2 Raja-raja 4:38-41: Maut Dalam Kuali
Jumat, April 13, 2018
Edit
Setelah belajar perikop Perempuan Sunem dengan Anaknya dari Kitab 2 Raja-raja, sekarang kita belajar perikop lanjutannya, yakni Maut Dalam Kuali.
Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab 2 Raja-raja (2 Kings 4:38-41) dengan judul perikop Maut Dalam Kuali).
Kita belajar perikop "Maut Dalam Kuali" ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Ayat-ayat dikutip dalam bentuk tulisan warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.
Ayat-ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.
2Ki 4:38 Elisa kembali ke Gilgal pada waktu ada kelaparan di negeri itu. Dan ketika pada suatu kali rombongan nabi duduk di depannya, berkatalah ia kepada bujangnya: "Taruhlah kuali yang paling besar di atas api dan masaklah sesuatu makanan bagi rombongan nabi itu."
2Ki 4:39 Lalu keluarlah seorang dari mereka ke ladang untuk mengumpulkan sayur-sayuran; ia menemui pohon sulur-suluran liar dan memetik dari padanya labu liar, serangkul penuh dalam jubahnya. Sesudah ia pulang, teruslah ia mengiris-irisnya ke dalam kuali masakan tadi, sebab mereka tidak mengenalnya.
2Ki 4:40 Kemudian dicedoklah dari masakan tadi bagi orang-orang itu untuk dimakan dan segera sesudah mereka memakannya, berteriaklah mereka serta berkata: "Maut ada dalam kuali itu, hai abdi Allah!" Dan tidak tahan mereka memakannya.
2Ki 4:41 Tetapi berkatalah Elisa: "Ambillah tepung!" Dilemparkannyalah itu ke dalam kuali serta berkata: "Cedoklah sekarang bagi orang-orang ini, supaya mereka makan!" Maka tidak ada lagi sesuatu bahaya dalam kuali itu.
38. Elisa kembali ke Gilgal. Pada salah satu perjalanan kelilingnya.
Taruhlah kuali yang paling besar di atas api dan masaklah sesuatu makanan. Pada saat makan, Elisa memakai masa kekurangan makan yang ada pada waktu itu untuk mengajar rombongan nabi tersebut, bahwa orang yang hidup di hadirat Allah tidak perlu memusingkan masalah kekurangan makan.
Pohon sulur-suluran ... labu liar. Ketimun liar, sejenis labu yang lonjong pipih dengan rasa pahit serta bisa membuat sakit perut dan muntaber ketika dimakan.
Sang pemuda keliru, mengira itu sayuran yang bisa dimakan (bdg. Bil. 11:5).
40. Maut ada dalam kuali itu. Rasa pahit masakan itu membuat mereka waspada. Mereka menduga labu itu merupakan sayuran lain yang bentuknya sama dengan yang mereka kenal namun beracun.
41. Ambillah tepung. Dilemparkannyalah itu ke dalam kuali. Dengan memasukkan bahan yang biasa dan sehat, Elisa memamerkan kemampuan Allah untuk mengusir hal yang jahat.
Melalui iman, Tuhan bisa mengusir kejahatan yang ada di dalam diri kita.
Perikop Selanjutnya: Memberi Makan Seratus Orang.
Berikut ini tampilan ayat-ayat Firman Tuhan dalam Kitab 2 Raja-raja (2 Kings 4:38-41) dengan judul perikop Maut Dalam Kuali).
Kita belajar perikop "Maut Dalam Kuali" ini dengan menggunakan tafsiran / catatan Wycliffe. Ayat-ayat dikutip dalam bentuk tulisan warna biru, sedangkan tafsiran / komentar dalam tulisan biasa.
Ayat-ayat Akitab dikutip dari software e-Sword, sedangkan komentarinya dari situs Alkitab.sabda.org. Yuk kita belajar.
Maut Dalam Kuali (Kitab 2 Kings 4:38-41)
2Ki 4:38 Elisa kembali ke Gilgal pada waktu ada kelaparan di negeri itu. Dan ketika pada suatu kali rombongan nabi duduk di depannya, berkatalah ia kepada bujangnya: "Taruhlah kuali yang paling besar di atas api dan masaklah sesuatu makanan bagi rombongan nabi itu."
2Ki 4:39 Lalu keluarlah seorang dari mereka ke ladang untuk mengumpulkan sayur-sayuran; ia menemui pohon sulur-suluran liar dan memetik dari padanya labu liar, serangkul penuh dalam jubahnya. Sesudah ia pulang, teruslah ia mengiris-irisnya ke dalam kuali masakan tadi, sebab mereka tidak mengenalnya.
2Ki 4:40 Kemudian dicedoklah dari masakan tadi bagi orang-orang itu untuk dimakan dan segera sesudah mereka memakannya, berteriaklah mereka serta berkata: "Maut ada dalam kuali itu, hai abdi Allah!" Dan tidak tahan mereka memakannya.
2Ki 4:41 Tetapi berkatalah Elisa: "Ambillah tepung!" Dilemparkannyalah itu ke dalam kuali serta berkata: "Cedoklah sekarang bagi orang-orang ini, supaya mereka makan!" Maka tidak ada lagi sesuatu bahaya dalam kuali itu.
38. Elisa kembali ke Gilgal. Pada salah satu perjalanan kelilingnya.
Taruhlah kuali yang paling besar di atas api dan masaklah sesuatu makanan. Pada saat makan, Elisa memakai masa kekurangan makan yang ada pada waktu itu untuk mengajar rombongan nabi tersebut, bahwa orang yang hidup di hadirat Allah tidak perlu memusingkan masalah kekurangan makan.
Pohon sulur-suluran ... labu liar. Ketimun liar, sejenis labu yang lonjong pipih dengan rasa pahit serta bisa membuat sakit perut dan muntaber ketika dimakan.
Sang pemuda keliru, mengira itu sayuran yang bisa dimakan (bdg. Bil. 11:5).
40. Maut ada dalam kuali itu. Rasa pahit masakan itu membuat mereka waspada. Mereka menduga labu itu merupakan sayuran lain yang bentuknya sama dengan yang mereka kenal namun beracun.
41. Ambillah tepung. Dilemparkannyalah itu ke dalam kuali. Dengan memasukkan bahan yang biasa dan sehat, Elisa memamerkan kemampuan Allah untuk mengusir hal yang jahat.
Melalui iman, Tuhan bisa mengusir kejahatan yang ada di dalam diri kita.
Pelayanan Elisa Sebagai Nabi (4:1-8:15).
Pelayanan Elisa sebagai nabi dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa tidak ada kebutuhan, baik pribadi maupun nasional, yang tidak bisa dipenuhi Allah, bahwa segala yang terjadi ada di tangan-Nya, dan bahwa Dia memperhatikan umat-Nya.
Perikop Selanjutnya: Memberi Makan Seratus Orang.