2 Samuel 5:6-10: Daud Merebut Yerusalem dan Menetap di Sana
Jumat, Maret 09, 2018
Edit
Daud Merebut Yerusalem dan Menetap di Sana. |
Setelah belajar perikop Daud Menjadi Raja Atas Seluruh Israel dari Kitab 2 Samuel, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yakni Daud Merebut Yerusalem dan Menetap di Sana.
Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab 2 Samuel (2Sa 5:6-10 dengan judul perikop Daud Merebut Yerusalem dan Menetap di Sana).
Kita belajar perikop Daud Merebut Yerusalem dan Menetap di Sana ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Ayat-ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.
Ayat-ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.
2Sa 5:6 Lalu raja dengan orang-orangnya pergi ke Yerusalem, menyerang orang Yebus, penduduk negeri itu. Mereka itu berkata kepada Daud: "Engkau tidak sanggup masuk ke mari; orang-orang buta dan orang-orang timpang akan mengenyahkan engkau!" Maksud mereka: Daud tidak sanggup masuk ke mari.
2Sa 5:7 Tetapi Daud merebut kubu pertahanan Sion, yaitu kota Daud.
2Sa 5:8 Daud telah berkata pada waktu itu: "Siapa yang hendak memukul kalah orang Yebus, haruslah ia masuk melalui saluran air itu; hati Daud benci kepada orang-orang timpang dan orang-orang buta." Sebab itu orang berkata: "Orang-orang buta dan orang-orang timpang tidak boleh masuk bait."
2Sa 5:9 Dan Daud menetap di kubu pertahanan itu dan menamainya: Kota Daud. Ia memperkuatnya sekelilingnya, mulai dari Milo ke bagian dalam.
2Sa 5:10 Lalu makin lama makin besarlah kuasa Daud, sebab TUHAN, Allah semesta alam, menyertainya.
6. Orang Yebus. Di Hakim-Hakim 19:10 dan I Tawarikh 11:4-5, kota Yerusalem dinamakan Yebus.
Surat-surat Amarna (k. l. 1400 sM) menyebutnya Uru-Salim ("Kota Damai Sejahtera").
Para penduduknya memiliki latar belakang Amori-Het (bdg. Yeh. 16:3, 45).
Untuk pertahanan, mereka mengandalkan keuntungan-keuntungan alamiah yang khas dari kubu pertahanan mereka yang terletak di atas bukit Sion, sebuah bukit yang terkurung oleh jurang di tiga sisinya.
Dengan rasa percaya pada diri sendiri, mereka bermegah dengan mengatakan, bahwa mereka tidak memerlukan pasukan yang sehat dan perkasa untuk menahan pasukan Daud, sebab penduduk mereka yang buta dan cacat pun bisa menahan serangan Israel itu dengan berhasil.
7. Daud merebut kubu pertahanan Sion. Penaklukan Yerusalem menandai sebuah titik yang sangat penting di dalam sejarah Israel.
Sebelumnya, negeri itu tidak memiliki pusat yang nyata.
Tempat tinggal hakim, nabi atau raja, menjadi sebuah pusat sementara seperti "pohon tarbantin Debora", Silo, Mizpa, Gibea (dari Saul), Nob, atau Hebron.
Sejak Yerusalem berhasil ditaklukkan, pusat ibadah mereka jelas dan setidak-tidaknya bagi kerajaan selatan, kota-kota lainnya memainkan peranan yang makin kecil dibandingkan dengan ibu kota yang baru.
Sekalipun demikian, kedudukan Yerusalem di tengah-tengah bukit batu yang gersang di Palestina tengah itu, sebenarnya lebih cocok sebagai kubu pertahanan daripada ibu kota sebuah pusat perdagangan yang makmur sebagaimana Salomo berusaha lakukan.
8. Masuk melalui saluran air. Penemuan arkeologi memberikan identifikasi yang menarik tentang saluran air ini dengan lubang yang menembus gunung batu, yang merupakan landasan kota menuju ke Mata Air Perawan yang terletak di seberang desa Siloam.
9. Milo. Kata ini rupanya berarti mengisi, dan mungkin mengacu kepada sebuah gundukan tanah, atau sebuah bangunan yang didirikan untuk menutup sebuah lubang yang besar di tanah.
Jenis bangunan semacam ini telah ditemukan di berbagai pusat pemerintahan Heksos, misalnya Avaris di Mesir dan Hazor di Palestina.
Penampilannya mirip kandang sapi.
Ke bagian dalam. Maksudnya: ke utara ke arah Bait Suci. Ungkapan ini, mungkin merupakan catatan seorang penyalin sesudah Bait Suci didirikan.
Perikop Selanjutnya: Istana dan Rumah Tangga Daud.
Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab 2 Samuel (2Sa 5:6-10 dengan judul perikop Daud Merebut Yerusalem dan Menetap di Sana).
Kita belajar perikop Daud Merebut Yerusalem dan Menetap di Sana ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Ayat-ayat dikutip dalam bentuk tulisan italic warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.
Ayat-ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.
Daud Merebut Yerusalem dan Menetap di Sana (Kitab 2 Samuel 5:6-10)
2Sa 5:6 Lalu raja dengan orang-orangnya pergi ke Yerusalem, menyerang orang Yebus, penduduk negeri itu. Mereka itu berkata kepada Daud: "Engkau tidak sanggup masuk ke mari; orang-orang buta dan orang-orang timpang akan mengenyahkan engkau!" Maksud mereka: Daud tidak sanggup masuk ke mari.
2Sa 5:7 Tetapi Daud merebut kubu pertahanan Sion, yaitu kota Daud.
2Sa 5:8 Daud telah berkata pada waktu itu: "Siapa yang hendak memukul kalah orang Yebus, haruslah ia masuk melalui saluran air itu; hati Daud benci kepada orang-orang timpang dan orang-orang buta." Sebab itu orang berkata: "Orang-orang buta dan orang-orang timpang tidak boleh masuk bait."
2Sa 5:9 Dan Daud menetap di kubu pertahanan itu dan menamainya: Kota Daud. Ia memperkuatnya sekelilingnya, mulai dari Milo ke bagian dalam.
2Sa 5:10 Lalu makin lama makin besarlah kuasa Daud, sebab TUHAN, Allah semesta alam, menyertainya.
6. Orang Yebus. Di Hakim-Hakim 19:10 dan I Tawarikh 11:4-5, kota Yerusalem dinamakan Yebus.
Surat-surat Amarna (k. l. 1400 sM) menyebutnya Uru-Salim ("Kota Damai Sejahtera").
Para penduduknya memiliki latar belakang Amori-Het (bdg. Yeh. 16:3, 45).
Untuk pertahanan, mereka mengandalkan keuntungan-keuntungan alamiah yang khas dari kubu pertahanan mereka yang terletak di atas bukit Sion, sebuah bukit yang terkurung oleh jurang di tiga sisinya.
Dengan rasa percaya pada diri sendiri, mereka bermegah dengan mengatakan, bahwa mereka tidak memerlukan pasukan yang sehat dan perkasa untuk menahan pasukan Daud, sebab penduduk mereka yang buta dan cacat pun bisa menahan serangan Israel itu dengan berhasil.
7. Daud merebut kubu pertahanan Sion. Penaklukan Yerusalem menandai sebuah titik yang sangat penting di dalam sejarah Israel.
Sebelumnya, negeri itu tidak memiliki pusat yang nyata.
Tempat tinggal hakim, nabi atau raja, menjadi sebuah pusat sementara seperti "pohon tarbantin Debora", Silo, Mizpa, Gibea (dari Saul), Nob, atau Hebron.
Sejak Yerusalem berhasil ditaklukkan, pusat ibadah mereka jelas dan setidak-tidaknya bagi kerajaan selatan, kota-kota lainnya memainkan peranan yang makin kecil dibandingkan dengan ibu kota yang baru.
Sekalipun demikian, kedudukan Yerusalem di tengah-tengah bukit batu yang gersang di Palestina tengah itu, sebenarnya lebih cocok sebagai kubu pertahanan daripada ibu kota sebuah pusat perdagangan yang makmur sebagaimana Salomo berusaha lakukan.
8. Masuk melalui saluran air. Penemuan arkeologi memberikan identifikasi yang menarik tentang saluran air ini dengan lubang yang menembus gunung batu, yang merupakan landasan kota menuju ke Mata Air Perawan yang terletak di seberang desa Siloam.
9. Milo. Kata ini rupanya berarti mengisi, dan mungkin mengacu kepada sebuah gundukan tanah, atau sebuah bangunan yang didirikan untuk menutup sebuah lubang yang besar di tanah.
Jenis bangunan semacam ini telah ditemukan di berbagai pusat pemerintahan Heksos, misalnya Avaris di Mesir dan Hazor di Palestina.
Penampilannya mirip kandang sapi.
Ke bagian dalam. Maksudnya: ke utara ke arah Bait Suci. Ungkapan ini, mungkin merupakan catatan seorang penyalin sesudah Bait Suci didirikan.
Perikop Selanjutnya: Istana dan Rumah Tangga Daud.