2 Tawarikh: Raja Yotam
Selasa, Mei 29, 2018
Edit
Klik:
2 Chronicles 27
2Ch 27:1 Yotam berumur dua puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja dan enam belas tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Yerusa, anak Zadok.
2Ch 27:2 Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Uzia, ayahnya, hanya ia tidak memasuki Bait TUHAN. Tetapi rakyat masih saja melakukan hal yang merusak.
2Ch 27:3 Ia mendirikan Pintu Gerbang Tinggi di rumah TUHAN dan mengadakan banyak pembangunan pada tembok Ofel.
2Ch 27:4 Ia mendirikan juga kota-kota di pegunungan Yehuda dan benteng-benteng serta menara-menara di hutan-hutan.
2Ch 27:5 Ia berperang melawan raja bani Amon dan mengalahkannya, sehingga pada tahun itu juga bani Amon membayar kepadanya seratus talenta perak, sepuluh ribu kor gandum dan sepuluh ribu kor jelai. Juga pada tahun kedua dan ketiga bani Amon membawa upeti itu kepadanya.
2Ch 27:6 Yotam menjadi kuat, karena ia mengarahkan hidupnya kepada TUHAN, Allahnya.
2Ch 27:7 Selebihnya dari riwayat Yotam, segala peperangan dan tingkah langkahnya, sesungguhnya semuanya itu tertulis dalam kitab raja-raja Israel dan Yehuda.
2Ch 27:8 Ia berumur dua puluh lima tahun pada waktu ia menjadi raja dan enam belas tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem.
2Ch 27:9 Kemudian Yotam mendapat perhentian bersama-sama nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di kota Daud. Maka Ahas, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
Tafsiran Wycliffe
Yotam (751*-736 sM; 27:1-9).
Yotam adalah raja yang mendapatkan upah atas kelurusan hidupnya (ay. 2, 6), namun masa pemerintahannya demikian tumpang tindih dengan masa pemerintahan raja-raja lainnya sehingga pemerintahannya kurang mendapat perhatian tersendiri.
Ayat-ayat yang tidak banyak dari pasal ini menjabarkan rangkuman sederhana dari II Raja-Raja 15:23-38 hanya sebatas penyebutan kemenangannya atas orang Amon dan penjelasan rinci mengenai upeti yang diterimanya sebagai hasil kemenangan tersebut (ay. 5, 6).
1. Enam belas tahun lamanya ia memerintah. Kata-kata "dalam tahun kedua puluh zaman Yotam bin Uzia" (II Raj. 15:30) tampaknya menandai waktu teoretis yang dipakai karena Yotam sendiri belum dibicarakan, apalagi penggantinya.
2. Tetapi rakyat masih saja melakukan hal yang merusak, dengan mempersembahkan kurban kepada berhala di bukit-bukit pengorbanan dan lain-lain (II Raj. 15:35; bdg. Yes. 1-6 yang berkenaan dengan kurun waktu ini).
3. Ia mendirikan Pintu Gerbang Tinggi yang terletak di sisi utara Bait Allah (23:20; Yer. 20:2), dan mengadakan banyak pembangunan pada tembok Ofel, bagian utara dari tembok kota Daud yang asli, yang terletak di selatan Bait Allah (33:14).
5. Seratus talenta perak. Lebih dari $ 200.000 (bdg. 25:6), dan sepuluh ribu kor gandum. Kata Ibrani kor menunjuk kepada ukuran kemampuan menampung sekitar sepuluh gantang.
7. Segala peperangan ... nya. Yotam mungkin merupakan panglima sebenarnya dari persekutuan yang direncanakan ayahnya, Azarya yang dikarantina karena sakit kusta (bdg. 26:2), yaitu yang di dalam catatan-catatan resmi orang Asyur disebut sebagai dikalahkan oleh Tiglat-Pileser III pada sekitar tahun 743 sM (lih. Thiele, Mysterious Numbers, hlm. 78-98).
8. Ia menjadi raja ... enam belas tahun lamanya. Namun sesudah delapan tahun, pada tahun 743* sM, putranya Ahas mendampinginya sebagai raja memerintah kerajaan itu (lih. taf. 26:21), mungkin karena kekalahannya dari Tiglat-Pileser (bdg. taf. ay. 7; taf. 28:5; II Raj. 15:37).
Para Pemimpin Yehuda (12:1-36:16).
Sembilan belas laki-laki dan satu orang perempuan yang menduduki takhta Daud dari tahun 930 sM hingga 586 sM sangat beragam wataknya mulai dari yang kokoh dan baik hingga yang lemah dan jahat.
Nasib setiap bangsa sebagian besar ditentukan oleh kaliber kepemimpinannya, dan hal ini sangat nyata di dalam kehidupan bangsa Israel di mana tangan Allah sering kali ikut campur tangan secara lebih nyata daripada di tempat lainnya.
Penulis Tawarikh dengan demikian memberikan dorongan kepada manusia sezamannya untuk menyerahkan diri kepada Allah dengan cara menunjukkan berdasarkan berbagai kelepasan Yehuda secara mukjizat oleh Allah pada masa lalu betapa "iman adalah kemenangan" yang dapat mengalahkan dunia (II Taw. 20:20).
Namun pada saat yang bersamaan, dan dari data sejarah yang sama pula, penulis Tawarikh mengingatkan mereka akan bahayanya berkompromi dengan dunia, bersikap acuh terhadap Hukum Taurat dan bertindak menyimpang dari Tuhan.
Sebab pola dasar dari sejarah Yehuda adalah kemerosotan religius.
Dosa demikian mengakar di dalam kehidupan mereka sehingga seorang Yosia sekalipun tidak mampu membalik arus: "Oleh sebab itu murka Tuhan bangkit terhadap umat-Nya, sehingga tidak mungkin lagi pemulihan" (36;16).
Allah bisa menghukum umat yang telah dipilih-Nya!
Di dalam hal tertentu 12:1-36:16 sangat sama dengan I Raja-Raja 14:22; II Raja-Raja 24:20.
Akan tetapi, sebagian besar dari Kitab Raja-Raja dihilangkan, misalnya: kehidupan para nabi dan, tentu saja, juga seluruh sejarah kerajaan Israel di utara (bdg. Pendahuluan, Tujuan Penulisan).
Namun tentang Yehuda, penulis Tawarikh memberikan sejumlah teladan mengesankan tentang iman dan tentang kelepasan yang tidak ada paralelnya di dalam Kitab Raja-Raja.
Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.