - bahkan imam besar mereka pun juga termasuk yang ditarik dari api penghukuman! Kebenaran yang sama tampak dari berbagai alasan syafaat Musa (ay. 26-29).

27. Ingatlah kepada ... Abraham, Ishak dan Yakub. Musa memohon agar penghukuman itu dibatalkan sekalipun bangsa itu tegar dalam kefasikan mereka (ay. 27b), dan itupun hanya demi nama Allah sendiri di antara bangsa-bangsa di bumi.

Sejak dahulu Allah telah menyatakan maksud-maksud tertinggi-Nya berupa penghukuman untuk menyelamatkan, dan telah menetapkan Israel dan Mesir sebagai bagian dari pelaksanaan maksud itu.

28b. Tuhan tidak dapat membawa mereka masuk ke negeri yang dijanjikan-Nya. Jika Allah saat ini memusnahkan Israel, sekalipun dengan berbuat demikian Dia tidak melanggar perjanjian dan juga bisa tetap memenuhi janjiNya kepada para leluhur (bdg. 9:14), tindakan tersebut sangat mungkin disalahpahami.

Makna dari penyataan dahsyat Allah tentang nama-Nya dalam penghukuman dan penyelamatan pada saat Eksodus akan memudar, dan takut akan Dia akan berkurang melalui tindakan yang akan dianggap sebagai kelemahan-Nya.

Perikop Selanjutnya: Riwayat Tentang Loh Batu Yang Baru.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel