2 Tawarikh: Raja Uzia
Selasa, Mei 29, 2018
Edit
Klik:
2 Chronicles 26
2Ch 26:1 Segenap bangsa Yehuda mengambil Uzia, yang masih berumur enam belas tahun dan menobatkan dia menjadi raja menggantikan ayahnya, Amazia.
2Ch 26:2 Ia memperkuat Elot dan mengembalikannya kepada Yehuda, sesudah raja mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya.
2Ch 26:3 Uzia berumur enam belas tahun pada waktu ia menjadi raja dan lima puluh dua tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. Nama ibunya ialah Yekholya, dari Yerusalem.
2Ch 26:4 Ia melakukan apa yang benar di mata TUHAN, tepat seperti yang dilakukan Amazia, ayahnya.
2Ch 26:5 Ia mencari Allah selama hidup Zakharia, yang mengajarnya supaya takut akan Allah. Dan selama ia mencari TUHAN, Allah membuat segala usahanya berhasil.
2Ch 26:6 Maka majulah ia berperang melawan orang-orang Filistin dan membongkar tembok Gat, Yabne dan Asdod, lalu mendirikan kota-kota di sekitar Asdod dan di lain-lain wilayah orang Filistin.
2Ch 26:7 Allah menolongnya terhadap orang Filistin, dan terhadap orang Arab yang tinggal di Gur-Baal, dan terhadap orang Meunim.
2Ch 26:8 Orang-orang Amon membayar upeti kepada Uzia. Namanya termasyhur sampai ke Mesir, karena kekuatannya yang besar.
2Ch 26:9 Uzia mendirikan menara di Yerusalem di atas Pintu Gerbang Sudut di atas Pintu Gerbang Lebak dan di atas Penjuru, serta mengokohkannya.
2Ch 26:10 Ia mendirikan juga menara-menara di padang gurun dan menggali banyak sumur, karena banyak ternaknya, baik di Dataran Rendah maupun di Dataran Tinggi. Juga ia mempunyai petani-petani dan penjaga-penjaga kebun anggur, di gunung-gunung dan di tanah yang subur, karena ia suka pada pertanian.
2Ch 26:11 Selain itu Uzia mempunyai tentara yang sanggup berperang, yang maju berperang dalam laskar-laskar menurut jumlah anak buah yang dicatat oleh panitera Yeiel dan penata usaha Maaseya, di bawah pimpinan Hananya, salah seorang panglima raja.
2Ch 26:12 Kepala-kepala puak pahlawan-pahlawan yang gagah perkasa itu seluruhnya berjumlah dua ribu enam ratus orang.
2Ch 26:13 Di bawah pimpinan mereka terdapat satu balatentara, terdiri dari tiga ratus tujuh ribu lima ratus orang yang gagah perkasa dalam berperang, untuk membantu raja dalam menghadapi musuh.
2Ch 26:14 Uzia memperlengkapi seluruh tentara itu dengan perisai, tombak, ketopong, baju zirah, busur dan batu umban.
2Ch 26:15 Ia membuat juga di Yerusalem alat-alat perang, ciptaan seorang ahli, yang dapat menembakkan anak panah dan batu besar, untuk ditempatkan di atas menara-menara dan penjuru-penjuru. Nama raja itu termasyhur sampai ke negeri-negeri yang jauh, karena ia ditolong dengan ajaib sehingga menjadi kuat.
2Ch 26:16 Setelah ia menjadi kuat, ia menjadi tinggi hati sehingga ia melakukan hal yang merusak. Ia berubah setia kepada TUHAN, Allahnya, dan memasuki bait TUHAN untuk membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan.
2Ch 26:17 Tetapi imam Azarya mengikutinya dari belakang bersama-sama delapan puluh imam TUHAN, orang-orang yang tegas;
2Ch 26:18 mereka berdiri di depan raja Uzia dan berkata kepadanya: "Hai, Uzia, engkau tidak berhak membakar ukupan kepada TUHAN, hanyalah imam-imam keturunan Harun yang telah dikuduskan yang berhak membakar ukupan! Keluarlah dari tempat kudus ini, karena engkau telah berubah setia! Engkau tidak akan memperoleh kehormatan dari TUHAN Allah karena hal ini."
2Ch 26:19 Tetapi Uzia, dengan bokor ukupan di tangannya untuk dibakar menjadi marah. Sementara amarahnya meluap terhadap para imam, timbullah penyakit kusta pada dahinya di hadapan para imam di rumah TUHAN, dekat mezbah pembakaran ukupan.
2Ch 26:20 Imam kepala Azarya dan semua imam lainnya memandang kepadanya, dan sesungguhnya, ia sakit kusta pada dahinya. Cepat-cepat mereka mengusirnya dari sana, dan ia sendiri tergesa-gesa keluar, karena TUHAN telah menimpakan tulah kepadanya.
2Ch 26:21 Raja Uzia sakit kusta sampai kepada hari matinya, dan sebagai orang yang sakit kusta ia tinggal dalam sebuah rumah pengasingan, karena ia dikucilkan dari rumah TUHAN. Dan Yotam, anaknya, mengepalai istana raja dan menjalankan pemerintahan atas rakyat negeri itu.
2Ch 26:22 Selebihnya dari riwayat Uzia, dari awal sampai akhir, ditulis oleh nabi Yesaya bin Amos.
2Ch 26:23 Kemudian Uzia mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di samping nenek moyangnya di ladang dekat pekuburan raja-raja, karena ia berpenyakit kusta, kata orang. Maka Yotam, anaknya, menjadi raja menggantikan dia.
Tafsiran Wycliffe
Uzia (790*-639* sM; 26:1-23).
Karier Uzia (Azarya di I Taw. 3:12 dan terutama di II Raja-Raja) menunjukkan adanya sejumlah persamaan dengan karier ayahnya, Amazia, dan kakeknya, Yoas.
Maksudnya, penulis Tawarikh mengevaluasi bagian awal dari karier Uzia yang panjang sebagai masa kesalehan dan dengan demikian juga kemakmuran yang terkait dengannya (II Taw. 26:1-15); namun bagian yang kemudian, yang ditandai dengan penyimpangan religius yang mengakibatkan penderitaannya berupa penyakit kusta, pengusirannya dari istana dan akhirnya kematiannya (ay. 16-23).
Sekalipun demikian, kegagalannya lebih sedikit daripada kejahatan-kejahatan nenek moyangnya; dan berbagai keberhasilannya menandai dirinya sebagai raja Israel yang besar, walaupun nas yang juga mengisahkan hal ini (II Raj. 14:21, 22; 15:1-7) hanya memberikan sebuah uraian yang formal tentang masa pemerintahannya.
1. Uzia ... enam belas tahun pada tahun 790 sM pasti lahir ketika ayahnya masih berumur lima belas tahun (bdg. taf. 25:1). Pernikahan muda sejenis ini bukan merupakan hal yang aneh di daerah Timur.
2. Ia memperkuat Elot (bdg. taf. 8:17) sesudah raja mendapat perhentian pada tahun 767 sM. Ini membenarkan dugaan, bahwa Uzia sudah dinobatkan beberapa tahun sebelum kematian ayahnya, Amazia (bdg. taf. 25:17).
4. Ia melakukan apa yang benar di mata Tuhan, walaupun bukit-bukit pengorbanan masih tetap ada (bdg. 25:2; II Raj. 15:4) dan keadaan rohani - moral bangsa Israel mengalami kemerosotan (bdg. amanat Hosea dan Amos) sekalipun di permukaan tampaknya negara dalam keadaan makmur.
5. Zakharia, yang mengajarnya supaya takut akan Allah. Selaku guru raja yang mengajarnya "takut akan Allah" menunjukkan, bahwa Zakharia, sebagaimana dalam sejumlah versi bahasa Inggris (AV, NASB), memahami penglihatan-penglihatan yang dari Allah.
Nabi ini sekalipun rupanya sangat dikenal Ezra, hingga saat ini tidak dapat diidentifikasikan.
Allah membuat segala usahanya berhasil. Jangka waktu di antara masa pemerintahan Yerobeam II dan Uzia, atau empat dasawarsa sejak tahun 790-750 sM merupakan masa yang menyenangkan bagi kerajaan Yehuda (ay. 8, 15), yaitu pada saat pasukan Asyur telah berhasil mengalahkan musuh-musuh Aram-nya di perbatasan utara (bdg. II Raj. 12:17-19; 13:3-5), namun belum menyentuh kedua kerajaan Israel itu (bdg. II Raj. 15:16 dst.; serta persoalan yang ditimbulkan oleh keadaan ini sebagaimana ditunjukkan oleh Yes. 6:1).
7. Orang Arab yang tinggal di Gur-Baal, dan terhadap orang Meunim rupanya merupakan bangsa-bangsa pengembara yang sering mengganggu di perbatasan tenggara Yehuda (bdg. taf. 20: 1; I Taw. 4:41).
9. Pintu Gerbang Sudut dan Pintu Gerbang Lebak dan Penjuru terletak pada bagian barat laut, barat dan timur (Neh. 3:19-25) dari tembok kota Yerusalem.
10. Padang gurun. Yakni, wilayah selatan Yehuda yang kering.
Dataran Rendah. Lihat tafsiran I Tawarikh 21:28.
Dataran Tinggi. Yaitu dataran yang terletak di daerah Trans-Yordan yang sebelumnya merupakan wilayah perbatasan suku Efraim, namun tampaknya telah berhasil direbut kembali oleh Uzia dari tangan suku Amon yang menduduki wilayah itu (ay. 8).
11. Penata usaha Maaseya. Ibrani, shoter, pejabat yang bertugas mengarahkan para penyalin kitab (Kel. 5:6).
13. Pasukan Uzia yang berjumlah tiga ratus tujuh ribu lima ratus orang kurang lebih sama dengan jumlah pasukan Amazia (lih. taf. 25:5).
16. Tindakan Uzia membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan bukan hanya mengambil alih tugas yang hanya boleh dilaksanakan oleh imam (ay. 18; Kel. 30:7, 8), tetapi juga menunjukkan, bahwa Uzia mulai meniru kebiasaan Kanaan di mana raja dengan sendirinya juga bertugas sebagai imam (lih. Kej. 14:18; bdg. Bil. 12:10).
17. Azarya yang dimaksudkan di sini mungkin adalah Azarya II (bdg. I Taw. 6:10).
21. Uzia ... tinggal dalam sebuah rumah pengasingan. Sejenis karantina yang diwajibkan oleh Hukum Taurat (Im. 13:46).
Yotam dengan demikian secara bersama-sama mengepalai istana raja dan menjalankan pemerintahan. Tahun terjadinya hal ini adalah tahun 751* sM.
22. Yesaya adalah orang yang menulis kitab riwayat Uzia sebagaimana telah dilakukannya dengan riwayat Hizkia (bdg. taf. 32:32).
23. Karena Uzia berpenyakit kusta, maka dia dikuburkan di ladang dekat pekuburan raja-raja, bukan di wilayah pekuburan itu (bdg. 24:25).
Para Pemimpin Yehuda (12:1-36:16).
Sembilan belas laki-laki dan satu orang perempuan yang menduduki takhta Daud dari tahun 930 sM hingga 586 sM sangat beragam wataknya mulai dari yang kokoh dan baik hingga yang lemah dan jahat.
Nasib setiap bangsa sebagian besar ditentukan oleh kaliber kepemimpinannya, dan hal ini sangat nyata di dalam kehidupan bangsa Israel di mana tangan Allah sering kali ikut campur tangan secara lebih nyata daripada di tempat lainnya.
Penulis Tawarikh dengan demikian memberikan dorongan kepada manusia sezamannya untuk menyerahkan diri kepada Allah dengan cara menunjukkan berdasarkan berbagai kelepasan Yehuda secara mukjizat oleh Allah pada masa lalu betapa "iman adalah kemenangan" yang dapat mengalahkan dunia (II Taw. 20:20).
Namun pada saat yang bersamaan, dan dari data sejarah yang sama pula, penulis Tawarikh mengingatkan mereka akan bahayanya berkompromi dengan dunia, bersikap acuh terhadap Hukum Taurat dan bertindak menyimpang dari Tuhan.
Sebab pola dasar dari sejarah Yehuda adalah kemerosotan religius.
Dosa demikian mengakar di dalam kehidupan mereka sehingga seorang Yosia sekalipun tidak mampu membalik arus: "Oleh sebab itu murka Tuhan bangkit terhadap umat-Nya, sehingga tidak mungkin lagi pemulihan" (36;16).
Allah bisa menghukum umat yang telah dipilih-Nya!
Di dalam hal tertentu 12:1-36:16 sangat sama dengan I Raja-Raja 14:22; II Raja-Raja 24:20.
Akan tetapi, sebagian besar dari Kitab Raja-Raja dihilangkan, misalnya: kehidupan para nabi dan, tentu saja, juga seluruh sejarah kerajaan Israel di utara (bdg. Pendahuluan, Tujuan Penulisan).
Namun tentang Yehuda, penulis Tawarikh memberikan sejumlah teladan mengesankan tentang iman dan tentang kelepasan yang tidak ada paralelnya di dalam Kitab Raja-Raja.
Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.