2 Raja-raja 15:13-16: Salum, Raja Israel
Minggu, April 22, 2018
Edit
Dinasti Yehu berakhir di tangan Zakharia, yang dibunuh oleh Salum bin Yabesh. Membunuh dan dibunuh memang merupakan kejadian yang sering terjadi di kerajaan utara ini.
2Ki 15:13 Salum bin Yabesh menjadi raja dalam tahun yang ketiga puluh sembilan zaman Uzia, raja Yehuda. Ia memerintah sebulan lamanya di Samaria.
2Ki 15:14 Sesudah itu majulah Menahem bin Gadi dari Tirza, lalu sampai ke Samaria. Ia membunuh Salum bin Yabesh di Samaria, kemudian menjadi raja menggantikan dia.
2Ki 15:15 Selebihnya dari riwayat Salum dan persepakatan yang diadakannya, sesungguhnya semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Israel.
2Ki 15:16 Pada waktu itu, dengan mulai dari Tirza, Menahem memusnahkan Tifsah dan semua orang yang ada di dalamnya serta daerahnya, sebab orang tidak membuka pintu kota baginya. Maka dimusnahkannyalah kota itu dan dibelahnya semua perempuannya yang mengandung.
13. Salum ... menjadi raja. Pergantian kekuasaan yang cepat karena pembunuhan menggambarkan dengan jelas keadaan yang mengenaskan dari kerajaan itu.
14. Sesudah itu majulah Menahem ... membunuh Salum. Istilah sesudah itu menunjukkan singkatnya masa pemerintahan Salum.
Menahem yang adalah panglima pasukannya menurut Yosefus (Antic, ix.11.1) bermarkas di Tirza, ketika mendengar mengenai pembunuhan Zakharia, langsung bergerak menentang Salum, mengalahkan dan kemudian membunuhnya; sesudah itu dia sendiri menduduki takhta.
Tindakan Menahem itu berlandaskan pada kenyataan, bahwa kerajaan Israel merupakan kerajaan militer, bahwa Salum adalah perebut kekuasaan, dan bahwa ketika garis keturunan Yehu sudah musnah, maka takhta akan jatuh ke tangan panglima pasukan.
16. Menahem memusnahkan Tifsah. Bukan Tifsah (Thapsacus) yang ada di Efrat, melainkan Tifsah yang terletak di dekat Tirza; serangan ke arah kota yang pertama pasti akan dihadang oleh Asyur.
Penolakan untuk mengakui Menahem sebagai raja muncul di Tifsah ini, dan tindakannya yang ganas dimaksudkan untuk mematahkan semangat orang-orang yang melawannya.
Tidak ada kekuatan rohani yang masih tersisa untuk menentangnya.
Klik:
2 Raja-raja 15:13-16
2Ki 15:13 Salum bin Yabesh menjadi raja dalam tahun yang ketiga puluh sembilan zaman Uzia, raja Yehuda. Ia memerintah sebulan lamanya di Samaria.
2Ki 15:14 Sesudah itu majulah Menahem bin Gadi dari Tirza, lalu sampai ke Samaria. Ia membunuh Salum bin Yabesh di Samaria, kemudian menjadi raja menggantikan dia.
2Ki 15:15 Selebihnya dari riwayat Salum dan persepakatan yang diadakannya, sesungguhnya semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Israel.
2Ki 15:16 Pada waktu itu, dengan mulai dari Tirza, Menahem memusnahkan Tifsah dan semua orang yang ada di dalamnya serta daerahnya, sebab orang tidak membuka pintu kota baginya. Maka dimusnahkannyalah kota itu dan dibelahnya semua perempuannya yang mengandung.
Tafsiran Wycliffe
13. Salum ... menjadi raja. Pergantian kekuasaan yang cepat karena pembunuhan menggambarkan dengan jelas keadaan yang mengenaskan dari kerajaan itu.
14. Sesudah itu majulah Menahem ... membunuh Salum. Istilah sesudah itu menunjukkan singkatnya masa pemerintahan Salum.
Menahem yang adalah panglima pasukannya menurut Yosefus (Antic, ix.11.1) bermarkas di Tirza, ketika mendengar mengenai pembunuhan Zakharia, langsung bergerak menentang Salum, mengalahkan dan kemudian membunuhnya; sesudah itu dia sendiri menduduki takhta.
Tindakan Menahem itu berlandaskan pada kenyataan, bahwa kerajaan Israel merupakan kerajaan militer, bahwa Salum adalah perebut kekuasaan, dan bahwa ketika garis keturunan Yehu sudah musnah, maka takhta akan jatuh ke tangan panglima pasukan.
16. Menahem memusnahkan Tifsah. Bukan Tifsah (Thapsacus) yang ada di Efrat, melainkan Tifsah yang terletak di dekat Tirza; serangan ke arah kota yang pertama pasti akan dihadang oleh Asyur.
Penolakan untuk mengakui Menahem sebagai raja muncul di Tifsah ini, dan tindakannya yang ganas dimaksudkan untuk mematahkan semangat orang-orang yang melawannya.
Tidak ada kekuatan rohani yang masih tersisa untuk menentangnya.
Masa Pemerintahan Zakharia, Salum, Menahem, Pekahya dan Pekah di Israel (15:8-31).
Kurangnya informasi mengenai kegiatan raja-raja ini memang disengaja untuk menunjukkan bagaimana tindakan mereka membenci perjanjian telah mempercepat keruntuhan Samaria yang kini berada di dalam tahap-tahap akhirnya.
Dari Yehu Hingga Hancurnya Kerajaan Israel (9:11-17:4).
Karena penyembahan berhala di Israel itu sudah mengancam akan menghancurkan segala pengaruh baik di sana, dan akan menyerbu Yehuda sehingga akan menghancurkan keseluruhan bangsa tersebut, maka keluarga Ahab harus dimusnahkan.
Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.