2 Tawarikh: Raja Asa -- Kemenangan Atas Zerah

Klik:

2 Chronicles 14:2-15


2Ch 14:2 Asa melakukan apa yang baik dan yang benar di mata TUHAN, Allahnya.

2Ch 14:3 Ia menjauhkan mezbah-mezbah asing dan bukit-bukit pengorbanan, memecahkan tugu-tugu berhala, dan menghancurkan tiang-tiang berhala.

2Ch 14:4 Ia memerintahkan orang Yehuda supaya mereka mencari TUHAN, Allah nenek moyang mereka, dan mematuhi hukum dan perintah.

2Ch 14:5 Ia menjauhkan bukit-bukit pengorbanan dan pedupaan-pedupaan dari segala kota di Yehuda. Dan kerajaanpun aman di bawah pemerintahannya.

2Ch 14:6 Karena negeri itu aman dan tidak ada yang memeranginya di tahun-tahun itu, ia dapat membangun kota-kota benteng di Yehuda; TUHAN telah mengaruniakan keamanan kepadanya.

2Ch 14:7 Katanya kepada orang Yehuda: "Marilah kita memperkuat kota-kota ini dan mengelilinginya dengan tembok beserta menara-menaranya, pintu-pintunya dan palang-palangnya. Negeri ini masih dalam tangan kita, karena kita mencari TUHAN Allah kita dan Ia mencari kita serta mengaruniakan keamanan kepada kita di segala penjuru." Maka mereka melaksanakan pembangunan itu dengan berhasil.

2Ch 14:8 Pasukan-pasukan Asa yang dari Yehuda jumlahnya tiga ratus ribu orang yang membawa perisai besar dan tombak, dan yang dari Benyamin jumlahnya dua ratus delapan puluh ribu orang yang membawa perisai kecil, sebagai pemanah. Mereka semua pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa.

2Ch 14:9 Zerah, orang Etiopia itu, maju berperang melawan mereka dengan tentara sebanyak sejuta orang dan tiga ratus kereta. Ia sampai ke Maresa.

2Ch 14:10 Lalu Asa maju menghadapinya. Mereka mengatur barisan perangnya di lembah Zefata dekat Maresa.

2Ch 14:11 Kemudian Asa berseru kepada TUHAN, Allahnya: "Ya TUHAN, selain dari pada Engkau, tidak ada yang dapat menolong yang lemah terhadap yang kuat. Tolonglah kami ya TUHAN, Allah kami, karena kepada-Mulah kami bersandar dan dengan nama-Mu kami maju melawan pasukan yang besar jumlahnya ini. Ya TUHAN, Engkau Allah kami, jangan biarkan seorang manusia mempunyai kekuatan untuk melawan Engkau!"

2Ch 14:12 Dan TUHAN memukul kalah orang-orang Etiopia itu di hadapan Asa dan Yehuda. Orang-orang Etiopia itu lari,

2Ch 14:13 lalu dikejar oleh Asa dan laskarnya sampai ke Gerar. Dari orang-orang Etiopia itu amat banyak yang tewas, sehingga tidak ada yang tinggal hidup, karena mereka hancur di hadapan TUHAN dan tentaranya. Orang-orang Yehuda memperoleh jarahan yang sangat besar.

2Ch 14:14 Mereka mengalahkan semua kota di sekeliling Gerar, karena ketakutan yang dari TUHAN menimpa penduduknya. Mereka menjarahi semua kota itu, karena jarahan yang besar terdapat di situ.

2Ch 14:15 Tenda-tenda pemilik ternakpun direbut mereka, dan banyak kambing domba dan unta diangkutnya sebagai jarahan, lalu mereka kembali ke Yerusalem.


Tafsiran Wycliffe


Asa (14:1-16:14).

Ketiga pasal (yang memperkuat kisah di I Raj. 15:9-24) ini melukiskan empat peristiwa penting di dalam masa pemerintahan Asa yang panjang, yaitu pada tahun 910-869* sM:

(1) pembaharuan pertama yang diadakan olehnya dalam sepuluh tahun masa damai (14:1-8);

(2) kemenangannya atas Zerah, raja Etiopia pada tahun 896* sM (14:9-18);

(3) pembaharuan kedua sebagai hasil kemenangan itu (ps. 15); dan

(4) tanggapan yang keras terhadap raja Baesa dari Israel pada tahun 895 sM yang mengakibatkan terjadinya sejumlah penyimpangan religius di pihak Asa (ps. 16).

Sekalipun demikian, Asa termasuk raja paling saleh yang dimiliki oleh Yehuda sesudah kerajaan Salomo terbelah menjadi dua (I Raj. 15:11).

3. Ia menjauhkan ... bukit-bukit pengorbanan (lih. taf. 1:3) untuk menaati ketetapan dalam Ulangan 12:2, 3; tetapi tampaknya penduduk negeri itu tetap saja menyembah berhala sekalipun hal itu sudah tidak diperbolehkan oleh raja (15:17).

Tugu-tugu berhala (Ibr. massebot) diduga merupakan berhala-berhala kesuburan, yaitu para Baal, dari wilayah Kanaan.

Istilah tiang-tiang berhala (Ibr., ásherîm) sesungguhnya mengacu kepada pasangan Baal, yaitu Asyera, yang dipercayai tinggal di dalam sebuah tiang kayu yang diletakkan di sebelah tiang batu.

Kedua tiang itu apabila sudah diukir menjadi berhala (bdg. I Raj. 15:12).

5. Tugu-tugu berhala tersebut kini diketahui dari hasil penggalian arkeologi sebagai tempat untuk membakar ukupan (William F. Albright, Arkhaeology and the Religion of Israel, hlm. 215, 216).

7. Negeri ini masih dalam tangan kita. Masih tidak ada musuh.

8. Dari Yehuda, ... tiga ratus ribu orang yang membawa perisai besar (yaitu perisai yang demikian besar sehingga melindungi seluruh tubuh); dari Benyamin jumlahnya dua ratus delapan puluh ribu orang yang membawa perisai kecil. Angka-angka yang besar ini pastilah melibatkan seluruh penduduk yang mampu berperang.

9. Zerah, orang Etiopia itu, maju berperang melawan mereka. Ibrani, orang Kusy.

Yang dikisahkan ini mungkin usaha raja Osorkon I, yaitu Firaun kedua dalam Dinasti Kedua Puluh Dua di Mesir, untuk mengulang tindakan pendahulunya Sisak I (lih. taf. 12:2). Tetapi, hasilnya bertolak belakang sebab yang diserang adalah raja Asa yang saleh.

Tentara sebanyak sejuta orang. Angka yang disebutkan merupakan sebuah angka pembulatan, tetapi memang menunjukkan suatu jumlah yang sangat besar, jauh melampaui kekuatan yang dimiliki oleh Asa.

10. Mereka mengatur barisan perangnya di Lembah Zefata dekat Maresa. Di lembah yang merupakan jalan masuk ke wilayah perbukitan, setengah perjalanan dari Gaza menuju ke Yerusalem.

Tempat tersebut termasuk kota yang telah diperkuat oleh Rehabeam justru untuk menahan serangan semacam itu (11:9).

11. Selain dari pada Engkau, tidak ada yang dapat menolong yang lemah terhadap yang kuat. Asa sama sekali tidak berdaya menahan serangan Zerah tersebut.

Tetapi bagi Allah segala sesuatu yang mustahil menurut manusia, tidak mustahil bagi Dia (Kej. 18:14) dan Asa cukup beriman untuk mengandalkan Allah dan mengharapkan hal yang menurut manusia mustahil (Mrk. 9:23).

12. Tuhan memukul kalah orang-orang Etiopia itu (bdg. ay. 13). Kembali rincian peristiwa tersebut tidak dikemukakan (lih. taf. 13:15).

13. Dikejar oleh Asa dan laskarnya sampai ke Gerar, bahkan di selatan Gaza, dalam perjalanan mereka kembali ke Mesir.

Sehingga tidak ada yang tinggal hidup. Secara harfiah, sehingga mereka tidak mungkin bangkit lagi (KD).

Israel sesudah itu tidak lagi mengalami serangan dari Mesir hingga masa pemerintahan Dinasti Kedua Puluh Lima, seratus tujuh puluh tahun kemudian (II Raj. 17:4).

15. Tenda-tenda pemilik ternakpun direbut mereka, maksudnya: tenda para pemilik ternak Filistin yang terletak di wilayah itu.

Para Pemimpin Yehuda (12:1-36:16).

Sembilan belas laki-laki dan satu orang perempuan yang menduduki takhta Daud dari tahun 930 sM hingga 586 sM sangat beragam wataknya mulai dari yang kokoh dan baik hingga yang lemah dan jahat.

Nasib setiap bangsa sebagian besar ditentukan oleh kaliber kepemimpinannya, dan hal ini sangat nyata di dalam kehidupan bangsa Israel di mana tangan Allah sering kali ikut campur tangan secara lebih nyata daripada di tempat lainnya.

Penulis Tawarikh dengan demikian memberikan dorongan kepada manusia sezamannya untuk menyerahkan diri kepada Allah dengan cara menunjukkan berdasarkan berbagai kelepasan Yehuda secara mukjizat oleh Allah pada masa lalu betapa "iman adalah kemenangan" yang dapat mengalahkan dunia (II Taw. 20:20).

Namun pada saat yang bersamaan, dan dari data sejarah yang sama pula, penulis Tawarikh mengingatkan mereka akan bahayanya berkompromi dengan dunia, bersikap acuh terhadap Hukum Taurat dan bertindak menyimpang dari Tuhan.

Sebab pola dasar dari sejarah Yehuda adalah kemerosotan religius.

Dosa demikian mengakar di dalam kehidupan mereka sehingga seorang Yosia sekalipun tidak mampu membalik arus: "Oleh sebab itu murka Tuhan bangkit terhadap umat-Nya, sehingga tidak mungkin lagi pemulihan" (36;16).

Allah bisa menghukum umat yang telah dipilih-Nya!

Di dalam hal tertentu 12:1-36:16 sangat sama dengan I Raja-Raja 14:22; II Raja-Raja 24:20.

Akan tetapi, sebagian besar dari Kitab Raja-Raja dihilangkan, misalnya: kehidupan para nabi dan, tentu saja, juga seluruh sejarah kerajaan Israel di utara (bdg. Pendahuluan, Tujuan Penulisan).

Namun tentang Yehuda, penulis Tawarikh memberikan sejumlah teladan mengesankan tentang iman dan tentang kelepasan yang tidak ada paralelnya di dalam Kitab Raja-Raja.

Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel