Kolose 1:3-14: Ucapan Syukur dan Doa

Klik:

Colossians / Kolose 1:3-14

Col 1:3 Kami selalu mengucap syukur kepada Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, setiap kali kami berdoa untuk kamu,

Col 1:4 karena kami telah mendengar tentang imanmu dalam Kristus Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus,

Col 1:5 oleh karena pengharapan, yang disediakan bagi kamu di sorga. Tentang pengharapan itu telah lebih dahulu kamu dengar dalam firman kebenaran, yaitu Injil,

Col 1:6 yang sudah sampai kepada kamu. Injil itu berbuah dan berkembang di seluruh dunia, demikian juga di antara kamu sejak waktu kamu mendengarnya dan mengenal kasih karunia Allah dengan sebenarnya.

Col 1:7 Semuanya itu telah kamu ketahui dari Epafras, kawan pelayan yang kami kasihi, yang bagi kamu adalah pelayan Kristus yang setia.

Col 1:8 Dialah juga yang telah menyatakan kepada kami kasihmu dalam Roh.

Col 1:9 Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna,

Col 1:10 sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah,

Col 1:11 dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar,

Col 1:12 dan mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang melayakkan kamu untuk mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam kerajaan terang.

Col 1:13 Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih;

Col 1:14 di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa.

Tafsiran Wycliffe

Ucapan Syukur Atas Iman Jemaat di Kolose Dalam Kristus (1:3-5).

Sebuah surat Yunani kuno berawal sebagai berikut:

Dari Apion kepada Epimakhus ayahnya dan tuannya, banyak salam (charein).

Pertama-tama saya berdoa agar Anda dalam keadaan sehat dan agar Anda senantiasa makmur dan dalam keadaan baik . . Saya bersyukur kepada Dewa Serapis, karena ketika saya dalam bahaya di tengah laut, dia langsung menyelamatkan saya ... (Deiss, LAE, hlm. 169).

Ketika mengawali surat-suratnya (terkecuali surat Galatia) dengan ucapan syukur, Paulus mengikuti kebiasaan menulis ini, tetapi dia mengubah isinya.

Ayat 1:3 Kami selalu mengucap syukur kepada Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, setiap kali kami berdoa untuk kamu,

Ayat 1:4 karena kami telah mendengar tentang imanmu dalam Kristus Yesus dan tentang kasihmu terhadap semua orang kudus,

Ayat 1:5 oleh karena pengharapan, yang disediakan bagi kamu di sorga. Tentang pengharapan itu telah lebih dahulu kamu dengar dalam firman kebenaran, yaitu Injil,

Ayat 1:6 yang sudah sampai kepada kamu. Injil itu berbuah dan berkembang di seluruh dunia, demikian juga di antara kamu sejak waktu kamu mendengarnya dan mengenal kasih karunia Allah dengan sebenarnya.

3-6. Paulus mengucap syukur atas tiga buah kasih karunia yang ada di antara jemaat Kolose.

Iman mereka kepada Kristus (dan kepada "kegiatan Kristus"), yang merupakan peristiwa lampau, dan kasih mereka kepada sesama manusia, yang nyata saat ini, berlandaskan pada pengharapan yang akan terwujud pada masa depan.

Yang dimaksudkan dengan pengharapan, mungkin adalah Kristus sendiri (bdg. 1:27).

Ketiga hal ini berjalan bersama: jika pengharapan kita hanya terbatas di dunia ini saja, kita patut dikasihani (I Kor. 15:19), tetapi manakala pengharapan kita adalah surga, di mana zaman baru akan diwujudkan di dalam diri Kristus, maka pengharapan tersebut akan nyata dalam bentuk kasih dan berbuah di dunia sekarang (bdg. 1:13; 3:14; Ef. 6:12; Mrk. 4:20).

Ayat 1:7 Semuanya itu telah kamu ketahui dari Epafras, kawan pelayan yang kami kasihi, yang bagi kamu adalah pelayan Kristus yang setia.

Hanya di sini saja Paulus menyebut rekan sekerjanya sebagai kawan pelayanan (sundoulos harfiahnya, kawan budak) dari Kristus.

Bisa juga yang dimaksudkan adalah "kawan sepenjara" dalam 4:10.

Epafras, gembala sidang atau diaken (diakonos) dari jemaat di Kolose, mungkin adalah pendiri jemaat di Lembah Likhus ini.

Tidak diragukan lagi, bahwa dari Epafraslah Paulus mengetahui tentang berbagai kesalahan yang mengancam orang Kristen di sana, dan juga tentang kasih mereka dalam Roh kepada Paulus.

Ayat 1:8 Dialah juga yang telah menyatakan kepada kami kasihmu dalam Roh.

Dalam Roh, mungkin mengacu kepada wilayah kerja Roh atau zaman baru, walaupun kasih rohani dan kasih dari Roh juga merupakan terjemahan yang mungkin (bdg. Rm. 8:9; Ef. 1:3).

Doa Agar Mereka Bertumbuh Dalam Kristus (1:9-14).

Doa-doa Paulus bukan hanya menunjukkan wawasan yang luar biasa tentang iman sang rasul.

Doa-doa itu juga merupakan pelajaran-pelajaran berharga bagi kita semua tentang arti dari doa orang Kristen.

Jika dibandingkan dengan Doa Bapa Kami, maka doa-doa Paulus merupakan sebuah petunjuk tentang bagaimana pengajaran Kristus, "Berdoalah demikian" (Mat. 6:9), diterapkan di Gereja Mula-mula.

Sesudah diawali dengan ucapan syukur, Paulus mulai mengajukan permohonan yang berubah menjadi ucapan syukur ketika doa itu bergeser menjadi sebuah kidung pujian kepada Kristus yang dimuliakan.

Ayat 1:9 Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna,

Ayat 1:10 sehingga hidupmu layak di hadapan-Nya serta berkenan kepada-Nya dalam segala hal, dan kamu memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik dan bertumbuh dalam pengetahuan yang benar tentang Allah,

9-10. Berdoa. Lihat tafsiran atas 4:2.

C. Masson (L'Epitr de Saint Paul aux Colossiens) berpendapat, bahwa menerima segala hikmat (epignosis) hendaknya dipahami sebagai "dewasa dengan memiliki segala hikmat".

Mungkin di sini terdapat kontras yang halus dengan pengetahuan (gnosis) dari penganut Gnostik.

Paulus tidak menekankan suatu intelektualisme abstrak, atau suatu pengalaman mistik, tetapi suatu pengetahuan yang menyeluruh (epignosis) tentang kehendak Allah yang sesuai dengan hikmat (bdg. I Kor. 1:24-30) dan pemahaman.

Sekalipun ketika memakai istilah-istilah ini, sang rasul mungkin terpengaruh oleh kosakata lawan-lawannya, dia telah mengubah arti kosakata tersebut untuk melawan para guru palsu itu.

Dia berdoa agar jemaat Kolose dapat mengalami penyembuhan kejiwaan dari Allah yang akan mengubah pandangan umum dan pandangan hidup mereka (bdg. Rm. 12:1-2).

Suatu perubahan mental merupakan prasyarat, dan dasar untuk mengalami pembaharuan moral.

Pada gilirannya ketika mereka sudah memberi buah dalam segala pekerjaan yang baik, maka pengetahuan yang benar tentang Allah yang mereka miliki akan meningkat.

Ayat 1:11 dan dikuatkan dengan segala kekuatan oleh kuasa kemuliaan-Nya untuk menanggung segala sesuatu dengan tekun dan sabar,

Untuk menekankan sebuah konsep, sang rasul memakai cara pengulangan: dikuatkan ... kekuatan ... kuasa.

Yang bekerja di dalam diri orang Kristen, tidak kurang daripada kuasa Allah yang Mahakuasa itu sendiri, sekarang ini bukan untuk meninggikan, tetapi untuk menjadi tekun, tabah dan ulet.

Para filsuf Stoa juga mengajarkan kebajikan-kebajikan ini, tetapi mereka memadukan semua itu dengan sikap acuh tak acuh yang mutlak.

Yang dimaksudkan oleh Paulus ialah penantian dengan penuh harapan dan penderitaan yang penuh sukacita.

Ini merupakan ciri khas Kristen.

Sukacita yang tidak berakar di tanah penderitaan adalah dangkal (C. F. D. Moule, The Epistles of Paul the Apostle to the Colossians and to Philemon).

Ayat 1:12 dan mengucap syukur dengan sukacita kepada Bapa, yang melayakkan kamu untuk mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang kudus di dalam kerajaan terang.

Ayat 1:13 Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih;

Ayat 1:14 di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa.

12-14. Kuasa Allah melayakkan kita untuk mendapat bagian, maksudnya, memberi kuasa kepada kita dan menjadikan kita layak.

Terang dan kegelapan, merupakan istilah-istilah teologis yang umum dipakai di kalangan keagamaan dan paling akhir dijumpai juga dalam Gulungan Naskah Laut Mati.

Di sini, Paulus rupanya membedakan kenyataan atau alam zaman baru - terang, dengan kenyataan zaman sekarang, lingkungan atau kuasa (exousia) jahat, yakni kegelapan.

Di bagian lain, lingkungan jahat ini disamakan dengan kuasa Iblis (bdg. 2:15; Luk. 22:53; Kis. 26:18; Ef. 2:2).

Ayat-ayat yang mengemukakan kelepasan pada waktu yang lalu, dan pemindahan ke dalam Kerajaan Kristus serta penebusan yang sudah dimiliki orang Kristen saat ini, merupakan ciri-ciri khas dari "eskatologi yang sudah direalisasikan", yaitu bahwa zaman baru sudah datang dengan kebangkitan Kristus, dan bahwa orang-orang Kristen memasukinya ketika bertobat.

Hubungan di antara Kerajaan yang sudah direalisasikan dengan Kerajaan yang masih akan datang, telah menimbulkan perdebatan panjang dan menghasilkan adanya berbagai pandangan.

Apakah keduanya merupakan konsep terpisah yang mencerminkan tahap-tahap perkembangan di dalam pemikiran para penulis Perjanjian Baru?

Karena pada dasarnya, hampir semua lapisan penulisan Perjanjian Baru mengandung kedua konsep ini, solusi tersebut di atas tampaknya dipaksakan.

Apakah aspek sekarang dari Kerajaan ini merupakan sebagian dari perwujudan Kerajaan yang akan datang?

Paulus tampaknya beranggapan, bahwa orang-orang Kristen sepenuhnya berada di dalam suasana zaman baru melalui kedudukan bersama mereka di dalam Kristus, yang diwujudkan di dalam diri perseorangan oleh Roh Kudus.

Sekalipun begitu, suasana zaman baru tersebut baru akan terwujud sepenuhnya secara pribadi, hanya ketika Parousia, yakni kedatangan kembali Kristus.

Di dalam Gnostik yang belakangan, diadakan perbedaan antara pengampunan sebagai tahap awal, dan penebusan sebagai lolosnya jiwa ke alam baka.

Di sini, Paulus berbicara tentang penebusan yang menghasilkan pengampunan dosa-dosa.

(Lih. Leon Morris, The Apostolic Preaching of the Cross, hlm. 43).

Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel