2 Tawarikh: Koresh Mengizinkan Orang-orang Buangan Pulang Ke Negerinya

Klik:

2 Chronicles 36:22-23


2Ch 36:22 Pada tahun pertama zaman Koresh, raja negeri Persia, TUHAN menggerakkan hati Koresh, raja Persia itu untuk menggenapkan firman yang diucapkan oleh Yeremia, sehingga disiarkan di seluruh kerajaan Koresh secara lisan dan tulisan pengumuman ini:

2Ch 36:23 "Beginilah perintah Koresh, raja Persia: Segala kerajaan di bumi telah dikaruniakan kepadaku oleh TUHAN, Allah semesta langit. Ia menugaskan aku untuk mendirikan rumah bagi-Nya di Yerusalem, yang terletak di Yehuda. Siapa di antara kamu termasuk umat-Nya, TUHAN, Allahnya, menyertainya, dan biarlah ia berangkat pulang!"


Tafsiran Wycliffe


22. Pada tahun 538 sM, Koresh, raja negeri Persia berhasil mengalahkan Nabonidus dan putranya, Belsazar, dua raja Babel asli yang terakhir (Dan. 5).

Kebijakannya dalam konsiliasi bidang agama serta pemulihan bagi orang-orang buangan telah memperoleh pembenaran arkeologis yang mutlak berdasarkan sejumlah prasasti buatan Koresy sendiri (Tentang hal ini lihat Ezra 1:1-3a dan Pendahuluan, Kepenulisan kitab tersebut).

23. Segala kerajaan di bumi telah dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Allah semesta langit. Bahasa diplomasi semacam itu (bdg. taf. 35:21) tidak berarti apa-apa bagi Koresy.

Ucapannya kepada sidang pendengar yang terdiri atas orang Babel, "Marduk, raja para dewa (dewa pemimpin di Babel namun bukan di Persia) ... telah menunjuk aku untuk memerintah semua negeri yang ada."

Tetapi Koresy memang merupakan alat pemeliharaan Allah (Yes 44:28-45:5).

Pembuangan (36:17-23).

Kitab Tawarikh pada dasarnya merupakan kitab yang memberi semangat.

Pasal-pasal yang membahas para raja Yehuda mencatat sejumlah kemenangan besar, pembuktian kebenaran iman manusia kepada Allah, bahkan di tengah-tengah kemerosotan bangsa itu.

Kemudian, sesudah menunjukkan, bahwa Allah dapat dan akan menghajar umat-Nya atas ketidaksetiaan mereka (36:17-21; sama dengan II Raj. 24 yang lebih ringkas) penulis selanjutnya mengisyaratkan, bahwa dari puing-puing akan muncul negeri yang dipulihkan, Bait Allah yang diresmikan ulang sebagai ungkapan keselamatan Allah yang tidak berubah serta umat yang dimurnikan dan karenanya pulih (36:22, 23 sama dengan Ezr. 1:1-3a).

Pembuangan bukan kekalahan yang permanen, tetapi yang akhirnya merupakan kemenangan pemeliharaan Allah.

Sejarah adalah suatu proses, bukan proses disintegrasi, melainkan proses pemisahan dan pemilahan.

Jadi jika bagian yang dibuang sudah hilang, maka golongan selebihnya yang setia akan tampak (bdg. taf. 10:9; 11:3): "Tuhan Allahnya menyertainya, dan biarlah ia berangkat pulang!" (ay. 23).

Sumber bahan: Software e-sword dan Alkitab.sabda.org.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel