Kolose 1:15-23: Keutamaan Kristus
Senin, Desember 07, 2020
Edit
Klik:
Colossians / Kolose 1:15-23
Col 1:15 Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, Col 1:16 karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Col 1:17 Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia. Col 1:18 Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu. Col 1:19 Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia, Col 1:20 dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus. Col 1:21 Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, Col 1:22 sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya. Col 1:23 Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya.Tafsiran Wycliffe
Kristus Sebagai Tuhan (1:15-19). Berbagai pernyataan di dalam bagian ini mengandung aspek mengejutkan, yaitu pembahasannya tentang seorang Yahudi muda yang dihukum sebagai penjahat baru tiga puluh tahun yang lalu. Yesus dilukiskan dengan bahasa yang mengingatkan kita akan hikmat ilahi dalam Perjanjian Lama (bdg. Ams. 8:22-30; Mzm. 33:6), dalam tulisan-tulisan masa intertestamental, dan dalam nas-nas Perjanjian Baru yang sejenis (bdg. Yoh. 1:1; I Kor. 1:30; Ibr. 1:1 dst). Di sini, Yesus bukan hanya menengahi ciptaan, tetapi merupakan pujian dari seluruh tatanan ciptaan. Kehebatan dari kontras yang tajam ini ditangkap oleh seorang yang menulis: Siapakah Dia yang tergantung di kayu itu, Mati dalam kepedihan dan penderitaan? Dialah Tuhan! Oh, kisah yang menakjubkan! Dialah Tuhan, Raja Kemuliaan! Di kaki-Nya kita jatuh tersungkur; Mahkotakan Dia! Mahkotakan Dia Sebagai Tuhan atas semuanya! Ayat 1:15 Ia adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang diciptakan, Ayat 1:16 karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ayat 1:17 Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia. 15-17. Gambar Allah menunjukkan lambang Kristus - Adam (bdg. Kej. 1:27; Mzm. 8; Ibr. 2:5-18), di mana Kristus dipandang sebagai manusia sejati yang memenuhi rancangan Allah dalam penciptaan. Dengan demikian, menjadi serupa dengan Kristus adalah tujuan semua orang Kristen (bdg. Rm. 8:28; I Kor. 11:7; 15:49; II Kor. 3:18; 4:4; Kol. 3:10). Sekalipun demikian, Putra Ilahi itu adalah pola dasar, yang keluar dari kemuliaan Allah, dan bukan seperti manusia lainnya, hanya gambarnya saja (Ibr. 1:3). Karena manusia "merupakan gambar Khaliknya, maka Putra Allah dapat menjelma menjadi manusia dan di dalam keadaan-Nya sebagai manusia menunjukkan kemuliaan dari Allah yang tidak kelihatan" (Bruce dalam The Epistle to the Ephesians and the Colossians oleh E. K. Simpson dan F. F. Bruce). Yang sulung (prototokos), oleh penganut Arianisme ditafsirkan sebagai berarti "yang pertama dari jenisnya", maksudnya: Kristus merupakan makhluk pertama. Kata ini memang bisa diartikan demikian (bdg. Rm. 8:29), tetapi penafsiran semacam ini tidak sesuai dengan tema Paulus yang di sini menekankan keutamaan dan keunggulan Mesias (bdg. Mzm. 89:27). Kristus adalah "yang terutama", sebab di dalam Dia - wilayah kekuasaan-Nya, atau mungkin melalui perantaraan diri-Nya - tatanan ciptaan ini menjadi ada (bdg. Yoh. 1:3; Ibr. 1:2) dan tatanan tersebut ada untuk Dia. Kekuatan apapun yang ada di dunia ini, tidak memiliki kuasa apa-apa atas seorang Kristen. Di dalam Kristus, orang Kristen memiliki segala hal (bdg. Rm. 8:38, Ef. 1:10). Ayat 1:18 Ialah kepala tubuh, yaitu jemaat. Ialah yang sulung, yang pertama bangkit dari antara orang mati, sehingga Ia yang lebih utama dalam segala sesuatu. Istilah-istilah kepala, tubuh, sulung, menunjukkan keutamaan Kristus dalam ciptaan baru yang berawal pada saat kebangkitan-Nya (I Kor. 15:22; Why. 1:5; 3:14). Sekalipun kepala sebagai tempat pengendalian tubuh, bukan merupakan sesuatu yang asing bagi para ahli kesehatan abad I, pengertian Perjanjian Lama tentang "yang terutama" atau "asal-usul" adalah yang dimaksudkan oleh kata tersebut di sini. Sebagai tubuh Kristus (bukan 'tubuh orang Kristen') jemaat (Gereja) bukan sekadar sekumpulan orang tertentu, tetapi didefinisikan menurut hubungan organiknya dengan Kristus. Ayat 1:19 Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia, Sebagaimana kosmos (alam) ini diciptakan di dalam dan melalui Kristus, demikian juga halnya ciptaan baru. Keduanya menurut pemahaman Paulus, bukan hanya mencakup umat manusia (bdg. Rm. 8:22-23). Sekalipun demikian, kepenuhan (pleroma) dari segala sesuatu ada di dalam Kristus. Selama ini, ada anggapan, bahwa pleroma di sini sama seperti yang digunakan oleh Gnostik yang belakangan, berarti keseluruhan kekuatan kosmik yang menengahi penebusan kepada manusia; semua ini kata Paulus, berbeda dengan pengajaran Gnostik, adalah milik Kristus dan berdiam dalam Kristus. Sekalipun demikian, mengingat pemakaian kata Yunani ini di dalam LXX dan di bagian lain dari tulisan Paulus, pandangan teknis ini, tidak mungkin. Penafsiran yang tepat tampak dalam 2:9, di mana kata pleroma hanya bisa berarti kepenuhan segala kuasa dan sifat Allah. Di dalam Kitab ini, Kristus dipandang sebagai memiliki dan mewakili segenap keberadaan Allah. Selanjutnya, kepenuhan, seperti halnya "gambar" (bdg. 1:15), di bagian lain dipakai untuk menunjuk kepada orang Kristen dalam keadaan terakhir, yakni dimuliakan dalam Kristus (Ef. 3:19; 4:12, 13; bdg. Yoh. 17:22, 23). Ayat 1:20 dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus. Di dalam Efesus 2:14-18, Paulus memandang damai sejahtera yang dihasilkan oleh kurban darah salib Kristus sebagai mencakup dan mempersatukan orang Yahudi dan orang bukan Yahudi. Di sini, yang diutamakan adalah umat manusia dan segala sesuatu di alam semesta ini (bdg. Yes. 11:6-9; Rm. 8:19-23). Kenyataan bahwa Allah melalui Kristus akan memperdamaikan alam semesta, oleh Origenes (ketika menafsirkan Yoh. 1:35) disamakan dengan penebusan universal. Apakah yang dimaksudkan di sini ialah "diperdamaikan dengan Allah" ataukah (lebih mungkin lagi) "diperdamaikan dalam Kristus", yaitu dipersatukan dengan tujuannya ada dalam Kristus, tidak jelas (bdg. Arndt). Namun, pandangan Origenes nyaris tidak sesuai dengan ajaran Paulus (dan juga ajaran Perjanjian Baru secara umum) tentang penghakiman Allah. Jemaat di Kolose, diperdamaikan melalui penebusan, tetapi Kolose 2:15 menunjukkan, bahwa makhluk-makhluk dan aneka kekuatan jahat lainnya "diperdamaikan" melalui kekalahan dan penghancuran (bdg. I Kor. 15:24-28). Bagi kalangan tertentu, salib merupakan "bau kematian yang mematikan" (II Kor. 2:16). Ayat 1:21 Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, Ayat 1:22 sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya. Ayat 1:23 Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya. 22-23. Tubuh jasmani dan menempatkan, memiliki konotasi pengorbanan (bdg. Rm. 12:1-2), dan menekankan kesatuan orang percaya dengan Kristus di dalam kematian-Nya. Kamu harus bertekun. Paulus menyapa sidang pendengarnya sebagai orang Kristen, namun senantiasa memperhatikan faktor-faktor 'keberadaan' yang mencegah sikap berpuas diri, bahkan untuk dirinya sendiri sekalipun (bdg. I Kor. 9:27; II Kor. 13:5). Bagi sang rasul, kepastian harus selalu dalam bentuk waktu sekarang. Dan sekalipun pilihan Allah tidak pernah membingungkan, hal itu hanya dapat ditegaskan melalui pengakuan (bdg. Rm. 10:9), perilaku (bdg. I Kor. 6:9) dan kesaksian Roh bdg. Rm. 8:9). Seluruh alam (ktisis), mungkin mengacu pada - sebagaimana diakui oleh konteks - jangkauan pemberitaan dalam alam semesta (bdg. II Ptr. 3:9). Jika disini Paulus berbicara tentang kewargaan Romawi, dia mungkin dianggap mengatakan hal yang berlebihan yang tidak dapat dielakkan oleh seorang penginjil "berbakat".Sumber ayat Alkitab / tafsiran: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.